NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:121.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sebelas

"Sah ...!"

Serempak para saksi mengucapkan kata sah. Dira lalu mendekati Yusuf sang suami dan mencium tangannya.

Setelah satu bulan, akhirnya Yusuf menikah juga dengan Dira. Malam itu dia terpaksa menerima perjodohan sang ibu. Jika dia tak menerimanya sang ibu tak mau berdiri dari berlututnya.

Setelah mencium tangan Yusuf, mereka berdua lalu menandatangani buku nikah. Pria itu memberikan mas kawin berupa seperangkat perhiasan emas.

Setelah akad nikah, acara dilanjutkan dengan foto bersama. Yusuf berusaha tersenyum walau terpaksa.

Satu bulan telah kepergian Celina, tapi pikirannya masih terus tertuju pada sang wanita pujaan. Yusuf telah mencarinya ke setiap sudut kota, namun tak kunjung ditemui. Wanita itu seperti hilang ditelan bumi.

Setelah foto bersama, Dira mengajak suaminya untuk menyicipi hidangan. Dia ingin mengisi perut sebelum berganti baju untuk menyambut kedatangan tamu saat pesta nanti.

"Mas, kita makan dulu. Nanti kalau sudah bersanding, akan sulit makan karena tamu yang banyak," ucap Dira lembut dengan senyum manisnya.

"Kamu saja makan, Dir. Aku lagi tak ada selera," ucap Yusuf.

Mendengar jawaban dari pria yang baru menjadi suaminya itu, Dira sedikit masam. Dalam hatinya berkata, apa Yusuf masih belum bisa menerima dirinya. Jika memang itu benar, kenapa dia menerima perjodohan ini.

Yusuf hanya mengambil es sirup. Sudah satu minggu selera makannya berkurang. Kepalanya sering pusing dan merasa mual. Dia hanya mau makan dengan sayur asam dan sambal terasi, dan itu pun hanya sedikit.

Yang lebih mengherankan baginya, dia jadi lebih suka buah mangga muda. Asinan buah dan juga rujak. Kemarin sang ibu sampai meledek dirinya hamil.

"Kamu ini, Suf. Seperti orang ngidam aja. Maunya yang asam-asam. Makanan yang pedas-pedas. Belum juga nikah, udah ngidam aja. Kalau istrimu hamil, ibu tak heran. Atau mungkin ini pertanda jika kamu akan segera di beri momongan setelah menikah," ucap ibu Fatimah dengan suara yang bahagia.

Ibu Fatimah memang terlihat paling bahagia dengan pernikahan putranya. Akhirnya Dira jadi menantunya juga. Anak kepala desa. Siapa yang tak ingin memiliki menantu seperti wanita itu, cantik, baik dan berpendidikan. Itu yang ada dalam pikiran sang ibu.

"Mas, ini aku bawakan sup daging untukmu. Kata Ibu, sudah seminggu kamu tak enak badan. Makanya kurang berselera. Mungkin sup ini bisa membangkitkan selera makan mu, Mas," ucap Dita dengan lembutnya.

"Terima kasih," jawab Yusuf.

Dia menyuap sup yang diberikan Dira dengan malas karena memang tak ada selera makan. Yusuf memaksa sup masuk ke dalam rongga mulutnya walau sebenarnya dia tak suka.

Akibat memaksa makan sup itu, akhirnya Yusuf merasakan perutnya mual. Rasa ingin muntah. Dia lalu berdiri dan langsung menuju toilet. Takut muntah di hadapan para tamu, hal itu pasti akan memalukan.

Dira yang melihat Yusuf berlari lalu mengikutinya. Di dalam toilet dia mendengar sang suami muntah. Dia menjadi sangat kuatir.

"Mas, kamu kenapa?" tanya Dira dengan nada yang sangat kuatir. Namun, tak ada sahutan dari dalam. Dira tetap menunggu di depan toilet.

Setelah perutnya terasa sedikit lebih nyaman, barulah Yusuf keluar dari kamar mandi. Dia heran melihat Dira yang berada di depan toilet.

"Kamu ... Kenapa ada di sini?" tanya Yusuf dengan nada keheranan.

"Aku mengikuti kamu, Mas. Aku kuatir mendengar kamu muntah. Mari aku beri obat. Kita ke kamar saja," ajak Dira.

Yusuf mengikuti saja saat Dira memeluk lengannya dan mengajak ke kamar. Setelah masuk, wanita itu menutup pintunya.

"Kenapa pintunya di tutup?" tanya Yusuf.

"Mas, apa kamu tak malu jika nanti ada yang melihat apa yang kita lakukan?" Dira balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan sang suami.

"Memangnya kita mau melakukan apa?" Lagi-lagi Yusuf bertanya.

"Aku hanya ingin mengerok punggung kamu, Mas. Tidak ada maksud lain," jawab Dira.

Yusuf menarik napas. Dia telah berburuk sangka pada sang istri. Jika pun Dira melakukan hal yang lebih, pastilah itu tak apa. Mereka telah sah sebagai suami istri.

"Sekarang buka bajunya, Mas!" perintah Dira.

Dira lalu mengerok punggung suaminya. Yusuf merasakan sedikit enakan. Dia lalu meminta izin untuk tidur sebentar.

"Terima kasih, Dira. Apa aku boleh istirahat sebentar. Tubuhku terasa sangat lemah. Sudah satu minggu ini aku rasakan," ucap Yusuf.

"Tentu saja, Mas. Istirahatlah dulu. Aku akan ke kamar sebelah saja. Akan berhias dan memakai gaun pengantin. Setelah kamu agak enakan, bisa menyusul ke kamar sebelah," ucap Dira.

Gadis itu lalu keluar kamar dan menuju kamar di mana perias telah menunggu kedatangannya. Mereka langsung meminta Dira mengganti pakaiannya.

Satu jam berlalu, gadis itu akhirnya selesai di dandani. Dira melihat ke kamar sebelum ke halaman rumah di mana pelaminan berada.Tampak Yusuf masih terlelap. Dia lalu mendekati pria itu,

"Mas, bangun. Tamu undangan sudah banyak datang. Mereka menunggu kehadiran kita," ucap Dira sambil mengguncang pelan tubuh Yusuf agar terbangun.

Setelah beberapa saat, Yusuf membuka mata. Dia cukup kaget melihat Dira yang telah di dandani. Baru sadar jika hari ini dia telah menikah. Dan pesta akan segera berlangsung.

"Kamu duluan saja, nanti aku menyusul. Aku mandi dulu agar tubuh sedikit segar," balas Yusuf.

Dira terpaksa menyetujui kemauan sang suami. Dia berjalan menuju pelaminan seorang diri. Banyak mata tamu undangan memandangi dirinya dengan tatapan keheranan.

Satu jam lebih dia bersanding seorang diri, barulah Yusuf menyusul. Itu juga karena desakan Ibu Fatimah.

"Jangan membuat malu Dira, Yusuf! Apa kamu sengaja melakukan ini?" tanya Ibu Fatimah saat menyusul Yusuf yang masih berada di kamar.

"Kepalaku pusing, Bu. Aku tak berbohong!" jawab Yusuf.

"Kamu bisa minum obat jika memang sakit. Nanti ibu belikan. Sekarang kamu pakai baju pengantin ini. Ibu akan minta penata rias ke sini!" balas Ibu Fatimah.

Ibu Fatimah keluar dari kamar dan meminta penata rias untuk memberikan sedikit sapuan bedak ke wajah putranya agar tak terlihat pucat. Sebenarnya sang ibu tahu jika anaknya memang sedang sakit, karena seminggu sudah dia tak ada selera makan.

Ibu Fatimah menemani Yusuf saat dirias dan memaksa anaknya segera naik ke pelaminan begitu dandanannya selesai.

Dengan terpaksa dan tanpa senyuman Yusuf akhirnya duduk di pelaminan. Entah mengapa pikirannya selalu tertuju pada Celina.

"Celina, kamu dimana. Aku selalu merindukan kamu," gumam Yusuf dalam hatinya.

Tiada senyum terlukis di wajah Yusuf. Wajahnya masam selama pesta berlangsung. Ibu Fatimah selalu memperhatikan sang putra.

"Maafkan Ibu, Nak. Semua ibu lakukan hanya untuk kebaikan kamu. Ibu yakin, semua ibu di dunia akan melakukan hal yang sama. Tak ada yang menginginkan menantunya dari wanita malam. Namun, perlu kau ingat, tak ada manusia yang menyayangimu melebihi ibu kamu. Dan dia tetap rela menyayangimu meskipun bukan ia yang paling kamu sayangi, Nak. Walau mustahil menjadi ibu yang sempurna, namun seorang ibu pasti berusaha untuk menjadi ibu terbaik bagi anak-anaknya."

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!