NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. Kehilangan.

Satu Minggu tidak cukup buat Ares berdamai dengan dirinya sendiri. rasa bersalah atas kematian Aldo membuat nya menutup akses bicara pada siapapun. misi yang pernah di lakukan tidak berjalan dengan lancar setelah meninggalnya Aldo. Ares mempunyai misi dimana dia akan membuat Sri jatuh cinta dengan caranya sendiri. yaitu membuat nya setiap hari merasa kesal.

Tapi setelah kematian sahabatnya. Ares merasa lebih dekat dengan Sri. bahkan akhir -akhir ini Sri lebih perhatian dan peduli kepadanya. tanpa misi dan Rencananya cowok itu bisa lebih dekat. apa mungkin rasa mereka tidak bertepuk sebelah tangan?

Ares menatap kursi di sampingnya, dimana kursi itu merupakan tempat duduk Aldo kemarin. jujur dia merindukan sosok Aldo yang kini sudah meninggalkannya untuk selama-lamanya. Rasa kehilangan itu tidak pernah usai. Ares hanya menutupi semua itu dengan cara diam tanpa bercerita.

Bu Anggi yang tengah mengajar pun langsung menegur Ares. Karena cowok itu dari tadi tidak fokus. dan tidak pernah memperhatikan Bu Anggi yang sedang mengajarnya.

"Ares!"

Sontak Ares terkejut,lamunan nya seketika buyar. Semua teman sekelasnya menertawakan Ares. jujur Ares tidak mengerti kenapa mereka menertawakan nya. padahal jelas-jelas tidak ada yang lucu.

"Iya Bu."

"Dari tadi saya perhatiin kerjaan kamu ngelamun terus. perhatikan kalau saya sedang mengajar!" Bu Anggi marah besar.

Ares hanya tertunduk malu sambil berucap minta maaf.

"Maaf Bu."

"Lagi mikirin sahabatnya kali Bu,udah seminggu ini kan sahabatnya jadi ubi haha." timpal Raka salah satu temannya keterlaluan.

Ares yang mendengar itu langsung menatap ke arah suara dengan tatapan tajam, lalu Ares melempar bukunya ke arah Raka cukup kencang.seketika orang yang melihat kejadian itu sontak kaget karena prilaku Ares sungguh di luar nalar. tidak biasanya.

"Anjing! jangan ngatain sahabat gue bangsat!!" Ares terlihat marah dengan kedua mata menyorot tajam. Dia tidak terima jika Aldo di jelek-jelek. karena itu bagi Ares keterlaluan

Bukanya minta maaf  temannya itu malah seperti menantang Dasar bego.

Marah Lo?"

"Stop! Ares jaga bahasa kamu! ini sekolahan!!"

"Terus kenapa Bu kalau ini sekolahan? " Ares bertanya balik dengan tatapan menantang dia tidak peduli dengan siapa Ares berbicara. termasuk guru itu. dia tidak takut karena kenyataan memang salah dan bukan untuk di benarkan.

"Ya etika kamu di jaga!"

"Terus yang ngatain sahabat saya udah jadi ubi, ibu kira si bangsat itu punya etika?" Bu Anggi yang mendengar pernyataan dari Ares tidak bisa lagi berkata -kata

"Kenapa? mau nyuruh saya keluar? saya keluar sekarang!" detik itu juga, Ares pergi keluar kelas dengan perasaan amarah, yang kian membara kalau saja dia masih diam di kelas.

••••

ARES .

Kamu dimana? aku di kantin

ke sini aku mau cerita.

Ares, cowok itu saat ini tengah duduk di kantin sambil meminum es jeruk yang dia pesan tadi. dia tidak peduli dengan kejadian dimana dia di marahi oleh guru tadi. yang jelas, Ares tidak terima jika sahabatnya di jelek-jelekin.

Tak lama dari situ, Sri datang, lalu duduk di depan Ares. menatap Ares jutek. cewek itu selalu jutek, bahkan tidak pernah berubah meskipun status mereka sudah pacaran.

"Cerita apa?"

"Kamu gak belajar?"

"Enggak."

"jadi tadi gini, Raka teman sekelas aku jelek-jelekin Aldo dia bilang kalau si Aldo udah jadi ubi dari situ aku gak terima, aku lempar pake buku dia." Ares menjelaskan keresahannya di kelas tadi.

"Terus?" Sri menatap Ares. cewek itu benar-benar mendengarkan ceritanya.

"Dari situ aku gak bisa ngontrol emosi. Sampe-sampe aku ngeluarin perkataan kasar pas lagi belajar. dari situ Bu Anggi marah, katanya aku gak punya etika apalah itu. tapi kan maksud aku bukan gitu sri, aku gak terima kalau sampe sahabat aku di hina kayam gitu. makanya aku langsung cabut dari kelas tadi.

"Harusnya kamu gak sampai kayak gitu juga kak. aku tau kamu lagi merasa kehilangan semenjak kak Aldo pergi, tapi ini sekolahan. kamu harus tau batas."

"Iya aku salah, aku minta maaf, makasih ya udah dengerin cerita aku." Ares menatap Sri dalam begitu juga dengan Sri. cewek itu tersenyum tipis.

"Oh ya, aku ada sesuatu buat kamu, habis pulang sekolah kamu ke rumah aku ya." pinta Ares dengan penuh harapan. berharap Sri tidak akan menolak ajakannya.

"Mau ngapain?"

"Perlu di kasih tau? kan surprise." Sri yang mendengar itu memutar bola matanya malas. detik setelahnya dia tersenyum.

••••••

Setelah pulang sekolah, Ares dan Sri memutuskan untuk mampir sebentar ke rumahnya. keduanya segera turun dari atas motor lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

"Eh kalian udah pulang, ayo sini, mamah udah masakin buat kalian berdua." sambut Bu Iis mengajak keduanya untuk ikut ke dapur.

Ares dan Sri tersenyum tipis sambil mencium sebelah tangan wanita tua di depannya.

"Mah, kenalin ini Sri." Ares mengenalkan Sri pada ibunya.

"Salam kenal Tante." ucap Sri sambil menundukan kepala.

"Pacar kamu?" Bu Iis bertanya pada putranya.

"Doain aja, pokonya kita masuk udah lapar soalnya aku." Ares merangkul dua perempuan di sampingnya lalu mengajak masuk.

Ares mengajak kedua perempuan itu ke dapur. tadi siang, Ares meminta ibunya untuk masak hari ini. Dia ingin sekali mengenalkan Sri ke ibunya sekaligus ingin makan bersama. Alhasil Bu Iis pun menurutinya. Di atas meja makan, terlihat ada beberapa hidangan yang di pasak oleh Bu Iis. di antaranya ada ayam, sayur kangkung, tempe, tahu, sambal. Sri yang melihat itu terkejut. sepertinya ini semua rencana dari Ares. pikirnya saat itu.

Bu Iis yang melihat Ares senang tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya.

"Kita makan bareng-bareng ya." Ares duduk di kursi meja makan.

Begitu juga dengan Bu Iis. sementara Sri? cewek itu masih bingung. Apa benar Ares menyiapkan semua ini demi dirinya?

"Hehe iya Tante." Sri terlihat malu-malu lalu setelahnya dia duduk di kursi sebelah Ares.

"Tadi siang Ares minta Tante buat masak. katanya ada tamu special." Ares yang mendengar itu salah tingkah.

Sri langsung menatap Ares, kemudian dia tersenyum.

"Kamu kenapa harus ngerepotin ibu kamu sih. gak enak tau." Sri menegur Ares.

"Udah gapapa, lagian ini baru pertama kali tau Ares bawa cewek ke rumah, biasanya dia suka mangkal kalau tiap malam."

"Apaan sih mah dikira Ares cabe-cabean apa."

Sri dan Bu Iis yang mendengar itu, terkekeh pelan. keduanya terlihat kompak seperti sudah lama saling kenal.

"Aku tebak, pasti setiap malam janjiannya sama om burhan?" timpal Sri lagi dan lagi Sri dan Bu Iis tertawa keras melihat Ares yang terlihat kesal.

"Apaan sih kamu malah ikut-ikutan mamah segala. udah ah sekarang kita makan aja."

Sri dan Bu Iis terkekeh pelan. mereka pun segera mengambil nasi dan lauk pauk untuk segera makan. di sela-sela makanya. Tiba-tiba Ares teringat dengan Aldo. rasanya Ares belum bisa Nerima kalau sahabatnya itu akan pergi untuk selama-lamanya.

"Mah, Tante Maryam udah tau soal Aldo?"

"Udah, tapi belum ada balasan sampai sekarang. mungkin Tante Maryam lagi sibuk jadi gak bisa buat buka HP."

Ekspresi Ares seketika berubah, cowok itu menatap tajam ke arah satu titik. ada rasa amarah dan dendam saat mendengar itu. bagaimana bisa seorang ibu tidak tau jika anak nya sudah meninggal? sampai kapan pun Aldo tidak akan memaafkan wanita itu.

••••

Setelah makan sore, Ares dan Sri terlihat sedang duduk di depan teras sambil menatap rumah kosong di depannya. rumah itu merupakan rumah Aldo. dimana setiap hari Ares selalu mengunjungi untuk sekedar menemani sahabatnya itu. dan sekarang? rumah itu tampak sepi. tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam sana.

"Kamu tau gak alasan aku hampir setiap hari selalu nginep di rumah Aldo?" ucap Ares tiba-tiba.

Sri menggelengkan kepalanya. menunggu Ares untuk menjawab pertanyaanya sendiri.

"Dia sendirian Sri, dia udah gak punya siapa-siapa selain keluarga aku. orang tuanya udah lama pisah. Mereka terlalu sibuk sama urusannya masing-masing. mereka juga gak pernah tau kalau setiap hari Aldo selalu ngerasa kesepian."

"Bahkan sampai sekarang mereka gak ada kabar. mereka gak tahu kalau ternyata anak mereka sudah meninggal.  bahkan setiap aku tanya kenapa Aldo gak pernah mau buat pacaran. Aldo selalu jawab dia gak pernah percaya sama cinta. semua itu katanya karena ulah orang tuanya."

"Terus perempuan yang di taman itu?" Sri bertanya.

"Namanya Fania, aku gak tahu hubungan mereka sebatas apa. Aldo juga gak pernah cerita soal cewek itu. tapi yang aku bingung. Fania tiba-tiba hilang gak muncul lagi bahkan dia hari kematian Aldo aja dia gak datang."

"Apa kita samperin aja Fania?"

"Kemana?"

"Kira-kira kamu tau sesuatu gak?"

"Aku tau ayo ikut aku sekarang."

Keduanya segera naik motor dan pergi ke suatu tempat. Ares baru saja ingat dimana Aldo selalu pergi ke sebuah coffeshop. Ares mengetahui itu dari story Instagram yang Aldo posting dua Minggu yang lalu.

Mereka berdua pun tiba di sebuah coffeshop. Keduanya segera turun dari atas motor dan masuk ke dalam.

"Selamat sore kak mau pesan apa?" Sambut salah satu pegawai di sana menyapa Ares dan Sri.

"Maaf kak saya mau tanya. Di sini ada perempuan yang bernama Fania?" Ares bertanya.

Pegawai itu terlihat berpikir beberapa detik.

"Oh Fania udah Risgen kak dua Minggu yang lalu."

"Kira-kira kakak nya tau gak kenapa Fania Risgen?"

"Katanya sih kak mau nikah."

"Oke makasih ya."

Ares yang mendengar itu terdiam. Lalu dia dan Sri memutuskan untuk berpamitan dan segera pergi ke luar.

"Sekarang aku tahu kenapa Aldo nekat bunuh diri. dia benci banget sama yang namanya kehilangan atau di tinggalkan termasuk oleh Fania. Aldo ngerasa kalau dunia selalu gak berpihak sama dia makanya dia ngelakuin itu."

•••••••

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!