NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Berandalan

Menikah Dengan Berandalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: macarhd

Hidup Naura sudah berantakan, semakin berantakan lagi ketika ia diperkosa dan diharuskan menikah dengan brandalan bernama Regan Januar. Kejadian mengerikan itu terpaksa membuat Naura mengundurkan diri dari pekerjaannya, berhenti kuliah, dan berbohong kepada ibu dan sahabatnya. Tidak ada ekspektasi berlebih dengan pernikahan yang didasari dengan alasan menyedihkan seperti itu. Namun, apakah pernikahan mereka akan berjalan baik-baik saja? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macarhd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

Sudah tiga hari sejak mendapat kenyataan gila itu, Naura terus mengurung diri di rumahnya. Tidak masuk kuliah, tidak kerja dan tidak menampakkan diri ke luaran sana. Mengabaikan panggilan dan pesan dari siapapun, bahkan dari ibunya yang berada di kampung, yang mungkin saja akan menyampaikan sesuatu yang penting kepadanya. Menangis dan meratapi dirinya yang kelewat menyedihkan.

Naura bahkan nyaris tak mengisi perutnya dengan makanan kalau saja dia tidak ingat bahwa dirinya sudah tidak sendirian sekarang. Ada sesuatu yang harus ia jaga mati-matian di kala hal-hal sakit yang menimpanya.

"Gue sekarang harus gimana?"

Pertanyaan yang selalu Naura lontarkan kepada dirinya sendiri.

"Gue nggak mungkin kayak gini, gimana sama ibu? Gimana dengan kuliah? Gimana dengan kerjaan? Gimana dengan orang-orang yang akan tahu nantinya? Gue... nggak tau harus gimana."

Dengan posisi meringkuk di kasur-memeluk dirinya sendiri-dengan tangis yang sudah sesenggukkan, Naura terus mengatakan itu kepada dirinya sendiri. Yang bahkan pada ujungnya, tidak ada jawaban yang jangankan menjadi sebuah solusi, untuk sekadar menenangkan saja tidak ada.

Naura benar-benar bingung harus bagaimana sekarang.

Sempat melakukan percobaan bunuh diri kemarin malam, hingga akhirnya ia sadar kalau hal yang dilakukannya itu bukan sebuah jalan keluar. Naura akan meninggalkan banyak kesedihan, meninggalkan tanda tanya besar bagi orang-orang, dan Naura tidak dan belum siap untuk meninggalkan ibunya sendirian di dunia.

Naura sadar sekarang.

Tapi, kalau tidak mati, ia harus bagaimana?

Saat ini jam sudah menunjukan pukul dua belas siang. Naura yang keadaannya benar-benar terlihat berantakan, beranjak dan meninggalkan kasurnya. Berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan wajahnya yang sudah tak terkondisikan. Mata bengkak dengan hidung yang memerah. Bola matanya bahkan nyaris tak terlihat akibat bengkak yang begitu besar di matanya.

Setelah membersihkan wajah, Naura berjalan keluar. Berdiri tepat di dapur kecil yang letaknya persis di dekat pintu kamar mandi, memandangi apa pun yang ada di sana, mencari sesuatu yang ia bisa makan dengan segera. Perutnya terasa lapar, dan Naura butuh makan sekarang.

Selain ia yang akan melemah, bagaimana dengan keadaan bayi dalam perutnya jika ia tidak memasukan sesuatu ke dalam perut sedikitpun?

Setelah beberapa saat, Naura menghela napas panjang di tempatnya. Memngingat bahwa ia belum sempat membeli bahan makanan hingga yang tersisa hanyalah sebungkus mie instan. Mau bagaimana lagi? Hanya itu yang ada dan mau tidak mau Naura harus segera memasaknya.

Setelah selesai memasak mie instan, Naura kembali berjalan menuju kasurnya. Mendudukkan tubuhnya di lantai dengan punggung yang ia sandarkan di kasur. Naura cukup bersyukur karena aroma yang berasal dari mie instan itu tidak membuat rasa mualnya muncul dan ia bisa makan tenang karena hal itu.

Percayalah, makan dalam keadaan pikiran yang tidak tenang itu rasanya sangat tidak mengenakan. Mulut yang berusaha mengunyah, dengan isi kepala yang bergelut memikirkan masalah satu dengan masalah yang lainnya. Bergelut mencari solusi yang tak ditemukan hingga detik ini. Tidak terasa, air mata Naura kembali berjatuhan lantaran dia yang mengingat kenyataan hidupnya yang sekarang.

Berlangsung sampai beberapa menit, Naura menghapus air matanya ketika mendengar ponselnya yang bersuara. Menandakan ada yang menelponnya. Meski tidak berniat untuk menjawabnya, Naura tetap mengambil ponsel itu dan melihat siapa yang menghubunginya barusan. Ternyata panggilan dari Melody- sahabatnya.

Ada dua puluh tiga panggilan tak terjawab dengan notifikasi pesan yang menyentuh angka seratus sepuluh. Gila, Naura tidak bisa membayangkan bagaimana khawatirnya orang-orang yang ia tinggalkan beberapa hari terkahir ini.

Sejenak, Naura merasa jahat kepada orang-orang itu.

Setelahnya, ia kembali merasa kasihan dengan dirinya sendiri.

Ponselnya sudah berhenti bersuara, Naura memutuskan untuk membuka aplikasi hijau yang sudah menunjukan banyak notifikasi di sana. Banyak pesan yang masuk, selain dari grup teman kuliahnya, pesan-pesan dari melody juga tak kalah banyak di sana. Naura juga melihat pesan dari Bu Nadia dan ... Bagas, laki-laki yang katanya akan bertanggung jawab jika saja sahabatnya tidak bertanggung jawab dengan apa yang terjadi sekarang.

Dari banyaknya pesan-pesan itu, Naura memilih untuk membuka pesan dari Melody terlebih dahulu.

Melody:

Ra?

Ra?

Lo di mana?

Kenapa nggak ada kabar?

Kenapa menghilang?

Ra, u okay?

Lo baik-baik aja, kan?

Ra?

Lo ditelpon nggak diangkat, di WA nggak dibales, lo ke mana?

Gue ke kontrakan lo, kayak nggak ada siapa-siapa.

Ra, lo pulang kampung?

Sumpah, ya, ra, kalo sampe lo kenapa-napa dan lo nggak ngabarin gue, gue bakal marah besar sama lo.

Naura!!!

Demi apa pun, gue khawatir parah sama lo.

Lo di mana????

Sebagian pesan dari Melody membuat Naura kembali menitikan air matanya, merasa bersalah sekaligus senang karena ternyata ia masih memiliki seseorang sebaik Melody dalam hidupnya. Seorang sahabat yang selalu ada dan selalu membantunya. Bukannya ia sudah keterlaluan karena sudah membuat Melody khawatir berlebihan kepadanya?

Tidak mau membuat sahabatnya lebih khawatir lagi, Naura memutuskan untuk membalas pesan itu.

Naura:

Gue baik-baik aja, Mel. Maaf udah bikin lo khawatir. Kemarin gue pulang ke kampung, maaf nggak ngabarin sebelumnya. Lo tahu sendiri sinyal di kampung kayak apa. Sekarang gue udah di Jakarta lagi, dan gue baik-baik aja. Makasih udah khawatir sama gue.

Tidak mungkin jika Naura mengatakan hal yang jujur kepada Melody. Tidak, Naura belum siap. Itu sebabnya ia berbohong dan menggunakan alasan lain kenapa ia bisa menghilang selama beberapa hari ini.

Setelah Melody, Naura beralih membuka pesan dari Buk Nadia yang menunjukan tiga notifikasi di sana.

Bu Nadia:

Naura, kamu nggak masuk?

Naura, nggak masuk lagi?

Naura, tumben sekali kamu nggak ngabarin saya, kamu baik-baik saja, kan?

Bagaimanapun keadaannya, Naura memang selalu memberitahu Bu Nadia ketika ia tidak masuk kerja. Namun sekarang tidak, membuat wanita baik hati itu bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Mungkin, jika Naura bekerja di tempat lain, ia sudah dipecat secara sepihak karena sudah menghilang dan tidak masuk kerja sampai tiga hari berturut-turut, tetapi Bu Nadia memang sebaik itu. Alih-alih marah, Bu Nadia malah mengkahwatirkan keadaan tubuhnya.

Harusnya, Naura sangat bersyukur untuk hal itu.

Setelah Bu Nadia, Naura beralih membuka pesan dari Bagas yang menunjukan notifikasi tak kalah banyak dari Melody. Mengingat laki-laki itu, Naura jadi merasa orang yang paling menyedihkan hingga ada orang yang mengatakan rela bertanggung jawab meski bukan kesalahannya sendiri.

Bagas:

Naura, saya sudah atur waktu pertemuan kamu dengan Regan. Kamu siap?

Naura?

Tolong beritahu saya, kamu siap atau tidak?

Saya tahu, kamu masih butuh waktu untuk mempersiapkan diri. Bagaimanapun, di mata kamu Regan itu orang jahat yang sudah merusak kamu, pasti ada ketakuan yang akan menghampiri kamu ketika bertemu dengannya nanti.

Naura, kenapa kamu tidak membaca pesan dari saya?

Naura, kamu baik-baik saja kan?

Kamu tidak melakukan hal-hal bodoh kan?

Saya di depan rumah kamu.

Naura, saya masih menunggu jawaban kamu.

Naura, kamu masih mau diam saja seperti ini?

Diam tidak membuat masalah selesai, kamu harus bertindak.

Kamu tidak mau kan kalau harus berada dalam posisi ini terus menerus?

Naura, ini sudah tiga hari, saya masih menunggu keputusan dari kamu.

Apa yang dituliskan oleh Bagas dalam pesan itu memang benar, tidak mungkin jika Naura harus terus berada dalam posisi ini. Di mana seperti menjadi orang yang tak memiliki arah hidup sedikitpun. Meski memang demikian, setidaknya dia memikirkan bagaimana caranya untuk lanjut, bukan?

Sesakit apa pun cobaan yang tengah ia terima, hidupnya masih harus terus berlanjut. Terlebih dengan kenyataan yang di mana sekarang ia sudah bukan sendiri lagi.

Setelah merenungkannya beberapa hari, setelah berpikir-pikir terlebih dahulu, setelah menimbang-nimbang dan mengira-ngira apa saja yang akan terjadi dalam hidupnya kelak, Naura memutuskan mengikuti apa yang Bagas katakan. Dengan sedikit rasa ragu, dia mengetikan balasan untuk pesan dari laki-laki itu.

Naura:

Aku di rumah.

Balasan singkat, namun Naura yakin kalau beberapa waktu setelahnya Bagas akan langsung mendatangi rumahnya.

1
who i am ?
one
syisya
waaah ada masalah apa ini yg sudah lama tapi belum kelar
syisya
apa karna urusan cewek ?
syisya
menerkam tanpa aba" ?
beneran gak tuh aku udah lama lho thor menunggu apakah bakal ada adegan 🍍 nanasnya tp sejauh ini belum terlihat tanda" hihihi
Wagini
lanjut
syisya
udah sejauh ini tapi masih jauh aja🤔
syisya
mulai ada titik" nih
Heny Adinda
sweet bgt regann
syisya
lanjutkan
syisya
🤣🤣🤣🤣
who i am ?
lanjut thooor, semangatt💪
syisya
kikikikikik ya iyalah nauraaa masih ditanya lagi, gemes deh
syisya
mampus hhhhh
syisya
waooow crazy up 👏🏻👏🏻👏🏻 makasih kak triple upnya keren bingiiiitz
syisya
thanks thor selalu double up
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
syisya
udah ep 60an tapi belum ada kemajuan masih jalan ditempat masih itu" aja thor kapan dong mereka mulai ada rasa masing" trs kelanjutan hubungannya apa mesra"an gitu misalnya duuuh greget deh jadi gemes sama mereka kutunggu next up nya jangan lama" ya thor hihihihi semangat sehat selalu 💪🏻
syisya
seru jg tuh idenya 😅
Heny Adinda
di tunggu segera sayangnya regan sama naura
syisya
kram kali ya, semoga Naura baik" saja & kandungannya selamat & kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!