NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Anak Yatim Piatu / Romansa / Dendam Kesumat / Dunia Masa Depan
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Setelah divonis 20 tahun penjara, yaaa mau tidak mau, Sobarna 30 Tahun, harus rela berpisah dengan isteri tercintanya, Larsih 28 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Sedikit beruntung, Sobarna divonis penjara setelah anak perempuannya lahir, dan baru usia 1 bulan. bahkan yang ngasih nama pada anak perempuannya itu Sobarna sendiri sebagai ayah kandungnya, yaa walaupun nama anaknya agak sedikit berbeda dengan nama-nama bayi di kampungnya itu.
Nama bayi perempuan yang malang itu, adalah Berkah Rahayu.

Siapapun pasti mengira, betapa berat dan sengsaranya seorang isteri yang ditinggal suaminya, bukan ditinggalkan untuk mencari nafkah, melainkan ditinggal demi menjalani hukuman.
Apalagi Larsih. wanita sebatang kara yang dinikahi Sobarna.
Dengan penuh keprihatinan. Terpaksa Larsih harus mampu berjuang membesarkan putri kesayangannya itu. Dan diuji kesetiaan sebagai seorang Isteri yang masih bersuami yang Sah.
Simak yah alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Lepas dari Sekapan Bandit

Ki Gendut Ireng dan Anan sudah berhasil masuk ke dalam kamar Juragan Basri. Dari sinar lampu kamar yang redup terlihat lelaki paruh baya berbadan agak gemuk dan berkulit putih itu sedang mendengkur pulas sekali. Ki Gendut Ireng memberikan isyarat pada Si Codet yang sudah berada di belakangnya untuk mendekati nakas dan juga lemari.

Secepat kilat Si Codet sudah membuka lemari dengan hati-hati.

Ki Gendut Ireng menoleh ke Anan, yang tampak sedikit ragu menjalankan aksi. Ki Gendut Ireng langsung mendekat dan berbisik ketelinga kiri Anan.

"Kamu nunggu apalagi, Bodoh..!!? Cepet seret dan bawa keluar langsung tangannya diikat, tutup mulutnya dengan lakban. Cepeet!!"

Mendengar suara Ki Gendut Ireng yang terasa menggelegar, Anan langsung terkesiap gugup, degup dadanya terasa kencang. Beruntung, ia langsung cepat bisa menguasai dirinya.

"Si...si..siap Bos..!" Anan menimpali.

"Ya Tuhaaaan... ampunilah hambaMu yang keji ini.!!" Pekik Anan dalam hati. Sempat-sempatnya Anan meminta pada Tuhan, padahal ia sadar dengan apa yang sedang dilakukannya.

(Hmmm ada ada saja si Anan. "Thor apa yang harus gue lakukan nih. Bantu berfikir dong jangan diem aja luh..!!" Anan merengek ke Author. " Pala Lu... Pe ak... Ngapain bawa-bawa gue, nggak mau ah. Dosa tahu...!!! Author kan orang baik. Ada -ada ajah Lu Nan..!!")

Anan melangkah mendekati Juragan Basri yang masih mendengkur. Tali dan lakban sudah ia siapkan. Beberapa detik Anan malah tertegun ragu. Membuat Ki Gendut Ireng murka. Dan langsung mendekati Anan lagi.

"Gunakan golok atau belati, brengsek. Gimana sih..!!??" Bisik Ki Gendut Ireng.

"A..aku kan lagi pegang tali dan lakban.. su...sulit Bos..!" Bela Anan. "Bos saja atuh.... ntar aku yang membekap dan memborgolnya..!" Tawar Anan sedikit mendengus.

Ki Gendut Ireng tidak mau berdebat dengan Anan. Dia tidak mau menyiakan waktu dan kesempatan. Walau dalam hati merasa dongkol dan marah pada Anan yang malah balik perintah.

Tanpa ba bi bu lagi. Ki Gendut Ireng langsung melompat ke ranjang yang ada Juragan Basri nya. Hingga ranjang itu bergoyang dan berkeret.

"Kreet ... Brugh ." terdengar keras suara ranjang yang saat itu dilompatin Ki Gendut Ireng. Bersamaan itu Juragan Basri spontan terbangun dari tidurnya, nya. Ia pikir ada gempa dahsyat. Kedua bola mata nya hampir lepas. Ia sangat syok dan kaget ketika melihat ada tiga orang laki-laki kekar dengan pakaian serba hitam serta kepalanya tertutup bak ninja saja yang berada dalam kamarnya.

Belum juga kesadarannya pulih seratus persen dari lelapnya, tiba-tiba Ki Gendut Ireng langsung menodongkan pisau belati ke arah leher Juragan Basri yang membuat jantung lelaki agak gemukan itu terasa mau copot. Matanya membelalak dan mulutnya menganga. Sekilas dalam benak nya ia berfikir pasti kawanan orang jahat. "A...apa Aku sedang mimpi!?" Gumam Juragan Basri, yang terdengar jelas oleh Ki Gendut Ireng dan Anan.

"Hahahaha... makanya, kalau tidur jangan terlelap kayak kebo, Juragan...!!" Ki Gendut Ireng mengolok Juragan Basri.

"Berteriak sekali saja. Mati luh juragan..!! Bentak Ki Gendut Ireng lagi.

Dalam keadaan seperti itu, bagi Juragan Basri alih-alih berteriak minta tolong, merasakan dadanya pun terasa berat. Walau demikian, ia memberanikan diri untuk bertanya pada Ki Gendut Ireng dengan terbata.

"Si...si... Siapa kalian. Ke..kenapa a...ada di kamarku..!?." tanya Juragan Basri, pandangannya di bagi dua ke Ki Gendut Ireng dan pada Anan.

"Hahahaha siapa dan bagaimana kami, kamu nggak usah kepo, Juragan..! Jika kamu sayang pada nyawamu dan juga isterimu, maka diamlah...dan jangan macam-macam. !!" Bentak Ki Gendut Ireng, membuat hati Juragan Basri menjadi ciut.

"Ma...mana isteriku apa kalian me.. .me.. menodainya ..a..atau..!?"

"Hahahah bisa jadi...isterimu juga kayaknya masih enak loh jadi sasaran kami. Lumayan... !! Hahahaha. Tapi kalau kamu tidak berulah dan tidak berteriak. Aku pastikan akan aman-aman saja.!!" Jawab Ki Gendut Ireng merasa puas melihat Juragan Basri yang gemetar ketakutan.

"Cepat bodoh. Seret dan borgol tangannya.!!" Ki Gendut Ireng langsung memberi perintah pada Anan yang masih terpaku seperti patung.

Mendengar Ki Gendut Ireng membentaknya, tanpa pikir dua kali lagi, Anan mendekati Juragan Basri, dan akhirnya ia berhasil menyeret Juragan Basri keluar dari kamar.

Sementara itu Ki Gendut Ireng dan Si Codet terus menggasak barang-barang berharga milik Juragan Basri, mulai dari uang dan juga perhiasan tanpa tersisa.

Beberapa saat kemudian, setelah berhasil menyeret tubuh Juragan Basri. Anan langsung memborgol kedua tangan Juragan Basri dengan tali tambang yang sudah disiapkan. Serta tidak lupa membekap mulut Juragan Basri dengan lakban. Membuat Juragan Basri tidak bisa berdaya apa-apa.

Namun dengan spontan, Anan mempunyai ide, perasaannya mendadak ingin menggagalkan misi keji itu.

Anan mendekatkan wajahnya ke wajah Juragan Basri dan langsung berbisik.

" Juragan . .. Ini tali sengaja tidak saya patenkan. Juragan bisa melepasnya, tapi nanti, nunggu aku keluar, aku ingin lepas dari dua orang bandit itu, dan maaf jika aku berbuat kasar pada juragan. Aku hanya menjalankan tugas dari bandit brengsek itu. Dan istri Juragan berada di pojok ruang makan, bantu dia melepaskan tali dan lakbannya. Bukan aku yang melakukannya."

Mendengar penuturan Anan yang sambil berbisik, Juragan Basri tertegun. Rasa percaya dan tidak percaya berkecamuk di dadanya dengan perkataan Anan, sehingga Juragan Basri masih sedikit ragu.

"Jangan kebanyakan berfikir. Gan. Aku orang jahat yang akan bertaubat. Percayalah. Juragan bisa pura-pura meronta melepas talinya dan berhasil. Kemudian pura-pura memukul saya. Tapi jangan keras-keras yah...hehe" Kata Anan lagi.

Juragan Basri akhirnya faham dengan apa yang dikatakan Anan. Lagi pula Juragan Basri merasakan tali yang mengikat tangannya tidak terlalu kencang dan dengan gerakan yang sengaja agak melambat, Juragan Basri sudah bisa melepas tali yang mengikatnya.

Setelah tali terlepas kemudian ia membuka lakban yang membungkam mulutnya. Dia sedikit meringis karena kumisnya terasa tercerabut. Setelah lakban dibuka, dan tali yang sudah dilepas, sekilat Juragan Basri berali ke arah pintu depan dan langsung membukanya.

Pintu depan terbuka. Juragan Basri langsung berhambur ke depan rumah. Tiba-tiba terdengar pekik dan teriakan Juragan Basri.

"Toloooong.... Ada rampoook... Tolooong...!!" teriak Juragan Basri.

Mendengar Juragan Basri berteriak, Ki Gendut Ireng mendadak kaget. Begitu pun Anan dan si codet yang seketika panik. Apalagi suara teriakan Juragan Basri sangat keras sekali, di malam hari lagi.

Diwaktu yang sama, Anan sedang siap-siap untuk kabur lewat pintu depan, dalam pikirnya, kalau lewat pintu belakang, ia harus melompati pagar belakang.

Namun...

"Bugh...Bugh.."

"Aduuuuh, sakiiit Gan...!!".

Jerit Anan karena mendapat tendangan mendadak dari Juragan Basri. Anan tidak menyangka Juragan Basri akan menendang pantat dan pinggangnya dengan keras membuat dirinya merasakan sakit yang lumayan. Sejenak Anan meringis. Merasakan sakit dari tendangan Juragan Basri.

Beruntung ia masih bisa menahannya dan tidak sampai terkapar.

Sementara itu, Juragan Basri langsung memburu isterinya, dan berusaha melepas tali yang mengikat tangan isterinya. Juga tidak lupa, setelah melepas tali, Juragan Basri mengambil golok miliknya yang tersimpan di atas lemari di ruang tengah. Ia tidak akan membiarkan kawanan perampok itu bisa lolos begitu saja.

1
Freddy fantasy
kurang seru ceritanya...
Nanjeur Berkah Niaga: belum. kak..
baru saja cerita pembukaan.
total 1 replies
Freddy fantasy
meeooongg
Aji Wandi
karya yang mudah difahami oleh para pembaca...
Nanjeur Berkah Niaga: makasih kak
total 1 replies
dede rohimah
yang sabar ya kang Barna.
harta paling indah itu isteri sholehah
dede rohimah
entah kenpa aku kok pengen nangis bacanya
dede rohimah
seru nih. lanjut ah
dede rohimah
semoga Anan eh aman
dede rohimah
wah seruuuu yakiiin...
dede rohimah
hahahaha... aku kok ketawa sendiri yaaah
dede rohimah
deg degan baca nya, lanjuuut thoor
Rina Mes
menyalaaaa pak polisi
Fathiya Fitri
ngeriii... smoga ada balasannya bagi orng dzalim
Fathiya Fitri
seru Thor
Fathiya Fitri
hahahaaha
Fathiya Fitri
cerita nya makin seru
Rina Mes
para koruptor
Rina Mes
maasyaAlloh..
Nanjeur Berkah Niaga
pade kemane nih orang orang.
aku rindu komen sampeyan.
Ceriwis (Kurogane Haruka)
Haii haii kak aku mampir yaahhh..
Nanjeur Berkah Niaga: asiaaaap... makasih kakak..
total 1 replies
Rina Mes
untung gak diamuk masaa.
author baik... aku suka. hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!