NovelToon NovelToon
Mafia Milik Hira

Mafia Milik Hira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cantik

Xavier langsung menghajar Hira seperti kesetanan. Hira benar-benar pasrah dengan hidupnya kali ini. namun setelah Xavier sadar apa fungsi Hira di sini, dirinya langsung menghentikan aksi brutalnya.

Hira masih diam mencoba kuat, tapi yang Xavier lihat , Hira hanya sibuk untuk menutupi sebagian wajahnya. bukannya menangkis serangannya, padahal Xavier tahu kalau tubuh Hira saat ini pasti sedang kesakitan.

" Kamu keluarlah! " perintah Xavier pada pelayan itu.

" Tapi dia harus di beri pelajaran ! karena sudah berani membangkang tuan.! " pelayan itu masih mencoba mengadu Xavier.

Namun Xavier yang mendengar langsung menatap tajam pada pelayan. pelayan genit itupun langsung keluar dengan rasa marah.

Kini tinggal Xavier dan Hira di dalam ruangan besar itu. Hira nampak sibuk memijat pergelangan kakinya , dengan satu tangan yang masih menutupi wajahnya.

Melihat Hira yang kekeh menutup wajahnya Xavier berjalan ke mejanya untuk mengambil cadar yang ada di samping laptopnya. kemudian memberikannya pada Hira. " ini pakailah! " kata Xavier sambil memberikannya pada Hira .

Hira sempat mendongak sebentar kemudian tangannya terulur untuk mengambil cadarnya. setelah itu dia tampak kesusahan mengaitkan cadarnya , Xavier melihat luka di jari telunjuk Hira , sehingga gadis itu nampak begitu kesusahan.

Tangan Xavier terulur untuk membantu Hira, namun karena kaget karena jari mereka yang bersentuhan , reflek Hira menghentakkan tangannya.

Tampak Hira meringis seperti begitu kesakitan. karena ketika Hira kaget , tanpa sengaja dia malah menekan jarinya pada tangan Xavier.

" Ahhhh,,, astaghfirullah! " lirih Hira, dimana Hira terlihat begitu kesakitan sambil menyembunyikan tangannya.

" Sudah berdirilah.! " kata Xavier setelah berhasil memasang cadar Hira.

Hira yang begitu kesusahan untuk berdiri mencoba mencari pegangan untuk menopang tubuhnya sementara.

Namun Xavier yang tidak sabar langsung memegang lengan atas Hira dan langsung mendirikannya .

Hira terpaksa mengelak walau cekalan tangan Xavier begitu kuat. " akhhh! " Hira kembali terjatuh setelah Xavier melepaskan tangannya.

" Kakiku sakittt! " ucap Hira kembali sambil memegangi kakinya . " hikss,, hikss,,, " kali ini Hira benar-benar menangis, dia benar-benar terisak dan tersedu kali ini. entah apa yang menjadi alasan Hira menangis sampai seperti itu .

Xavier membiarkan Hira menangis , Xavier merasa ada makna di tangisan Hira, dia berdiri menjulang di atas Hira. dia menatap setiap isikan yang di lakukan Hira. ada rasa sedikit iba di hati kecilnya,

Mendengar suara Hira yang sedang menangis, Xavier baru menyadari kalau Hira memang masih remaja yang belia. sorot mata tajam layaknya mafia sirna setelah melihat Hira seperti itu. untuk pendengaran Xavier, tangis Hira terdengar begitu pilu .

Baru kali ini seorang Xavier merasakan ada rasa lain di hatinya. baru kali ini juga dia merasakan rasa sedih , hingga tanpa Xavier tahu kini matanya sudah berembun menahan air mata.

Setelah lelah menangis Hira terdiam, dia benar-benar menunduk untuk menuntaskan rasa sesaknya , " maaf! " ucap Hira tiba-tiba.

Tanpa menunggu dan persetujuan Hira ,Xavier langsung membopongnya untuk di bawanya ke kliniknya. entah kenapa kali ini Hira tidak menolak ,mungkin karena dia sudah merasa mati menjalani hidupnya .

Dalam gendongan Xavier dengan langkah gagahnya. Hira tetap menunduk, tidak berniat berpegangan atau menatap Xavier yang membawanya .

Namun mata Xavier melihat cadar Hira yang basah, juga tampak mata yang sembab dan basah penuh air mata , Xavier juga melihat mata Hira yang menyipit yang menandakan dia masih ingin menangis.

Setelah sampai, Hira di dudukkan di ranjang kliniknya. tidak lama setelah itu seorang dokter wanita datang, dia memeriksa Hira dengan baik.

Setelah memeriksa dokter itu menjelaskan kalau ada bagian tulang Hira yang patah yaitu di bagian jari telunjuknya , mungkin yang di lihat Xavier tadi, juga hampir di seluruh tubuh Hira mengalami lebam yang parah.

" Nenek,, hikss,, nenek,, ! " terdengar tangis dengan suara lirih. " dokter! " panggil Hira di balik tirai.

" Ya,,,! " jawab dokter itu. dokter tersebut melihat ke arah Xavier sebentar seperti meminta persetujuan atas panggilan Hira. dan setelah Xavier mengangguk seakan mempersilahkan, barulah dokter itu mendekat ke arah Hira.

" Ada apa? "

" Apa anda bisa membantuku untuk ke kamar mandi! " tanya Hira.

" Bisa! " jawab dokter itu.

Hira ingin ke kamar mandi, dia ingin mengambil wudhu untuk shalat dhuhur. karena sudah waktunya dia harus menunaikan kewajibannya.

Sorenya, ketika Hira memasuki kamarnya dia terkaget karena di sana sudah ada lemari yang penuh dengan pakaian mahal, dengan model yang begitu indah lengkap dengan cadarnya.

Hira menatap lekat pakaian-pakaian itu. dia sama sekali tidak berselera ataupun antusias melihat pakaian yang begitu indah itu . karena dia berpikir kalau sudah tidak ada gunanya semua itu. karena fokusnya saat ini adalah ketaatannya pada Tuhan, karena memang hidupnya yang sudah menjadi jaminan .

Malam yang begitu larut setelah melaksanakan shalat malam dan muraja'ah , entah mengapa dirinya ingin sekali keluar mansion, mungkin karena suasana hatinya yang sedang tidak baik, dia ingin melihat langit malam ini.

Dia berdiri di tengah-tengah taman dan dia benar-benar mendongak menatap langit , seakan dia melihat tuhannya secara dekat, dia ingin mengadu apa yang di rasanya saat ini.

Setelah lelah berdiri dan merasakan tubuhnya mulai dingin barulah Hira kembali masuk ke kamarnya.

Pagi ini ketika Xavier hendak sarapan, dia sempat melihat Hira yang sedang memberi makan ikan. Hira tampak begitu anggun dengan pakaian yang di pakainya , walau tidak ada yang dapat dilihat dari tubuhnya. namun keindahan Hira mampu membuat Xavier menghentikan langkahnya. hanya untuk melihat Hira.

Namun hal yang tidak terduga terjadi. seorang penjaga mencoba mendekati Hira, Xavier yang awalnya hendak melangkahkan kakinya . langsung berhenti kembali, setelah melihat pemandangan itu.

Yang Xavier lihat adalah , penjaganya yang mencoba mendekati dan menyentuh Hira. namun Hira yang mencoba menghindar, dan menolak kedatangan penjaga itupun tak luput dari pengamatan Xavier.

" Maaf,,! " anda mau apa tuan,,? " tanya Hira pada penjaga itu.

" Aku hanya ingin berkenalan saja! aku mau melihat wajahmu, sepertinya cantik! " kata penjaga mesum itu..

" Maaf,, pergilah! " usir Hira yang mulai ketakutan.

Namun penjaga itu tetap memaksa dengan menarik pergelangan tangan Hira. " lepaskan tuan aku mohon, jangan sentuh aku! " Hira mencoba memberontak.

Mata Xavier yang melihat Hira di perlakukan seperti itu langsung mengayunkan langkah lebarnya.

" Tolong,, jangan seperti ini tuan,, jangan sentuh aku! aku mohon! " Hira benar-benar ketakutan, badannya sampai gemetar karena saking takutnya. dia tidak pernah di lecehkan seperti ini sebelumnya. karena penjaga itu sudah mulai memeluknya dengan erat.

Tubuh Hira yang masih merasakan nyeri hampir di semua tubuhnya. seprti tidak bisa berbuat banyak. " aku mohon lepaskan tuan! SIAPAPUN TOLONGGG! " Hira mulai menjerit di balik cadarnya.

Hingga akhirnya,,..

Dorr,, dorrr,, dorrr...

1
Nadifah Bilqis
lanjut, ceritanya bagus 👍
fatika: Terima kasih Kak,,, ☺
total 1 replies
fatika
luar biasa
Fikri Syahroni
malang nya hira
fatika: he'eh kak,,, support nya buat hira.. 👌
total 1 replies
fatika
selamat membaca ya,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!