NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis miskin

Jasmine dudukkan tubuhnya di kursi kerja miliknya setelah bertengkar dengan Amar. Dirinya sudah muak dan bersikap seperti ini, selalu saja pria itu ingin menang sendiri tanpa memikirkan bagaimana perasaannya. Sangat egois.

"Selalu saja kakaknya dan juga keponakannya itu!"

"Lalu suami dari kakaknya itu memiliki pekerjaan atau tidak? Apa tugasnya saja membuat anak tanpa mau memberikan nafkah?"

"Seharusnya berusaha lebih keras dan pantang menyerah, bukan malah meminjam uang ke sana kemari dan merepotkan orang seperti ini!"

Jasmine terus mendumal karena merasa bahwa dirinya akan terus dimanfaatkan jika melanjutkan hubungan dengan Amar, terlebih calon kakak iparnya itu juga tidak mau bekerja dan hanya meminta uang pada Amar dan itu sangat merepotkan.

"Aku harus berpikir seribu kali dan mungkin tidak menikah dengan dia," Jasmine sendiri bingung.

Jika dirinya mundur, terlalu banyak uang yang dipinjam oleh kakak Amar. Tetapi jika dilanjutkan, dirinya tidak akan mendapat apa-apa.

"Ya Tuhan..."

Di dunia ini dirinya hanya sendiri, beruntung neneknya masih hidup sehingga bisa membuatnya lebih bersemangat menjalani kehidupan. Tanpa orang tua yang seharusnya berperan penting, neneknya memberinya petuah yang benar-benar membuatnya menyayangi wanita tua itu.

Masih di jam kerja, merasa rindu dengan neneknya dan akhirnya Jasmine membuat panggilan untuk mendengar setidaknya sebentar suara wanita tua yang merawatnya sedari bayi itu.

Neneknya kolot namun asik sekali jika diajak bercanda, dirinya juga selalu pulang setidaknya sebulan sekali untuk melihat keadaan wanita tua itu. Orang yang sudah berjasa membuatnya tumbuh menjadi dewasa serta bisa melewati rintangan hidup yang tidak biasa.

"Nenek, aku rindu..." Jasmine mengeluarkan suara manjanya tatkala teleponnya sudah diangkat oleh orang yang ia maksud.

"Apa cucu nenek tidak bekerja hari ini? Kenapa menelpon di siang hari?"

Jasmine senang diperhatikan neneknya kali ini, "Sedang jam istirahat, Nek."

"Ooh... Begitu, ya."

"Hmm."

"Bagaimana kabar Lion? Pacarmu yang tampan itu sehat, kan?"

Senyuman Jasmine hilang seketika saat neneknya malah menanyakan Lion dan seperti biasa kembali lupa dengan pria yang menjadi kekasihnya saat ini, padahal dirinya sudah memberitahu berkali-kali namun tetap saja salah nama.

"Nenek... Pacarku Amar, bukan Lion!" tekannya.

"Oh, iya. Nenek lupa, maaf." Suara wanita tua sedikit terkekeh mendengar protes dari dirinya.

Jasmine tahu bahwa kebaikan dari Lion kan terus membekas di hati neneknya, mengingat jika mantan kekasihnya itu selalu perhatian ketika datang berkunjung.

"Tak apa, Nek."

"Bagaimana kabar Lion?" Wanita tua itu mengulangi lagi pertanyaan yang sama karena sepertinya tidak bisa move on dari pria yang berprofesi sebagai dokter bedah itu.

Jasmine menghela nafasnya, "Nenek... Kami sudah lama putus. Kenapa nenek tidak menanyakan keadaan Amar?"

Rasanya aneh sekali ketika dirinya memiliki pacar namun neneknya sama sekali tidak welcome, justru mantan kekasihnya itu masih menduduki tahta tertinggi dan terus ditanyakan.

"Siapa tahu balikan," wanita tua itu menjawab tanpa beban.

Jasmine tidak akan mungkin bisa kembali pada pria itu karena dirinya sudah memiliki hubungan baru dan keluarga Lion tidak akan pernah bisa merestui keduanya.

"Nenek..." Jasmine merajuk karena neneknya selalu saja membahas semua yang sudah berlalu.

"Maafkan nenek. Kau sudah makan?"

"Sudah, Nek."

Pembicaraan itu berlanjut dan kemudian Jasmine bersama neneknya mengobrol dan menceritakan beberapa hal yang lucu untuk menghabiskan waktu istirahat yang hanya tersisa 15 menit lagi.

~

Rumah sakit

Ditempat yang berbeda dengan bangunan yang tentu saja lebih mewah dan juga luas, Lion memasuki pintu utama rumah sakit dan mendapat sapaan dari orang-orang yang bekerja dengannya.

Sebagai seorang dokter dirinya cukup tersohor, apalagi silsilah keluarganya yang tidak biasa dan juga wajahnya yang tampan tentu saja memberikan nilai plus dalam dirinya.

Ia memberikan senyuman kepada orang-orang yang menyapanya lalu bergerak menuju lift dan naik menuju ruangannya.

Ibunya memiliki peran yang penting di rumah sakit ini dan ayahnya seorang direktur yang sangat disegani oleh banyak orang, jangan lupakan kakaknya yang juga merupakan seorang dokter bedah seperti dirinya.

"Dok, ibu anda sudah menunggu di dalam."

Baru saja dirinya keluar dari lift, asisten yang bekerja dengannya lantas memberitahukan hal tersebut dan membuatnya mengangguk pelan.

Ada perasaan tidak senang ketika ibunya datang, pasti ibunya lah yang selalu memaksanya melakukan ini itu hingga membuat dirinya tertekan.

Sesampainya di ruangan, dirinya melihat sang ibu mungkin tersenyum melihat kedatangannya.

"Kau terlambat 5 menit," ucap Dahlia.

Lion tidak suka ibunya selalu mencampuri urusannya, lagi pula jadwal operasi masih satu jam lagi.

"Aku tahu," balasnya tanpa minat.

"Jadilah dokter yang berdedikasi!" pesannya.

Lion melepaskan jaketnya dan kemudian memakai jas kebesarannya itu tanpa berniat memperpanjang hal ini, "Ada apa ibu datang?"

Wanita setengah baya itu kemudian bertanya pada Lion, "Kau sudah punya pacar?"

Pertanyaan yang paling menjengkelkan dan tidak ingin dijawab, sebenarnya dirinya tidak menderita meski tidak memiliki kekasih.

"Kenapa?"

Dahlia tersenyum bersemangat, "Ada yang ingin berkenalan denganmu!"

"Siapa?"

"Dia sudah menjadi profesor di usia muda, sangat cocok denganmu!"

Andai wanita itu tahu bahwa Lion masih mengharapkan kehadiran Jasmine dan memiliki keinginan agar mereka bisa kembali, namun Sepertinya itu semakin kecil saja karena Dahlia tidak pernah berhenti mengenalkan seorang wanita padanya.

"Kali ini aku tidak mau mendengar alasanmu. Saat kencan sebelumnya kamu mengatakan bahwa dirimu seorang gay, lalu di kencan kedua kau bilang sudah memiliki kekasih, belum lagi alasanmu yang membuat ibu malu!" Dahlia benar-benar tidak habis pikir dengan putranya yang selalu membuat alasan setiap kencan dengan hal-hal yang menjijikkan.

"Bu, aku tidak mau berkencan!" tolaknya.

"Kenapa? Mereka semua cantik dan juga pintar!" Dahlia berusaha membuat unggul calon-calon wanita yang ia incar untuk menjadi menantunya.

"Lihatlah kakakmu yang sebentar lagi akan memiliki anak! Dia menikah dengan seorang dokter kecantikan dan tidak perlu diragukan lagi kecerdasannya, apalagi keluarganya berada!" Perkataan dari Dahlia benar-benar menyindir keadaan ekonomi Jasmine yang pas-pasan dan gadis itu lulus karena beasiswa.

Lion hanya membatin jika mungkin saja ibunya akan marah jika mengetahui bahwa Kana memiliki anak dengan wanita selain Camelia.

Namun, dirinya masih menyembunyikan keberadaan Nolan dan mencari di mana Ivy yang mungkin saat ini sedang menahan kesakitan sendirian.

"Ibu, aku akan bersiap untuk memulai operasi nanti. Lebih baik ibu pulang dan berhenti menyuruhku untuk melakukan kencan buta, aku tidak tertarik!" Lion merapikan jasnya dan berjalan meninggalkan ibunya di ruangan miliknya meskipun jadwalnya masih beberapa menit lagi.

"Lion! Dengar ibu!" panggil Dahlia yang tidak mendapatkan jawaban saat ini.

~

1
Assyifa Nabila Saputri
up 1lgi thor
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!