Rasi Bintang

Rasi Bintang

# Bab 1 Sebuah buku misterius

sore hari -

mentari telah turun ke barat menandakan hari sudah sore seperti biasa waktu pulang sekolah bagi para remaja banyak dari mereka bermain saat pulang ada yang pergi ke warnet untuk bermain game ada juga yang pergi ke karaoke.

"Adam yuk main game di warnet "ucap Daniel anak yang berambut hitam kecoklatan ia juga memakai jaket jeans hitam membuat dia terlihat sangat gagah dan tampan.

"Enggak dulu deh.. aku gak punya uang" balas Adam anak yang berambut hitam acak acakan yang memakai kacamata hitam bulat perawakan nya terlihat sangat culun.

"tenang aja aku kok yang bayar"ucap Daniel

"Udah Daniel dia gak akan mau... dia kan taunya cuman baca buku tiap hari" ucap David pria yang satunya lagi ia memiliki perawakan kurus berambut kuning yang disisir kebelakang.

"jangan gitu lah David dia kan teman kita juga".

"heh kamu aja yang mau temenan sama dia bahkan di seluruh sekolah aja gak ada yang mau berteman dengannya" ujar David mengejek.

'Siapa juga yang mau temanan sama kalian lagian aku tau kok kalian temenan sama aku cuman buat ngerjain tugas sekolah kalian' gumam dalam hati adam berkata

"Gimana Adam mau ikut gak" tanya Daniel lagi

"kayaknya enggak dulu deh.. aku mau pergi ke acara pembukaan perpustakaan baru soalnya" balas Adam sambil senyum.

Namun keduanya langsung berekspresi masam saat melihat Adam sudah mengatakan kata perpustakaan mereka tau klo sudah soal buku adam akan bercerita seperti dosen pembimbing

"Oh begitu ya ... Okelah kita main berdua aja ya " Jawab Daniel dan David serempak sambil berlari menjauh dari Adam

"kenapa mereka selalu gitu saat aku mengatakan hal seperti buku atau perpustakaan ya" ucap adam menghela nafas.

akhirnya Adam pun berjalan sendiri ke arah lainya dari kedua temannya itu untuk pergi ke acara pembukaan perpustakaan baru.

adam sangat gembira dan excited ia berjalan sambil membayangkan beberapa buku-buku baru berterbangan ke arahnya.

namun tiba-tiba saat itu ia melihat seorang pria paruh baya disebuah toko kecil yang di palak oleh preman yang menghancurkan suasana gembiranya kala itu.

- toko kecil -

"Sungguh bang saya tidak punya uang" Kata pria paruh baya disana.

pria itu memiliki perawakan berambut abu abu tua dan baju setelan biasa seadanya.

"alah cepat berikan saja uangnya.. ini sudah sore kan harusnya kamu sudah dapat uang hasil dari tokomu" ucap sang preman sambil memegang kerah baju pria paruh baya tersebut.

"tapi kan ini cuman toko buku kecil bang. Aku bahkan belum mendapatkan pelanggan hari bagaimana bisa aku dapat uang".

preman itu kemudian melihat sekeliling toko kecil itu memang benar toko tersebut kelihatan kecil dan tak ada harapan namun mau bagaimana mana lagi di daerah sini cuman tempat ini yang gak ada cctv dan sepi lagi tempatnya.

"kalo begitu uang tabungan harusnya kamu punya tabungan kan .. Cepat serahkan" ucap sang preman sambil mencengkram leher pria paruh baya tersebut.

"uang saya cuman bisa buat makan bang tolonglah" kata pria paruh baya lagi sambil memelas.

"aku gak peduli pokoknya...." namun sebelum preman itu menyelesaikan perkataannya tiba-tiba ia melihat tangan dengan uang seratus ribu muncul didepannya.

"Nih cuman ini yang saya punya. ambillah dan pergi dari sini atau saya akan berlari keluar lalu berteriak ke tetangga bahwa ada maling disini" kata Adam dengan tatapan santai.

Preman itu melihat kesamping ia mendapati seorang bocah culun sekolah kemudian preman itu melepas keras pria paruh baya tersebut lalu berkata.

"Siapa kamu... ini bukan urusan anak kecil" ucap preman tersebut yang berganti menggenggam kerah baju Adam sekarang.

"Dia ayah ku bagaimana bisa seorang pria diam saat orang tuanya disakiti" kata Adam tiba-tiba dengan nada marah.

"ambil uangnya dah pergi klo gak saya akan berteriak sekarang" ucapnya sambil menatap ke arah preman tersebut

Setelah beberapa detik suasana hening

preman itu mencoba mengancam Adam lagi namun Adam tetap tak bergeming yang membuat preman itu tak punya pilihan lain selain mengambil uang tersebut sambil berkata

"Awas kau ya" ucapnya lalu preman itu pergi

Setelah beberapa saat Adam menghampiri pria paruh baya tersebut dan berkata.

"apa anda gak papa pak" ucapnya sambil menopangnya pria itu berdiri

"terimakasih saya tidak apa apa nak tapi bagaimana denganmu apa kamu gak apa apa nak" Tanya pria itu balik.

"ya gak saya apa apa kok" jawab Adam singkat

"kenapa kau menolongku nak kau bahkan bilang aku orang tuamu tadi "tanya lagi pria itu pada Adam.

"Seratus ribu gak ada apa apanya dibandingkan dengan sebuah buku dan maaf saya tadi cuman berfikir jika saya bilang anda orang tua saya ia akan percaya perkataan saya" jawab Adam

Pria itu agak kaget dengan jawab Adam dan akhirnya ia tertawa sambil berkata "hahahaha jadi kamu menolongku hanya karna sebuah buku".

Melihat itu adam merasa aneh 'ada apa dengan perubahan sikap pria ini. tiba-tiba ia tertawa bukannya tadi dia Mohon mohon ampun pada preman tadi' gumam Adam dalam hati.

"tapi kenapa kamu masih menolongku jika pada akhirnya kamu memberinya uang. bukanya kamu bisa melawan dilihat dari umurmu harusnya kamu masih sekitar 16-17 tahunan" tanya pria lagi setelah tertawanya reda

"aku hanya membuat kemungkinan bahwa saat preman itu sudah mendapatkan keinginannya dan aku membuatnya terdesak saat aku mengatakan akan berteriak. ia akan cepat pergi karna gak ada untungnya tetep disini lagian toko kecil seperti ini mana bisa memberikan lebih banyak lagi ke dia resikonya gak sepadan kalo sampai ketangkap warga " jawab Adam menjelaskan pemikirannya

"hoh ternyata hebat juga kamu itu. Apa kamu tau kebanyakan orang akan berfikir ia kan melawan preman tersebut dan menunggu warga lain datang dan menangkapnya bersama dan membawanya ke kantor polisi" kata pria tersebut

"itu hanya akan mempersulit keadaan dan waktu saya tidak memiliki banyak waktu karna saya harus cepat ke pembukaan perpustakaan baru"

setelah mengatakan itu Adam hendak beranjak pergi dari toko tersebut.

namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh tangan pria tersebut " Tunggu bisakah aku menanyakan 1 hal lagi kepadamu " kata pria tersebut sambil memegang tangan Adam.

"iya tanyakanlah" jawabnya singkat.

"menurut mu salahkah seseorang preman mencuri dari orang lain" tanya dengan tatap tajam ke arah Adam.

Adam tiba-tiba merasakan bulu kuduknya merinding. ia merasa pria depannya jauh lebih berbahaya dari preman tadi.

"salah atau benar diputuskan oleh kekuatan bukan fakta pada dasarnya setiap pemenang berhak menentukan salah dan benarnya suatu tindakan jadi yang perlu kita lakukan adalah menjadi cukup kuat entah itu dalam segi kekuatan tubuh atau uang karna saat kau memiliki semua itu tindakanmu akan selalu dibenarkan" kata Adam panjang lebar ke pada pria paruh baya tersebut

suasana hening beberapa saat lagi.

Namun disusul suara tawa terbahak-bahak pria itu "kamu memang yg terbaik hahahahaha baiklah setidaknya ambilah 1 buku sebelum sebagai rasa terima kasih ku karna telah menolongku " ucapnya.

"benarkan.. buku apapun itu" jawab Adam sambil melihat sana sini di toko buku kecil tersebut dengan mata berbinar.

"iya" jawab pria itu singkat masih tersenyum

Adam pun berkeliling toko buku tersebut setelah melihat sana sini akhirnya Mata adam tertuju pada buku yang berjudul " Circle of Eternity "

lalu ia mengambilnya dan memberi tahunya ke pria tersebut "Saya ambil buku yang ini pak " jelas Adam sambil menodongkan buku tersebut.

"Hemm buku itu ya.... sepertinya aku memang gak salah menilaimu. ok lah kamu bisa pergi " Jawab pria itu sambil lekas mendorong tubuh Adam segera keluar dari tokonya dengan berwajah masam.

'ini orang kenapa sih tiba-tiba ketawa tiba-tiba dingin tiba-tiba masam aneh banget' dalam hati adam berkata meskipun ia sedikit bingung dengan kejadian itu tapi ia tetap pergi ke luar toko

dan berjalan menjauh dari toko tersebut.

pria paruh baya itu menatap Adam dalam diam dari tokonya yang perlahan menjauh dari tokonya dan kemudian menghilang dari pandangannya

beberapa saat kemudian

Di persimpangan jalan Adam hampir sampai ke pembukaan perpustakaan baru namun tiba-tiba hujan deras turun membuatnya segara berlari ke arah tempat pembukaan perpustakaan yang baru yang berjarak kurang dari 50 meter tersebut.

meskipun ia basah kuyup tapi ia tetap berlari ditengah hujan deras itu dan akhirnya ia sampai lalu berteduh disana.

Sekitar 10 menit sudah berlalu Adam tetap menunggu disana sampai acaranya dimulai namun hujan masih belum berhenti yang membuatnya sedikit kesal

"kenapa hujannya lama banget sih lagian tadi bukanya gak mendung ya kok tiba-tiba hujan deras sih.

dan juga meskipun hujan harusnya beberapa orang atau panitia sudah pada sampai. karna waktu pembukaannya kurang dari 5 menit lagi. apa aku salah tempat ya" kata adam geram sendiri sambil mengecek jam ditangannya

ia kemudian membuka lagi brosur pembukaan perpustakaan yang baru setelah mengecek dan tidak menemukan kesalahan akhirnya ia pasrah dan menunggu sambil duduk di teras Tempat tersebut tapi tiba-tiba ia merasa mengantuk

"ah... kenapa tiba-tiba aku ngantuk sekali ya" ucapnya lalu dalam sekejap ia pun terlelap tidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!