Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.
Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.
Happy reading yeorobun 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Orang yang membuat seisi rumah panik hari ini pun akhirnya bangun. Ia perlahan membuka matanya melihat sekeliling, dan kaget bukan main.
"Dimana gua...?!", kagetnya hingga tiang infusnya berguncang.
Terdengarlah samar samar suara gelak tawa yang sangat ia kenal, suara Tommy dan Juan. Mendengar itu paniknya drastis turun, dengan sedikit meringis Shane menurunkan kakinya menyentuh lantai dan berusaha menyeimbangkan tubuhnya, tidak lupa ia menyeret tiang infusnya.
Klek... pintu dibuka, terlihat Juan dan Tommy yang sedang melahap makanan mereka dan punggung seorang gadis yang sangat asing baginya.
"Kak...", serunya mendekat.
Ketiga orang yang sedang bercengkerama itu pun tercekat dan bangkit dari posisi masing-masing.
"Shane, lu bangun? Lu udah baikan?." heboh Juan meraba-raba bahu dan wajah Shane.
"Ada yang sakit? Lu pusing ? Ada mual? Atau apa gitu?", panik Juan yang diimbangi langsung oleh Tommy.
" Lebay lu." semprot Shane.
" Lebay? Lu bilang lebay? Lu ngga tahu gimana paniknya kita dan agensi seharian ini gara-gara lu. Woahhh parah sih. Ki harusnya kamu karungin aja sih tadi, buang ke laut, kan deket." seru Tommy.
" Jangan panggil Ki. Ki- A- Ra." protes Juan.
" Ribet lu." semprot Tommy balik.
Mereka bertiga asik berdebat, Kiara malah tersenyum lebar, melihat tingkah para pria yang mengungsi dadakan di rumahnya itu. Para pria yang berusaha selalu sempurna didepan publik, dengan citra yang harus selalu jadi panutan, ternyata hanyalah manusia biasa, yang suka random, suka aneh, suka bercanda, suka usil, berisik, kekanakan dan sebagainya.
"Rumahku jadi asik banget ya Tuhan. Ngga pernah kebayang rumah heningku jadi se rusuh ini, padahal mereka cuma bertiga." batin Kiara.
🌼🌼🌼
Perdebatan itu pun berakhir karena suara panggilan dari depan rumah, ternyata pesanan makanan part ke sekian sudah tiba. Ditengah acara makan yang seru itu, Shane memperkenalkan dirinya dengan benar, dan mengucapkan banyak terima kasih karena menolongnya, apa jadinya dia jika yang menemukan bukan Kiara.
"Kak, kayaknya handphone gua jatuh di mobil mba Kia deh. Tolong ambilin dong. Gua susah jalan bawa - bawa tiang. Ini boleh dicabut aja ga si? Repot bener." celetuk Shane.
"Udah anteng aja lu, sebentar gua ambilin. Paling setengah jam lagi dokter dateng ganti infus lu." lalu Tommy beranjak keluar. Sekembalinya ia mendengar tawa lirih sesekali, dan perbincangan yang sepertinya sangat seru. Ia pun mengikuti arah suara, ternyata dari dapur.
Pic Pinterest Artania Raharso
Terlihat Kiara dan Juan berdiri berdampingan didekat wastafel. Posisi itu menunjukkan sebuah kerja sama, yang satu mencuci yang satunya membilas dan menyusun. Tommy merasa hatinya dicubit. seperti tidak terima akan pemandangan itu.
"Ah... gua kenapa sih." bisiknya pada dirinya sendiri dan beranjak. Hari pun berganti malam, Shane dan Juan tidur di kamar yang sama, sementara Tommy memilih kamar yang lain. Ia menatap langit-langit kamar yang berwarna putih itu, terlintas bayangan Juan dan Kiara ketika di dapur kala itu, ia sudah menilai dirinya overthinking dan tidak tahu diri karena terlalu perduli, padahal mereka baru saja berkenalan.
"Tapi sebenarnya siapa gadis ini? Kenapa pak Chris semudah itu menitipkan kami padanya? Dia bukan artis atau orang berpengaruh manapun di media sosial. Wajahnya benar-benar ngga asing, tapi aku ketemu dia dimana?", sibuknya dalam hati.
sementara dikamar Shane
"Kak, baru kali ini gua liat kak Tom banyak omong didepan orang apalagi cewe. Biasanya kan kaku, datar, diem, kek kanebo kering. Dia pasti naksir tuh sama mba Kia." celetuk Shane
"Ngide aja lu." jawab Juan pendek membelakanginya.
"Masa si lu ngga notice kak. Tapi bagus sih akhirnya setelah bertahun-tahun akhirnya dia move on dari Naura. Mba Kia juga keliatannya baik." seru Shane lagi.
"Iya iya, lu sebenernya kenapa bisa nyungsep gitu, di hotel lagi, pake acara kabur, kualat kan lu." omel Juan.
"Gua kecapean aja, gua ngga kabur ya, itu gua awalnya mau kabarin setibanya disana. Eh viewnya bagus banget gua sampe lupa, dan ... ya gitu deh." Shane menyengir kuda menceritakan keteledorannya.
.
.
.
tbc...💜