NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Mafia Jenius

Reinkarnasi Mafia Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:196.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: lady_ma97

Alexa Geovany, seorang jenius dan berbakat. Ia merupakan lulusan terbaik dari Universitas Harvard. Gadis berusia 20 tahun yang memiliki skor IQ 200 dan sudah menyelesaikan gelar Doctornya diusia 17 tahun.

Karena kejeniusannya, Alexa berhasil menjadi pemimpin Mafia besar dan ditakuti. Namun, nasib tragis menimpanya saat pesawat yang ia tumpangi meledak di udara dan ia tewas dalam kejadian itu.

Saat Alexa membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di zaman kuno dan bereinkarnasi ke tubuh seorang putri Jendral Besar yang lumpuh sejak lahir dan mati karena kejadian tragis yang menimpanya, gadis itu bernama Wang Chun Ying. Setelah Alexa mulai menjalani kehidupannya sebagai Wang Chun Ying, perlahan-lahan orang-orang mulai menyadari perubahan pada gadis itu.

Wang Chun Ying tiba-tiba bisa berjalan, menguasai bela diri, hingga membuat senjata!

Perubahan drastis yang dialami gadis itu, ternyata menarik perhatian Dewa Perang, sosok tirani yang berada dibalik kekuatan Kerajaan Elang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Bermain Pedang

Paviliun Koi, Istana Kerajaan.

"Song Lan, apa kau sudah mencaritahu semua mengenai putri kecil Huan?" Tanya Zhang Yu Han pada bawahannya.

Song Lan mengangguk tegas, "Sudah Tuhanku, Nona Muda Wang belum lama ini memutuskan pertunangannya dengan Putra Mahkota."

Zhang Yu Han tiba-tiba mematahkan ranting kecil yang sedang ia mainkan ditangannya, dengan malas pria itu memutar matanya, "Apa berada di tempat ini membuat kepintaran otakmu menurun?"

"Untuk apa kau memberi tahu sesuatu yang semua orang sudah tahu! Apa kau pikir aku tidak lebih pintar daripada orang-orang di luar sana!??" Sentak pria itu kesal.

Song Lan yang menyadari kebodohan segera membungkuk di hadapan majikannya, "Ampuni kebodohan bawahan ini Tuanku!"

"Sudahlah, lanjutkan apa yang ingin kau katakan!" Balas Zhang Yu Han dengan nada malas.

"Sejak Nona Muda Wang sadar, ia mengalami hilang ingatan dan perubahan kepribadian, Tuanku. Bahkan mengenai kesembuhan kakinya, Nona Muda Wang sendirilah yang menyembuhkannya dengan akupuntur yang ia pelajari hanya dari sebuah buku medis!" Jelas Song Lan.

Zhang Yu Han tampak diam dan merenung, ia sepertinya bingung dan memikirkan sesuatu.

Tanda petir di pergelangan tanganku menunjukkan jika putri kecil Huan adalah belahan jiwaku, tapi bukankah peramal tua itu mengatakan jika belahan jiwaku berasal dari dunia luar?

Jadi, apakah putri Huan bukan berasal dari dunia ini, atau mungkin gadis itu bukanlah putri Huan? Tapi itu tidak mungkin, aku sendiri yang menemani Huan menunggu kelahiran putrinya 15 tahun yang lalu!

Jadi, ada hubungan apa antara putri Huan dan gadis dari dunia luar yang dikatakan oleh peramal tua itu?

Zhang Yu Han menatap Song Lan dan memberi perintah, "Ikuti gadis itu dan selalu laporkan semua hal tentangnya padaku!"

"Baik Tuanku!"

...----------------...

Paviliun Bulan, Kediaman Wang.

"Sudah cukup lama aku melatih tubuh ini, gizi dari tubuh ini juga sudah ku perbaiki, seharusnya kekuatan tubuh ini sudah jauh lebih baik dari pada saat pertama kali aku menempati tubuh ini." Gumam Wang Chun Ying yang sedang duduk di tempat tidur.

"Sepertinya aku harus mencoba untuk memegang pedang lagi, jika sudah bisa mengangkat dan mengayunkannya, aku sudah mulai bisa berlatih pedang!" Lanjut gadis itu bermonolog.

Wang Chun Ying yang merasa bersemangat, pergi ke halaman belakang, tempat para pengawal biasa berlatih pedang tanpa sepengetahuan ayah dan kedua kakaknya.

Beberapa saat setelah Wang Chun Ying sampai di halaman belakang.

"Untung saja tempat ini sepi, sepertinya para penjaga sudah selesai berlatih." Gumam gadis itu yang sedang mengintip dari balik tembok, memastikan tidak ada siapapun di halaman belakang.

Dengan langkah santai dan senyum lebar, Wang Chun Ying mendekati sebuah pedang yang tertancap di tanah dan menatapnya tajam.

"Kali ini aku harus bisa mengangkatmu!" Tunjuknya pada pedang itu.

Wang Chun Ying meregangkan jari-jari kecilnya dan mulai memegang gagang pedang dengan kuat, saat yakin dirinya siap, ia mulai mengangkatnya dengan sekuat tenaga hingga pedang besar itu akhirnya mampu ia angkat tanpa merasa kesulitan.

"Akhirnya aku bisa mengangkat pedang ini dan tidak merasa keberatan sama sekali, dengan begini aku sudah bisa berlatih pedang dan kembali menunjukkan cakar serta taringku pada semua orang!" Ujar Wang Chun Ying dengan bangga.

Tanpa membuang-buang waktu, gadis itu mulai berlatih pedang dengan serius.

Wush!

Wush!

Wush!

Suara angin yang terbelah pedang, mulai terdengar dan bergema di tengah halaman luas.

Keringat sebesar biji jagung mulai muncul di dahi mulus Wang Chun Ying dan mengalir ke seluruh wajahnya, hingga membuat wajah kecilnya berkilau di bawah terik matahari yang cukup menyengat kulit mulusnya.

Dengan lihai, Wang Chun Ying memainkan pedang besar itu secara baik dan lancar. Pengalamannya menjadi pemimpin Klan Mawar Hitam selama beberapa tahun, membuat gadis itu menguasai banyak teknik pedang dan senjata.

"Hahh, rasanya menyenangkan sekali bisa kembali memainkan senjata, meskipun kemampuanku belum sebaik diriku di masa lalu." Gumamnya.

Wang Chun Ying sedikit melamun mengingat kehidupan sebelumnya, "Aku harus berlatih lebih keras lagi, supaya aku bisa membuat kehidupanku sebaik di masa lalu!"

Sementara itu di sisi lain, tanpa sepengetahuan Wang Chun Ying, Song Lan yang diperintahkan Zhang Yu Han untuk mengawasi gadis itu, tampak terkejut saat melihat kemampuan gadis itu dalam permainan pedangnya.

"Luar biasa, aku pikir Nona Muda Wang ini gadis biasa dan lemah, tapi sepertinya pemikiranku salah. Gadis ini tampaknya memiliki kemampuan dan tidak lemah sama sekali!" Gumam Song Lan yang bersembunyi dalam kegelapan.

"Lebih baik aku segera kembali dan melaporkan hal ini pada Tuanku!" Lanjut pria itu sambil melesat pergi.

...----------------...

Malam hari di rumah makan Kediaman Wang,

"Ayah, saat ayah sedang berperang, biasanya senjata apa yang ayah dan rekan-rekan ayah gunakan untuk berperang?" Tanya Wang Chun Ying sambil memasukkan potongan tahu ke dalam mulutnya.

Jendral Wang menaikkan satu alisnya saat mendengar pertanyaan putrinya yang tidak ia sangka, namun ia tetap menjawabnya, "Senjata yang kami gunakan pedang, panah dan jugaa tombak. Kenapa Ying'er menanyakan hal itu?"

"Tidak apa-apa ayah, aku hanya penasaran saja. Kalau boleh tahu, ada berapa jenis pedang yang digunakan orang-orang di Kerajaan ini?" Ujar Wang Chun Ying kembali bertanya.

Jendral Wang mencoba mengingat-ingat, "Hanya ada dua jenis pedang yang digunakan saat kami berperang, yaitu Jian dan Dao."

"Oh begitu.." Balas Wang Chun Ying santai.

Sepertinya belum banyak jenis pedang di era ini, tapi ini kesempatan yang bagus untukku, dengan begitu aku bisa membuat pedangku sendiri dan beda dari yang lain. Nanti aku akan membuat desain pedangku dan pergi ke tempat pembuat pedang.

Jendral Wang saling pandang dengan kedua putranya, namun kedua pria itu mengangkat bahunya, mereka juga tidak mengerti kenapa adik mereka tertarik dengan topik itu.

Wang Xue Min menatap adiknya yang tampak santai menghabiskan makan malamnya.

Apa adik mulai tertarik dengan senjata dan bela diri?

Wang Chun Ying yang sudah menyelesaikan makanannya, meletakkan sumpitnya dan membersihkan mulutnya dengan serbet kecil, "Ayah, apa ayah sangat dekat dengan Paman Dewa Perang?"

"Uhuk.. uhuk!" Jendral Wang yang sedang mengunyah makanannya tiba-tiba terbatuk saat mendengar putrinya mengucapkan kata 'paman'.

Pria paruh baya itu membersihkan mulutnya sebelum menatap putrinya dengan pandangan horor, "Dari mana Ying'er mendapatkan panggilan itu?!"

"Paman Dewa Perang kan usianya tidak berbeda jauh dari ayah, jadi sudah seharusnya aku memanggilnya paman." Balas Wang Chun Ying polos, ia tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya.

"Usia kami tidak lah sama, ia lebih muda 5 tahun dari ayah." Jelas Jendral Wang pada putrinya.

Wang Chun Ying mengangguk paham, "Oh, tetap saja aku harus memanggilnya paman, bukan?"

"Ayah, ayah belum menjawab pertanyaanku, apa ayah sangat dekat dengan Paman itu?" Ujar Wang Chun Ying kembali mengulangi pertanyaan.

Jendral Wang mengangguk dan menjelaskan, "Ayah dan Paman Huan memang dekat sejak muda, bahkan saat ayah menikah dan ibumu melahirkan kalian bertiga, Paman Huan selalu berada di sisi ayah, Paman Huan adalah teman terbaik ayah."

"Jadi begitu, apa ayah mengetahui rahasia Paman Dewa Perang?" Tanya Wang Chun Ying dengan mata menyipit.

Apa ayah tahu mengenai Paman Dewa Perang yang sebenarnya tidak cacat dan bisa berjalan?

Jendral Wang tampak bingung, "Rahasia apa? Ayah dan Paman Huan tidak pernah memiliki rahasia, kami selalu terbuka satu sama lain."

Wang Chun Ying terdiam untuk beberapa detik sebelum berkata, "Oh bukan apa-apa ayah, aku hanya iseng bertanya saja."

Sepertinya ayah tidak tahu mengenai hal itu, lebih baik aku diam dan berpura-pura tidak tahu, mungkin memang ada alasan besar kenapa paman itu berpura-pura cacat, lagipula hal itu tidak ada urusannya denganku.

"Ayah, aku akan kembali ke Paviliun ku, aku harus menyelesaikan beberapa gulungan yang dikirim oleh pegawai toko tadi sore." Ujar Wang Dun Rui.

Jendral Wang mengangguk, "Pergilah Rui'er.." Pria paruh baya itu menatap putra sulung dan putri bungsunya, "Kalian berdua juga kembalilah ke Paviliun, ayah masih ada urusan di ruang baca."

"Baik ayah."

"Baik ayah."

1
Fransiska Husun
oy Thor kemana rimba mu
Lhady Uriyama
waduh ke mna nih othornya, gak up dah brp hari
Herlina
Luar biasa
Risa Nindy
lanjut thor
Lhady Uriyama
knp gak up ini thor
Asya Dia
lama di andetnya
nacho
bila sambungnya
Nur Hasanah
upnya jgn lama2 ya sdg ssru2nyacthor
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkk
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Biva Nurhuda
bagus menurut mu tapi petaka buat nona Gu
Biva Nurhuda
jangan heran mulai saat ini tuanmu akan mulai hadir di pesta asalkan ada sang gadis kecilnya
Biva Nurhuda
haha
jendral kamu akan semakin shock saat tahu dewa perang adalah calon menantu mu
Biva Nurhuda
wah 3 gadis manja akan ketakutan
nacho
Luar biasa
nacho
Lumayan
Biva Nurhuda
apa sudah pergi ke desa lain tukang besinya
nacho
lelaki 30 tahun girl 15 tahun masih muda juga keduanya
Biva Nurhuda
semakin penasaran
xixi
crazy up up up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!