NovelToon NovelToon
Dicerai Suami Dinikahi Mantan Atasan

Dicerai Suami Dinikahi Mantan Atasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Kaya Raya / Penyesalan Suami
Popularitas:205k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kaisar Biru Perak

Hubungan manis antara Nisa dan Arman hancur akibat sebuah kesalahpahaman semata. Arman menuduh Nisa mewarisi sifat ibunya yang berprofesi sebagai pelacur.

Puncaknya setelah Nisa mengalami kecelakaan dan kehilangan calon buah hati mereka. Demi cintanya untuk Arman, Nisa rela dimadu. Sayangnya Arman menginginkan sebuah perceraian.

Sanggupkah Nisa hidup tanpa Arman? Lantas, berhasilkah Abiyyu mengejar cinta Nisa yang namanya selalu ia sebut dalam setiap doanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaisar Biru Perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Nasi Berbentuk Hati

"Mbak Nisa!" panggil Raya.

Nisa yang saat itu tengah menyiapkan bekal untuknya pun menoleh. "Ada apa, sayang?"

Sempat ragu, tapi Raya memberanikan diri meminta sesuatu pada Nisa di hari pertamanya sekolah. "Boleh nggak, kalau hari ini Raya bawa dua bekal?"

Gadis kecil itu memainkan jari-jarinya. Antara takut, atau menyesal membuat Nisa repot. "Nggak jadi, deh, Mbak!" katanya, sebelum Nisa sempat menjawab.

Melihat tingkahnya yang lucu, Nisa pun tersenyum. Lalu mencubit pipi anak itu dan bertanya, "Kamu mau memberikan bekal itu untuk kakak yang sering memberimu kue, kan?"

"Ha?" Raya terkejut mendengar ucapan Nisa. "Mbak Nisa tahu?"

Nisa mengangguk pelan. "Tahu."

Lebih dari satu minggu Nisa tinggal di rumah Raya. Nisa tidak hanya menumpang atau membantu tetangga menyiapkan tahlilan.

Kebiasaan Raya, makanan favorit Raya, Nisa mencari tahu semuanya. Termasuk, kakak baik yang sering memberi Raya roti dari cerita tetangga.

Nisa pun menunjuk satu kotak berukuran besar yang sudah dia siapkan di meja. "Kamu lihat? Yang besar itu untuk kakak baik itu."

"Lalu yang di sebelahnya itu punya kamu," lanjut Nisa sembari menunjuk kotak bekal yang lain.

"Terimakasih, Mbak Nisa!" Raya terlihat sangat antusias. Dia pun tak ragu memeluk Nisa dan mencium pipinya. "Raya sayang sama Mbak Nisa!"

Mendengarnya, Nisa tersenyum lebar. Lalu mengambil bekal itu dan pergi mengantar Raya pergi ke sekolah. "Ayo, jangan sampai terlambat!"

.

.

.

Sementara itu, setengah jam lalu di rumah Abiyyu ...

"Pasti di sini!" Pagi itu, diam-diam Annisa menyelinap. Melanjutkan misinya untuk mencari foto perempuan yang mencuri hati kakaknya.

Sayangnya, Annisa tidak menemukannya meskipun sudah menghabiskan waktu selama seminggu.

Padahal, semua tempat sudah Annisa periksa. Termasuk ponsel Abiyyu yang dia cek puluhan kali. "Dimana sih Mas Abi menyembunyikan fotonya?"

Lelah, anak baru gede itu pun menyerah. Merebahkan dirinya di kasur sembari menunggu kakaknya menyelesaikan ritual mandinya.

Daripada capek-capek mencari seperti maling, tapi tidak menemukan hasilnya, bukankah lebih baik bertanya langsung pada yang bersangkutan?

Dan, beberapa menit kemudian ...

"Sudah ketemu?" tanya Abiyyu begitu keluar dari kamar mandi.

Annisa yang saat itu memasang wajah cemberut pun segera menoleh. Salah satu alisnya terangkat ke atas, sementara wajahnya memperlihatkan ekspresi bodoh. "Jadi, selama ini Mas Abi tahu?"

Abiyyu mengangguk, lalu mengambil mesin pengering rambut dari laci.

"Mas Abi?" Di belakang sana, tiba-tiba Annisa memperbaiki cara duduknya. Tak enak hati karena diam-diam menyelinap ke kamar kakaknya. "Boleh nggak Annisa lihat fotonya?"

Gadis itu tampak memohon, sementara Abiyyu mematikan mesin rambut yang akan dia gunakan.

Seminggu ini, Abiyyu tahu kalau Annisa sedang mencari sesuatu di kamarnya. Tapi pria itu tidak tahu kalau yang dicari Annisa adalah sebuah foto. "Foto siapa?" tanyanya dengan wajah polos tanpa dosa.

Pria itu pun berbalik arah. Melihat Annisa yang ternyata juga sedang melihatnya. Uniknya, dua anak yatim itu terlihat sama bingungnya. "Foto siapa yang mau kamu lihat?" ulang Abiyyu.

"Calon kakak iparku!" Annisa memalingkan wajahnya ke samping. Lalu menjelaskan alasannya dengan mulut maju ke depan. "Mas Abi kan mau menikah. Jadi Annisa mau lihat seperti apa orangnya!"

Sebenarnya, Annisa paling anti menyebut kata kakak ipar. Tapi demi melihat seperti apa rupanya, Annisa dengan berat hati mengucapkan dua kata terlarang itu.

Annisa ingin tahu perempuan itu. Wajahnya, kelakuannya, bahkan tinggi dan berat badannya.

"Oh, itu!" Abiyyu menanggapi dengan santai. Tapi tidak menunjukkan foto siapa-siapa. Dan itu membuat Annisa kesal. "Mas Abi!" katanya, sembari meremas bantal.

Di sisi lain, Abiyyu sebenarnya bingung. Memangnya foto siapa yang akan dia tunjukkan sementara foto Nisa saja dia tidak punya. Selain itu, tidak bagus menyimpan foto istri orang kan?

"Kamu nggak akan pernah bisa lihat," jawab Abiyyu.

"Kenapa nggak bisa?" tanya Annisa.

"Karena dia ada di dalam sini." Abiyyu menunjukkan letak hatinya, dan jawaban itu membuat Annisa ingin pingsan.

Pantas saja dia tidak pernah menemukannya, karena tempat itu tidak bisa dimasuki sembarang orang. Tapi, bukan Annisa namanya kalau kekurangan akal.

"Oke!" Tiba-tiba Annisa berdiri. Mendekati kakaknya dan berkata, "Kalau begitu, beri tahu Annisa siapa namanya dan dimana alamatnya."

Karena tidak melihat fotonya, maka Annisa ingin melihatnya secara langsung. Sayang, lagi-lagi jawaban Abiyyu mengecewakannya.

"Terlambat." Abiyyu mengambil tas kerjanya. Lalu membuka pintu kamar. "Kamu tidak akan bisa melihatnya lagi karena dia sudah pergi!"

"Pergi?" Otaknya berpikir keras. Memangnya kemana perginya wanita itu sehingga dirinya tidak bisa menemuinya?

"Mas?" Kali ini, Annisa memasang wajah sedih. Yang menyebalkan, dia malah mengajukan sebuah pertanyaan yang membuat Abiyyu kesal. "Jangan-jangan, dia sudah mati?"

DUNG

Sebuah pukulan mendarat di kepalanya. Cukup sakit, tapi Annisa tak melayangkan protes. Yang dia lakukan hanyalah berdiri sembari memandangi kakaknya membuka pintu kamar.

"Jangan sembarangan bicara!" Sebelum pergi, Abiyyu menoleh. Lalu mengingatkan adiknya jam berapa sekarang. "Hanya tersisa sepuluh menit. Berangkat sana!"

Annisa pun segera pergi. Sayangnya pagar sekolah sudah tertutup rapat ketika dia sampai di sekolah. "Haruskah aku membolos?"

Annisa berdiri di depan gerbang. Menghitung kancing baju untuk memutuskan apa yang harus dia lakukan sekarang.

Tapi seorang satpam yang sangat dia kenal berbaik hati membuka gerbang itu untuknya. "Cepat masuk!"

"Ah!" Nisa terperanjat. "Terimakasih, Pak!"

Tak ingin membuang waktu, Annisa pun bergegas masuk ke kelas. Tapi lagi-lagi satpam barusan menghalanginya. "Ada titipan dari teman kecilmu!"

"Untukku?" Mata Annisa berbinar. "Raya sudah sekolah?"

Annisa senang mendengar Raya sudah sekolah. Dia pun menerima bungkusan itu lalu pergi ke kelasnya. Tak sabar menanti jam istirahat untuk menikmati bekal pemberian teman kecilnya.

.

.

.

"Apa ini?" Annisa terkejut melihat catatan kecil di atas bekalnya.

Isi catatan itu bukanlah catatan berisi pesan seindah kata mutiara, melainkan sebuah tulisan tangan Raya berisi ucapan selamat makan.

Dengan senyum lebar, Annisa pun membuka bekal itu. Sebuah bekal buatan Althafunnisa yang dibuat dengan penuh cinta. Nasinya berbentuk hati, lengkap dengan sayur dan lauk yang ditata sedemikian rupa.

Tentu saja, dilengkapi dengan potongan buah, snack ringan serta sekotak susu kemasan. "Tunggu, kalau setan kecil itu memberiku ini lalu dia makan apa?"

Awalnya, Annisa ragu. Tapi terlalu sayang jika tidak segera mencicipinya. Akhirnya Annisa pun memakan habis semua bekal itu tanpa ada sebutir nasi yang tersisa.

***

1
Jio
Luar biasa
Rina Rina
makan tu cinta plakor
retiijmg retiijmg
lanjut kak...
Merica Bubuk
🤭🤭🤭
sweetpurple
Luar biasa
Lusia Tanti
abiyu..... bikin aku gemeeees saja
ada ada saja kamu tuuuuuuuu
Lusia Tanti
kasihan si Arman.... jadi calon om yang pengertian dan siap siaga ☺☺
Lusia Tanti
aduuuuh.... aku jadikan sama abiyu... tapi aku juga pingin ketawa keras keras 🤣🤣🤣🤣
Lusia Tanti
bikin ketawa ngakak
pak darmawan bikin aku pingin cubit kamu lho pak
Bojone pak Lee
😂
Bojone pak Lee
😂🤣😂🤣
Bojone pak Lee
kami para readers berharap kamu jadi suami Nissa😊
Achmad Yuli
sudah berbab bab..tp kok gg ada crita kehidupan sarah istrinya armand
Aurora
Luar biasa
Ila Lee
Alhamdulillah Abi dan Nisa
@train
alasan saja si abi ini/Facepalm//Facepalm/
Nur Fatihah
seru
Yuli Purwati
lanjut
Ila Lee
Abi ada anak kamu tu jgn keras2 Dong
Welas Trianingsih
😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!