NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:18.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan Amber.

Aozora akhirnya dijemput oleh pengawal yang diperintahkan oleh Amber, wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Arsenio.

Sementara itu, Amber sudah lebih dulu tiba di rumah, menunggu kedatangan calon menantunya yang dia tahu namanya Aozora.

"Nyonya, nona Aozora sudah ada di sini!" seorang pria berbalut tuxedo bewarna hitam, berdiri tepat di depan Amber, untuk memberikan laporan.

"Kamu bawa dia ke sini!" titah wanita paru baya, yang terlihat sangat anggun dan berwibawa itu.

Pria itu menganggukkan kepalanya, kalau pergi setelah lebih dulu membungkukkan tubuhnya lebih dulu.

Setelah beberapa saat, pria yang merupakan pengawal itu datang kembali dengan Aozora yang mengekor dari belakang.

"Nyonya, ini Nona Aozora!"

Amber yang tadinya sedang berdiri memunggungi, langsung berbalik dan menatap Aozora dengan tatapan yang sukar untuk dibaca.

Sementara itu, jantung Aozora seakan hendak melompat keluar, begitu melihat tatapan tajam wanita paruh baya di depannya itu. Bahkan kakinya sedikit bergetar, apalagi ketika wanita itu melihat tubuhnya dari atas sampai ke bawah.

"Kenapa masih berdiri? Ayo duduk!" pertama kalinya Aozora mendengar suara wanita paruh baya itu.

"Terima kasih, Tante!" sahut Aozora dengan sopan dan tentu saja dengan suara bergetar.

"Hmm," sahut Amber, singkat.

"Kamu keluar dari sini, karena aku mau bicara dengan calon menantu saya," Kini tatapan Amber mengarah ke arah pengawal yang baru saja membawa Aozora masuk.

Pengawal itu membungkukkan sedikit tubuhnya, lalu beranjak pergi.

"Jadi, kamu Aozora?" tanya wanita itu pura-pura memastikan.

"Iya, Tante!" sahut Aozora seraya menggigit bibirnya, saking gugupnya.

"Hmm, cantik juga!" ucap Amber.

"Terima kasih, Tante!"

"Sekarang, aku mau tanya, apa alasanmu menerima menikah dengan anakku?" tanya Amber menyelidik.

"Kenapa, Tante menanyakan hal itu? Bukannya Tante sendiri yang meminta ke papaku, agar aku mau menikah dengan anakmu? Tante juga pasti tahu jelas kan, kalau aku mau menikah untuk membayar utang-utang papaku?" Aozora terlihat mulai berani.

Amber tersenyum samar, sampai hampir tidak terlihat. "Hmm, menarik," batin wanita paruh baya itu.

"Aku bertanya seperti itu, hanya ingin tahu saja. Karena kamu tahu jelas kalau sampai sekarang putraku belum sadar dari komanya. Aku yakin, kamu juga pasti sudah dengar kalau putraku itu, sekalipun bangun dari koma, dia akan lumpuh. Aku hanya ingin tahu, apakah karena anakku memiliki harta kekayaan yang berlimpah, makanya kamu mau menikah, walaupun dia lumpuh?" pancing Amber.

"Tante, kalau boleh jujur aku sama sekali tidak ingin menikah dengan cara seperti ini.Tapi, ini semua demi perusahaan peninggalan almarhum Mamaku. Kalau untuk masalah uang dan harta, aku masih punya kemampuan untuk cari sendiri," sahut Aozora dengan bijak.

Amber lagi-lagi tersenyum samar, merasa tidak salah memilih menantu.

"Sekarang, aku mau bertanya ke Tante, dan aku harap Tante mau menjawabnya. Boleh kan?" tanya Aozora meminta izin.

"Silakan!"sahut Amber, singkat.

"Seperti yang Tante tanyakan tadi, sekarang aku mau menanyakan, apa alasan Tante memintaku untuk menikah dengan anak Tante? Padahal Tante tahu sendiri kalau anak Tante itu koma dan disinyalir akan lumpuh. Bukannya seperti itu, Tante sudah termasuk menjebak seorang wanita menggunakan kuasa kekayaan Tante?" Entah dari mana datangnya keberanian Aozora, bisa bertanya seperti itu.

"Hmm, sepertinya dia bukan wanita tipe yang hanya bisa pasrah. Dia sepertinya wanita yang sangat kritis. Benar-benar semakin menarik. Sepertinya tidak masalah kalau aku memberitahukan dia, apa alasanku sebenarnya," bisik Amber pada dirinya sendiri.

"Untuk pertanyaan itu, aku pasti akan jawab. Kamu mau tahu alasannya?" tanya Amber, dan Aozora mengangguk, mengiyakan.

"Alasannya, karena aku ingin mempertahankan perusahaan almarhum suamiku, dan satu-satunya cara adalah memberikan Arsenio keturunan," ucap Amber ambigu.

"Heh? Memberikan keturunan? Maksudnya?" gumam Aozora yang masih bisa didengar jelas oleh Amber.

"Iya, memberikan keturunan? Kamu pasti bingung kan?" ucap Amber dan Aozora menganggukkan kepala, mengiyakan.

"Baiklah, aku akan jelaskan!" Amber lebih dulu meraih gelas berisi minuman dari meja, kemudian meneguknya. Kemudian, wanita paruh baya itu menyenderkan tubuhnya, lalu menyilangkan kakinya.

"Suamiku punya adik, dan almarhum mertuaku dulu sudah membagi warisan, dengan memberikan perusahan masing-masing. Tapi, adik iparku itu tidak bisa mengelola perusahaannya dengan baik, sehingga bangkrut. Sedangkan, suamiku berhasil dan bahkan berkembang pesat sampai membangun beberapa cabang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," Amber mulai menjelaskan. Sementara Aozora dengan sabar menunggu wanita paruh baya itu menyelesaikan penjelasannya.

"Suamiku, akhirnya membiarkan adik iparku itu untuk bekerja di perusahaan dan memberikan dia jabatan. Bahkan anaknya juga bekerja di perusahaan suamiku. Namun, beberapa tahun lalu, suamiku meninggal dan perusahaan diambil alih oleh Arsenio, putra kami. Lagi-lagi perusahaan, maju pesat di bawah kepimpinan putraku. Tapi, sebulan yang lalu, putraku tiba-tiba mengalami kecelakaan yang menyebabkan dia koma. Perusahaan otomatis tidak ada yang memimpin, sehingga adik ipar dan anaknya itu mengambil alih kepemimpinan untuk sementara, sampai putraku sembuh, karena jujur saja, aku tidak ahli mengelola perusahaan," Amber berhenti berucap beberapa saat, untuk mengambil jeda, sekaligus untuk meraup oksigen, guna mengisi kembali rongga-rongga paru-parunya yang mulai kosong.

Kening, Aozora berkerut karena wanita itu masih belum bisa mengerti apa hubungan cerita wanita paruh baya itu dengan ingin punya keturunan.

"Aozora ...."

"Panggil Zora saja, Tante!" sela Aozora.

"Oh iya, Zora ... kamu sekarang pasti masih bingung kan?" lagi-lagi Aozora menganggukkan kepalanya.

"Sekarang, aku merasa perusahaan semakin tidak berjalan dengan benar. Adik iparku dan anaknya itu mulai memanfaatkan kekuasaan mereka dengan menggunakan uang perusahaan demi kepentingan pribadi. Mereka menggunakan uang perusahaan untuk membeli aset-aset berharga untuk mereka sendiri. Sekarang, aku curiga kalau mereka ingin juga mengambil alih perusahaan. Aku tidak mau itu terjadi. Aku tidak mau perusahaan yang dibangun suami dan anakku hingga bisa sebesar ini, jatuh ke tangan tidak bertanggung jawab seperti mereka. Sekarang aku memang tidak punya bukti, tapi entah kenapa feelingku berkata seperti itu. Makanya agar perusahaan tidak jatuh ke tangan mereka, Arsenio butuh penerus. Jadi, agar Arsenio punya penerus, Arsenio berarti harus menikah," terang Amber panjang lebar tanpa jeda, membuat Aozora semakin bingung.

"Bagaimana bisa mendapatkan keturunan, sedangkan anaknya saja koma? Benar-benar aneh!" ucap Aozora yang tentunya hanya berani dia ucapkan dalam hati.

"Bisa kok, Zora. Untuk urusan itu gampang. Walaupun Anak saya masih koma, dia akan tetap bisa punya keturunan dari kamu. Bisa lewat bayi tabung, atau inseminasi," ucap Amber seakan bisa membaca pikiran Aozora.

"Kalau begitu, kenapa Tante tidak mencari wanita yang bisa menampung bening putra Tante? Kenapa harus menikah?" Alis Aozora bertaut tajam.

"Karena aku mau cucuku lahir dari hubungan pernikahan. Punya Ayah dan Ibu yang tercatat resmi," jelas Amber.

"Jadi, bagaimana seandainya nanti aku bisa memberikan keturunan? Apa aku akan dibuang?" tanya Aozora dengan perasaan sesak.

"Please, jangan katakan, aku akan dibuang! Aku capek diangggap seperti barang yang bisa dibuang begitu saja kalau sudah tidak dibutuhkan lagi," batin Aozora.

Tbc

1
Ana Michael
Luar biasa
Ana Michael
Biasa
Silvia Hardianingsih
tanpa tsania dan bella yang memberi tahu kan arsen juga sudah tau
Silvia Hardianingsih
definisi di atas langit masih ada langit
Silvia Hardianingsih
siapa yang datang
Silvia Hardianingsih
emang enak rencana nya gagal👎☹👎
Silvia Hardianingsih
arsen emang nggak jelas mau nya. ngaku aja kalau sudah bucin
Silvia Hardianingsih
siapa ya yang datang ke makam kk Aozora
bzare21
manisssss
secretvia
Yeay happy ending 😍☺️
Silvia Hardianingsih
penasaran dengan hubungan arsen, samudra dan bella
Silvia Hardianingsih
jempol untuk samudera
Silvia Hardianingsih
mama macam apa dona itu
Nabila Iskandar
duh Zora malah penasaran sama di Otong.😀
Nabila Iskandar
bagus bgt
Nabila Iskandar
ternyata pura2 lumpuh
Hevi Agustina
keren ceritanya thor...senang dgn kata2...penyusunan kalimatnyanya
Alur ceritany tdk diulang2...keren2🤗
secretvia
Zora tetap lah semangat hidup♥️
secretvia
baru mulai udah buat geram 😌
dk
semangat berkarya author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!