banyak kata-kata umpatan di dalamnya, bijaklah dalam memilih bacaan!!
"Gue mau lo jadi pacar gue!" titah Algara.
"Gue gak mau, siapa Lo" tolak Aini.
"Gue Algara" jawabnya singkat.
••••
"Lo ngeselin banget sih! mau Lo apa, njir?" Ketus Aini.
"Gue mau lo, sayang!"
"Gue gak mau" ketus Aini.
"Kenapa? Gue ganteng. Kenapa lo gak mau?" Tanya Algara heran.
"Karna gue gak suka sama lo" ketus Aini.
"Gue gak peduli, pokoknya Lo cewek gue" titah Algara.
"Cowok gila! gue gamau pacaran sama lo" sinis Aini.
"Mau lo mau atau enggak, Lo tetap milik gue. Ingat, milik gue dan hanya milik gue!"
"Siapa lo ngatur gue?" Ketus Aini.
"Gue. Calon. Masa. Depan. Lo." Balas Algara menatap lekat wajah Aini.
****
Seorang gadis cantik yang bernama Anggraini, biasa di sapa Aini tidak sengaja menolong seorang pemuda tampan yang sedang di keroyok di tengah jalan sepi. Tanpa dia sadari pemuda itu adalah Algara, seorang siswa famous di sekolah barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily_27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gagal kiss
"Cepetan jalan, katanya mau ke toilet" kesal Al.
Aini menghentakkan kakinya mengikuti langkah Al menuju toilet, A sengaja ngeyel menemani gadisnya itu agar tidak lagi di ganggu oleh Naira cs.
Benar saja setibanya di depan toilet, Naira dkk yang awalnya ingin membalas Aini akhirnya urung karena ada Algara yang menemani gadis itu.
"Sana masuk, atau Lo mau gue temanin aja ke dalam?" Tawar Al sembari menaik turunkan sebelah alisnya menggoda Aini.
"Tai, Lo" ketus Aini.
Brak
Aini langsung masuk dan membanting pintu toilet dengan keras membuat Al terlonjak kaget.
"Bini gue kenapa dah, kaget gue" gumam Al mengelus dadanya.
Al menunggu Aini sembari bermain ponsel di depan pintu toilet. Pemuda itu tidak ingin lengah menjaga gadisnya itu, takut nanti di curi cowok lain wk. Ceweknya cantik soalnya, walaupun ngeselin xixi.
Tidak lama kemudian Aini keluar setelah selesai menuntaskan urusan perutnya di dalam toilet, gadis itu melihat Al yang masih berada di depan toilet menungguinya. Terkadang dia heran dengan pemuda itu yang terus menempelinya, entah karena apa. Ya karena cinta dan sayang lah, Aini bego!
"Lo gak bosan apa, nempelin gue mulu?" ketus Aini.
"Gak" singkat Al kemudian langsung menggandeng tangan Aini.
"Lo jangan pegang tangan gue terus lah, njir" kesal Aini.
"Gak bisa, gue gak bisa pisah dari Lo" jawab Al santai.
"Dih. Lo udah gila ya?" Sinis Aini.
"Gue gila karena Lo, Lo cantik banget soalnya. Sayang kalau gak di tempeli, gue juga gak akan biarin Lo sendiri, nanti Lo di godain cowok lain" ucap Al.
"Lo cemburu kalau gue di dekati cowok lain?" Tanya Aini bodoh.
"Pertanyaan bodoh. Gue cemburu lah ogeb, gue pacar Lo, gue juga sayang sama lo. Sampai kapanpun akan seperti itu. Gue gak akan pernah lepasin Lo" tegas Al menatap lekat wajah gadisnya itu.
"Gak masuk akal, gue bahkan baru datang tapi Lo langsung suka sama gue. Lo pasti ada niatan jahat, kan?" Selidik Aini memicing.
Tukk
Aww
Al menyentil dahi Aini membuat gadis itu meringis karena sentilan Al, "Lo ngapain nyentil jidat seksi gue" gerutu Aini lalu mengusap-usap dahinya.
"Makanya pikirannya jangan nething, buat apa gue jahatin lo. Kalau iya udah dari kemaren saat gue bawa Lo ke apart gue" sinis Al.
"Bisa aja Lo pura-pura baik dulu, habis itu Lo nyelakain gue" ketus Aini kesal karena di sentil pemuda itu.
Tukk
Lagi Al menyentil dahi Aini membuat gadis itu ingin sekali mengumpati Rafael karena lagi-lagi dia di sentil oleh pemuda tampan itu. Bener-bener menyebalkan, CK.
"Lo anjing banget sih, gue balas Lo"
Aini langsung mencubit perut Al dengan keras hingga membuat Al meringis karena cubitan Aini tidak main-main. Bahkan jika di singkat, pasti perut pemuda itu sudah memerah karena di cubit semut, eh di cubit si cantik yang galak wkw.
"Lo- arhkk ngeselin banget sih, lo"
Rafael meringis dan mengusap bagian perutnya yang di cubit oleh Aini, Aini sendiri terkikik karena berhasil membalas Al. Gadis itu merasa puas melihat Al yang meringis kesakitan karena cubitannya.
"Makanya jangan ngeselin" ucap Aini tertawa puas.
"Sini Lo, gadis nakal"
Al langsung menggelitik perut Aini membuat gadis itu geli dan memberontak tetapi tidak bisa lepas dari Al karena pemuda itu mengunci pergerakannya dan terus menggelitiki perutnya.
"Al udah anjir, geli bangke" pekik Aini.
"Biarin, Lo harus gue balas" Al tertawa sembari tetap menggelitiki perut gadisnya itu.
"Geli, ah. Al berenti Lo, njing" kesal Aini menahan geli.
Al tertawa kemudian menghentikan aksinya menggelitik perut gadisnya itu setelah merasa puas membalas pacarnya yang menyebalkan itu. Siswa-siswi yang berlalu lalang dari depan toilet itu menatap iri sekaligus gemas dengan mereka.
Sangat cocok dan serasi menurut mereka wk, kecuali Naira yang juga melihatnya dari jauh semakin iri dan benci pada Aini karena berhasil meluluhkan hati seorang Algara Gevandra. Tidak seperti dia yang selama ini berusaha mendekati Al tapi tidak pernah berhasil.
"Lo nyebelin" ucap Aini kesal bertambah cemberut.
"Lo duluan yang mulai" cibir Al.
"Lo lah anjir, ngapain nyentil jidat gue" ketus Aini.
"Lo nakal soalnya, sayang" balas Al terkekeh kecil.
"Pergi lo, ahk" usir Aini ketus.
"Gak mau, gue mau sama lo terus" Al mendekatkan dirinya pada Aini yang duduk di kursi panjang sedikit jauh dari toilet.
"Gue mau sendiri, sana Lo" usir Aini ketus.
"Gak mau sayang, gue udah bilang mau sama lo terus" Al malah memeluk pinggang ramping Aini dan menyandarkan kepalanya di bahu gadis itu.
"Ihh, Lo ngapain sih ogeb. Malah meluk-meluk gue Lo, jauhin pala Lo" Aini mendorong kepala Al dari bahunya menggunakan jari telunjuknya.
"Lo jangan ngeselin dong, sayang. Gue mau meluk Lo, ahk" Al tetap memeluk Aini dari samping dan kembali menyandarkan kepalanya di bahu Aini.
Aini akhirnya diam, percuma dia ngomong sebab Al akan tetap melakukan apapun yang dia mau. Al tersenyum tipis karena gadisnya itu tidak lagi memberontak, dia semakin mengeratkan pelukannya dan tetap bersandar di bahu gadisnya itu.
"Perut Lo rata banget, sayang. Mau gak gue bikin bengkak?" Bisik Al tertawa nakal sembari mengelus-elus perut rata Aini dari luar seragamnya.
Aini merinding disko mendengar bisikan maut Algara, gadis itu langsung menggeplak wajah Algara yang mesum itu.
"Jangan aneh-aneh Lo, gue lempar juga Lo ntar" geram Aini.
"Kok malah di geplak sih, sayang. Kasar banget Lo" kesal Al.
"Makanya jangan mesum" ketus Aini.
"Gue kan mesumnya sama Lo, gak papa dong" cemberut Al.
"Dih, gakpapa dengkulmu. Hentiin tangan nakal Lo Algara, jangan ngelusin perut gue njir. Geli" kesal Aini kemudian menyingkirkan tangan Al dari perutnya.
"Gue elusin perut Lo atau dada Lo?" Goda Al sembari menaik turunkan sebelah alisnya.
"Shitt. Ngeselin Lo, ahk" kesal Aini.
Al hanya acuh kemudian kembali mengelus-elus perut Aini, Aini akhirnya membiarkan saja daripada Al mengelus-elus dadanya kan bahaya. Pacar Aini memang kadang mesum wkwk, tapi gak usah khawatir Aii. Rafael baik kok, gak nakal xixi. Nakal dikit gak ngaruh wk.
"Apa gunanya sih, Lo ngelusin perut gue?" Tanya Aini heran.
"Enak aja gitu sayang, nanti gue tanam cebong gue di sini" ucap Al santai.
"Cowok gila" gumam Aini.
"Sayang, cium" pinta Al manja.
"Gak mau, ngelunjak Lo njir" ketus Aini.
"Kalau Lo gak mau, gue pegang dada Lo, mau?" Goda Al sembari menaik turunkan sebelah alisnya.
"Lo- arhkkk ngeselin banget Lo. Makin hari makin nyebelin" frustasi Aini.
"Cium" pinta Al manja.
Aini menarik nafas dalam-dalam agar tidak mereok dan membogem wajah menyebalkan pacarnya itu.
"Cepet sayang, cium" pinta Al merengek.
'hufttt sabar, anak sabar banyak pahala' batin Aini.
"Ok, tapi tutup mata lo" ketus Aini.
Al langsung tersenyum sumringah kemudian menutup matanya, Aini dengan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Al dan hendak mencium bibir pemuda itu.
Tapi belum sempat menempel, seseorang berteriak dan membuat gagal aksi keduanya yang ingin berciuman.
"Woi njir, udah bell masuk" teriak Gean bahkan mengumpati bos dan buk bos nya itu.
Aini tersentak begitu juga dengan Al yang langsung membuka matanya dan menatap tajam keempat sahabatnya yang berdiri tidak jauh dengan wajah tanpa dosanya. Aini sendiri memalingkan wajahnya malu, apalagi Al yang masih nemplok dan memeluknya erat dari samping.
Ketiga sahabat Al hanya nyengir sedangkan Gean si pelaku yang mengganggu momen romantis pak bos dan buk bosnya itu sudah ketar-ketir karena mendapat tatapan tajam dari ketuanya itu.
"Mampus"
****
kelam dikit dong Aini,,,
buat adik laknat kamu itu kepanasan
tak seperti yang selalu dimanja
itu yg menye menye
izin hadir ya Thor 🙏