NovelToon NovelToon
Queen Arabella

Queen Arabella

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: mamah AA

pliiisss aku mintaa maaf banget baru bisa nulis lagi ..
no plagiat ya !! karna ini mikir nya dan ngumpulin mood nya tuh butuh waktu yg lama jadi pleas tolong hargai

menceritakan tentang kisah Queen Arabella gadis SMA tingkat akhir yg akan di pertemukan dengan duda anak 2

penasaran gak.. kalo penasaran lanjut baca aja ya kalo gak suka bisa di skip oke...

happy reading..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamah AA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Menghabis kan waktu bersama dan menikmati hal hal kecil bersama, dari pernyataan banyak yg telah di lontarkan si kembar Ara sangat tahu jika duo kembar itu sangat membutuhka sosok ibu.

"Ara juga sangat shock nyonya, tapi mereka sangat baik dan menurut, belum pernah nakal di depan Ara" kekeh gadis itu bingung harus menilai dari apa

"Jangan katakan nyonya, panggil saja mommy sayang" senyum Ratna mengusap lembut rambut Ara

"Mommy, Ara akan merkata, seperti nya maaf sebelum nya, mommy dan daddy kembar mungkin terlalu sibuk, mereka hanya membutuhkan sosok keluarga yg seperti orang kebanyakan" ucap Ara menjelaskan

"Benarkah? Tapi mommy selalu berkata apakah mereka membutuhkan mommy? Tapi mereka dengan tegas selalu bilang, mommy bisa melakukan apa yg mommy inginkan, karena mereka bisa bermain dengan pelayan" ucap Ratna dengan tidak peka nya

"Mungkin si kembar terlalu kecewa mom, maka nya mereka tidak mau merepotkan mu, terlebih daddy mereka yg super sibuk, aku hanya harap mommy dan daddy si kembar bisa membagi waktu lebih baik lagi" senyum Ara dengan lembut

Ayolah senyum Ara sangat tulus untuk si kembar, Ratna dapat merasakan nya itu. Apakah benar dia terlalu sibuk dengan sosialita nya itu? Dia juga menyayangi cucu nya seperti kebanyakan nenek kepada cucu nya.

Tapi dia kurang menyadari kasih sayang nya yg kurang tepat, dan cara menyalurkan nya yg salah, hanya berpikir untuk mengganti waktu dengan mainan mewah atau permintaan mereka bisa saja dia membuat kembar bahagia.

Tetapi pemikiran nya salah, itu tidak benar sama sekali para pelayan sebenarnya juga selalu kewalahan karena kembar sering kabur mengeksplor dunia luar, tapi tentu pengawasan mereka ketat, sehingga tidak lepas kendali.

"Ara mau kah kau jadi mommy si kembar?" Tanya Ratna tiba tiba

Damn...

Seketika otak ara berhenti berproses, Apa maksud nya dengan mommy si kembar? Apa itu? Kalu dia jadi mommy si kembar jadi dia harua menikah dulu dengan daddy kembar? Lalu apa maksud nya? Tidak mungkin kan?

"Hah, nyonya jangan bercanda, saya masih sekolah" bingung Ara merasa pernyataan itu sangat bercanda.

"Aku serius" ucap Ratna dengan santai nya

"Serius? Tapi saya orang biasa dan saya tidak minat menikah, sesekali saya berjanji akan mengunjungi si kembar nyonya"

"Wanita berkelas jauh banyak di sana, ini seperti lawakan bagi saya" kekeh Ara mengatakan itu

Padahal Ratna mengatakan itu sedang tidak bercanda, dia selalu mengatakan kepada si kembar untuk menilai wanita baik untuk sang daddy. Bukan wanita ular, pernah juga Ratna mengatakan bagaimana ciri ciri wanita yg hanya mau uang daddy mereka.

Maka dari itu kalau ada sampai wanita yg mendekati daddy mereka, si kembar akan ikut ke kantor dan mengerjai wanita itu ujung ujung nya kapok dan tidak mau lagi, sampai pernah ada wanita yg sangat obses dengan daddy mereka.

Hanya wanita murahan yg ingin cepat kaya lewat jalur naik ranjang sang daddy, si kembar dengan cerdik merencanakan hal yg sebalik nya membuat wanita itu malu melupakan itu seumur hidup.

"Tidak apa apa jika tidak mau aku tidak memaksa mu, aku hanya menawarkan" ucap Ratna tersenyum

"Nawarin nikah udah kaya nawarin gorengan yah, gampang banget" gumam Ara merasa heran sambil terkekeh mengangguk merasa canggung

Dengan pembahasan itu.

Mereka yg tengah asyik mengobrol berdua itu akhir nya di datangi oleh Dexter, pria itu datang karena ingin mengantarkan Ara pulang. Karena sang nenek pasti sudah mengkhawatir kan nya.

Akhir nya Ara pamit dan pergi pulang

Di antarkan hanya dengan Dexter, ayolah tumben sekali pria itu mau menyetir bukan, ini juga adalah sebuah kemajuan yg sangat bagus, di dalam mobil Ara hanya terdiam dan merasa mengantuk.

"Apakah kau mau menjadi mommy si kembar?" Ucap Dexter mengatakan itu datar

"Hah? Lagi? Kalian ini sekeluarga aneh banget yah, pernikahan itu bukan permainan, dasar ganteng ganteng setres, antarkan saja aku pulang, aku lelah" kesal Ara

"Padahal saya cuma menawarkan jika anda mau"

Pagi hari nya, hari hari yg di lewati seperti biasa, seperti sebuah rantai makanan yg di ulang ulang begitu saja, Ara meregangkan tubuh nya dengan nikmat merasakan setiap otot otot nya. Gadis itu duduk di kasur melihat jam dinding dengan malas nya.

"hoamm.. Hmm jam 8.15 ya" gumam Ara dengan malas

Atu detik dua detik hingga ke tiga detik, mata gadis itu yg awal nya mengantuk seketika membulat kaget, dia langsung kembali mengucek mata nya dengan kasar beberapa kali menatap jam dinding itu.

Angkah kaget nya di sana, sudah menunjukan pukup 8.15, sungguh Ara sedang tidak bermimpi, gadis itu dengan cepat melompat turun dari atas lasur nya yg reot itu berlari mengambil handuk.

Dengam kecepatan penuh, entah mandi bebek siram siram air saja, gadis itu langsung menggunakan seragam nya dengan secepat kilat, nenek Ara yg sudah rentan tua itu yg sedang duduk di depan menikmati teh pagi dan satu potong roti itu menyipitkan mata nya.

Berusaha melihat jelas siapa gadis yg sedang terburu buru itu, dia melihat cunya memasang sepatu, dan langsung mendekati nya mencium pipi kanan kiri serta kening nenek nya itu, lalu berpamitan menyalimi tangan nenek.

"nenek ku, sayangku, cinta ku, Ara berangkat dulu, kenapa nenek tidak bangunin Ara hu hu, bye bye nenek" teriak gadis itu dengan terus sedikit mengeluh mengapa nenek nya tidak membangunkan nya untuk sekedar pergi sekolah.

"hati hati Ara, padahap nenek sudah membangun kan mu, lau terus tidur seperti sapi" geleng nenek Ara terkekeh melihat cucu nya yg sudah tumbuh remaja itu.

Kala dia terus menatap Ara yg tumbuh semakin hari semakin cantik, kepribadian nya itu pula yg lepas dari sosok mantu nya yg hampir duplikat Ara, perasaan senang dan sedih menjadi satu kala mengingat kenangan itu terulang kembali.

Menantu terlahir kembali dalam sosok Ara, tapi jika semua bayangan itu teringat kejadian beberapa puluh tahun lama yg kelam itu membuat nya kembali sedih dan takut, dia akan melindungi Ara berusaha menyembunyikan gadis itu dari ramai nya kebisingan kota.

"jenanti, anak mu tumbuh seperti diri mu, aku merindukan kalian" senyum nenek Ara menatap langit pagi itu

"sudah lah, tiada hari terus untul berlarut larut, pria semalam yg mengantar Ara, entah kenapa aku seperti mengenal siluet anak muda itu, tapi di mana? Wanita tua ini tidak memiliki pemikiran baik lagi" ucap nenek Ara bergumam sendiri berdiri beranjak pergi dari kursi nya yg ada di sana.

Dengan kecepatan penuh Ara berlari ke sekolah yg berjarak sepuluh menit itu, ayolah biasa nya dia akan mendapat tumpangan dari Rehan, tapi sekarang dia yakin jika pria itu sudah di sekolah.

Melihat jam segini yg tidak bisa di lewatkan apa lagi giru killer itu, Ara tau Rehan tidak akan mengambil resiko untuk berputar balik untuk menjemput diri nya, dengan peluh yg membasahi seragam Ara masuk ke gerbang yg belum di kunci itu.

Tanpa basa basi dia langsung masuk ke loring sekolah itu menyusuri koridor yg sepi, dengan kecepatan penuh Ara menuju lantai 3 yg di mana kelas nya berada, gadis itu melihat kelas nya yg masih berisik.

Hosh.. Hosh.. Hosh..

Gadia itu yg bercucuran keringat menarik nafas dalam dalam merasakan pasokan udara nya sudah mulai habis, entah lah dia merasa menyesal harus buru buru melihat kondisi kelas nya yg berisik.

"gila untung nya gak telat, mana ada ulangan" teriak Ara masuk kelas dengan keringat yg bercucuran

"woy kok telat sih, biasa nya lebih telat dari ini" ucap Cinta dengan wajah tanpa dosa nya

"Bacot cin, Aku sudah seperti ikan asin begini masih di ejek" ucap Ara yg duduk di samping cinta dengan nafas yg memburu seperti naga

"pffffff.. Ngakak banget" kekeh Rehan

"ketawa aja ga papa, aku beneran ga papa" kesal Ara melirik sahabat nya itu

Anggi yg duduk di belakang kursi Ara dan Cinta juga mendekat bersama Devan. Gadis itu mengeluarkan tisu nya dan memberikan kepada Ara, ya ayolah memang gadis itu sangat banjir keringat kalian tau.

"ni lap dulu keringet mu, apakah sepanas itu?" tanya Anggi memebenarkan kacamata nya menatap Ara dengan kasihan

"nggi.. Capek banget huhuhu" keluh Ara memeluk teman nya itu

"kasihan" ucap Anggi membalas pelukan Ara

"sini aku peluk juga" balas Rehan dengan manja

"iihh apa sih" kekeh Cinta mendorong Rehan

Mereka semua tertawa di sana menikmati masa masa sekolah yg tiada habis nya, sedangkan Devan si cuek tentu ikut mendengarkan percakapan itu, tapi dengan satu telinga menggunakan earphone yg tiada lepas sedari tadi.

Pria itu sebenar nya termasuk golongan siswa kaya raya, Devan seharus nya bisa saja masuk IPS 1 dengan kepintaran nya, tapi rumor mengatakan jika dia yg meminta sendiri agar sekelas dengan lima orang itu, dia tidak ingin di pisahkan.

"untuk apa kamu datang terburu buru? Bu ayu tidak masuk hari ini dan ulangan di batal kan, maka dari itu kelas ribut bukan" ucap Devan dengan telak

Ara yg sedang memeluk Anggi itu seketika menatap Devan dengam wajah lesu nya, ayolah jadi effort nya yg sat set itu jadi sia sia bukan? jika ulangan sekolah mereka juga malah di batal kan seperti ini, jika Ara tau akam seperti ini dia lebih baik bermalas malasan di kasur.

Dan akan memutus kan untuk datang di jam pelajaran ke dua, dia bisa saja naik pagar. Atau jam istirahat biasa nya gerbang akan di buka karena para siswa siswi biasa nya jajan di luar.

"sungguh aku ingin berkata kata kasar detik ini juga. Tapi ya sudahlah aku kecewa" kesal Ara

"hei hei bagaimana dengan tuan CEO tampan itu bisa mengenal mu?" senggol cinta menyenggol bahu sahabat nya itu meminta penjelasan.

"ya aku juga penasaran Ara, orang terkenal itu bisa mencari mu, aku aja sampe shock ketika dia menggendong mu seperti karung beras" ucap Anggi dengan jujur nya

"itu tidak mungkin bukan dia menyukai Ara yg burik ini, pria tampan sekelas CEO Adiwijaya itu sangat berkelas selera nya, aku juga sampai kaget" sambung Rehanyg mulai ikut menggosip juga

"kami juga penasaran Ara?" ucap teman sekelas yg lain

"aku juga, cerita lah" semua orang mulai menggerumungi meja Ara

Brakkk...

Ara menggebrak meja nya dengan kesal, sehingga semua orang akhirnya terdiam keributan pun berhenti sebentar.

"maaf yah teman teman ini tidak seperti apa yg kalian pikirkan, cuma masalah kecil, dan pergi dari meja ku" ucap Ara kesal

●●●●●

Happy Reading guys🤗

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjutt
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjuuuttt
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Ananda Jihan
wow.. seru ni, keren
Wiecipa Wicipha
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!