NovelToon NovelToon
Dua Hati, Satu Takdir

Dua Hati, Satu Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Laura Putri Lestari

Maya Elina Putri dan Mila Evana Putri adalah sepasang anak kembar yang meski lahir dari rahim yang sama, memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Maya dengan kecerdasannya dan Mila dengan kenakalanya. Kedua orang tua mereka seringkali membedakan Mereka Berdua. Maya selalu mendapatkan pujian, sementara Mila lebih selalu mendapatkan teguran. Namun ikatan mereka sebagai saudara kembar tetap kuat. Mereka saling menyayangi dan selalu mendukung satu sama lain.

Arga, kapten tim basket di sekolah mereka, adalah sahabat dekat Mila. Mila secara diam-diam menyimpan perasaan lebih kepada Arga, tetapi ia tak pernah berani mengungkapkannya. Ketika Arga mulai menunjukkan ketertarikan pada Maya, hati Mila hancur. Arga memilih Maya, meyakini bahwa hubungannya dengan Mila hanyalah sebatas persahabatan. Hal ini membuat Mila merasa dikhianati oleh takdir, apalagi ketika Maya dan Arga resmi berpacaran. Luka di hati Mila semakin dalam, dan dia mulai menaik diri dari Maya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan yang Menyakitkan

Suasana sore di sekolah mulai sepi ketika Mila sedang duduk sendirian di bangku taman, menikmati angin yang bertiup pelan, dia baru saja pulang dari lapangan menonton Arka dan teman teman latihan basket untuk tanding minggu depan. Mila juga sudah merasa lebih baik hari ini, demam nya pun sudah mereda. Tiba-tiba, Arga muncul dari kejauhan dan langsung mendekatinya dengan wajah serius.

"Mila, gue mau ngomong sesuatu," kata Arga sambil duduk di sebelahnya.

Mila menoleh, sedikit terkejut dengan kedatangan Arga yang mendadak. "Mau omongin apa?" tanyanya, mencoba menutupi rasa gugup yang tiba-tiba muncul.

Arga menghela napas, seolah mencari cara yang tepat untuk mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan. "Gue... gue butuh bantuan lo, Mil."

Mila mengerutkan kening, merasa bingung. "Bantuan apa, Ga?"

Arga menatap mata Mila dengan tatapan yang tidak biasa. "Gue... gue suka sama Maya, Mil"Perkataan Arga itu seperti pisau tajam yang langsung menusuk hati Mila.

"Gue udah lama ngerasa perasaan ini, tapi gue gak tahu gimana caranya buat deketin dia. Gue gak mau bikin situasi jadi canggung, apalagi kalian berdua saudara kembar." Mila menunduk, berusaha menyembunyikan ekspresi kecewanya. Perasaan yang selama ini dia pendam untuk Arga tiba-tiba saja hancur berkeping-keping. Dia selalu tahu bahwa Arga mencoba mendekati Maya, tapi mendengar langsung dari mulut Arga membuat hatinya terasa perih.

Mila mencoba menguasai dirinya, menahan air mata yang hampir keluar. "Lo serius minta gue buat bantuin lo deketin Maya?" suaranya sedikit gemetar, namun dia berusaha tetap tenang.

Arga mengangguk. "Iya, Mil. Gue bener-bener suka sama dia, tapi gue gak tahu harus mulai dari mana. Lo kan tahu Maya lebih baik dari siapa pun. Lo bisa bantu gue, kan?"

Mila terdiam sejenak, berusaha mencerna permintaan Arga yang begitu mengejutkan. Dia merasa dilema, antara perasaan cintanya yang selama ini dia pendam untuk Arga dan kenyataan bahwa Arga ternyata menyukai saudara kembarnya sendiri.

Akhirnya, dengan suara yang berat, Mila menjawab, "Lo tau gak, Ga? Gue gak yakin kalo ini keputusan yang tepat buat lo minta bantuan gue. Kalo lo emang serius sama Maya, lo harus deketin dia dengan perjuangan lo sendiri. Misalnya, lo bisa antar jemput dia, atau lakuin hal-hal kecil lainnya yang bisa bikin dia merasa spesial."

Arga terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Mila. Namun, dia kembali memohon dengan suara penuh harap, "Tapi, Mil... gue butuh lo buat ini. Lo satu-satunya orang yang bisa bantu gue deketin Maya. Gue gak tau harus gimana lagi."

Melihat ketulusan di mata Arga, Mila akhirnya menyerah pada perasaannya sendiri. Meskipun hatinya masih sakit, dia merasa tidak tega menolak permintaan sahabat yang selama ini dekat dengannya. Dengan suara pelan, dia berkata, "Oke, Ga. Gue bakal bantu lo. Tapi dengan satu syarat. Lo gak boleh nyakiti dia, klo nyakitin dia itu sama aja kalo lo pungen persahabatan kita hancur"

Arga tersenyum lebar lalu mengangguk setuju. Dia mendekati Mila lalu memeluknya, pelukan ini selalu mila dapatkan sebagai tanda persahabatan mereka. Raga melepaskan pelukan itu, Rasa lega terlihat jelas di wajahnya. "Iya Mil, gue gak bakal nyakiti Maya. Makasih ya Mil. Gue bener-bener gak tau harus ngomong apa lagi selain terima kasih."

Mila hanya tersenyum tipis, mencoba menutupi rasa sakit yang semakin dalam. Dia tahu bahwa ini bukan keputusan yang mudah, tetapi demi kebahagiaan Arga dan Maya, dia bersedia menahan perasaannya sendiri. Tanpa banyak bicara lagi, dia mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya.

"Gue bakal bilang ke Maya tentang perasaan lo," ujar Mila dengan nada datar, lalu berjalan menuju parkiran motornya meninggalkan Arga yang masih tersenyum penuh harap.

Sesampainya di rumah, Mila langsung mencari Maya di kamarnya. Dia merasa tidak punya cukup waktu untuk berpikir ulang tentang keputusannya ini. Saat melihat Maya yang sedang duduk di meja belajarnya, Mila merasa ada beban besar di dadanya. Tapi dia tahu, dia harus melakukan ini.

"Maya, gue mau ngomong sesuatu," kata Mila dengan suara yang lebih pelan dari biasanya.

Maya menoleh, melihat saudara kembarnya dengan ekspresi penasaran. "Apa, Mil? Kamu kelihatanya serius banget?"

Mila mengambil napas dalam-dalam, lalu dengan suara yang hampir mati, dia berkata, "Arga... Arga suka sama lo, May. Dia bilang ke gue tadi di sekolah."

Maya terkejut mendengar pernyataan itu, lalu dia tersenyum malu-malu. "Beneran? Arga bilang gitu ke kamu?"

Mila mengangguk pelan, berusaha tersenyum meskipun hatinya terasa semakin hancur. "Iya, dia beneran suka sama lo. Jadi... mungkin lo bisa kasih dia kesempatan."

Maya tersenyum lebih lebar, matanya berbinar. "Makasih udah ngasih tau, Mil. Aku gak nyangka Arga ternyata suka juga sama aku"

Mila hanya tersenyum tipis, lalu segera keluar dari kamar Maya. Setelah pintu kamar tertutup, air mata yang selama ini dia tahan akhirnya jatuh membasahi pipinya. Di kamar yang gelap, Mila akhirnya merasakan betapa beratnya kehilangan orang yang dia cintai, bahkan sebelum dia sempat mengungkapkannya.

1
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
lanjut Thor
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
siapa sih yg dendam ma mila.. 🤔
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
nyeseknya... 😭😭😭😭
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
lah punya orang tua tapi tidak pernah adil sikapnya kepada anak, ini yg bikin anak dan orang tua jauh...
aca
moga aja bs kabur
aca
pergi aja lah bertele tele bgt ne novel
aca
semangat mil
aca
pergi aja mila pindah sekolah cari kehidupan sendiri
Hafis Ramadhan
jadi nyesek bacanya,, jangan2 raihan sekongkol sama manya buat ngehancurin mila
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus menarik dan bikin penasaran pengen membaca terus👍👍👍
aca
kasian qm mil
aca
moga bahagia mil
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
mila kayaknya di tipu ma raihan deh..
dan Siapakah orang itu?
Hafis Ramadhan
cuma di permaninin mestinya si mila
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
Luar biasa
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
yang sabar mila, suatu saat pasti kamu mendapatkan kebahagiaan...
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
kok aku jadi merasa maya takut tersaingi ma mila ya, seandainya mila berhasil di kompetisi ini... maya bukanya mendukung tapi kayak keberatan kalo mila ikut kompetisi nya...
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
jangan² farhan suka ma mila nih🤔
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
good mil...
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
semangat mil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!