NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11

Pagi-pagi sekali seorang gadis telah sibuk memperhatikan penampilannya di depan cermin tersenyum memandang pantulan dirinya dicermin.

"Aduh aku sudah cantik belum ya?" Tanya Lula membatin sambil terus mengaca di depan cermin meneliti apakah ada sesuatu yang membuatnya jelek.

"Adikkkkkk."

"Princess."

"Queen."

"Sayang." Teriakan 7 lelaki tampan yang sudah berdiri di depan kamar adik kesayangannya itu.

"Masuk kak." Balas Lula.

Ketujuh pria tampan itu pun masuk ke kamar adiknya dan langsung memeluk Lula yang masih asyik duduk di depan cermin.

"Aduh kak sesak nih Lula." Ucap Lula sambil memanyunkan bibirnya kesal. Sedangkan mereka hanya tertawa karena melihat ekspresi adiknya yang sangat menggemaskan itu.

"Kak, aku sudah cantik belum?" Tanya Lula meminta pendapat kakak-kakaknya itu.

"Cantik banget." Balas mereka serentak.

"Tahu deh yang sudah punya pacar." Ucap Rian menggoda adiknya. Memang sih dia masih merasa sangat tidak rela. Tapi dia juga tidak boleh egois.

"Ingat ya sayang kamu jangan lupain kami mentang-mentang sudah punya pacar." Ujar Lio.

"Iya benar tuh, awas saja si Evan itu menyita waktu kamu buat kita. Bakalan kakak buang dia ke jurang." Ancam Nata.

"Iya, kamu harus ngabarin kakak semua kalau ada apa-apa!" Sambung Adit mengingati adiknya.

"Nanti kalau dia berani menyakiti kamu, kami semua yang akan turun tangan!" Sambung Arsen.

"Tenang kak, Evan tidak akan berani nyakitin Lula." Ucap Azka meyakinkan kakak-kakaknya.

"Iya kak, tenang selagi ada Byan princess aman kok." Sontak ucapan yang penuh percaya diri itu mendapat sorakan dari yang lainnya. Sementara Byan hanya menghela nafasnya berusaha untuk sabar. Karena ini sudah biasa baginya. Mendapat ejekan dari kakak-kakaknya itu sudah menjadi makanan sehari-harinya.

   Sementara Lula pun hanya bisa mengangguk mendengar ucapan kakak-kakaknya itu. Dia merasa sangat bersyukur karena banyak orang-orang yang memperhatikan dirinya dengan penuh kasih sayang.

  

****

Suara mobil pun memecah keheningan anak-anak Alexander itu, sementara Lula pun sudah mengira bahwa itu pasti Evan. Gadis itu pun langsung tersenyum manis dan berjalan untuk membukakan pintu. Dia  akan mencoba untuk belajar mencintai Evan yang sekarang sudah menjadi pacarnya itu.

"Ngapain sih tuh bocah, pagi-pagi sudah kesini." Gerutu Rian ketika melihat adiknya dengan semangat membukakan pintu.

"Tahu tuh, gantengan juga aku." Ucap Lio dengan kesal karena seorang Evan mengganggu kegiatan makan mereka.

"Liat sana ya kalau dia berani pegang-pegang tangan princess." Sambung Nata.

"Sudah jangan kesal begitu!" Potong Azka dan Byan ketika melihat semua kakak-kakaknya mendengus tidak suka.

"Diam!!" Mereka berlima pun memandang tajam kepada Azka dan Byan. Sontak mereka pun langsung menunduk takut. Memang tatapan kelima kakak-kakaknya itu sangat mengerikan. Seakan mereka bisa membunuh seseorang hanya dengan tatapan tajamnya itu.

"Kak Evan kok sudah jemput aku?" Tanya gadis cantik itu ketika sudah berada di depan rumah dan melihat sang pacar sudah berjalan mendekatinya.

"Enggak apa-apa dong, aku kangen banget sama kamu." Balas Evan sambil mengacak dengan sayang kepala Lula.

"Hmm!! Kan sudah dibilang kalau tidak boleh pegang-pegang princess kami!" Teriak mereka berbarengan yang tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang Lula.

    Lula dan Evan pun langsung melihat ke arah mereka bertujuh. Jangan lupakan tatapan tajam mereka yang tidak pernah lepas memandang Evan.

"Sabar bro." Batin Azka dan Byan yang tidak tega melihat Evan dipandang semengerikan itu oleh kelima kakaknya.

"Hai kak, sudah pada kumpul aja nih di sini, ya ampun berasa tamu istimewa banget." Ucap Evan santai ingat dengan santainya Evan berbicara seperti itu. Tidak tahukah dia arti tatapan kakak iparnya itu.

"Kakak pasti belum sarapan kan? ayo kita sarapan bareng kak!" Ucap Lula sambil menggenggam tangan Evan dan pergi meninggalkankah kakaknya yang sudah menahan kesal melihat kedatangan Evan dan lihatlah adik mereka menggenggam tangan cowok itu di depan mereka. Hari mereka pun sepertinya akan berjalan dengan sangat suram mulai hari ini.

"Adik tidak  peka!" Teriak mereka semua sambil berjalan mengentakkan kaki sambil terus mengomel mengikuti Lula dan Evan.

   Sementara Lula hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan para kakak tampannya ini, tidak kah mereka malu dengan umur mereka? Lagian sudah sangat pasti jika Lula sangat menyayangi ketujuh kakak-kakaknya itu dibandingkan siapa pun. Jika disuruh memilih dia akan memilih para kakaknya dibandingkan pacarnya. Karena mereka bertujuh adalah orang yang sangat berharga dalam hidupnya saat ini.

****

Di meja makan sepasang kekasih itu sibuk dengan dunia mereka sendiri, Lula yang sedang menyuapi Evan sepotong roti dengan selai coklat. Sementara mereka tidak terpengaruh dengan keadaan di sekeliling mereka, suasana mencekam. Kelima pria tampan yang sama sekali tidak menyentuh sarapan mereka karena sibuk memperhatikan Adik kesayangannya dan seorang pria yang sekarang sudah dianggap musuh bebuyutan karena telah berani mengambil perhatian princess mereka.

"Hmm! Sudah jangan natap terus kak! Makan itu rotinya!"  Ucap Azka jahil sambil tersenyum mengejek kepada kelima kakaknya.

"Diam bocah!" Teriak mereka berbarengan, membuat sepasang kekasih itu menghentikan acara suap-suapan mereka.

"Kenapa kak, kok pada merah gitu mukanya? terus kenapa enggak dimakan sarapannya?" Tanya Lula polos. Please deh Lula peka dikit dong! Apa gadis itu tidak menyadari jika sedari tadi kelima kakaknya itu sibuk memperhatikannya.

"Adik enggak peka!" Ucap mereka berbarengan lagi.

Lula pun bingung melihat kelima kakaknya itu. Sementara Evan pun sadar bahwa kakak iparnya itu cemburu kepadanya, tapi ya dia tidak ambil pusing.

****

Setelah acara sarapan pagi yang sangat tidak menyenangkan itu, kini Lula pun berada disekolah dengan 6 mobil yang mengikutinya. Yap, Lula sedang berada di mobil Evan.

Sekolah milik keluarga Alexander itu pun menjadi sangat heboh seperti pasar melihat 7 mobil sport keluaran terbaru yang sudah terparkir di tempat parkir khusus orang-orang penting. Semua murid pun sangat penasaran siapa yang ada di dalam mobil tersebut.

"Aduh, ngapain sih mereka pada ikut nganterin Lula, kan jadi heboh kayak gini."  Gerutu Lula ketika sudah sampai di sekolahnya dan menjadi pusat perhatian lagi dan lagi. Bisa-bisa akan terkuak  penyamaran Lula saat ini. Sedangkan kemarin para murid sudah merasa curiga dengannya karena mendapat perhatian dari Azka dan Byan.

"Sudah sayang kamu tidak usah sebel gitu, mereka itu sayang sama kamu." Balas Evan menenangkan pacarnya itu.

"Tapi kan aku lagi nyamur kak. Kan orang tidak ada yang tahu kalau aku adik mereka semua."

"Cepat atau lambat mereka semua pasti akan tahu sayang."

   Ketujuh putra Alexander itu pun keluar dari mobil masing-masing dengan tatapan datar mereka. Hal itu pun membuat para murid berteriak histeris karena pagi-pagi sudah melihat para malaikat yang sangat tampan itu. Sementara ketujuh pria itu tidak menanggapi dan segera berjalan menuju mobil yang di tempati adik mereka.

"Sayang, sudah dong pacarannya! Keluar dong!  Keburu bel lo." Ucap Byan menggoda adiknya.

    Evan pun keluar dari mobilnya dan segera membukakan pintu untuk ratunya itu. Sontak semua siswa pun berteriak histeris dan merasa iri karena melihat Lula  yang dikelilingi para lelaki tampan.

     Dengan menahan malu, Lula segera keluar dari mobil pacarnya itu dan langsung menunduk karena menjadi pusat perhatian lagi, dan ini karena pacar dan kakak-kakaknya ini.

"Ya ampun itu pangeran semua ya."

"Ya ampun beruntung bisa lihat semua anak-anak Alexander yang tampannya kebangetan!"

"itu kak Rian kan, ya ampun ganteng banget."

"Ya ampun aku tidak kuat liat ketampanan mereka."

"Ehh gue penasaran deh tuh murid baru kayaknya dekat banget sama ketujuh putra Alexander."

"Apa hubungan tuh cewek sama tujuh putra Alexander?"

  Mereka semua pun bertanya-tanya siapa Lula sebenarnya. Kenapa dia bisa terlihat sangat dekat dengan tujuh pria tampan itu yang terkenal sangat dingin dengan orang asing. Sementara Lula hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti.

      3 mobil sport pun yang baru datang membuat semua siswa kembali berteriak histeris. Ya siapa lagi kalau bukan ketiga sahabat Azka dan Byan.

"Hai Lula cantik." Teriak mereka bertiga ketika baru turun dari mobil dan segera berjalan menuju di mana Lula, Evan dan ketujuh pria tampan itu berdiri.

"Berisik lo toa." Teriak Byan kesal.

"Mana ada toa seganteng gue." Balas Gavin dengan bangganya.

"Sudah jangan pada ribut dong, ayo kak kita masuk, ntar telat lagi." Potong Lula sebelum terjadi perdebatan tak berguna lagi.

"Ya sudah sayang kamu baik-baik belajarnya!" Ucap Rian lembut.

"Iya sayang, kalau ada apa-apa sama kamu bilang ke kakak ya." Ujar Lio.

"Iya kamu harus makan makanan yang sehat, jangan yang pedas, dan jangan juga yang manis." Ucap Nata mengingati adiknya itu.

"kamu jangan kecapean ya sayang." Sambung Adit.

"Ingat kalau ada yang bully kamu, langsung bilang sama kakak!" Ucap Arsen.

    "Ya ampun! Mereka ngomongnya lembut banget."

"Fiks pasti tuh murid  baru dekat banget sama tujuh putra Alexander."

Bisikan-bisikan itu pun memenuhi indra pendengaran gadis manis itu. Dia saat ini hanya pasrah jika nanti penyamarannya akan terungkap. Karena cepat atau lambat mereka semua pasti akan mengetahuinya.

"Tenang kak Lula aman sama kami." Ucap Gavin tersenyum lebar yang hanya dibalas dengan tatapan tajam kelima anak Alexander itu, Gavin pun langsung diam dan gugup. Sementara Raihan, Zidan dengan susah payah menahan tawanya melihat ekspresi ketakutan Gavin.

"Ya sudah kakak pergi dulu ya sayang." Ucap Rian sambil mengecup kening Lula lembut dan keempat kakak-kakaknya yang lain pun ikut mengecup kening Lula bergantian dan segera meninggalkan sekolah itu. Dan itu pun kembali mengundang teriakan histeris  dari semua murid yang menyaksikan drama di tempat parkir tersebut. Mereka sangat penasaran dengan gadis manis yang diperlakukan seperti putri oleh tujuh pria tampan yang sangat terkenal itu.

"Ya ampun gue kapok ketemu  sama kakak-kakak lo!" Ucap Gavin ketika kelima pria itu sudah meninggalkan sekolah mereka.

"Mangkanya lo jangan nyerocos terus, tidak melihat keadaan sih." Balas Raihan terkikik.

"Lula kan banyak pengawalnya." Sambung Zidan ikut membuat kesal sahabatnya itu.

"Sudah! Kita  masuk sekarang! Ayo sayang!" Ucap Evan sambil menggandeng tangan kekasihnya itu dengan mesra dan meninggalkan teman-temannya yang sudah mendengus kesal melihat kemesraan mereka berdua.

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!