Tolong, Hamili Aku !!!

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Sepanjang perjalanan Diego dan Sisi hanya diam saja ,seperti biasa nya . Sisi memang lebih banyak diam,dia tidak berusaha untuk menanyakan sesuatu pada diego mengenai hubungan mereka atau sekedar basa basi .

Biasanya Diego yang lebih awal menanyakan semua nya ,diego yang selalu perhatian pada Sisi dan lebih dulu mengirimkan pesan singkat. Diego melakukan nya bukan karena memang biasa ,tapi karena ingin menjaga hubungan keduanya.

"Jadi bagaimana hari ini hhmmm?" tanya Diego,dia merasa hubungan nya dengan sisi hanya seperti ini ini saja .

"Pekerjaan baik,tapi tadi papa menelpon . Mengatakan seperti yang dikatakan pada mu mas" jawab Sisi,dia masih enggan berpisah dengan diego walaupun dia tau kalau hati nya belum sepenuh nya mencintai Diego.

"Jadi ? Bagaimana menurut mu hhmmm? Apa kita akan berpisah ? Atau kita akan melanjutkan hubungan ini tanpa perduli apa pun juga " tanya Diego,dia juga bingung dengan keadaan pernikahan nya

Semua nya baik baik saja pada awal nya karena dia berpikir kalau dirinya memang menyukai dan mencintai sisi ,tapi setelah waktu berjalan. Dia yakin kalau dirinya hanya mengagumi dan terobsesi untuk memiliki sisi,mungkin hal ini juga yang terjadi pada semua pria yang dekat dengan sisi .

"Aku juga ngak tau mas,tapi aku bilang sama papa kalau kita akan program kehamilan dan seperti keinginan papa. Aku akan berhenti bekerja untuk sementara agar aku bisa fokus dengan kehamilan ku " jelas Sisi ,dia bingung dengan semuanya .

Daniel sebenar nya ingin menyerahkan perusahaan pada diego untuk di jalankan, tapi daniel seperti belum percaya sepenuh nya pada diego . Apalagi Diego sudah sangat sibuk dengan perusahaan nya sendiri,daniel melihat semua nya dari perkembangan perusahaan Diego selama ini .

Daniel ingin anak nya tetap berada di rumah, menjadi ibu rumah tangga yang baik . Mengurus suami juga anak nya, tidak perlu mengurus perusahaan milik mereka lagi . Tugas itu akan dia berikan pada suami sisi,tapi melihat Diego yang juga memiliki banyak pekerjaan di perusahaan nya membuat nya mempertimbangkan semua nya.

Daniel takut jika perusahaan nya tidak akan bisa di tangani oleh diego,karena perusahaan keluarga mereka cukup banyak. Dia benar benar bingung,dirinya juga sudah cukup tua untuk mengurus semuanya .

"Papa yang akan mengurus semua perusahaan hingga aku melahirkan" jelas Sisi dengan pelan, dia seperti enggan untuk membiarkan sang papa mengerjakan tugas nya karena dia tau kondisi papa nya yang sering kelelahan dan jatuh sakit.

"Dan....hhmmm....kalau nanti program hamil nya gagal ,maka papa ingin kita berpisah " ucap Sisi sambil menundukan kepala nya

"Ya....kita jalani semua nya saja ,semoga sebulan kedepan ada kabar baik . Yang penting kita berusaha saja ,jika memang bukan jodoh maka kita harus berpisah. Mungkin memang ini yang terbaik untuk kita ,keluarga ku juga butuh keturunan si. Kita harus menerima nya, walaupun cukup berat untuk kita " jawab diego dengan pandangan fokus kedepan .

Hati nya cukup bingung untuk semua nya, pikirannya juga lagi butuh di tenangkan karena ada beberapa masalah di perusahaan nya . Dia merasa semakin stres,tapi sisi yang memang selalu diam dan tidak banyak bertanya mengenai pekerjaan nya membuat nya hanya bisa memendam semua nya sendiri.

Tak lama mata nya kembali menatap ke arah motor didepan nya, disana lagi lagi Tika membeli dagangan orang tua yang sudah lansia dan cacat . Lansia itu menjual kerupuk,memang tidak cukup banyak tapi untuk dimakan sendirian tidak akan habis.

Tika memborong semua dagangan lansia itu,kemudian meletakan nya di gantungan motor nya seperti dirinya yang berjualan kerupuk. Diego mengernyitkan dahi nya saat melihat hal itu,tanpa sadar dia mengikuti Tika yang sudah belok dipersimpangan itu membuat Sisi langsung menatap ke arah Diego dengan tatapan bingung .

"Eh .....kita mau kemana ?" tanya sisi dengan pandangan menelisik jalanan ,tubuh nya sudah lelah . Belum lagi pikiran dan hati nya,dia ingin segera tidur saat ini .

Diego tidak mengindahkan ucapan sisi ,membuat Sisi hanya bisa diam saja dan memilih memejamkan mata nya . Dia benar benar tidak bisa berpikir apa pun, dia ingin berendam di air hangat saat ini.

Diego terus mengikuti Tika hingga akhirnya tika berhenti didepan sebuah rumah sederhana ,kemudian tak lama tika turun dari motor nya . Beberapa anak anak datang mendekatinya ,tika pun membagikan kerupuk yang dia beli pada mereka dengan senyuman mengembang di bibirnya dan terlihat manis untuk diego .

Diego membuka kaca jendela mobil nya, ingin melihat lebih jelas apa yang dilakukan oleh tika pada anak-anak itu. Dia tak menyangka kalau masih ada wanita yang perduli dengan keluarga dan kehidupan orang lain,dia merasa mengagumi sosok tika dan dari awal berjumpa tadi ada rasa nyaman dihati nya .

Mendengar suara anak anak ,sisi membuka matanya . Melihat sekeliling nya dan dia langsung terkejut,dia melirik ke arah Diego yang tersenyum menatap ke arah Tika . Sisi terlihat biasa saja ,tidak ada kata cemburu dan hati nya juga tak merasa sesak atau pun sakit . Mungkin karena dia belum sepenuh nya mencintai Diego,dia tau kalau Diego lah yang suka memberikan perhatian lebih pada nya.

"Tika memang suka melakukan hal itu,dia sering sekali memberikan anak anak jalanan uang bahkan makanan . Malahan saat gajian dan libur, dia sering bergabung dengan mereka " jelas Sisi membuat Diego terkejut ,bukan karena sisi yang terbangun tapi karena perlakuan tika pada anak-anak jalanan .

"Itu bukan adik adik nya ?" tanya Diego yang penasaran dengan anak-anak yang berada didekat tika

"Bukan,itu anak jalanan yang ada diujung sana . Mereka memang sering menunggu sisi pulang kerja ,makanya sisi selalu membeli dagangan orang -orang di pinggir jalan. Dia hanya punya kakak dan sudah menikah juga punya anak, walaupun dia hanya memiliki penghasilan kecil tapi dia bisa menyisihkan untuk mereka dan kedua orang tua nya bahkan sering dia memberikan bantuan pada kakak nya karena suami kakak nya kerja nya hanya sebagai CS saja di sebuah sekolah " jelas Sisi membuat Diego semakin penasaran .

Diego hanya menganggukan kepala nya saja ,dia memutar kembali mobil nya ke arah rumah mereka . Ada rasa keingintahuan yang besar didada nya mengenai tika ,tapi ngak mungkin dirinya menanyakan hal itu pada Sisi. Dia takut sisi cemburu dan persahabatan mereka menjadi terganggu karena dirinya, dia yakin jika rasa yang dia miliki saat ini tidak seperti rasa yang dia miliki pada Sisi.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘