NovelToon NovelToon
The Wicery Town Story

The Wicery Town Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Si Bogeng

Sebuah cerita yang berfokus kepada seorang remaja bernama Celvin Lloyd Relgi. Dia berangan-angan untuk menjadi seorang pahlawan kelas-S terkuat yang pernah ia dambakan. Bersama teman-temannya mereka pergi berpetualang dengan keseruan, candaan, suka dan duka akan mereka alami pada perjalanan mereka. Musuh-musuh yang menjadi lebih kuat seiring berjalannya waktu membuat Celvin ingin menjadi semakin kuat demi melindungi orang-orang yang ia pedulikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si Bogeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4: Misteri Kota Tengah Malam

Misteri sang penjahat Shadow ya? Sepertinya ini akan menjadi misi yang sulit. Aku juga harus memikirkan strategi untuk mengalahkannya.

ketika kami sedang berjalan pulang, Finn tiba-tiba menoleh ke arahku dan bertanya.

“Hey Celvin, kamu yakin soal ini? Maksudku pahlawan sekelas Silent Death aja belum bisa menyelesaikan masalah ini” ucap Finn dengan sedikit ragu.

“Ya sepertinya begitu, namun kita paling tidak harus mencoba dulu” jawabku pada Finn.

Sejujurnya aku juga masih ragu dengan keputusanku ini.

“Aduh, baiklah kalau begitu aku pulang dulu ya. Lagipula ini sudah larut malam” Jawab Finn, sambil menundukkan kepalanya

Sambil berjalan menjauh, kami akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Aku kemudian melihat ke arah Finn, dan melambaikan tanganku sambil berkata.

“Ya sampai jumpa besok”

Ketika sedang berjalan pulang, aku terus kepikiran tentang strategi yang harus kugunakaan untuk mencoba menangkap sosok Shadow.

Baiklah aku harus memikirkan cara agar dapat menyelesaikan misteri ini, yah paling tidak aku pulang dulu Ibu mungkin mengkha...

“Celvinn!!”

Terdengar teriakkan dari ibuku yang sudah menunggu di depan pintu rumah.

Gawat kelihatannya Ibu tampak marah, apa karena aku gak pulang hampir dua hari ya?

“A-A-Ada apa Ma?” Jawabku sambil gemetaran

Ibuku yang marah kemudian menghentakkan kakinya dan berjalan maju mengarahku sambil berteriak.

“KAMU PIKIR SUDAH JAM BERAPA INI?!! KENAPA SUDAH LARUT BEGINI BARU PULANG HAH?!”

“Ehh anu Ma inikan masih jam 10 nggak terlalu larutkan?” jawabku dengan gugup.

“ENGGAK TERLALU LARUT APANYA?!! PALING TIDAK KABARI DULU IBU KALAU PERGI”

Ah sial. Aku lupa mengabari Ibu, sepertinya ibu memang mengkhawatirkanku.

“B-Baik Ma. M-Maafkan aku, lain kali akan ku kabari jika pergi lama”

Aku pun masuk ke rumah sambil menundukkan kepalaku. Tapi tepat ketika aku ingin memasuki rumah, Ibu tiba-tiba menepuk pundakku dan menggenggamnya dengan sangat keras.

Wah kenapa lagi ini?! Apa aku melakukan hal yang salah lagi?!.

Sambil tersenyum ringan dan raut wajah yang seperti ingin marah, Ibu berkata.

“Celvinn! Baru-baru ini ibu mendapatkan surat panggilan ke sekolah. Kamu tahu apa artinya itu?” ucap ibuku yang terlihat sangat marah.

Aku yang mendengar itu kemudian tersentak dan langsung gemetaran.

AH GAWAT AKU LUPA BIKIN SURAT IZIN, TAMAT SUDAH RIWAYATKU.

Sambil mengangkat tangannya ke atas, Ibu lalu berteriak padaku dengan marah.

“PALING TIDAK KALAU INGIN MENJALANKAN MISI, TULIS DULU SURAT IZIN!!!!”

*PLAKKK!

Suara keras tamparan ibu ke wajahku.

“ADUUUUHHH, MAAFKAN AKU MAAAAA!!!”

***************

Yah. Paling tidak aku sudah mempelajari sesuatu. Meski dengan sedikit "Kekerasan".

Aku yang pulang sudah larut malam, kemudian menaiki tangga dan akhirnya memasuki kamarku dan tidur untuk beristirahat.

...Hey. Celvin, Celvin...

Terdengar suara seseorang yang memanggilku dengan nada santai.

“A-apa? O-oh ternyata kau, Blaze. Ada apa?”

Aku berada di dalam alam bawah sadarku, dan terdapat tiga sosok entitas yang berdiri di hadapanku. Mereka adalah Blaze, Aqua dan Terra. Mereka bertiga merupakan perwujudan tujuh elemental dasar atau biasa disebut sebagai “The Elemental Origin”. Ceritanya sih mereka bertujuh inilah yang membuat dunia elemental ini, penampilan mereka cukup simpel seperti siluet seseorang yang berwarna sesuai element mereka masing-masing. Selain mereka bertiga ada lagi 4 Elemental Origin lainnya, yaitu Frost, Nature, Aero dan Volta.

Mereka mendatangiku tentu bukan tanpa alasan, sekitar empat tahun yang lalu lebih tepatnya pada saat aku berumur 12 tahun, pada tahun 2257. Sekitar dua hari setelah diumumkan kematian “The Wielder” sebelumnya, aku yang sedang tidur pun didatangi para Elemental Origins dan The Wielder sebelumnya. Namanya adalah Arvie, Arvie Keldroid, dan mereka menunjukku untuk menjadi The Wielder selanjutnya. The Wielder sendiri memiliki tugas untuk menjaga kesimbangan dan keharmonisan di dunia ini.

“Jadi begini Celvin, kami merasakan adanya hawa aneh di sekitaran kota jadi kami memintamu untuk menyelidiki hal tersebut” Ucap Blaze padaku

Aku yang juga sedang menjalankan misi kemudian menolak permintaan dari Blaze.

“Haduh aneh-aneh saja, aku sekarang kan juga melakukan misi penyelidikan”

Tapi Blaze kemudian berkata kembali dengan meyakinkanku tentang tugas yang ingin ia berikan

“Justru itu, hawa aneh yang kami rasakan berada di sekitar tempat kejadian semalam”

Lho begitu ya? Apa ini ada kaitannya dengan kasus Shadow? atau bisa saja ini menjadi kasus ganda, baiklah apapun itu harus diselidiki.

“B-Baiklah kalau begitu akan ku selidiki juga hawa aneh tersebut” jawabku pada mereka

Terra menyela percakapan dan berbicara

“Dan satu lagi Celvin, berhati-hatilah. Kamu tau kan seberapa susahnya kasus ini? Bahkan Silent Death sendiri kesusahan” ucap Terra padaku

“Ya aku mengerti” ucapku sambil menganggukkan kepala

Aqua kemudian memberikanku sebuah arahan dan petunjuk dengan nada yang terdengar serius.

“Ingat arahan ini Celvin, atau kau bisa membahayakan dirimu sendiri. Selalu melihat langit pada jam 11 hingga 12 malam. Hindari tempat gelap dan sepi, dan juga selalu siap siaga karena 'Shadow' sendiri tak segan menusuk lawannya. Apa kau mengerti?”

“Ya aku mengerti” ucapku sambil menganggukan kepalaku

Terdengar aneh tapi kenapa langit? Memang terdengar tidak masuk akal sih, tapi aku harus mendengarkan mereka. Lagi pula mereka sudah sering menyelamatkanku.

“Bagus kalau kamu sudah mengerti,” ucap Aqua padaku sambil menyilangkan tangannya.

Fact 005: Setiap Elemental Origin bukan tidak memiliki gender, namun mereka memiliki wujud dan jenis kelamin masing-masing

Blaze-pria, Aqua-wanita, Terra-wanita, Aero-pria, Volta-wanita, Nature-pria dan Frost-pria.

“Dan oh iya Celvin satu lagi, berhati-hatilah kepada air” ucap Blaze sambil mengangkat tangan dan satu jarinya.

"Hah? Berhati-hati kepada air, apa itu maksudnya?" ucapku sambil kebingungan.

*BURRRRRRR

“HA, HA, HA, HA,” bunyiku mencoba menarik nafas sambil terengah-engah

Ternyata itu adalah Ibuku yang menyiramku dengan air dingin. Dengan berteriak, ibu kemudian memegang kedua bahuku dan mengguncangnya.

“CELVIN! Bangun!!, kamu pikir sudah jam berapa ini?!”

Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih dan wajah yang terlihat mengantuk. Aku melihat jam, dan…

AH SIAL!! Sudah jam 07:51 kalau tidak buru-buru aku bisa telat

“WOAHHH” suaraku yang bangun sambil bersiap-siap dengan bergegas.

Aku turun kebawah dengan tergesa-gesa dan hampir terpleset karena air yang disiram oleh ibu tadi. Aku kemudian mengambil roti diatas meja dan memasukkannya ke pemanggangan. meminum susu dengan cepat, lalu menyiapkan sepatu dan seragam. Roti itu kemudian matang dan terlempar dengan rendah, dan langsung ku ambil dengan cepat.

Aku yang terburu-buru langsung berlari keluar rumah dengan roti yang berada di mulut dan satunya lagi di tangan.

Sial bagaimana aku bisa ketiduran selama itu?! Aduh, sudah jam 07:57 kira-kira sampai gak ya?

Aku pun membuka Handphone Ku dan mengirim pesan kepada Finn.

(Celvin):

FINN TOLONG BUKA JENDELA DI SAMPING MARTY!!

^^^(Finn):^^^

^^^Maaf Celvin, aku sedang nggak ada di sekolah.^^^

Apa?! Disaat begini dia masih sempat bercanda?!!

(Celvin)

YANG BENAR SAJA! AKU TAHU KAU SEDANG ADA DI SEKOLAH, NGGAK USAH BERCANDA!

Dilain sisi, terlihat Finn yang sedang duduk di kelas. Finn tampak tersenyum ringan melihat pesanku dan dia membalasku.

^^^(Finn):^^^

^^^Iyadeh maaf, maaf. Aku hanya bercanda kok. Jendela di dekat meja Marty ya?^^^

(Celvin):

iya! Jendela di dekat Meja Marty!

"Aduh aneh-aneh banget deh. Memangnya untuk apasih?" ucap Finn yang kebingungan.

Finn kemudian berdiri dan berjalan menuju meja Marty, yang berada di pinggir kelas. Terlihat suasana kelas yang begitu ribut dan teman-teman sekelasku yang tampak ribut.

Terlihat seorang anak laki-laki yang pendek dengan telinga runcing dengan rambut hitam, dan memakai seragam sekolah. Anak itu adalah Marty, Finn kemudian meminta izin pada Marty. Dan marty juga kebingungan, tapi bersedia membantu

“Baiklah kalau begitu” ucap sambil membuka jendela

(Untuk apa coba tiba-tiba suruh buka jendela?) ucap Finn dengan kebingungan di dalam hatinya.

aku yang sedang berlari untuk mengejar waktu agar tak terlambat melihat dari kejauhan, sekolahku.

“Ah bagus sekolahku sudah terlihat dari sini dan-”

Sial! gerbangnya akan ditutup.

aku kemudian menambah kecepatanku dan berlari lebih kencang ke arah gerbang sambil berteriak.

“TUNGGU PAK!! JANGAN DITUTUP DULU!!”

penjaga gerbang itu kemudian menoleh ke arahku dan berkata.

“Maaf Celvin, sudah waktunya ditutup”

Ah sial!, kalau begitu tidak ada cara lain.

aku yang melihat jendela di arah kelasku yang terbuka, kemudian bersiap-siap mengambil ancang-ancang dan kemudian...

*SWOOOSH!!

"Boost!"

aku melompati pintu gerbang sekolah dengan bantuan dorongan dari kekuatan apiku, lalu mengarah ke jendela yang dibuka Finn.

*Brakk!

Terdengar suara dentuman yang keras, aku berhasil mendarat dengan aman, teman-temanku yang terkejut Kemudian melihat ke arahku dengan kebingungan. Dan tebak apa? Aku tepat waktu sekali karena setelah aku cepat-cepat duduk ke kursiku, bu Linia langsung masuk ke kelas.

“Fiuuh untunglah tepat waktu, mungkin saja aku bis-”

Tepat setelah aku pikir ini semua sudah selesai, tiba-tiba Bu Linia memanggil namaku.

“Celvin!! Berdiri di lorong”

Loh eh?! Kok gitu sih, aku kan gak telat.

Finn yang mendengar itu langsung tertawa ngakak tapi...

“Kamu juga Finn jangan tertawa, berdiri di lorong”

Bu Linia menyuruh Finn berdiri juga di lorong bersamaku. Finn yang tak tahu kesalahannya kemudian berkata.

“Loh kok gitu bu? Aku kan gak salah apa-apa”

Aku Pun menertawai balik dia

“HAHAHAHAHA MAMPUS!!”

kami berdua akhirnya berdiri di lorong

Finn melirik ke arahku dan bilang

“Gara-gara kamu sih” ucap Finn padaku

“Loh kok aku?! Yang pertama ketawa juga kamu” jawabku dengan kesal.

Finn kemudian meluruskan perkataannya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

“Bukan itu, kita disuruh berdiri karena kita berdua sudah tidak masuk selama dua hari”

“Hadeh, iya juga sih, Harusnya kita bikin surat izin dulu” ucapku sambil menghela nafasku.

1
Raptor gamer
Ngakak banget!
Lourdes zabala
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
izzky.
Tema ceritanya sangat menarik, semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!