"Love doesn't always end well." Kata-kata Maleficent dalam film Maleficent terus terngiang di telinga Natalia Hadasa, gadis cantik 21 tahun, mengisahkan duka di hati Natalia. Mengapa cinta yang dikhianati begitu menyakitkan. Bahkan kadang menyisahkan dendam, seperti yang dialami Maleficent. Seorang peri yang cantik dan baik hati tetapi menjadi jahat karena cintanya dikhianati sang kekasih. Tuhan, aku takut jatuh cinta karena aku tidak mau terluka. Bukan karena film Malefince, tetapi karena ibunya yang menderita karena dikhianati papanyak, dan banyak lagi wanita yang menderita karena cinta. Sebab cinta tidak selalu berakhir dengan baik. Begitu menurut Natalia.
Tapi apakah Natalia tetap dengan defense mechanism- nya jika cinta itu tiba-tiba datang menyentuh hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harijati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis yang sama
Menjelang jam makan siang, seperti perintah Yosef semalam, Jimmy masuk ruang Presdir dengan membawa setumpuk file data karyawan. Tanpa mengetuk pintu, Jimmy langsung masuk. Tidak dipedulikannya seandainya Yosef akan menegurnya karena nyelonong masuk ruangan Yosef tanpa mengetuk pintu. File data karyawan yang menumpuk dalam gendongannya dapat menjadi alasan, tangannya tidak bisa dipakai mengetuk pintu.
Yosef melotot melihat setumpuk data yang diletakkan Jimmy di meja kerjanya.
"Apa ini?" Tanya Yosef menunjuk tumpukan file dengan matanya.
Jimmy membuang nafas kasar.
"Bukankah bos yang .semalam minta saya untuk membawa data karyawan dari HRD untuk diserahkan kepada anda sebelum jam makan siang? Dan saya sudah melakukannya. Silahkan pak bos mencari gadis yang kemarin sudah membuat jantung anda berdebar." Sinis Jimmy. Yosef tidak marah dengan jawaban sinis Jimmy, karena ia tahu Jimmy tidak serius.
'Kamu gila, masak aku harus melihat satu-persatu file segini banyaknya untuk mencari data satu orang." Sungut Yosef.
"CK, baru sadar." Decak Jimmy.
" Kemarin bapak ga sadar apa, kasih perintah saya untuk membawa data karyawan. Sedangkan karyawan di perusahaan, khususnya yang ngantor di gedung ini jumlahnya ratusan. Mengapa anda yang cerdas jadi bodoh gara-gara penasaran dengan satu cewek," Kata Jimmy sedikit sewot.
Yosef menghela nafas. "Lalu apa yang harus aku lakukan supaya dapat tahu tentang gadis itu?" Tanya Yosef
Jimmy menepuk jidatnya melihat bosnya yang terkenal pinter tiba-tiba menjadi bodoh. *Kamu kan bisa tanya security yang kemarin ngobrol Ama tuh cewek. Pasti security kenal semua karyawan yang ngantor di gedung ini."
Yosef tersenyum"Bener kamu. Kenapa ga kepikiran kesitu ya?"
Jimmy memutar bolak matanya jengkel melihat kenaifan bosnya sekaligus sahabatnya itu.
"Eh tunggu dulu, bapak punya fotonya ga? Supaya lebih muda kalau kita juga tunjukkin foto gadis itu." Usul Jimmy.
Yosef menautkan kedua alis matanya. "Eh..tunggu. sepertinya kemarin aku sempat memfoto gadis itu. Coba kucari di galeri fotoku." Kata Yosef semangat.
Ia menscrol foto-foto yang ada di galery ponselnya.
"Yes! Ini dia!" Serunya
Segera Yosef berdiri dari kursi kebesarannya. Tidak lupa ia meminta Jimmy untuk mengembalikan file data karyawan ke HRD. Jimmy membereskan file-file tersebut dengan sebal
Mereka beranjak meninggalkan ruangan Yosef. Sebelum turun untuk ke pos security, Jimmy mampir dulu ke ruang HRD untuk mengembalikan berkas data karyawan. Sementara Yosef menunggu di dekat pintu lift khusus Presdir atau CEO perusahaan.
Yosef merasa ada yang aneh dengan jantungnya sementara berjalan ke arah pis security. Mengapa debaran jantungnya lebih cepat dari biasanya. Apakah dia beneran jatuh cinta pada gadis yang belum dikenalnya? Karena fokus dengan dirinya, Yosef mengabaikan beberapa karyawan yang menyapa dan memberi hormat saat berpapasan dengannya. Untung ada Jimmy yang mengantisipasi dengan menyambut ramah sapaan mereka.
Selamat siang pak, apa ada yang bisa saya bantu? "Tanya security setelah memberi hormat pada Yosef dan Jimmy. Yosef memberi kode pada Jimmy dengan matanya untuk menanyakan cewek yang kemarin sore ngobrol dengan security itu.
Jimmy menghela nafas. "Dasar Yosef. Mentang- mentang bos, seenaknya perintah- perintah. Iya kalau urusan kerjaan. Ini urusan percintaan bosnya masak dia juga yang harus ngurusi." Batin Jimmy. Tapi demi melancarkan urusan percintaan sahabatnya. Jimmy mengikuti perintah sahabatnya.
"Maaf pak Udin, saya mau tanya nama gadis yang kemarin sore ngobrol dengan pak Udin di pos satpam ini."
Sejenak pak Udin , nama security tersebut mengerutkan dahinya, berusaha mengingat siapa yang kemarin sore ngobrol dengannya. Karena sebagai security tentu ia berkomunikasi dengan banyak orang, baik karyawan perusahaan maupun tamu-tamu yang datang ke perusahaan.
" Maaf pak yang mana ya? Kemarin ada beberapa karyawan wanita yang ngobrol dengan saya. Kira-kira bagaimana ya ciri-cirinya?
Jimmy mengode Yosef untuk menunjukkan foto yang ada di ponselnya
"Ini pak orangnya. Siapa ya namanya?" Tanya Yosef sambil menunjukkan foto gadis yang dimaksudnya pada Udin.
Setelah melihat foto tersebut, Udin tersenyum dan berkata, "Oh ini namanya mbak Natalia pak, dia karyawan dari divisi perencana struktur." Jelasnya. Udin merasa heran, mengapa presdirnya ga tahu karyawannya sendiri. Apa karena banyaknya karyawan di perusahaan, sedangkan presdirnya masih baru sehingga belum mengenal semua karyawannya.
Sedangkan Jimmy dan Yosef saling menatap saat mendengar nama Natalia. Jangan-jangan dia gadis yang dekat dengan Reno sepupunya. Atau Natalia yang lain. Bukankah banyak perempuan yang bernama Natalia. Tetapi perasaan Yosef yakin kalau Natalia yang ia maksud adalah gadis yang mempunyai hubungan dengan Reno.
Yosef merasa kehilangan gairah. Kalau memang itu adalah Natalia yang disukai Reno, dia lebih baik berhenti tertarik pada gadis yang bernama Natalia. Ia tidak mau menjilat ludahnya sendiri, setelah apa yang diucapkannya semalam di depan papi, mami dan Jimmy tentunya.
Ia membuang nafas. "Okey. Terima kasih untuk infonya. Saya berharap pak Udin tidak bilang ke siapapun kalau saya mencari informasi tentang Natalia. Silahkan kembali bekerja." Perintah Yosef kepada Udin, lalu meninggalkan pos security disusul Jimmy yang berjalan di belakangnya.
Jimmy tidak tahu bagaimana perasaan sahabatnya setelah tahu kalau Natalia adalah gadis yang dekat dengan sepupunya.
"Kita langsung makas siang saja Jim." Ajak Yosef.
"Kita makan di kafe Sean. Kamu ambil mobil mobil. Aku tunggu di sini." Lanjut Yosef.
Sementara menunggu Jimmy, Yosef mengingat kembali rasa kecewanya. Ternyata ia dan Reno menyukai gadis yang sama. Sekalipun Reno tidak mengelak saat ditodong mama dan papanya. Yosef yakin Reno mempunyai perasaan cinta pada Natalia.
Ternyata gadis yang bernama Natalia itu memang spesial. Buktinya ia dan Reno sama-sama memiliki perasaan khusus pada gadis itu, bahkan dirinya langsung tertarik pada pandangan pertama.
Yosef teringat dengan perkataan papinya, yang menganggap bahwa Natalia termasuk menantu idaman.
Ia tersenyum mengingat perkataan papinya. Apakah dia harus melanjutkan perasaannya dan mulai mendekati gadis yang bahkan belum dikenalnya.
Untuk Reno, bukankah Reno sudah mengelak kalau dia mempunyai hubungan dengan Natalia? Yosef tidak tahu, apakah Reno dan Natalia diam-diam sudah menjalin hubungan atau hanya sekedar suka dan dekat saja.
Yosef terjingkat kaget saat mendengar bunyi klakson mobilnya. Sontak lamunannya buyarmendengar. Ia mengumpat Jimmy dalam hati karena bunyi klakson yang membuatnya kaget.
Saat ia masuk mobilnya, dilihatnya Jimmy dengan santai bersiul-siul sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di kemudi. Seperti tidak merasa bersalah pada bosnya karena sudah membunyikan klakson dengan kencang, membuat Yosef terjingkat kaget.
"Sialan, kamu sengaja mau ngaketin aku dengan membunyikan klakson dengan kencang." Protes Yosef.
Jimmy terkekeh. "Aku hanya mencoba menyadarkan mu dari lamunanmu, bos."
"CK. Ayo jalan. Lapar gue." Perintah Yosef.
Di tengah perjalanan menuju kafe Sean sahabat Yosef waktu SMU, Jimmy memulai pembicaraan.
"Sebagai seorang sahabat aku sarankan kepadamu. Kalau Lo memang suka sama Natalia deketin dia aja. Toh Reno sudah dengan gamblang berkata kalau dia tidak mempunyai hubungan dengan tuh cewek."
"Tapi kalau kamu mundur, ga pa pa sih. Berarti aku punya peluang deketin tuh cewek. Apalagi om Abraham sudah kasih rekomendasi kalau dia cewek yang spesial. Aku kan ingin cepet nikah juga." Lanjut Jimmy dengan muka tersenyum bahagia.
Yosef menatap jengkel ke arah sahabatnya itu.
"Coba aja kalau berani." Sahut Yosef dingin.
Jimmy tertawa, katanya, "Makanya ga usah banyak pertimbangan. Kalau Lo emang suka cepet sikat. Keburu diembat cowok lain."