NovelToon NovelToon
Toxic Relationship

Toxic Relationship

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

Kehidupan Xavier perlahan berubah saat mendapati seorang gadis pindahan yang tinggal tepat di lantai atas dari apartemen miliknya,

Pria berandal yang memang kurang perhatian dari kedua orangtuanya itu sedikit demi sedikit mendapati kehangatan dari seorang Casandra! gadis rumahan yang lembut nan ramah dan hanya tinggal berdua dengan sang ibu.

Kepolosan Casandra mampu membuat Xavier hanyut dan dilema atas perasaan nya sendiri! jika biasanya ia sangat mahir dalam menaklukkan hati seorang wanita! kali ini ia justru kebingungan dalam menyatakan perasaannya pada Casandra.

Akankah Xavier menemukan jalan kebahagiaan dan meninggalkan segala kebiasaan buruknya demi Casandra???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tautan Lidah Di Balkon Kamar

Kembali membanting pintu ruang kamarnya sendiri, langkah kaki Cassie pun akhirnya terhenti pada teras kamar yang menghadap tepat menuju gedung-gedung tinggi nan menjulang.

Hujan rintik-rintik menjadi kian lebat, gadis itu justru mendongak! membiarkan beberapa buliran air hujan yang tersapu angin menyentuh dan mengenai mata juga seluruh area wajah cantiknya.

Ayah ..., apa benar ayah sudah tak ingin mempedulikan ku? apa benar ayah memiliki kehidupan lain selain bersama ibu juga diriku? kenapa ayah? kenapa??

Rasa hati Casandra kembali sesak, pipinya bukan hanya basah karena terpaan angin yang membawa air hujan namun juga karena cairan bening yang semakin deras keluar dari pelupuk mata.

"Are you okay?"

Suara lembut yang terdengar dari samping telinga kirinya seketika membuat Cassie tertunduk, ia mengacuhkan keberadaan Xavier yang tiba-tiba muncul di samping tubuhnya, jemari Cassie pun tampak sibuk mengusap area pipi.

"Hey ..., are you crying?" Xavier kembali melontarkan pertanyaan sembari memperhatikan wajah sang gadis.

"Look at me! iam here! you're not alone kitten!"

Tangkupan hangat dari telapak tangan Xavier seketika membuat Cassie menatap dalam netra biru laut yang kembali membiusnya.

Bukankah semua lelaki sama saja? ayah? atau mungkin Xavier-,

"Bisakah kau membiarkan aku sendiri Xav?" Cassie berucap lemah dengan tatapan yang masih menyatu dengan pria asing yang selalu ada untuk dirinya.

"Iam not sure!"

"Xav-,"

"Mmmmmpphhh!!!"

Netra Cassie pun terpejam, jemari nya tampak meremas pundak Xavier saat Xavier melumat bibir nya dengan paksa.

"Xav-,"

"Don't worry! it's just me!" Xavier kembali berucap lembut dan semakin mendekap tubuh Cassie,

Pagutan lembut yang tak kunjung terhenti dari bibir Xavier tampaknya semakin membuat Cassie melayang hingga isak tangis nya pun perlahan memudar.

"Mmmmmpphhh!! iam here kitten! just follow me!" Xavier mengarahkan lengan Cassie hingga akhirnya benar-benar membelenggu lehernya, dirasa cukup tenang pria itu akhirnya melepas tautan bibir.

"Feels better now?"

"Eehmmm??"

"Is it your first kiss?" Xavier menunduk mencoba untuk meraih pandangan Cassie sepenuhnya.

"Xav-, aku-, kenapa kau-,"

"Tak perlu malu seperti ini! aku suka gadis yang menggemaskan seperti dirimu, Cassie!" Xavier terkekeh saat mendapati Casandra yang nampak gugup dihadapannya.

"Kenapa kau melakukannya? bagaimana jika kekasih mu kembali memarahi mu?"

"Kekasih? maksud mu, Lindsay?"

Cassie mengangguk dengan ragu, namun Xavier justru kembali menarik gadis itu dalam dekapan dan saling berbagi kehangatan di tengah rintik hujan.

"Dengarkan aku Cassie! aku dan Lindsay bukanlah apa-apa! tak ada perasaan yang istimewa saat diriku bersamanya! aku telah mengakhiri semuanya! tapi dia masih belum bisa melepaskan diriku begitu saja!"

A-apa maksudnya? kenapa dia memelukku? kenapa aku tak ingin memberontak? Xavier?

Cassie termenung, ia mengacuhkan segala penjelasan dari lisan Xavier dan justru menikmati dekapan hangat sang pria bernetra biru yang kini meletakkan dagu pada pundaknya.

Tiga puluh menit berlalu,

Suasana makan malam di apartemen Nyonya Libi tampak canggung namun juga hangat, sikap lembut penuh perhatian yang ditampilkan oleh Xavier semakin membuat Nyonya Libi mengagumi kepribadian dari sang tetangga apartemen.

"Bagaimana menurutmu dengan sup ikan tuna yang ku sajikan, Nak? apa sesuai dengan selera mu?" Nyonya Libi kembali membuka suara setelah ia meneguk air putih dari dalam gelas.

"E-ee, meski cukup pedas! saya masih bisa menikmatinya, Nyonya! terima kasih!"

"Cassie-, apa kau tak ingin mencobanya?" Xavier beralih pandang dan tersenyum ke arah Casandra yang justru sibuk menikmati buah-buahan.

"Aku-,"

"Open your mouth! it's really great to taste!"

Sodoran sendok yang tiba-tiba muncul dihadapan nya seketika membuat Cassie membuka mulut.

"How do you think?"

Menikmati hidangan dari suapan orang yang istimewa, rasanya memang jauh lebih nikmat.

"Hey! kitten!! are you alright?"

"Mmmmm-," Cassie membeku ia justru tak mampu menanggapi pertanyaan Xavier karena degup jantungnya yang kembali berdetak dengan tak beraturan.

Atensi ketiga penghuni meja makan pun seketika teralihkan saat suara dering dari ponsel Nyonya Libi terdengar memekakkan telinga.

"Maaf Nak! kalian lanjut makan saja! ibu akan menjawab panggilan sebentar!"

Xavier juga Casandra justru saling bungkam dan memperhatikan Nyonya Libi yang perlahan menjauh dari ruangan.

"Tak akan mungkin sebentar! aku yakin itu-," Cassie mendengus kesal sembari memalingkan wajah.

"Menurut mu-, siapa yang menghubungi nya?"

"Pihak rumah sakit! atau mungkin rekan kerjanya! entahlah!" Cassie berucap remeh dengan wajah datar.

Tak berselang lama, wanita paruh baya yang masih tampil memukau itu kembali muncul dengan menenteng tas kerja ditangan kanan.

"Cassie, ibu sungguh minta maaf! ibu harus segera ke rumah sakit sekarang! jalanan yang cukup licin karena hujan telah menimbulkan kecelakaan hingga memakan beberapa korban! dirimu tak akan keberatan kan sayang?" Nyonya Libi menatap wajah sang putri dengan raut wajah memelas.

"Aku mengerti, ibu! berhati-hatilah-,"

"Terima kasih, honey! ibu pergi sekarang!"

"Nak Xavier! Ibu minta maaf karena harus meninggalkan makan malam lebih awal-, kau tahu sendiri bukan-,"

"Saya mengerti Nyonya! tak apa saya akan membantu Cassie untuk membereskan perabotan nanti," Xavier berucap santun, pria itu bahkan mengiringi langkah kaki Nyonya Libi hingga pada pintu utama.

"Astaga Nak! dirimu sungguh manis sekali! terima kasih, ibu pergi sekarang!"

Pintu apartemen pun kembali tertutup sempurna, Xavier seketika memutar tubuh dan kembali menghampiri Cassie yang masih tak bergeming di kursi meja makan.

Suasana tampak hening sesaat, bahkan hembusan nafas Casandra mampu terdengar jelas di telinga keduanya,

"Apa kau ingin kembali menambah lauk, Xav?"

"Mmmm-, rasanya perutku sudah cukup penuh! apa kau kecewa?" Xavier melontarkan pertanyaan sembari mendekati Cassie yang menatap kosong ke arah pinggan.

"Kecewa? aku sudah sering kecewa! jadi rasanya biasa saja!" Cassie beranjak, ia perlahan meraih beberapa piring kotor dan melangkah menuju wastafel dapur.

"Aku disini bersama mu, Cassie!" Xavier berucap lembut, pria itu bahkan mengekor serta kembali memeluk tubuh Cassie dari belakang.

"Xav-," kepala Cassie seketika miring ke kanan saat Xavier tiba-tiba menciumi area tengkuk lehernya.

"Aku sungguh tak menyukai wajah muram yang kau tampilkan ini kitten! aku hanya ingin melihatmu tersenyum dan tertawa bahagia! jadi biarkan diriku menemani mu malam ini!" jemari Xavier turut meraih telapak tangan Cassie, keduanya justru kini sibuk bermain dengan cairan pencuci perabot.

Rasa sunyi dalam hati Cassie pun seketika sirna, kedua anak manusia itu kini saling melempar canda tawa ditengah guyuran hujan yang tak kunjung reda.

"Lihat lah, Xav!! kau membuat diriku kembali basah!!"

"Apa kau menyalahkan diriku, kitten?"

"Siapa lagi?" Cassie mendengus sembari meraba-raba t-shirt putih yang ia kenakan, namun Xavier justru kembali menoel hidung Cassie dengan telunjuknya yang masih berbusa secara sengaja.

"Aaaaaaghh!!! aku sungguh suka melihat mu kesal seperti ini, Cassie! dirimu jauh lebih menggemaskan!"

"Aku bukan anak kecil, Tuan!!"

"Bagiku dirimu tetap lah gadis dibawah umur, kitten!!" Xavier menghadang langkah Casandra, pria itu kembali menyeringai saat mendapati raut wajah penuh tanya dari Casandra.

"A-apa?" Cassie berucap gagap, Xavier yang perlahan mendekatkan wajah membuat gadis itu lagi-lagi dilanda kebingungan.

"Bibir mu-, bisakah diriku kembali mencicipi nya?"

"Tolong jangan lakukan hal itu, Xav! aku-, aku tak ingin melukai hati Lindsay!" Cassie seketika mendorong dada bidang Xavier hingga pria itu terhuyung ke belakang.

"Hmmmm?? jika aku memutuskan wanita itu-, apa kau bersedia untuk kembali mencium bibirku?"

Apa ini? apa sebenarnya yang ia inginkan? Xavier? apa dia tak memikirkan perasaan wanita yang begitu menggilai nya?

1
Los Dol TV
mantul... ku tunggu kunjungan balik Thor
Los Dol TV
apik, Thor
Los Dol TV
keren.... mbangets. aku ikutin. ya
elleya
mampir
Los Dol TV
top
Los Dol TV
keren
octa❤️
woow,complex sekali xavier dan honey ternyata calon sodara tiri sementar dixie rupanya sodara tiri honey..
octa❤️
oo..jangan2 ini ayahnya xavier ya...
JackRow: silahkan menerka-nerka, dan terima kasih atas dukungannya kakak /Hey/
total 1 replies
Ediherianto
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!