The Queen Of Drama

Benar saja! setelah berkenalan dengan Vyora, Aireen terlihat menempel terus padanya, bahkan Aireen tak segan-segan untuk memeluknya dihadapan orang-orang. Namun, saat kemunculan Caelus, Aireen mendadak bersikap manis.

"Mr, sebaiknya anda pikir-pikir dulu untuk menyuruhnya menjadi asisten nona Vior." Ucap Arthur dengan ekspresi wajah yang khawatir.

"Aku tahu apa yang terbaik untuk Vyora." Ucap Caelus, mendengar hal itu membuat Vyora langsung menatapnya dengan telinga yang memerah, apa-apaan itu? kenapa Caelus mengatakan hal itu dengan sangat mudah?

"Ayo berlatih." Ajak Caelus dan Vyora hanya mengangguk sebagai balasan.

Aireen menatap sang kakak, dia mengulurkan lidahnya pada Arthur sebelum akhirnya pergi. Arthur menghela nafas panjang, dia memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Mulai sekarang, kehidupannya akan kembali seperti dulu.

Caelus membawa Vyora masuk kedalam ruang latihan, namun dalam ruangan itu sangat luas dan besar seperti sebuah taman, padahal itu ada di ruangan tapi seperti berada di luar rumah.

"Tidak ada pakaian wanita disini, karena kau wanita kedua yang datang." Jelas Caelus.

Vyora tidak bertanya mengenai wanita pertama yang sudah datang kemari, karena itu sudah pasti bahwa yang datang pertama adalah Aireen. Terlihat dengan jelas bahwa sosok Aireen nampak akrab dengan para anggota lainnya, bahkan mereka tak segan-segan berbincang santai dengannya.

"Aku memakai pakaian olahraga di dalam dress ku, tidak apa-apa?" Tanya Vyora.

"..... Baiklah."

Vyora mengangguk, dia segera melepaskan dress pendeknya sehingga terlihatlah sebuah celana berwarna hitam pendek dan bra sport tanpa tali, Vyora sangat seksi dan memukau bahkan membuat para anggota lain melongo.

"Semuanya keluar!" Datar Caelus, mereka semua tersadar dan segera pergi dengan cepat. Caelus menggeram, dia sudah terbiasa melihat wanita berpakaian seksi bahkan dia juga sering melihat Aireen yang berpenampilan seperti Vyora saat ini, tapi kenapa saat melihat Vyora tubuhnya terasa panas?

"Sudah." Ucap Vyora yang mengikat rambutnya sehingga memperlihatkan leher jenjangnya, kaki Vyora nampak polos karena dia juga melepaskan high heels ya.

"Eum, pertama kau harus melatih kelenturan tubuh mu terlebih dahulu, angkatlah semua beban yang ada disini. Kau bisa melakukannya dengan perlahan-lahan." Tegas Caelus.

Vyora terdiam, dia menatap tumpukan beban yang ada dihadapannya. Setelah itu, Vyora menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku sudah terbiasa membawa ini, aku ingin berlatih untuk melawan musuh. Maksudku, aku ingin menggunakan pistol dan hal seperti itu." Ucap Vyora pelan.

"Kau sudah sering berlatih?" Tanya Caelus.

"Ya, sebelum aku sakit aku sudah ikut club' seperti ini. Aku bisa sedikit bertarung, tapi aku ingin melatihnya semakin kuat." Jelas Vyora.

"Baiklah, kalau begitu coba kau serang aku. Dan perhatikan gerakan yang aku buat, setelah itu kau terapkan pada dirimu." Ucap Caelus, Vyora mengangguk.

Dia segera menendang Caelus, gerakannya lumayan cepat dan postur tubuhnya pun sangat pas. Caelus mengangguk paham, ternyata Vyora memang bisa melakukan gerakannya.

Keduanya terlihat bertarung, meskipun nampak biasa tapi untuk ukuran wanita seperti Vyora, Caelus benar-benar memuji nya karena gerakannya yang gesit dan lincah bahkan Vyora juga

Saat Vyora berdiri di belakang tubuh Caelus, dia menahan leher Caelus dengan lengannya sehingga bagian tubuh belakang nya menempel di dada Vyora. Mata Caelus membulat, dia kehilangan fokusnya karena merasa lembut dan kenyal di sana.

Hal itu membuat Vyora senang, dia pikir Caelus lelah atau ada hal lainnya, sehingga dia dengan mudah menggulingkan Caelus di atas matras dengan dirinya yang berada di atas.

"Aku menang!!" Senang Vyora dengan menatap mata Caelus yang terbaring di bawahnya, keduanya saling bertatapan. Awalnya, Vyora senang karena menang namun sekarang dia diam dengan ekspresi wajah yang memerah.

Dia berada di atas tubuh Caelus dengan posisi yang sedikit aneh, keduanya masih belum sadar dengan apa yang terjadi saat ini.

"Mr, ada ses...." Mata Arthur membulat dengan mulut yang terbuka lebar, dia berkedip-kedip lucu sebelum akhirnya keluar dari sana.

"Ahh maaf." Malu Vyora yang langsung turun dan berdiri dengan kaku.

"Ya." Balas Caelus, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Perasaan aneh ini membuat keduanya tak nyaman, mereka benar-benar kaku sekarang. Ahh, bahkan sangat tak nyaman.

"Itu, kau akan latihan dengan Aireen mulai sekarang. Dia juga sangat pandai berlatih...." Ucap Caelus.

"Ah baik." Angguk Vyora.

Caelus pergi dengan langkah kaki seperti robot, dia benar-benar kaku sekarang. Untuk Vyora, dia segera mengutuk dirinya karena sudah menciptakan suasana yang canggung seperti ini. Tapi dia benar-benar tidak sadar dengan tindakan nya tadi, yang ada dalam pikirannya hanyalah mengalahkan Caelus.

•••

"Sial!!!"

Caelus menghisap asap rokok dengan ekspresi wajah yang buruk, dia bahkan membuka kemejanya dan melemparkannya dengan asal sehingga yang tersisa hanya celana panjangnya saja.

Tubuhnya yang dipenuhi dengan tato semakin menambah aura keganasan nya, dia terlihat seksi dengan tubuh kekar berotot nya.

Mungkin, jika Vyora melihat nya dia akan gila. Dia wanita normal, tentu saja akan sangat tertarik dengan hal ini.

"Mr, maafkan saya. Saya tidak bermaksud untuk mengganggu anda..." Tunduk Arthur ramah, dia memang tidak sengaja.

"Cih!"

Arthur melihat tuannya sedang tidak baik-baik saja, dia laki-laki jadi paham dengan apa yang menimpa tuannya ini. Dia sendiri pun akan seperti itu jika berada di posisi Caelus, bersama wanita cantik yang seksi membuat sesuatu dalam dirinya mendidih.

"Hal apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Caelus datar.

Arthur menelan ludahnya bulat-bulat, dia segera menghampiri Caelus dengan langkah kaki yang dingin. Meskipun ini bukan pertama kalinya dia menghadapi kemarahan Caelus, akan tetapi kali ini sedikit berbeda.

"Nona Mecca dan ibu nya sudah membuat surat resmi untuk pewaris di keluarga, awalnya surat itu tidak resmi tapi entah bagaimana menjadi resmi. Kepemilikan rumah menjadi milik nyonya Gloria karena dia masih berstatus sebagai seorang istri, sedangkan perusahaan menjadi milik nona Mecca. Dia sudah berkontribusi di sana selama nona Vior terbaring di rumah sakit, bahkan sebelum nona Vior sakit pun dia sudah mengurus perusahaan." Jelas Arthur.

"Berapa banyak kekayaan yang mereka dapatkan?"

"Ahh, tidak banyak. Hanya sedikit, mungkin sebanyak uang makan anda selama 1 minggu." Ucap Arthur dengan santai, dia sangat tahu seberapa mewahnya hidup Caelus.

"Kalau begitu, siapkan satu apartemen mewah untuk Vyora. Isi dengan barang-barang yang sesuai dengan tipe nya, jangan ada yang terlewat sedikit pun. Katakan padanya bahwa itu adalah aset dari perusahaan..." Jelas Arthur.

"Baik Mr.

Arthur tidak mengerti lagi dengan Caelus, jika Caelus menginginkan Vyora kenapa tidak mengatakannya dari sekarang? meskipun dia mengelak untuk mengakuinya, semua orang bisa melihat dari segi tindakan dan perlakuan nya yang manis pada Vyora.

Hanya saja, keduanya masih terlalu dini untuk ke tahap yang lebih romantis. Mungkin nanti, keduanya akan memperlihatkan momen tersebut secara terang-terangan.