NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 6

Agak kaget mereka di jarak yang begitu dekat, Putri sedikit mundur. "Kita bisa coba cerita sedikit. Gimana pun gue khawatir kalau lo bertindak sendiri tanpa rencana."

Tahu rasanya dikhawatirkan orang yang kita sukai? Jantung Awan sekarang lompat-lompat kegirangan.

"Sebagai teman sekelas, gue gak mau terjadi sesuatu."

"Hm?" Dianggap teman tidak menyakitinya, sungguh. Ini pertama kali Putri bicara lebih dari lima kata, setidaknya ada kemajuan. "Kalau menurut lo, dia bisa dipercaya, gak salah coba."

Putri tersenyum. "Oke."

"Lo temuin dia sendirian?"

"Kalau mau ikut gapapa."

"Ikut lah!" Tidak bisa dibiarkan mereka berduaan meskipun bahas hal penting. Status keluarga masih rahasia. Selagi belum ada yang tahu, mungkin masih ada rasa hormat.

Awan tidak pernah akur dengan Juan karena Juan suka cari masalah sama Jefri. Rantai hubungan mereka sangat sulit sehingga berpotensi terpecah lagi jika terjadi sesuatu menyangkut nyawa orang lain.

Di balik sikap acuh dan dingin Juan. Kepalan tangan yang dia gunakan memukul orang sangat kuat. Itu yang buat Awan takut.

"Gue gak jadi ke toilet." Awan lawan arah balik kelas.

Dahi Putri berkerut bingung merespon sikap Awan barusan.

***

Juan merasakan banyak energi yang berputar-putar di atas bangunan sekolah. Ketika Jefri, Mira, dan Awan masih di sini ia mendengar banyak tragedi dari sudut pandang Hana dan Ratih.

Beberapa tragedi itu membahayakan nyawa mereka. Bukan satu dua kali, tapi lebih dari tiga kejadian di mana mereka berada di tempat kejadian.

Andai kata Jefri yang mereka incar untuk dihisap energinya buat apa memancing Mira.

Mereka memang tidak mengambil keuntungan dari membisiki manusia melakukan hal jahat, hanya puas berhasil menuntun ke jalan salah. Sejatinya itulah mereka para iblis yang menghuni setiap tempat.

Meja Pak Adit di belakang meja Juan. Awalnya Pak Adit ragu mau mendekat duluan. Namun ada sesuatu yang harus dia tanyakan.

"Maaf, Pak Juan." Akhirnya beberapa kali percobaan, Pak Adit maju membawa kursinya ke depan meja Juan.

"Ada apa?" Juan kurang nyaman dipanggil "Pak". Juan tersenyum tipis kemudian melanjutkan, "Kita beda dua tahun. Panggil nama saya aja."

"Oh iya juga. Juan, ada yang mau saya tanya. Dijawab gapapa, gak jawab gak masalah."

"Tentang apa?"

"Alamat rumah kamu sebelumnya sama dengan alamat tiga murid saya. Kalian satu keluarga? Nama mereka- "

Juan tahu tanpa disebutkan. "Iya betul."

Pak Adit merasa deja vu. Sikap empat orang ini ada kesamaan suka mengabaikan dan memotong lawan bicara.

"Begitu ..." Pak Adit manggut-manggut.

"Pak Adit satu-satunya guru yang dekat dengan tiga murid dari keluarga saya. Bisa tolong kasih saya biodata singkat siswa yang meninggal sebelum Mirza?"

Eh kok? Pak Adit dibikin tercengang oleh permintaannya.

"Gak perlu sekaget itu," kekeh Juan.

Tidak kaget berarti tidaklah normal. Pak Adit melihat sekeliling memastikan guru lain tidak ada yang mendengar pembicaraan ini.

"Apa ada sesuatu yang bakal terjadi lagi?"

"Saya bukan dukun bisa ngeramal masa depan," jawab Juan. "Saya merasa ada yang mereka lewatkan. Siapa tau bisa mencegah selanjutnya. Kejadian dua tahun lalu berhenti karena pengorbanan satu orang. Sekarang udah lumayan lama, gak curiga minta tumbal lagi?"

Bulu kuduk Pak Adit merinding.

"Bercanda," dalih Juan.

Mau tertawa di situasi ini bukan tindakan tepat. Pak Adit sangat tegang dengar kata tumbal.

"Saya dengar ada sekte rahasia di sini. Bapak pernah dengar juga?"

"Emangnya kita di drama korea, film barat ada begituan?" Pak Adit bisa ketawa sekarang. Lucu saja dengar orang bilang di sekolah ada sekte, tapi ngeri kalau benar.

"Gak mungkin, kan?" Juan belum berperang sungguhan. Dia bisa tersenyum sekarang, tapi nanti yang terlihat hanya kebengisannya.

"Gak mungkin lah," sangkal Pak Adit dengan wajah datar. "Ada-ada aja."

Juan paham kembali melaksanakan tugasnya.

Pak Adit langsung stres ketika kembali ke mejanya. "Itu anak ngomong bercanda tapi mukanya serius."

Awan bersenandung riang mengikuti suasana hati turun dari motor melepas helm. Usaha mengagumi dalam diam akhirnya bisa kesampaian setelah dua tahun. Perantaranya yang kurang bagus. Masa iya mereka jadi dekat karena setan.

"Gak apa-apa. Dulu gue hebat bet bisa jagain Mira. Sekarang Putri. Ihh, gilaa makin cakep gue selama dua tahun ngendep di rumah."

Melihat ketampanan sendiri di spion motor adalah sebuah kebanggaan tersembunyi.

*

Bersamaan dengan kepulangan Mira dia dengar barusan Awan sebut nama perempuan.

"Siapa Putri?"

Awan kaget. "Woah! Bukan siapa-siapa!"

Mira tahu gelagatnya merahasiakan sesuatu. Padahal jelas-jelas Awan menyebut nama Putri.

"Reaksi lo mencurigakan."

"Lo salah denger kali. Putri siapa? Putri kadal?" Awan tergelak sendiri.

"Kenapa tanya gue?" Mira mana tahu Putri bagaimana bentukannya. "Buruan masuk, mau maghrib. Oh iya, nanti anterin gue ke kontrakan Juan."

"Juan gak tinggal di rumah ini?" Awan merentangkan tangan, di belakangnya tepat rumah kakek. Dia bahagia prediksinya salah.

"Ngontrak di mana?"

Mira baru tahu Awan sebahagia itu Juan tidak satu rumah. Namun sepertinya peluang bertemu masih besar.

"Di mana lagi? Sebelah kita ada rumah kosong."

Awan spontan nengok ke rumah yang dua tahun kelihatan sepi, cuma lampunya saja yang kadang dinyalakan tiap sore.

"Di rumah gede itu?"

Mira menganggukkan kepala. "Iya. Jangan lama-lama di luar." la masuk buat mandi sekaligus bikin lauk buat makan malam.

1
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!