NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIMARAHI CUSTOMER

Pak Malik menjelaskan bahwa saingan kita orang penting, jadi pak Malik mengingatkan Sam untuk berhati-hati dalam setiap mengambil langkah dan keputusan.

"Iya Pak, Saya tahu dan mengerti terimakasih atas sarannya, kalau begitu Saya permisi ya Pak"

Dan Mereka pun berjabatan tangan. rasanya hari ini Sam sangat capek sekali, tadinya Sam ingin menemui Asri, namun sepertinya tubuhnya butuh istirahat, dan Ia berniat besok mendatangi Bu Anita untuk membicarakan tentang hubungannya dengan Asri.

Kini jam kantor telah usai Makmun bersiap pulang mendatangi Kasih di apartemennya, namun saat di perjalanan Makmun melihat Kasih sedang bekerja di rumah makan Padang itu.

"Kasih.. Kok dia sudah bekerja"

Tanya nya dalam hati Makmun, lalu Makmun turun dari mobil dan menghampiri Kasih.

Di dalam rumah makan itu cukup banyak pengunjung yang datang, Kasih terlihat sibuk mengantar makanan juga menerima pembayaran dari konsumen.

Lalu tiba-tiba ada seorang pengunjung yang tak sabar akan menunggu makanannya, pengunjung marah karena Ia sudah merasa lapar.

"Mbak.. makanan Saya mana, Saya sudah dari tadi menunggu, kenapa belum jadi juga ya"

Kasih yang sedang menerima pembayaran di kasir menjawab,

"Sebentar ya Mas, Saya sedang menerima pembayaran, pesanannya masih di belakang, Saya akan cepat mengambilnya"

Kasih berjalan cepat, supaya pesanan customer segera di antar, namun tiba-tiba saat berjalan Ia terjatuh akibat tersandung kabel yang berada di bawah lantai.

Prang... Makanan customer itu jatuh semua hingga banyak piring yang pecah.

"Ya ampun..."

Kasih begitu terkejut dirinya jatuh, Ia pun berusaha untuk bagun, namun si pengunjung malah datang memarahi Kasih.

"Bagaimana sih Mbak kan jadi jatuh makanan Saya, Kamu bisa kerja gak sih, masa bawa makanan satu nampan saja jatuh, kan Saya harus jadi menunggu lagi"

Kemudian pemilik rumah makan datang melihat kondisi di tempat makan, Kasih pun langsung meminta maaf kepada customer juga pada bos nya.

"Maafkan Saya, Saya benar-benar tidak sengaja menjatuhkan makanannya"

Namun si pengunjung tetap tak terima, jika Dia harus menunggu lagi.

"Saya sudah gak mood mau makan, Saya dari tadi sudah menunggu lama"

Pemilik rumah makan meminta maaf atas kejadian tak mengenakan ini.

"Saya minta maaf, Anda tidak perlu membayar pesanan ini, ingin kami buatkan yang baru atau kompensasi saja Pak"

Makmun yang dari tadi memperhatikan Kasih kini datang menghampiri Kasih dan memberikan sejumlah uang pada si pengunjung.

"Ini Pak Saya ada sejumlah uang, silahkan di terima, tapi tolong jangan marah-marahi Dia seperti orang tak punya harga diri"

Kasih terkejut melihat kedatangan Makmun yang tiba-tiba.

"Kasih Ayo kita pulang sekarang, Pak Saya minta maaf atas insiden kecelakaan ini, tolong beri izin Kasih untuk pulang, Dia masih sakit Pak"

Kasih marah, karena Makmun dengan seenaknya bicara seperti itu pada bos nya.

"Gak pak, Saya sehat kok Saya akan tetap melanjutkan pekerjaan Saya"

Pemilik rumah makan tak mengerti dengan situasi yang terjadi antara Makmun dengan Kasih, lalu pemilik rumah makan berkata,

"Maaf kalian sedang bertengkar ya, tolong jangan di tempat ini, Kasih memang ada baiknya Kamu pulang sekarang, Saya perhatikan dari tadi kerja kamu juga kurang aktif, mungkin benar apa yang di bilang Pria ini, bahwa Kamu masih sakit, Kita akan bicarakan soal pekerjaan Kamu lusa nanti"

Kasih sungguh tak mengerti dengan maksud ucapan bosnya.

"Maaf pak maksud membicarakan pekerjaan Aku, itu maksudnya bagaimana Pak?"

Bos Kasih hanya menatap wajah kasih kemudian berkata,

"Lebih baik Kamu istirahat dulu, lusa Saya kan kabari Kamu"

Kasih pun menganggukkan kepalanya lalu memandang Makmun dan kemudian pergi mengambil tasnya.

Kasih berjalan terus tanpa menghiraukan Makmun yang ada di sampingnya

"Kasih..."

Makmun terus memanggil, namun Kasih pura-pura tak mendengar, lalu kemudian Makmun menarik tangan Kasih dengan kencang.

"Aduh.."

Kasih merasa kesakitan karena lengannya di tarik Makmun.

"Maaf Aku tidak sengaja"

Kasih kini kesal Makmun selalu saja datang tiba-tiba sebagai pahlawan kesiangan baginya.

"Kamu kenapa sih selalu ganggu Aku bekerja"

"Kasih.. aku kan sudah bilang jangan bekerja dulu, Kamu masih sakit"

"Mas tolong, biarkan Aku bekerja, Aku butuh biaya hidup, Aku..."

Belum selesai bicara Makmun langsung berkata tegas pada Kasih.

"Aku akan membiayai hidup Kamu"

Kasih terdiam lagi-lagi ucapan itu yang selalu Makmun katakan.

"Ini mustahil Mas, Mbak Lia, ibu Mas Makmun apa mereka bisa menerima Saya"

"Mamah saat ini sedang dalam perjalanan ke apartemen Kamu, untuk membicarakan hal ini Kasih"

Lalu Makmun mengajak Kasih untuk pulang di antar Makmun menggunakan mobilnya, kasih tak menjawab Ia langsung masuk ke dalam mobil Makmun, dan Makmun pun segera menaiki mobilnya.

Begitu sampai di apartemen ternyata Bu Alya sudah berdiri menunggu di depan pintu kamar Kasih.

Dan ketika Bu Alya melihat Kasih bersama Makmun, Bu Alya merasa kaget.

"Kasih.. Kamu..."

Belum selesai bicara Makmun mengatakan untuk masuk terlebih dahulu ke dalam, dan membicarakan masalahnya di dalam.

Setelah masuk kedalam Kamar kasih Bu Alya melihat-lihat isi apartemen yang Kasih tempati, merasa penasaran Bu Alya langsung bertanya.

"Makmun Kasih sebenarnya ini ada apa, kenapa Mamah kalian ajak kesini?"

Dengan detail dan jelas Makmun menjelaskan kisah kasih yang telah terjadi setelah pernikahan itu.

"Astagfirullah jadi Andi sudah meninggal"

Kasih menunjukkan wajah sedihnya, lalu Bu Alya memeluk Kasih karena merasa iba.

"Kamu yang sabar ya Kasih"

Dan kali ini Makmun mengatakan jika Kasih tengah hamil anak Makmun saat ini, Bu Alya sangat terkejut mendengar pernyataan Makmun.

"Hamil anak Kamu mun.. jadi Kamu sedang hamil sekarang, tapi Kamu yakin ini anak Makmun"

Bu Alya masih mempertanyakan kebenaran kehamilan Kasih.

"Aku belum sempat merasakan malam pertama dengan Andi Bu, malam di mana seharusnya Kita berbulan madu, tapi malah sebaliknya Aku berduka kehilangan Andi Bu"

Bu Alya sangat tidak menyangka, Kasih bisa sampai hamil anak Makmun, Bu Alya terdiam karena masih terkejut dengan berita ini.

"Apakah Lia tahu soal ini Mun?"

Tanya Bu Alya yang kini merasa bersalah terhadap menantunya itu.

"Gak Mah, Lia belum tahu, Mah.. Aku sengaja mengajak Mamah kesini supaya Mamah tahu kondisi yang sebenarnya"

Lalu Bu Alya mengingat jika semalam Makmun tidak pulang hingga jm 11 malam.

"Apa kemarin malam Kamu tidak pulang karena Kamu sedang berada disini?"

Makmun menganggukkan kepalanya lalu Ia mengatakan jika Kasih demam tinggi semalam, jadi Makmun merasa tak tega meninggalkan Kasih sendirian sebelum demamnya turun.

Dan kini tibalah saatnya Makmun mengatakan pada Bu Alya jika dirinya berniat untuk menikahi Kasih.

Namun Kasih berkali-kali mengatakan tak ingin menyakiti hati Lia, hingga perdebatan pun terjadi antara Makmun dan Kasih.

Melihat hal itu Bu Alya langsung menghentikan pertikaian itu.

"Sudah sudah, Makmun Mamah mau tanya, apa kamu siap mempunyai istri dua, membagi cinta perhatian, juga kasih sayang?"

Makmun menjawab dengan tegas bahwa dirinya sudah siap dengan semua itu bahkan konsekuensi yang akan Ia terima pun hatinya sudah Ia siapkan.

Kasih tercengang diam mendengar pernyataan Makmun, namun Ia masih tetap berat dengan perasaan Lia nantinya.

Bu Alya juga sama dengan pendapat Kasih, bahwa apa reaksi Lia jika tahu Makmun ingin berpoligami.

"Mun.. Lia telah kehilangan anaknya karena ulah Ibu waktu itu, dan kini jika ibu merestui pernikahan ini, apa tidak akan menyakitinya Mun?"

Namun Makmun memberikan solusi jika pernikahan ini di adakan secara diam-diam, tentu saja Kasih menolak, Dia tak ingin jadi istri simpanan.

Lalu Makmun menjelaskan maksud dari solusinya itu.

"Kasih.... paling tidak sampai anak ini lahir, Dia butuh seorang ayah, kalau Kamu mau kembali ke kampung mu lagi setelah melahirkan silahkan, di saat itu juga Aku akan menalak Kamu, namun bayi itu Aku akan merawatnya"

Sungguh pilihan yang sangat dilema bagi Kasih.. secara batinnya Kasih memang membutuhkan seorang pendamping hidup, agar Ia merasa aman dalam hidupnya, dan memang anak dalam kandungannya juga membutuhkan sosok seorang ayah, dan Ia pun tak sanggup jika harus kehilangan anak ini, hanya untuk pulang ke kampung, lalu Kasih meminta waktu untuk memikirkan hal ini.

"Silahkan Kamu pikir kembali, yang harus Kamu tahu, Aku hanya ingin menebus kesalahanku, membantu Kamu, menjaga Kamu dan anak kita, dan yang terpenting jika Kamu sudah menjadi yang halal untuk Ku, Aku akan berusaha mencintai Kamu sebagaimana Aku mencintai Lia"

Perkataan Makmun sungguh membuat hati Kasih menjadi haru, ia memandangi wajah Makmun terus, melihat ketulusan akan ucapannya itu.

Jam menunjukkan tepat pukul 7 malam, Lia yang masih marah dengan Makmun kini bertanya-tanya kemana Makmun berada.

"Mengapa Dia belum pulang ya, harusnya Dia merayu Aku, tapi malah hilang entah kemana? Dia pasti melapor sama Ibunya"

Lia cemberut dan marah menunggu kedatangan Makmun, Lia sengaja tak ingin menelpon Makmun sebab Ia tak mau duluan meminta maaf, karena menurut Lia, Makmun lah yang harusnya meminta maaf padanya.

1
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!