NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Lost

Maretha bolak balik di depan meja kerja suaminya. Melihat itu, Antonius berdiri menghampiri sang istri.

Fokus kerjanya pecah melihat Maretha yang gelisah.

"Ada apa, Mih?" Antonius mengusap bahu sang istri. Mengajaknya duduk di sofa.

"Pih ... Kata Bik Parti, Tasya belum pulang."

"Siapa tau dia ekskul, Mih."

"Kalau pun dia ekskul, tidak sampai jam 7 dia belum di rumah, Pih."

"Kamu sudah hubungi teman-temannya?"

Maretha menggeleng. "Mami tidak punya nomor teman-temannya, Pih."

"Kamu tenang ya Sayang. Ini bukan sekali dua kali Tasya pulang malam selepas dari sekolah."

"Tapi Tasya sudah berubah, Pih. Nggak mungkin dia--"

"Apa alasan dia berubah, Mih? Papi aja belum percaya dengan perubahan Tasya yang drastis itu," potong Antonius cepat.

"Papi kenapa bilang begitu? Kenapa Papi tidak percaya dengan anak sendiri? Bahkan sikap Tasya ke para pelayan saja berubah lebih baik, Pih!"

Antonius terdiam. Bukannya ia tidak percaya dengan perubahan sikap Tasya. Hanya saja ia selalu merasa putri kecilnya memiliki maksud lain dari perubahannya.

"Papa telpon Xander dulu. Sebentar Mih!"

Panggilan tersambung ...

"Selamat Malam Xander. Apa Tasya sedang bersama kamu?"

"Malam Pih. Tasya tidak sedang bersama Xander."

"Tasya belum pulang sampai saat ini. Kamu tau Tasya pulang dengan siapa biasanya?"

"Xander akan cari Tasya, Pih."

"Terima kasih Xander. Kabari Papi jika kamu menemukan dia."

"Baik Pih."

...💕💕💕💕💕💕...

~Markas Xalumara~

Alexander memasuki markas dengan wajah marah. Terlihat dari urat kebiruan yang menonjol di lengan dan lehernya yang putih.

"Good night, Bos Al ... Long time not s--"

Sapaan salah satu anak buah Xalumara terpotong oleh teriakan Alexander.

"MANA LUKAS?"

"Bo-bos Lukas ada di ruangannya, Bos!"

Alexander langsung menerobos masuk ke dalam ruang pribadi Lukas yang berada di lantai satu.

BRRAAKKKKK

"Aarrggghhh!" Seorang wanita menjerit kaget saat pintu di dobrak kasar oleh Alexander.

"Anj-- Lo bikin gue dan cewek gue kaget, Sialan!" pekik Lukas yang langsung menutup dirinya dengan selimut.

Hati Alexander seketika sakit saat melihat Lukas bertel anjang dengan seorang perempuan di atas kasurnya.

Tubuhnya mendadak membeku. Matanya enggan menatap ke arah Lukas yang masih sibuk mencari pakaian.

'Tasya....' Monolognya dengan mata yang memanas.

"Dia si-siapa, Beb?"

Jantung Alexander mendadak mencelos. Ia memusatkan penglihatannya bukan pada Lukas.

Tapi pada perempuan yang sedang berusaha menutupi sebagian tubuhnya dengan seprei di kasur.

"Gue tunggu Lo di luar!"

"Alex Lo ganggu kesenangan gue! Gue bales Lo, SIALAN!"

Alexander membakar rokoknya. Sudah lama ia tidak menghisap benda yang mampu menghancurkan kesehatan sekaligus memberikan ketenangan untuk pikiran nya.

Lukas berjalan kesal menghampiri Alexander sambil membawa barang-barang haram yang sering Lukas gunakan.

"Lo mau?"

"Sorry."

Alexander menggeser barang itu. Menatap Lukas dengan tajam.

"Dimana Tasya?"

"Lo pikir gue emak bapaknya. Tanya lah sama mereka."

"DIMANA TASYA?" bentak Alexander kencang.

"Gue nggak tau! Kalau dia sama gue, mungkin udah di bawah pusar gue, tadi."

Alexander seketika berdiri dan menarik kemeja Lukas. Membuat lelaki itu ikut berdiri menyamai tubuh sahabatnya.

"Coba Lo ngomong sekali lagi!"

"Apa? Kalau Tasya saat ini sama gue, dia yang ada di atas kasur bersama g--"

BUUGGHHH

BUUGGHHH

Anak-anak Xalumara yang lain, seketika memisahkan Lukas dan Alexandra yang sedang berkelahi. Lebih tepatnya, Alexander yang sedang memukuli Lukas.

"Bos ... Sadar bos ... Dia sahabat Lo, Lukas!"

Alexander menjauhkan tubuhnya dari Lukas. Ia kembali ke bangku kebesarannya. Kembali membakar rokok sambil menatap Lukas tajam.

"Man ... Lo kenapa sih? Dateng-dateng ribut begini?" tanya Matthew.

"Gue nggak ada urusan sama Lo. Urusan gue sama dia," tunjuk Alexander.

Lukas yang masih merebahkan tubuhnya di atas lantai beralaskan marmer, memilih memejamkan matanya sambil mengatur nafas. Merasakan sakit akibat pukulan dari sahabatnya itu.

Lukas dan Alexander tidak pernah bertengkar adu fisik. Paling sering beradu argumen. Berdebat. Atau perang dingin.

Itu pun disebabkan karena Tasya yang suka menyakiti Bianca. Alexander sangat membenci itu. Ingin membalas perbuatan Tasya, tapi tidak enak dengan Lukas. Alhasil Alexander hanya mendiamkan Lukas.

"Lo nanyain Tasya kenapa? Karena cewek Lo di bully lagi sama ceweknya Lukas?" tanya Matthew yang masih berusaha menjadi penengah.

Alexander mengabaikan pertanyaan Matthew. Ia kembali menatap Lukas tajam.

"Jawab gue sekali lagi. Kalau Lo nggak jawab. Gue obral Abrik perusahaan bokap Lo!"

Lukas terkekeh. Ia akhirnya bangun. Namun memilih duduk di lantai.

"Sejak kapan Lo peduli dengan perusahaan orang tua kita, Lex?"

"Perihal Tasya. Gue nggak tau dia di mana."

"Jangan bohong! Laura bilang, Lo nungguin dia pulang. Kalian pulang bareng, kan?"

"Lo cemburu? Why? She's my girlfriend."

Alexander terkekeh. "Your girlfriend? OMG ... Poor Tasya! Dia pasti say thanks banget sama gue setelah gue kasih unjuk foto kegiatan Lo di kasur tadi sama cewek Lo."

"Lo ngancem gue, Lex? Berani Lo lakuin it--"

"Apa? Lo mau ancam gue dengan apa? Lo nggak punya apa-apa, Luke. Selain kntl!"

Seketika yang berada di sana tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Alexander.

Ya ... Rata-rata dari mereka tidak menyukai Lukas.

Lukas sombong, angkuh, kasar dengan para anggota Xalumara yang berada di bawahnya. Serta suka memerintah seenaknya.

Apalagi jika di markas tidak ada Alexander, Ibrahim dan Matthew.

Lukas sering mendapatkan penghinaan dan di lecehkan oleh Alexander seperti ini.

Alasan inilah yang membuat Lukas ingin menghancurkan Alexander.

Tiba-tiba ia teringat ucapan Tasya. "Dengar Lukas. Ada yang tidak bisa berubah di dunia ini, yaitu sifat seseorang!"

'Penampilan Lo mungkin berubah. Sikap Lo ke orang-orang mungkin berubah. Tapi, buat gue Lo belum berubah dan nggak akan berubah, Alexander!' batin Lukas, kesal.

"Gue udah bilang sama Lo. Ini terakhir kalinya gue jawab. Gue nggak tau dimana Tasya. Gue nggak pulang bareng dia. Kita bertengkar dan itu gara-gara lo."

"Gara-gara gue? Kenapa?"

"Dia benci harus berpura-pura baik di depan Lo hanya karena ia menginginkan sesuatu."

"Menginginkan sesuatu?" Alexander mengerutkan keningnya.

"Dia risih kali, Man ... Lo kan, tajem kalau liatin orang. Merasa terintimidasi kali dia. Cewek Lo dan Tasya kan musuh bebuyutan." Ibrahim menambahkan.

"Gue dan Bianca udah putus sebulan yang lalu."

Pengakuan Alexander membuat seluruh anggota Xalumara terkejut. Termasuk Lukas.

Lukas pikir Alexander hanya mengancam dan menggertak Bianca agar gadis itu bisa menjaga sikap.

Ternyata Alexander benar-benar memutuskan hubungannya dengan Bianca.

Kemana Alexander yang hangat saat bersama Bianca?

Kemana Alexander yang lembut ketika bersama Bianca?

Kemana Alexander yang tunduk dengan suara mendayu Bianca?

Alexander benar-benar berubah. Apa ini rencana Tasya untuk menghancurkan Bianca. Mengambil Alexander dari hidup Bianca?

Otak Lukas tidak bisa berpikir jernih. Beribu pertanyaan tentang Alexander dan Tasya memenuhi pikirannya.

"Terus kenapa Lo sekarang nanyain keberadaan Tasya, gebetan nya Lukas?" tanya Ibrahim.

Dia pun sama penasarannya dengan Lukas. Mengapa sekarang Alexander gencar mendekati Tasya.

Karena sebelumnya, Tasya dan Alexander tidak pernah saling menyapa. Terlebih Tasya suka merundung Bianca.

"She's mine!"

TBC ....

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!