Jerat PINJOL

Andi terlelap setelah bercinta dengan Dea, Dea yang masih terjaga dimalam ini terus saja menatapi wajah suaminya, laki-laki yang sudah menemaninya lebih dari 17 tahun, Laki-laki yang menjadi ayah dari 3 anaknya Dea.

" What's hapen with you? I feel like there's something else with you,"

"Abang gak lagi menyembunyikan sesuatu kan?" tanya Dea pada Andi dalam hatinya.

"Aku punya 1 rahasia yang aku pegang sendiri 3 bulan ini, Aku pengen banget cerita dan jujur ke Abang tapi Abang itu sibuk terus belum lagi aku juga bingung harus mulai dari mana ceritanya," monolog Dea dengan mengusap lembut wajah Andi.

"Abang akhir-akhir ini bukan cuma sibuk tapi juga lebih cuek ke aku, lebih sering diem dan sibuk sama handphone sendiri atau yang paling aku rasain tuh bahasa Abang lebih nyakitin buat aku."

"Abang lagi stress banget yah di kantor?"

"Sorry aku gak bisa bantuin Abang, Aku nothing banget kan, Bang," bertubi-tubi kalimat demi kalimat Dea ucapkan di dalam hatinya untuk suaminya.

20 menit Dea menatap wajah suaminya, berharap Andi bangun karena Dea masih tetap terjaga saat ini tapi rupanya Andi benar-benar tidur dan Dea akhirnya menyerah.

Dengan perlahan Dea membuka Bed cover yang menutup tubuhnya, Dea mengambil kimono tidurnya lalu memakainya.

Perlahan, dengan gerakan perlahan Dea beranjak turun dari tempat tidur tanpa ingin menganggu istirahat nya Andi.

Dalam suasana kamar yang redup, Dea masuk ke kamar mandi di kamar ini.

Niat membersihkan diri lalu mandi besar dan matanya semakin terjaga, tidak ada rasa mengantuk sama sekali padahal waktu sudah menujukan jam 1 pagi.

Binggung dengan kesendiriannya di dini hari ini, Dea mengambil handphonenya, membuka aplikasi novel online yang menjadi hiburannya. 1 novel yang sedang Dea baca cukup membuatnya tersenyum sendiri lalu sampai di bab terakhir dan Dea harus menunggu besok hari sampai novel ini di up date oleh Authornya.

Dea mengkerutkan dahinya, suara notive handphone milik Andi, perlahan Dea mendekati tempat tidur, mengambil hanphone milik Andi yang disimpan di atas kepala Andi.

Duduk dilantai di dekat tempat tidur, Dea mulai membuka layar handphone Andi yang terkunci tidak ada halangan berarti karena Dea mengetahui password handphone milik Andi yang belum di rubah sampai dengan saat ini.

Membuka Aplikasi Chat, Chat terakhir masuk dari Group kerja Andi dan teman-temannya, Dea tersenyum...di tengah malam seperti ini masih ada anggota group yang mengirimkan gambar-gambar lucu dan itu bersautan.

"Dasar anak muda, tengah malem masih aja becanda," ucap Dea sendiri, ada rasa tenang di hati Dea, mungkin benar yang tadi Andi katakan, Andi tersenyum karena candaan di chat teman kerjanya.

Dea juga memeriksa beberapa pesan masuk pribadi, hatinya semakin tenang karena isi percakapan mereka hanya sebatas tentang pekerjaan saja tapi seketika mata Dea membulat, Di paling atas urutan Chat ada pesan terkunci, Dea penasaran, Dea mencoba membuka chat yang terkunci itu tapi tidak berhasil password chat terkunci berbeda dengan password masuk ke handphone nya Andi.

3 x Dea mencoba memasukan password, tanggal lahir anak-anaknya tapi tidak juga berhasil dan akhirnya Dea harus menunggu 30 detik untuk mencoba memasukan password baru chat terkunci itu.