NovelToon NovelToon
Jodoh Si Kembar

Jodoh Si Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:178.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Fatan dan Fadil adalah saudara kembar yang memiliki karakter berbeda. Fatan dengan karaktetnya yang tenang dan pendiam. Sedangkan Fadil dengan karakternya yang aktif, usil dan tengil. Namun keduanya sama-sama memiliki kepribadian yang baik. Karena dari kecil mereka sudah dididik dengan ilmu agama.

Suatu saat mereka bertemu dengan jodoh masing-masing.Pasangan keduanya berbanding terbalik dengan karakter mereka. Fatan dengan seorang wanita yang agak bar-bar. Sedangkan Fadil dengan seorang wanita yang pemalu.

Akankah mereka bisa bertahan dengan pasangan masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lomba

Keesokan harinya, Fadil dan Kamelia sudah siap untuk berangkat Umroh. Mereka diantar ke Bandara Juanda oleh keluarganya. Tentu saja Om Salman yang akan menjadi pemandu mereka bersama dengan jama'ah lain yang ikut bergabung dengan travel Om Salman.

"Jaga kesehatan ya di sana. Sering-sering kabari Bunda."

"Iya Bunda."

Fadil dan Kamelia berpamitan kepada keluarga. Kamelia juga sempat menelpon orang tuanya untuk meminta restu do'a mereka. Setelah mereka cek in, semua keluarga yang mengantarkan pulang kembali ke rumah. Bunda Salwa dan Abi Tristan hanya berdua di dalam mobil. Abi Tristan menyetir sendiri mobilnya.

"Hubby, aku lihat kamu sedang gelisah, kenapa?"

"Aku memikirkan anak-anak."

"Fadil dan Kamelia pergi untuk ibadah, By. Jangan risaukan mereka. Do'a kan saja!"

"Bukan mereka saja, tapi juga Fatan."

"Kenapa dengan Fatan? Di baik-baik saja kok di tempat tugas."

"Pak Frans malah ingin menjodohkan Livi dengan Fatan."

"Astaga, kenapa Pak Frans sangat berambisi ingin berbesanan dengan kita, by? Fadil saja tidak mau, apa lagi Fatan. Tahu sendiri anak kita kan?"

"Hem... iya. Aku sudah terang-terangan menolaknya. Dia malah tersinggung. Dan dia memutuskan kontrak proyek dengan Fadil."

"Astagfirullah... Fadil tahu?"

"Tidak, aku tidak ingin dia kepikiran saat menjalankan ibadahnya. Biar aku yang mengurusnya. Pak Frans ternyata tidak profesional. Aku bisa mencari perusahaan lain untuk menggantinya. Atau aku akan tangani sendiri."

"Keputusan yang tepat by. Lagi pula Livi tidak masuk untuk kriteria anak kita. Astagfirullah, maaf bukannya aku ingin merendahkan orang lain."

"Iya Bunda, aku mengerti maksudmu. Mana mungkin istriku ini begitu, membunuh nyamuk saja kamu tak mampu, hehe....Semoga Fatan menemukan gadis yang sesuai dengan kriterianya."

"Amin... "

-

Kembali ke Malang.

Pagi ini masyarakat desa akan mengadakan kerja bakti untuk menyambut bulan Agustus. Baik laki-laki maupun perempuan, muda maupun tua, ikut serta dalam kegiatan pagi ini. Termasuk Fatan dan Anisa ikut berpartisipasi. Meski Pak Kades sudah melarang, namun mereka tetap ingin ikut serta.

Fatan memegang kuas dan cat untuk mengecat gapura dan tembok batas desa bersama para pemuda. Sedangkan Bapak-bapak membersihkan rumput dan pohon-pohon liar Ibu-ibu dan para pemuda membantu memasak untuk konsumsi dan sebagian menyapu jalanan. Anisa membantu mengupas bawang. Pekerjaan yang sangat jarang ia lakukan, namun kali ini ia ingin lebih terampil meski matanya sudah mulai menangis.

"Hiks.. bawang kamu kejam."

"Haha, neng Anisa baru segitu udah nangis." Ujar salah satu Ibu-ibu.

Tidak lama kemudian masakan mereka sudah jadi. Camilan pun sudah siap. Mereka menyiapkannya di gazebo.

Fatan dengan sarung dan kaos oblongnya tetap terlihat tampan meski wajahnya sedikit terkena cipratan cat.

"MasyaAllah.... ustadz Fatan iku cek ganteng-e yo.. gelem gak yo dadi mantuku? (ustadz Fatan ganteng sekali, mau nggak ga jadi menantuku?" Ujar salah satu Ibu yang baru keluar dari dapur.

"Yo pasti ra gelem Ning, wong anakmu petakilan."

"Haha... yo be'ne iso berubah."

Anisa mendengarkan perdebatan mereka. Ia sedikit mengerti Bahasa Jawa karena Mama dan Papanya asli orang Jawa. Ia merasa insecure saat Ibu tadi bilang tidak mungkin ustadz mau karena anaknya petakilan.

"Benar sekali, ustadz orangnya kalem. Nggak mungkin juga mau sama aku yang petakilan ini." Batin Anisa.

Pak Kades menyuruh semuanya berhenti bekerja lalu mengajak mereka makan. Mereka pun makan dengan duduk berpencar karena gazebo tidak cukup. Ibu-ibu dan para pemudi sudah pulang karena mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah masing-masing. Setelah mereka selesai makan, Fatan membantu membawa piring kotor ke dapur. Di dapur sudah ada Bu Kades, bibi, dan Anisa.

"Ustadz ndak papa, biarkan saja. Nanti bibi yang bawa ke sini."

"Ndak pa-pa bi', sudah mau selesai."

Bibi pergi ke depan untuk mengelap lantai dan gazebo yang kotor. Bu Kades melayani Pak Kades makan, karena tadi tidak ikut makan bersama.

Fatan kembali ke luar untuk mengambil sisa piring kotor. Saat sampai di dapur ia melihat Anisa sedang membilas piring yang sudah dicuci. Namun tidak sengaja matanya terciprat busa.

"Au... "

"Hati-hati Mbak."

"Perih, Ustadz!"

"Langsung kasih air."

"Duh tadi kena bawang, sekarang kena sabun. Ya nasip... " Batin Anisa.

Anisa mengikuti kata Fatan. Kemudian ia memainkan matanya sambil melek merem.

"Biar saya saja yang melanjutkan." Ujar Fatan.

"Ti-tidak perlu, nggak pa-pa saya saja."

Anisa tidak fokus karena matanya melek-merem, kakinya tergelincir karena menginjak lantai yang basah karena percikan air. Ia hampir saja terjatuh namun lagi-lagi tangan Fatan menyelamatkannya.

"Astagfirullah... " Ucap keduanya bersamaan.

"Eh maaf tidak sengaja Ustadz." Ujar Anisa saat sadar tangannya mencengkram kuat lengan Fatan, ia segera melepasnya. Untung saja kulit mereka tidak bersentuhan.

"Ya ampun Mbak Nisa sama ustadz lagi apa hayo?" Ujar Rafa yang baru saja pukang sekolah dan nyelonong ke dapur karena ingin minum air dingin.

"Nyuci piring lah, Raf! Masa' joget India." Sahut Anisa.

"Haha... Mbak Nisa lucu kalau lagi grogi."

Fatan hanya bisa menggelengkan kepala menanggapi mereka. Ia pun segera meninggalkan Anisa dan pergi dari dapur lewat pintu belakang.

"Maafkan aku ya Allah, aku hanya berniat membantunya. Tapi kenapa jantung ini... ah sudahlah." Batinnya.

-

Lima hari kemudian.

Setiap hari bertemu meski tidak ada pandangan yang mendalam, membuat perasaan cinta dalam diri Anisa bertambah kepada Fatan. Bahkan ia sempat untuk ingin menghindar agar tidak sering bertemu, namun tentu itu tidak mungkin. Penelitiannya sudah di Bab akhir. Mungkin satu minggu lagi ia bisa menyelesaikannya. Sedangkan Fatan, ia masih mengikuti arus air yang mengalir. Meski kadang hatinya terusik, namun ia berusaha untuk menepis. Ia hanya melangitkan do'a terbaik untuk hidup dan masa depannya.

Hari ini lomba Agustusan sudah dimulai. Hari pertama adalah lomba makan kerupuk. Pesertanya adalah anak-anak dari usia 7-12 tahun. Acara dimulai dari jam 4 sore sampai menjelang Maghrib. Depan rumah Pak Kades ramai karena kehebohan mereka. Fatan yang baru pulang mengajar pun ikut mnjadi penonton meski tidak seheboh yang lain.

Malam harinya.

Setelah shalat Isyak, di depan rumah Pak Kades sudah ramai orang berkumpul. Tentu saja mereka sedang menunggu lomba dimulai. Panitia pun sudah datang dan siap memulai lomba malam ini. Lomba makan kerupuk untuk orang dewasa. Banyak sekali peserta yang mendaftar malam ini. Ada sekitar 30 orang. Fatan dan Anisa ikut serta memeriahkan lomba.

Di awal perlombaan Anisa menang melawan dua lawan lainnya. Tanpa sadar Fatan tersenyum melihat tingkah Anisa yang tidak jaim. Saat Fatan yang maju, Anisa dan Rafa memberinya semangat. Dan Fatan pun menang melawan dia lawannya. Sampai final lomba memperebutkan juara satu, dua, dan tiga. Fatan kalah saat maju kedua kalinya. Sedangkan Anisa menang dan masuk babak final. Saat ini Anisa melawan seorang Ibu-ibu dan seorang pemuda.

"Ayo... ayo... ayo.. "

"Mbak Nisa semangat!"

Dan akhirnya Anisa menang juara satu. Fatan dan Rafa ber-tos ria.

"Ye... Mbak Nisa menang, Mbak Nisa ternyata jago juga makan kerupuk haha.. ."

"Selamat Mbak." Ucap Fatan.

"Terima kasih, Rafa, Ustadz."

"Aku cuma menang lomba makan kerupuk ustadz, tapi belum menangin hati kamu."

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selamat hari Raya Idul Adha Kakak 🙏

1
Rizky Tria
alhamdulillah..barakallahulaka, selamat ya bang Fatan & Anisa, semoga jd keluarga yg samawa.. aamiin 🤲
siap" kondangan 🤭
Ari Nuryanti
sahhhhhh...alhamdulillah.....nikah kilat babang fatan.......selamat buat kalian ber2...semoga langgeng
Sholicha
nah lo jantungan g tuh 🤣🤣 si para sombong itu. ampun deh abi bisa" nya masi sempat" menggoda umi salwa 🤣🤣🤣🤣. g kaleng" mahar nya yoi 🥰🥳 jadi pen juga kan kalo ada boleh lah 🤣🤣🤣🫣
Bunda RH: wkwkwkk tak sisakan satu ya kak
total 1 replies
Jenong Nong
sahhhhhhhhhhh...alhamdulilah ....thor harusnya pak alan pingsan terus jantungan gtu ....kan akooh udah siap2 keranda nih ....🤣🤣🤣❤❤❤🙏🙏🙏🙏
Bunda RH: wkwkwkk, parah nih kak
total 1 replies
Tria Hartanto
alhamdulillah akhirnya ustadz FHATAN sah juga mempersunting ANISA.dan semoga papa ALAN ngga ngrong ngrong anak dan mantunya karena silau materi.
Bunda RH: haha iya kak
total 1 replies
Tatik PutrieRagiel
menarik bagus.apalagi mengenai agama.
Bunda RH: Terima kasih kak😍
total 1 replies
Tatik PutrieRagiel
alhamdulillah.smbil nunggu bab berikutnya.sy smbil bc karya author yg kisah bunda salwa.krn sy pendatang baru & br mengikuti author😁😁💞 semangat KK sukses sll.aamiin🤲🤲🤲🥰
Bunda RH: MasyaAllah Terima kasih banyak kak,😘
total 1 replies
Ana Isti
harus sabar" nunggu besok ini
Bunda RH: hehe iya kak
total 1 replies
Nuri 73749473729
alhamdulillah akhirnya si kembar sudah dapat jodohnya masing2.. lanjut
Bunda RH: alhamdulillah kak
total 1 replies
Marsiyah Minardi
Selamat Fatan Anisa, sah juga
Si pendiam ketemu bar bar, rame lah hidup lebih berwarna
Bunda RH: Terima kasih kak
total 1 replies
Nur rochman
Alhamdulillah Abang Fatan langsung bisa halalin neng Anisa sang pujaan hati , apalagi kalau abi Tristan sudah ikut campur tangan , semuanya langsung beres /Grin//Grin//Grin/ keluarga sultan mah bebas mau apa aja dan kapanpun , Semoga SaMaWa ibadah pernikahan ustad Fatan & neng Anisa
Otw resepsi bersana Aa' Fadil & neng Karmeila /Angry//Angry//Angry/ Aa' Fadil dan Abang Fatan doa kalian diijabah /Pray//Kiss//Kiss/
Bunda RH: iya abi Tirstan sat set
total 1 replies
Nisfi Zulfa
setia banget kak nungguin ceritanya... semangat terus kak🤭💪🏻💪🏻
Bunda RH: mkasih banyak kak😘
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Bunda RH: siap makasih kak😘
total 1 replies
Kak Yuniah
siap2 kondangan ah Thor nanti kasih undangannya ya biar ngk grasah grusuh ngurus tiket dri Hongkong hihi🤭🤭🤭
Bunda RH: waw waw... ada readers dari hongkong nih, semangat pejuang devisa 😍🥰
total 1 replies
Samrotin
Alhamdulillah akhirnya 🥰😍
Samrotin: up lagi dong kak
Bunda RH: alhamdulillah ya kak😇
total 2 replies
Samrotin
Alhamdulillah.....akhirnya 🥰
In
seingatku Fatan Eka Abdillah... yg Dwi itu Fadil...
apa aku salah ingat ya kak?
Bunda RH: haha iya benar, author yang typo
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
Alhamdulillah... tidak ada lagi cinta dalam diam.. . semoga selalu berbahagia
Bunda RH: amin 😇
total 1 replies
Oki ammar'
meledak Lamar langsung ijab,,, terbaeek
Bunda RH: iya kak, yuk ikuti jejak🥰
total 1 replies
Winarti Winarti
semangat untuk up terus author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!