Possesive Playboy

Demi Tuhan, Ingin rasanya Giselle menengelamkan cowok yang sekarang tenga tersenyum mengejek kearah Giselle, bahkan dia bodo amat. Padahal sejak tadi Giselle sudah menyuruh laki laki itu pulang, dan nyatanya dia malah asik makan dan juga ngobrol sama mama dari Giselle.

"Ini sebenarnya lo nungguin apaan sih Lang, sudah sejak tadi gue suruh lo balik, tapi lo malah enak enakan makan disini, balik gak lo!"

"Giselle, sama temennya gak boleh ngomong kasar gitu, pantes aja kamu gak punya temen orang kamu kasar banget gini" tegur Sinta

"Ck mama sok tau, orang Giselle ada temen kok si sekolah baru,dan dia itu bukan temen Giselle tapi ..."

"Calon pacar tante,doain anak tante luluh sama Langit" jawab Langit dengan senyum manisnya

Giselle langsung meninju paha Langit dengan sebal "Gak usah ngawur lo jadi orang, jangan didengerin ma, dia itu cuma mau mainin Giselle mana ada baru kenal sehari sudah begitu kalau bukan playboy"

Sinta hanya tersenyum "Tapi sepertinya dia laki baik baik loh Sel, gak kaya mantan kamu terlihat baik tapi faktanya nyakiti kamu kan?" bisik Sinta

"Jangan percaya sama tampang,dia ceweknya selusin ma" jengah Giselle

"Jangan percaya tan, saya memang nakal, tapi jika saya sama anak tante saya akan berubah,suweer deh"

"Halah bulsiht" ucap Glenca dengan menarik tangan Langit "Balik sono lo, jangan keenakan disini mulu"

"Anterin, masa lo tega gue cari taxi atau jalan kaki sih Sel"

"Bodo amat, gue gak peduli, mau lo jalan kaki, mau lo ngesot, mau lo koprol gue gak peduli gu..."

"Anterin sayang, jangan gitu sama Langit, nanti kalau kenapa napa malah binggung lagi"

"Tuh dengerin" saut Langit cepat.

"Lo laki kan? Buat apa gebet sana sini tapi gak bisa bela diri?"

"Siapa yang bilang gue gak bisa bela diri, gue maunya lo yang anterin Sel bukan gue gak bisa bela diri"

Giselle memutar bola matanya jengah, dengan meraih kunci mobilnya dan menatap sang mama yang tengah tersenyum kearah Giselle "Ma Giselle cabut dulu, doain Giselle nanti balik kerumah ini bukan kerumah sakit, karena darah tinggi yang menyerang"

"Omongan kamu Sel, kalian hati hati"

"Langit pamit ya tan, Lain kali Langit mampir kesini lagi"

"Gak boleh!" jawab Giselle cepat.

Langit berdecak sambil menoyor kepala Giselle "Apaan sih lo, gue ngomong sama mama lo bukan lo"

Sinta tertawa pelan sambil mengangguk "Mampir saja, toh yang kamu cari bukan tante tapi Giselle kan, Giselle itu aslinya baik, cuma cara luluhin nya susah"

"Maa"

"Udah sana keburu malam, nanti Giselle malah kelayapan gak pulang pulang"

Langit menganggukan kepalanya sambil mengambil alih kunci mobil yang ada ditangan Giselle "Gue yang nyetir"

"Bisa bawa mobil?"

"Ck jangankan bawa mobil bawa pesawat saja ..."

"Bisa?" saut Glenca dengab cepat

Langit tertawa dengan menggelengkan kepalanya "Gak bisa"

"Langittt!!" teriak Giselle

Sedangkan Langit malah tertawa dengan berlari kecil kearah mobil milik Giselle.

Sinta hanya tersenyum menatap Giselle dan Langit "Semoga kamu cepat bisa melupakan Samudra sayang, karena mama gak mau kamu sakit untuk kedua kalinya karena mengetahui fakta yang menyakitkan ini"

Giselle hanya mengantar Langit didepan mansionnya, dan Langit juga tidak menyuruh Giselle mampir, entahlah biasanya playboy itu bukannya membawa masuk cewek itu biasa, tapi tumbe sekali Langit tidak menyuruh Giselle mampir. Tapi bukannya Giselle harus bersyukur karena bisa terlepas dari Langit. Cowok tengil yang seharian ini membuat Giselle darah tinggi.

Langit masuk kedalam mansionnya dengan bersiul siul, hingga sang mama dan papanya yang ada diruang Keluarga menatap binggung kearah anaknya.

"Lah kok tumben sudah pulang? Motor kamu mana, kayanya papa gak denger suara motor kan ma?"

Fanya mengangguk "Tumben lagi pulang kaya orang lagi jatuh cinta?"

Langit tersenyum dengan duduk disamping kedua orang tuanya "Motor Langit dipengkel, tadi Langit pulang dianterin temen"

"Siapa Elang atau Leo? Tumben gak ikut masuk?" saut Tomi

Langit meringis sambil menggelengkan kepalanya "Bukan pa temen cewek, lagian kan papa sendiri kalau gak serius gak boleh bawa masuk, ya jadi Langit gak suruh dia masuk"

"Cewek mana lagi yang mau kamu permainkan Langit, kenapa kamu suka sekali main perempuan sih, nanti kalau kamu kena karma gimana?"

Langit berdecak sebal "Ck mama ini gimana sih, bukannya doain yang baik baik, malah nyumpahin anaknya kalau kena karma. Lagian nih ya Langit gak pernah main cewek malah Langit itu berjasa karena merek nembak Langit ya Langit terima dong, kan bukan salah Langit"

Tomi meraup wajahnya dengan kasar sambil menggelengkan kepalanya "Berjasa pala kamu peyang, yang ada kamu malah nyakiti mereka, dan cewek itu jangan jangan korban kamu selanjutnya? Awas kalau main main lagi papa sunat kamu dua kali"

Langit langsung tergelak "Ck ini masa depan Langit, buat bikin cucu buat kalian ya kali aja mau dimusnahkan, dasar orang tua biadab"

"Bilang apa barusan?" tegas Fanya

Langit terkekeh sambil memcium pipi Fanya "Bercanda mamaku sayang, doain anakmu ini dapatin cewek inceran Langit, biar bisa Langit bawa pulang dan kenalin sama kalian"

"Mama doain aja tuh cewek susah kamu dapatin, biar tau rasanya ngejar cewe itu gimana"

"Amiin" Saut Tomi

Langit memutar bola matanya sambil beranjak berdiri "Dahlah Langit marah, kalian semua gak dukung Langit"

Kedua orang tuanya hanya tertawa, entah Langit itu keturunan dari siapa kenapa bisa seplayboy itu, padahal Tomi dan juga Fanya tidak ada riwayat nakal dan mainin wanita atau laki laki.

Langit menghempaskan tubuhnya dikasur king sizenya dengan fikiran ke gadis cantik yang baru saja mengatarkan pulang.

"Baru kali ini gue mikirin cewek" gumannya sambil meraih ponselnya yang berbunyi

Bukannya mengangkat telfonnya Langit hanya berdecak sambil memandangi ponselnya "Kenapa sih ganggu aja, sudah tau kalau sudah putus malah sok sokan nelfon gue"

Karena sebal dan panggilan berulang kali, Langit akhirnya memencet tombol merah, dan malah membuka akun sosialnya demi mencari akun sosial Giselle,

Dan ternyata tidak susah karena akun sosial Giselle adalah nama lengkapnya.

Disana langsung terpampang nyata foto bersama Samudra yanv memang belum dihapus sama pemilik akun ,dimana Giselle dan Samudra tengah berpose ditengah lapangan dengan Samudra menatap kearah Giselle.

"Jadi dia pindahan dari SMA Rajawali, dan ini cowok tadi kan?" gumannya dengan berdecak "Cakepan juga gue, kenapa harus digamonin segala sih"

"Ck ada yang salah keknya sama gue, kenapa gue malah stalking sosial media Giselle, gak gak masa iya gue suka sama Giselle secepat itu,?"