Leo Seorang Pria Berusia 29 Tahun Yang Memiliki Adik Tiri (perempuan) Saat Ayah nya Menikah Lagi Setelah Kematian Ibu Nya... Awal nya ia Hanya Mengagumi Kecantikan Adik Tiri nya. Namun Seiring Berjalan nya Waktu, Entah Kenapa Perasaan nya Menjadi Cinta... Saksikan perjalanan Cinta Mereka yu :)
SUPPORT AKU YA,, LIKE AND KOMEN
ENJOY!
Happy reading guyss!!! :*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
"Pak Kita langsung pulang saja"
Sepulang sekolah vanca langsung pulang ke mansion. Karna ingin mengetahui keadaan Leo.
"Semoga kondisi kakak jauh lebih baik. aku tidak ingin melihat kakak sakit" batin vanca. Sudah tidak sabar ingin segera sampai ke mansion.
Sesampainya di mansion vanca langsung berlari masuk.
"Ayah Bunda, ada di mana bi?" tanya vanca ke pada bi Inah yang sedang membersihkan ruang tamu.
"Ahhh tuan dan nyonya sedang ke luar kota. Tadi kata nya buru buru jadi tidak sempat untuk menunggu non pulang. Mereka menelpon tapi no non tidak aktiv" jelas bi Inah.
"Lalu bagaimana keadaan kak Leo? Apa dia dari tadi mengurung diri di kamar? Tanya vanca khawatir.
"Tadi Tuan Leo keluar jalan jalan di taman, Mungkin keadaan nya jauh lebih baik" kata Bi Inah.
"Baiklah bi, terimakasih. Aku akan ke atas" kata vanca melangkahkan kaki nya menaiki tangga.
"Sama sama non" kata Bi Inah.
"Sebaik nya aku membersihkan diri dulu, setelah itu baru aku akan melihat keadaan kakak" batin vanca. memasuki kamar nya.
Vanca pun segera mandi dan mengganti pakaian nya, ia memakai dress selutut, Vanca memang feminim xixixi.
*TOK TOK TOK
"Kakak ini aku" kata vanca.
"Masuk lah itu tidak di kunci" jawab Leo dari dalam.
*CEKLEK
"Kakak, Bagaimana keadaan mu?" Tanya vanca mendekati Leo.
"kakak baik baik saja" Leo yang sedang berbaring pun segera duduk.
"Ayo berbaring lagi kak, kakak harus banyak istirahat. Apa aku mengganggu mu?" kata vanca.
"Tidak, Kakak bosan. kemari lah, duduk disini" kata Leo menepuk nepuk kasur memberikan isyarat agar vanca duduk di samping nya.
"Hmmm Bagai mana kalau kita nonton tv" kata vanca duduk di samping Leo.
"Boleh sayang" kata Leo. Vanca pun mengambil remot tv yang ada di meja dan langsung menyalakan nya lalu ia pun kembali duduk di samping Leo.
"Kakak ingin menonton film apa?" tanya vanca.
"Kakak ingin menonton itu" kata Leo menunjuk film kesukaan nya.
"Baiklah" kata vanca.
"Seperti nya tidak seru kalau hanya menonton saja" kata vanca.
"Lalu kita harus sambil apa agar menikmati film nya" kata Leo dengan fikiran kotor nya.
"Kita harus memakan camilan, sebentar aku akan ambil di bawa kak" kata vanca berlari keluar kamar dan turun ke bawah menuju dapur.
"ku pikir kita akan melakukan sesuatu" batin steven.
*CEKLEK
Vanca kembali dengan membawa banyak camilan.
"Ayo kak, kita mulai menonton" kata vanca.
Mereka pun mulai menonton ditemani beberapa camilan.
Di saat pertengahan film, Ada adegan ci*man. Mereka pun sontak saling memandang dan langsung memalingkan wajah.
"Vanca, Apa kakak boleh mengatakan sesuatu?" kata Leo menatap vanca.
"Boleh kak" kata vanca yang masih asik menonton tanpa menoleh kepada Leo.
"Tatap kakak" kata Leo memegang wajah Vanca agar menatap nya.
"Emmmmm i...iya,, Ka...kakak ingin Bicara a..apa?" tanya vanca menatap wajah Leo.
"Sebenarnya kak....." belum selesai Leo berbicara tiba tiba terdengar suara pintu di ketuk.
*TOK TOK TOK
"Aishhhhhh, mengganggu saja. Sebentar kakak akan membukakan pintu" kata Leo
*CEKLEK
"Kenapa kau mengganggu ku apa kau sudah bosan hidup?" kata Leo berbisik pada Erlangga.
"Hahaha, maaf maaf. Aku hanya ingin menjenguk mu sekaligus ada yang ingin aku bicarakan tentang Celine" kata Erlangga ikut berbisik.
"Eheeem....ehemmm";Leo berdehem mendengar nama CELINE.
"Ehhh Ada kak Erlangga, sini kak masuk" kata vanca yang terkejut karna yang datang adalah Erlangga.
"Kakak kesini membawa berita untuk kakak mu" kata Erlangga yang langsung mendapat kan tatapan tajam dari Leo.
"Berita apa kak?" tanya vanca kepo.
"Ini tentang kerjaan" kata Erlangga tersenyum.
"Oh baiklah" kata vanca.
"Ada apa dengan wanita mur*h*n itu?" tanya Leo dingin dan sedikit berbisik agar vanca tak mendengarnya.
"Apa kau yakin akan membicara kan nya di sini? Apa kau tidak takut Vanca mendengarnya?" kata Erlangga.
Erlangga memang sudah mengetahui bahwa Leo menyukai adik nya. Karna Leo hanya bisa bercerita pada Erlangga sekretaris+sahabat nya itu.
"Ayo ke ruang kerja ku" kata Leo.
"Vanca, kakak ada kerjaan. Kakak ke ruang kerja dulu" pamit Leo sembari menuju ke ruang kerja nya yang berada di samping kamar nya.
"Baiklah kak" kata vanca yang lanjut menonton film dengan serius.
****************
"Celine tadi pagi datang ke kantor. Ia membuat keributan karna tak menemukan mu di kantor. Ia bersikeras ingin menemui mu di mansion tapi aku mengatakan bahwa kau sedang ada di luar negeri" jelas Erlangga.
"Ada apa wanita ul*r itu mencari ku?" gumam Leo yang masih terdengar jelas di telinga Erlangga.
"Mungkin dia bosan dengan pria itu, dia ingin kembali padamu" kata Erlangga mengangkat bahu nya.
"Menjijikan, aku tidak akan mengambil sampah yang sudah ku buang" kata Leo.
"Aku hanya takut jika Celine tau kau menyukai adik mu, dia akan mencelakai vanca. Kau tau wanita menjijikan itu sangat licik, vanca terlalu polos jika berhadapan dengan wanita ul*r itu" kata Erlangga.
"Kau benar! aku harus mengirim mata mata untuk menjaga vanca 24 jam, aku tidak ingin wanita ul*r itu menyentuh nya" kata Leo dengan wajah kesal.
"Oh ya, apa kau masih sakit? kapan kau akan ke kantor?" tanya Erlangga.
"Besok mungkin aku akan ke kantor" kata Leo.
*DRTTTTT DRTTTT DRTTTTT
Tiba-tiba ponsel Leo berdering.
"Sebentar aku ada telpon" kata Leo kepada Erlangga dan segera di angguki oleh Erlangga
"Halo bun, ada apa?" tanya Leo.
"Apa adik mu sudah pulang? Ponsel nya sedari tadi tidak bisa di hubungi" kata diva cemas.
"Tenang lah Bun, tadi vanca sepulang sekolah tidak kemana mana. Ia langsung bergegas pulang ke mansion, Sepertinya ponsel nya mati, dia sedang ada di kamar ku menonton film" kata Leo.
"Aahhhhh baik lah, yasudah. Tolong jaga adik mu, ayah dan bunda tidak bisa pulang sekarang karna pekerjaan ayah di luar kota sangat mendesak, mungkin kami akan pulang 3 hari lagi" jelas diva.
"Baik Bun" kata Leo. Mereka pun mengakhiri panggilan nya.
......................
"Ada apa?" tanya Erlangga.
"Orang tua ku sedang berada di luar kota. Mungkin 3 hari baru akan kembali" kata Leo.
"Wahhhhh, kau memiliki kesempatan emas kawan" kata Leo menaik turun kan alis nya.
"Ishhhhh, Sudahlah sana pulang. Kau mengganggu saja. Aku sedang berduaan dengan vanca" kata Leo cemberut.
"Hahahaha... Sepertinya sekarang kau sangat mencintai nya, bahkan kau sudah tak bisa lagi mengubur perasaan itu" kata Erlangga.
"Semakin aku menguburnya, semakin aku mencintainya. Jadi aku putus kan, aku akan Segera menyatakan perasaan ku padanya" kata Leo.