NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Warning!!!

Selamat berhalu dan membayangkan karakter pemeran ya... 😘


Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang gadis bernama Vina, yang dikenal sebagai gadis bar bar namun memiliki paras yang cantik. Ia tumbuh menjadi gadis yang keras kepala dan penuh semangat, dengan sikap yang tak kenal takut dan tak mudah diatur. Namun, kehidupan Vina berubah drastis ketika keluarganya terjerat hutang besar yang tak mampu mereka lunasi.

Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 - CEO

Di lobi perusahaan, para staf sudah berjejer rapi untuk menyambut kedatangan Nathan sebagai CEO baru mereka. Namun, bisik-bisik mulai terdengar saat Nathan dan Vina memasuki gedung.

"Apa itu CEO baru kita?"

"Kenapa penampilannya acak-acakan?"

"Kenapa dia datang naik motor?"

"Lihat penampilannya, gak pantes banget jadi CEO."

Nathan dan Vina berjalan melewati kerumunan staf, yang semuanya memandang dengan tatapan penuh tanya. Vina segera menyadari bahwa mereka menjadi pusat perhatian dan berusaha mengendalikan situasi.

Tak lama kemudian, Broto dan Dodi, dua eksekutif perusahaan datang dan segera menghampiri mereka.

"Selamat datang, Pak Nathan, kami sudah menunggu kedatangan Anda," sapa Broto dengan sopan.

"Terima kasih," jawab Nathan dengan anggukan kecil, meski dalam hatinya, ia merasa sedikit canggung dengan situasi ini.

Vina menyadari bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk berada di sana. Lalu dia mendekati Nathan dan berbicara pelan, "Nathan, aku rasa lebih baik aku pergi sekarang dan kembali nanti dengan mobil, kamu bisa mulai hari pertamamu tanpa perlu khawatir."

Nathan ingin bicara tapi ragu-ragu, "Tapi Vina, aku butuh kamu di sini..."

"Jangan khawatir, aku akan segera kembali, kamu pasti bisa mengatasinya." jawab Vina seraya tersenyum meyakinkan.

Akhirnya, Nathan mengangguk setuju. Lalu Vina pun segera pergi, mengendarai motor yang mereka pinjam meninggalkan Nathan di lobi beserta anak buahnya.

Nathan mencoba menata dirinya lalu mengambil napas dalam-dalam, dan merapikan rambutnya sambil melihat cermin kecil yang selalu dia bawa.

Kemudian, Broto mempersilakan Nathan untuk masuk ke ruang pertemuan utama. Namun, saat Nathan berjalan, semua staf memandangnya dengan risih ketika memperhatikan cara dia berjalan sambil merapikan rambut dengan anggun.

"Lihat cara jalannya xi xi xi..."

"Wajahnya juga lebih glowing dari pada kamu hi hi hi...."

Nathan menatap lurus ke depan, berusaha mengabaikan bisik-bisik dan cemooh yang terdengar samar dari balik pintu. Dia menarik napas panjang dan berusaha menenangkan diri.

"Selamat datang sekali lagi, Pak Nathan, mari, kita mulai pertemuan perkenalan ini," kata Broto mencoba mengalihkan perhatian Nathan dari suasana tidak menyenangkan di luar.

Lalu, Nathan pun mengangguk dan mengikuti Broto ke ruang pertemuan. Ruangan itu besar, dengan meja panjang dan kursi-kursi nyaman di sekelilingnya dimana para eksekutif perusahaan sudah duduk menunggu.

Ketika Nathan mulai memasuki ruangan, mereka menatap Nathan dengan berbagai ekspresi, mulai dari penasaran hingga skeptis.

"Selamat pagi semuanya, hari ini kita akan memulai dengan perkenalan singkat, aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik," kata Nathan, berusaha terdengar percaya diri meskipun hatinya sangat berdebar.

Namun, meskipun Nathan berusaha sebaik mungkin, dia merasakan tatapan cemooh dan bisik-bisik dari beberapa pegawai yang tidak menghormatinya.

Beberapa bahkan tidak mengindahkan instruksinya, berpura-pura tidak mendengar atau langsung mengalihkan pandangan mereka.

Setelah pertemuan itu selesai, Nathan merasa lelah dan frustasi. Hari pertama kerja ternyata lebih sulit daripada yang dia bayangkan.

Dia berjalan kembali ke ruang kerjanya dengan langkah berat, berusaha memikirkan cara untuk mendapatkan rasa hormat dari para pegawai.

Sementara itu, Vina yang sedang berada di rumah merasa gelisah. Dia tahu Nathan sedang menghadapi tantangan besar dan dia ingin sekali membantunya. Lalu, dia memutuskan untuk menghubungi Nathan saat itu juga.

"Nathan, bagaimana hari pertamamu di kantor?," tanya Vina lewat telepon.

Nathan terdiam sejenak, kemudian menghela napas. "Sulit, Vina, mereka tidak menghormatiku, beberapa bahkan terang-terangan mencemooh dan mengabaikan instruksi, sebel deh...."

"Jangan menyerah, Nathan, kamu harus menunjukkan bahwa kamu layak menjadi CEO. Tunjukkan pada mereka bahwa kamu bisa memimpin," kata Vina dengan tegas.

Nathan mendengarkan nasihat Vina dan merasa sedikit lebih baik. "Kamu benar, aku gak boleh nyerah gitu aja."

Keesokan harinya, Nathan memutuskan untuk mengambil langkah tegas. Dia mengadakan rapat darurat dengan seluruh staf. Lalu, ketika semua orang sudah berkumpul, Nathan berdiri di depan ruangan dengan wajah serius.

"Selamat pagi semuanya, aku menyadari bahwa beberapa dari kalian meragukan kemampuanku sebagai CEO, aku ingin kalian tahu bahwa aku di sini bukan karena aku ingin, tetapi karena ini adalah tanggung jawab yang harus aku emban. Aku mungkin belum berpengalaman, tetapi aku bertekad untuk belajar dan membawa perusahaan ini menuju kesuksesan, dan untuk semua itu, aku membutuhkan dukungan dan kerja sama dari kalian semua," kata Nathan dengan suara yang tegas.

Para pegawai pun terdiam, mereka terkejut dengan ketegasan Nathan. Bahkan, beberapa dari mereka mulai memperhatikannya dan melihat sisi lain dari bos baru mereka itu.

Setelah rapat itu, Broto mendekati Nathan seraya berkata, "Itu langkah yang baik, Pak Nathan, tunjukkan kepada mereka bahwa Anda serius, Anda pasti akan mendapatkan rasa hormat dari mereka."

"Terima kasih, Pak Broto, aku akan terus berusaha."

Hari itu, Nathan mulai bekerja lebih keras dengan mempelajari setiap detail tentang perusahaan, dan mengambil keputusan yang bijak dalam setiap permasalahan.

1
Suanti
semoga cpt punya momongan tapi jgn keturunan bpk nya banci 😂😂😂
Aurora: Wkwkwk mending kalau nanti dapet istri kaya Vina ya, kalau nggak, ya gitu deh 😅🤣🤣
total 1 replies
Susi Susanti
Luar biasa
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
Aurora
Waduh, salah ketik, masa iya orang yang udah meninggal bisa ngomong sih 😅🙏🙏
yunita
lnjuuttttt
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
ummi rama
semangat vin.....😄😄😄💪💪💪
Suanti
pasti vina cari lita
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ini ni yang ditkutii
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
terkadang mimpi ada lah pertndaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh Nathan kau sungguh manisss
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
selaluu bgtuu ada sja yg mau digosipin 🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
berawal dri perhatian kecil tar pas ngelunjakk. itu bhyaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semgaa buknn terong ungu
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
uhhh angettt yaaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wah wahh ini dyy mulai kelihtn
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤣🤣🤣🤣 awass ada yg baperr Nathan jgan terlaluu ramah sama wanita lain
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
nahhh pastiii ada terong ungu
Aurora: Terong ungu apaan tuh? Baru denger istilah nya 😅🍆
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ituu betull🤣🤣🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wahhh jonii hebattt
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wowww... si jonhi dh menemukan sarangg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!