Sistem KU

Mobil itu sudah sampai di Rumah alex yang sekarang paling tinggi di desa , bahkan lahan tetangganya sudah ia beli cash , agar tidak ada tetangga yang berisik . rumahnya kini begitu tinggi , bahkan dari kejauhan saja rumahnya masih dapat terlihat .

Bahkan jalanan yang jelek berlubang dahulu sudah alex perbaiki semua dengan uangnya sendiri , karena pegawai desa terlalu bertele tele , dan pemerintah yang tidak menurunkan bantuannya ke desa tersebut . hingga karenannya banyak warga desa yang terkena dampak positif akibat kekesalannya .

bahkan beberapa Bos muda .

"Sudah pulang nak alex" tetangganya yang merupakan orang tua penjual bakso keliling .

alex yang turun dari mobil mendekatinya. "oh sudah pak, bakso tusuknya pak 10.000 " ucap alex pada pria tua itu , dia adalah pria tua ramah dan baik langganan alex.

"baik .... sebentar ya nak"

"ini 10.000"

alex merogoh dompetnya yang berisi kartu atm yang banyak , serta banyak uang cashnya juga.

"nih pak 500.000, ambil aja" alex santai mengeluarkan 500 ribu seperti 10.000 rupiah tanpa bebas sedikitpun

tentu pak tua itu menolak.

"loh kan harganya 10.000 nak alex".

"udah pak ambil aja" memaksa , sembari memakan bakso tersebut di plastik , tanpa memperdulikan tetangga lain tengah melihatnya .

 "beneran ini nak beneran" matanya berkaca kaca atas pemberian alex.

"bener, oh maaf ya pak alex duluan" mendengar teriakan ibunya dari balik gerbang besar rumah tersebut.

meninggalkan orang tua itu yang masih menangisi dan bingung akan apa yang terjadi dengannya saat ini.

sementara tetangga hanya iri dan malah berfikir kekayaan alex , hasil dari bersengkongkol dengan jin dan sebagainya . kurasa mental kepiting memang tersebar di berbagai tempat, ya apapun pendapat mereka , alex tetaplah alex.

"iya bu iya ada apa?" alex masuk dengan bakso plastik di tangannya.

ibunya sedang melakukan menanam tanaman bunga di depan rumahnya.

Rumah dengan nuansa putih itu terlihat seperti dunia yang berbeda.

   andre tengah mengelap mobil di bagasi . sudah 2 minggu semenjak ia bekerja sebagai sopir pribadinya.

"Jangan buang sampah sembarangan dong , ini banyak sampah plastik di sekitar bunga anggrek ibu, siapa yang ngajarin kamu buang sampah sembarangan?" si ibu yang memperlihatkan sampah plastik serta sampah snack yang lumayan banyak.

yang mana itu adalah ulah alex. "hah iya iya , maaf bu , gak lagi lagi. ibu mau " menawari ibunya , yang langsung menyambar semua isi dari jajanan alex.

  'yah ibu , dari dulu , orang nawarin dia makan semua'.

meninggalkan ibunya , Dia berjalan menuju garasi yang hanya bisa menampung 2 mobil saja .

walaupun rumahnya besar , namun ia hanya membuat garasi kecil saja , untuk mobilnya dan mobil orangtuanya , yang walaupun belum pernah dipakai , karena tidak tahu caranya.

   "yo "

   "apa?" judes andre .

  "dih judes amat, rokok mau".

 dia berhenti dari mengelapi mobil tersebut. dan dengan cepat mengambil lemparan rokok dari alex.

untuk kemudian menyalakan rokok tersebut.

  "fuuu....rokok coklat, gua mah heran loh lex, lu bisa loh beli rokok yang harganya gak ngotak loh yang rasanya lebih baik dari rokok rasa ini yang harganya 20 rebuan". tanya andre yang mengikuti alex duduk di pinggir kolam ikan hias yang tak jauh dari garasi kecil itu.

   mereka duduk , seperti anak muda kebanyakan.

  "itu karena , rokok itu bukan soal rasa , namun memorinya"  merokok sembari melihat kolam denngan seksama.

andre meliriknya , dan melihat bayangan bayangan alex semasa sma .

   'dia masih sama saja, uang tidak merubahnya sama sekali' andre tersenyum , dan mengalihkan pandangannya ke kolam.

   tidak banyak kata dari mereka .

namun seperti banyak obrolan hanya dengan melihat dengan seksama ke satu titik dan berfikir akan kehidupan , itu sudah lebih dari sekedar obrolan, bagi mereka.

dan kemudian

"ayahmu seorang juragan padi kan " alex bertanya.

andre melihatnya bingung. "tidak, namun yah dia memiliki urusan yang banyak di padi dan sawah , mengapa bertanya?".jaawabnya.

Dia berdiri.

"kalau begitu bawa aku padanya sekarang" santainya dengan melihat kolam , ia bahkan tidak menoleh pada wajah andre yang mulai memiliki firasat yang buruk akan hal tersebut.

  dia tidak bisa melarang alex, karena dia bekerja padanya.

untuk itu ia hanya bisa mengiyakannya dan mulai menjalankan mobilnya , mobil dengan elegan dengan warna hitam dan perpaduan silver serta putih , membuat mobil itu sangat elegan bahkan dijalanan manapun mobil ini akan tetap terlihat elegan dan mewah.

   "bu alex pergi lagi ya, bilang ke bapak juga, kayaknya ia masih tidur"

   "oh iya hati hati "

    alex tidak berbicara dengan nada yang angkuh dengan kesuksesannya , bahkan saat ia izin ia turun agar tidak menyakiti perasaan ibunya tersebut.

Mobil keluar lagi, alex tidak membutuhkan keamanan untuk rumahnya, karena alex sendiri saja masih mampu mengatasi masalah yang datang.

   orang orang menyapanya seperti gubernur dan pejabat, alex hanya tersenyum , bukan senyuman palsu , namun itu adalah senyuman tulusnya walaupun alex tahu kebanyakan dari mereka orang yang membicarakan dia.

alex masih tersenyum padanya , karena Dia tidak peduli pada hal kecil.

 --------------------

\=======

Rumah andre itu berada di desa yang hampir dekat dengan sekolah smanya dulu.

yang mana rumahnya itu lumayan mewah dan luas , karena dia memang anak dari juragan padi tersebut memang benar.

Tot tot

mengelakson di depan gerbang rumah nya , dimana di tersa rumah andre ayahnya tengah ngopi dengan sarung dan bertelanjang dada.

    Andre menepuk jidatnya "aduh ayah ayah". dia mungkin merasa malu.

Lingkungan di sana sangatlah asri dan ramai , sehingga ketika melihat mobil mewah dengan suara yang sangar tersebut membuat anak anak , maupun tetangga mulai memperhatikan mobil tersebut, yang hanya dapat mereka lihat di dalam tv.

      "Siapa itu?........itu Andre ? bukannya katanya dia kerja " dengan cepat berjalan menuju gerbang rumahnya , untuk membukakan gerbangnya yang tingginya hanya 2 meter lebih tinggi dari mobil tersebut.

ia membuka gerbangnya.

orang orang dan anak anak hanya dapat melihat mobil tersebut dari jauh, sembari menunggu siapa yang dibawa , mereka benar benar orang yang rasa penasaran dan keingin tahuan-nya tinggi atau "Kepo".

Andre turun dari mobil dengan pakaian rapihnya , "Andre ada apa ?" tanya si ayah sembari menerawang kaca mobil di belakang yang sangat gelap.

   "ini bos andre ingin bertemu yah" membukakan pintu belakang.

yang mana mengeluarkan seorang lelaki tinggi dengan baju kemeja putih dengan sepatu Lokal kasual yang nampak mewah , orang orang yang melihat dari jauh , Alex nampak terkesima akan kharisma dan ketampananya.

"hallo ayah andre , perkenalkan saya alex, teman nya , salam kenal". menyalaminya sembari mencium tangannya.

dia benar benar tahu etika.

   "oohh ya , ya andre sering bicara soalmu alex, katanya kau bajingan atau apalah itu , jadi ada apa yang membawa bos besar seperti anda datang kemari nih" tanyanya dengan ramah , andre hanya bisa pasrah dengan sikap ayahnya.

   "bisnis" ucapnya.

Bagaikan kata kunci atau kode yang kuat , ayah andre seketika seperti diberikan energi tambahan yang menggebu gebu dalam dirinya. 'oh ini dia ' andre yang tahu akan terjadi.

  dan sesuai apa yang akan diprediksi , pria dengan rambut yang sudah akan botak tersebut matanya menyala seperti robot.

  "Tentu tentu tuan , kita duduk saja biar enak , hey andre apa yang kau lakukan , perlakukan tamu dengan pantas". ujarnya yang berubah drastis seperti orang yang berbeda.

'sudah kuduga'

"baik ayah" wajah muaknya.

Mereka duduk di kursi tamu di depan rumah dengan banyak pohon buah disana , sembari melihat orang orang di depan gerbang mereka yang penasaran dengan pemilik mobil tersebut.

"BU BU" Teriak orang tua itu

"ia ayah?"

"BIKINKAN 2 KOPI DAN SATU AIR PUTIH!". TERIAKNYA.

andre tahu kalau dia hanya akan mendapatkan air putih , hanya menarik nafasnya dalam dalam.

'benar apa yang diucapkan andre di mobil , orang tua ini seorang pecinta uang sejati' pikir alex melihat ayah andre tersebut , yang tanpa basa basi lagi dan menanyakan pertanyaan tak penting , mulai to the poin/

"Jadi bisnis apa yang anda maksud disini?" tanya nya

kursi kayu jati yang mereka pakai benar benar kuat dan nyaman sekali , membuat alex lebih tenang lagi.

sebelum dijawab, si ibu dari andre datang keluar rumah , dengan dua gelas kopi dan air putih biasa.

"nah silahkan silahka, eh ? andre , siapa lelaki ganteng ini".

"ini bos ku bu" muaknya dengan pertanyaan mereka

"kau minum kopi ku saja dre , aku akan meminum air putih" ucap alex yang memang bukan peminat kopi dan lebih memilih air putih polos saja.

-------------

Pembicaraan antara alex dan ayah dari andre mulai berjalan dengan bahasa bisnis yang digunakan alex yang sangat memusingkan dan berbelit belit , yang bahkan andre sendiri tidak memahami satupun katanya , dapat dijawab oleh ayahnya dengan benar benar ahli.

sepertinya pengalaman tidak bohong.

"Jadi anda ingin membeli sebuah sawah dengan sertifikat resmi untuk orang tuamu , Berapa?".

alex melihatnya dengan gestur tubuh percaya diri menatap serius pada pak tua itu, sementara andre hanya menikmati kopinya , dan tidak memperdulikan pembicaraan aneh mereka.

  "1 triliun aku dapat berapa hektar "

"oh satu triliun.....".

bftttttt

andre menyemburkan kopinya , dan ayahnya kaget sengan ucapan anak muda tersebut , bahkan mata dari pria pebisnis tua itu hampir keluar akibat ucapannya.

    'apa dia sudah gila atau aku yang gila, 1 triliun ayah bahkan hanya memiliki 10 hektar sawah , apa dia gila' pikir andre yang dipenuhi dengan kopi disekujur mulut dan bajunya.

"A A AP APA ANDA Serius ?" Tanya ayah andre yang masih melongo dngan apa yang diinginkan oleh alex yang membuatnya seperti terkena tembakan dikepalanya.

   "Benar, akan kubayar kontan jika kau ada, atau bisa mendapatkanku 10.000 hektar persawahan yah nilainya bisa menjapai 1 triliun atau lebih , terutama jika bisa di sekitar kecamatan ini... bisa" ucapnya santai .

Yang malahan membuat ayahnya andre seperti terkena senam jantung luar biasa , tangannya bergetar, sementara kakinya tidak bisa diam setiap ia mengingat kebutuhan bisnis dari alex, yang bahkan bukan untuk bisnis , malahan untuk hadiah bagi orang tuanya, yang kini tidak bisa menjalankan Hobi mereka , karena pandangan orang desa yang skeptis , dan melihat mereka seperti orang lain.

Alex ragu , "yah jika anda tidak memiliki koneksi dan membantu saya tidak apa apa, aku bisa menanyakan pada orang lai-".

"TIDAK PERLU " serentak bapak dan anak itu , yang melihat kesempatan datang dari alex yang benar benar sekaya itu.

   bahkan bisnis terbesar yang pernah dilakukan oleh ayah andre , sebesar 1 miliar hingga ratusan juta , dan ini bahkan lebih gila lagi dari semua bisnis yang pernah ayah andre jalani.

'andre?.... kurasa 1 triliun membuat orang berubah' pikir alex yang melihat wajah andre yang biasanya tidak peduli akan uang dan kekayaan , sekarang malahan lebih mirip ayahnya jika mereka bersanding bersama.