Mendapat kan hati dokter dingin dan tampan bukan hal yang mudah bagi Asya si cewek cantik dan centil. Willie Ghifari adalah salah satu dokter spesialis bedah yang sangat banyak di kagumi oleh para wanita. Sentuhan lembut dokter tampan ini berhasil membuat si cegil Asya tertarik dan jatuh cinta dalam pandangan pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Indah sekaligus malam terakhir....
Willie sama sekali tak menahan asya, dia membiarkan asya pergi begitu saja dari hadapannya.
"Gue bakal dapatin Lo sya" tegas nya sambil menatap ke punggung asya yang lama kelamaan menghilang dari pandangan nya
Sesampai nya asya di kamar nya dia langsung menelepon Dina.
"Halo Din, Lo dimana sihh lama lagi kesini?" tanya asya
"Aduhhh gimana ya jelasin nya, gue minta maaf banget sama Lo sya, tapi barusan cowok gue nelpon katanya di sakit jadi gue harus ke rumah nya sekarang" jawab Dina
"Lohhhh serius Din? Aduhhh gue takut lagi sendiri" katanya panik
"Maafin gue ya sya, nanti gue suruh deh dokter Willie buat nemanin Lo, kan GPP ya kan dari pada Lo sendirian" Kata Dina memberikan saran
"Hufttttt tidak usah Dina, gue mending sendiri daripada sama dia" tolak asya
Asya langsung mematikan panggilan telponnya itu.
"Waduhhh gimana ya malam gue kali ini, pasti gue gak bisa tidur lagi" Ucap nya pasrah
Tepat jam 10 suasana rumah sakit itu semakin sepi, para perawat dan dokter yang masuk Sif malam sudah berada di ruangan masing-masing.
Para pasien pun sudah tertidur lelap di kamar mereka masing-masing, namun berbeda dengan pasien satu ini.
Asya masih berusaha untuk menenangkan dirinya agar bisa tidur malam itu dia memutar mutar tubuh nya secara bergantian ke kiri dan ke kanan untuk menemukan posisi ternyaman, namun sama saja tak ada artinya di tetap tak bisa tertidur.
Tok......tok.....tok.....
Suara seseorang mengetok pintu kamar asya pun terdengar, seketika asya terdiam dan menatap kearah pintu itu.
"Siapa itu, aduhhh gimana kalau itu orang jahat" asya sangat khawatir hingga menutupi wajah nya dengan selimut.
Dia menutup mulut nya agar tak mengeluarkan suara namun langkah kaki seseorang itu mulai dekat dengan nya.
Ya siapa lagi kalau bukan Willie, dia menarik selimut asya untuk memperlihatkan wajah nya pada wanita yang sedang ketakutan itu.
Akan tetapi asya malah berteriak
"Lepasin gueee, jangan ganggu gueee!!!!" teriaknya dengan kesal
"Lo kenapa hah??" bingung Willie
Mendengar suara Willie asya spontan membuka matanya dan melongo melihat keberadaan Asya yang sudah ada disana.
"Lo ngapain ke sini..."
"Mau mesumin gue ya??" katanya spontan menutup bibirnya.
"Hahhaha bukan! Lo gak usah takut, emang nya gak enak ya ciuman gue tadi?" kata Willie santai
"Enak sihhh" jawab asya asal
"Ehh maksud gue bukan gitu...." katanya lagi mencari alasan
"Lo mau lagi???" Willie mendekatkan wajahnya ke wajah asya dan menatap nya dengan penuh perasaan.
Asya spontan melepas kan tangannya dari mulut nya.
"Lo mau??" tanya Willie mengeluarkan senyum manis dan genit khas dari nya.
"Ehhhh enggak , bukan gituuu gue mau ngomong makanya lepasin tangan bukan berarti mau" ucap nya gelagapan
"Lo mau ngomong apa?" katanya dengan posisi yang masih sama
"Lo....Lo ... Kenapa mau ciuman sama gue? Bukannya Lo bilang gak suka?" kata asya
"Gue gak suka itu dulu, kalau sekarang gue mulai tertarik karena Lo seksi" Kata Willie tepat di samping telinga asya
"Ohhh jadi Lo tertarik sama cewek karena seksi doang? Brarti kalau Lo lihat cewek seksi dimana aja Lo langsung tertarik dong" ucap nya memberanikan diri
"Gue bukan tipe cowok yang gampang jatuh hati sama cewek, tapi sama Lo gue gak tau kenapa bisa secepat itu Luluh, mungkin karena Lo udah ngasih tau perasaan Lo yang sebenarnya ke gua" ucap nya menjelaskan
"Lo pernah pacaran?" tanya Willie lagi pada asya
Asya menggeleng kan kepalanya mengartikan bahwa dia tidak pernah pacaran.
"Serius?? Brarti Lo juga gak pernah ciuman dong"
"Iyaa Lo cowok pertama yang cium gue, makanya gue kesal karna Lo gak ijin" Ketus nya
"Tapi Lo suka kan?"
"Enak aja, gue emang suka sama Lo tapi gue gak segampang itu kali ngasih bibir gue buat Lo cium, Lo nya aja yang kecepatan"
"Kalau gitu maaf" ucap Willie dengan wajah sedikit bersalah
"Lo gak usah minta maaf, kan udah terlanjur juga lagian itu jadi pengalaman buat gue setidaknya di umur yang sekarang itu udah hal yang wajar kok" Kata nya
"Trus kalau Lo sendiri udah sering pacaran gak?" tanya asya balik pada Willie
"Hemm gue belum pernah pacaran karna semua cewek yang deketin gue hanya manfaatin ketampanan gue buat ajang pamer di sosmed gue, semuanya hanya sebatas pdkt an" Ucap nya
"Kita ternyata gak jauh beda ya, gue udah pdkt an sama banyak cowok tapi gak ada yang pernah berhasil buat gue jatuh cinta" sambung asya
"Truss kenapa Lo jatuh cinta sama gue?" tanya Willie
"Karena sentuhan Lo" jawab nya cepat
"Hemm karna sentuhan?"
"Iyaaa gue gak tau kenapa hati gue tenang banget pas Lo nge cek gue apalagi pas tangan Lo bersentuhan langsung ke kulit gue, rasanya tenang banget" Ucap asya
"Termasuk ciuman itu?" tanya Willie yang lagi lagi membahas soal ciuman itu.
"Kalau gue bilang iya gimana" Kata asya menatap dalam kearah Willie
"Gue bakal cium Lo lagi..."
Baru mendengar ucapan Willie ntah setan apa yang merasuki pikiran asya dia langsung menarik kerah baju Willie dan mengarah kan bibirnya ke bibir Willie. Tanpa menunggu lama dia menyatukan kembali bibir manis mereka berdua.
Kelakuan asya berhasil membuat Willie sedikit syok, ternyata wanita yang ingin dia dekati kali ini seimbang nakal nya dengan dia.
Awal ciuman itu Willie tak membalas lumayan bibir asya, dia hanya diam sehingga reaksi itu membuat asya sedikit kecewa, dia melepaskan lumatannya.
"Maaf gue terlalu lancang, Lo gak nyaman ya, Lo bisa keluar kalau gak nyaman, maaf ya gue gak bisa kontrol perasaan gue"Ucap nya menundukkan kepalanya agar wajah nya tak bisa di lihat Willie
Willie tersenyum manis melihat tingkah wanita di depannya itu, dia pun menarik dagu asya dan mengarahkan kembali bibir mereka agar bersatu.
"Gue suka kok" ucap nya sebelum memulai lumayan itu.
Kedua nya saat ini di buai oleh perasaan masing-masing, Willie yang baru saja mengakui perasaannya dan asya yang semakin menyukai nya pun membuat ciuman itu terlihat begitu indah dan dipenuhi oleh cinta.
Willie mendorong tubuh asya hingga tertidur mereka menikmati setiap inci bibir dari lawan mainnya.
"Guee kehabisan napas" kata asya saat Willie melepas kan ciuman itu sebentar
"Hahahha jadi mau berenti dulu?" tanya nya dengan suara lembut.
Namun asya tak mau menyia-nyiakan kesempatan dia malah melanjutkan nya lagi.
Malam hari yang seharusnya menjadi malam ketakutan bagi asya menjadi malam paling terkesan untuk nya. Dia tidur dipelukan dokter tampan yang sangat di sukai sejak pandang pertama itu.
Bibir yang bengkak karena hasil kerjaan Willie menjadi bukti bahwa malam itu menjadi malam yang indah sekaligus malam terakhir asya di rumah sakit.
ada iklan untuk mu/Smile/