NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Istri Tuan Zephyr

Mendadak Jadi Istri Tuan Zephyr

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / One Night Stand / Konflik etika / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:127.1k
Nilai: 5
Nama Author: riri-can

Aluna Astery Geordan terkejut saat membuka matanya, tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba dirinya menjadi istri seorang konglomerat.

Seingatnya dia baru saja mem print proposal-nya hingga tiba-tiba tubuhnya tersengat listrik karena ada salah satu kabel yang terkelupas dan setelahnya Aluna tidak ingat apa-apa.

Yang lebih mengejutkan lagi Aluna terbangun di tubuh seorang wanita bernama lengkap seperti namanya dengan kondisi yang tengah mengandung, Aluna semakin tidak percaya jika suaminya tidak perduli padanya dan menganggapnya hanyalah orang asing.

Bagaimana kehidupan Aluna setelah berpindah tubuh? Akankah dirinya bisa kembali ke kehidupan lamanya? Atau Aluna akan terjebak dalam tubuh seorang wanita hamil itu selamanya?

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Silahkan baca novelnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh Cinta?

Setelah Jeff membentak Aluna tadi kini kondisi Aluna kembali menurun, tensinya begitu tinggi setelah tensi yang rendah. Tadinya Aluna juga dinyatakan koma hingga sebuah keajaiban datang dengan Aluna yang tiba-tiba sadar.

Jeff bahkan hanya bisa diam saat melihat alat bantu pernapasan di hidung Aluna, Jeff tidak menyangka jika amukannya membuat Aluna mengalami kejang-kejang yang perlahan membuat kesadaran Aluna menghilang. Jeff tidak tau jika ibu hamil memiliki banyak pantangan yang harus dihindari.

"Kondisi nyonya sudah stabil tuan, tetapi saran saya jangan membuat nyonya stress, saya mohon sekali tuan Zephyr" mohon dokter Harun dengan wajah memelas

"Saya permisi tuan, jika ada terjadi sesuatu tuan hanya perlu menekan tombol emergency, permisi" pamit dokter Harun

Setelah dokter Harun pergi terlihat Jeff menatap tajam Aluna yang masih dalam pengaruh obat, di monitor terlihat denyut jantung Aluna membuat Jeff berdecak.

"Jangan harap pergi meninggalkan saya Aluna! Kamu yang memulai semuanya jadi jangan coba-coba pergi sebelum saya perintahkan!" tekannya

Setelah mengatakan itu Jeff pergi meninggalkan ruangan itu dan meninggalkan rumah sakit, tidak tau apa yang ada dipikiran Jeff saat ini.

                                ***

Jeff memasuki ruangannya bersamaan dengan Ardan yang datang dengan wajah paniknya, seharian Jeff tidak memberikan kabar hingga banyak sekali pekerjaan yang tertunda, bahkan rapat yang harusnya di hadiri oleh Jeff harus dia gantikan dengan alasan Jeff sedang ada kesibukan yang tidak bisa di tinggalkan, untung saja para klien mengerti.

"Kamu kemana saja seharian ini?!" amuk Ardan

Ardan adalah teman masa kecil Jeff, mereka berdua besar bersama hingga pada akhirnya saat lulus SD Jeff pindah bersama keluarganya ke negara paris, setelah menyelesaikan kuliah dan melanjutkan bisnis keluarganya Jeff pindah ke Indonesia dengan membuka cabang baru perusahaan yang tentunya sangat mempengaruhi perekonomian negara.

Ardan yang melamar pekerjaan sebagai sekretaris langsung diterima dengan syarat Ardan menjadi asisten pribadi sekaligus sekretaris Jeff. Awalnya Ardan kaget mengapa dirinya diterima dengan mudahnya padahal sebelumnya Ardan bekerja di perusahaan saingan dari bisnis Jeff, tetapi melihat siapa pemilik perusahaan membuat Ardan bernafas lega, saat itu pertemuan dua sahabat kecil kembali lagi setelah berpisah cukup lama.

Ardan bahkan sangat menjaga kehidupan Jeff karena menganggap Jeff seperti saudaranya sendiri, bahkan dia amat membenci Aluna saat tau Aluna menjebak Jeff.

"Dimana berkas dari divisi pemasaran yang harus di tandatangani?" tanya Jeff mengabaikan pertanyaan Ardan

"Jeff! Ayolah! Seharian aku begitu pusing dengan jadwal yang berubah dan banyak terkendala akibat kamu tidak memberikan kabar!" kesal Ardan

"Ada pekerjaan lain" jawab Jeff membuat Ardan harus banyak bersabar menghadapi kelakuan sahabatnya itu

"Terserah Jeff, mengenai berkas dari tim pemasaran belum selesai" jawab Ardan membuat Jeff mengerutkan keningnya

"Wanita itu tidak datang dan tidak memberikan kabar apapun, jadi berkas itu terkendala" jawab Ardan acuh

"Aku malah berharap wanita penggoda itu segera menghilang! Bagus kalau dia mati saja!" kesalnya membuat Jeff tiba-tiba marah

"Jaga kata-kata mu Ardan!" tekan Jeff membuat Ardan kaget

"Ada apa denganmu sobat?" tanya Ardan tertawa kecil melihat respon Jeff

"Biasanya kamu fine-fine saja jika aku memaki perempuan itu? Bahkan jika aku mengatainya wanita tidak benar kamu juga biasa saja, mengapa sekarang kamu marah?" tanya Ardan curiga

"Lupakan" jawab Jeff berdehem

"Soal berkas itu, apa hanya Aluna yang bisa mengerjakan itu? Panggil ketua divisi pemasaran sekarang juga!" amuk Jeff

"Aluna? Sejak kapan kamu memanggil namanya seperti itu?" tanya Ardan tersenyum tengil

"DIAMLAH!" kesal Jeff

Jeff amat kesal saat mengetahui tugas seberat itu diberikan pada Aluna yang tengah hamil tua, wajar saja jika kesehatan Aluna menurun drastis, mengingat wajah pucat dibantu alat oksigen tadi membuat Jeff mencengkram erat mejanya menahan emosinya.

Ardan tidak mau bertanya apa-apa meskipun banyak pertanyaan bersarang di otaknya, tetapi melihat raut wajah tidak mengenakkan dari Jeff membuatnya menuruti kemauan Jeff.

Pak Faiz selaku ketua divisi pemasaran menghadap langsung dengan pemilik perusahaan, suasana dalam ruangan itu sangat mencekam dengan Jeff yang sejak tadi menatapnya tajam.

"Saya pikir jika pak Faiz tidak benar-benar bertanggungjawab dalam melakukan tugas sebagai ketua divisi G!" sindir Jeff tiba-tiba membuat pak Faiz menelan ludah susah payah

"Bagaimana bisa anda memberikan tugas berat pada seorang anak magang?!" tanyanya penuh penekanan

"Atau memang divisi pemasaran G tidak cukup mampu mengerjakan laporan itu?!" tanyanya lagi

"Maaf tuan, ini memang kelalaian saya. Tolong maafkan divisi kami" ucap pak Faiz meminta maaf

"Mengenai laporan itu, biasanya akan di kumpulkan sekali seminggu mengingat betapa rumitnya laporannya. Bahkan anggota divisi saya angkat tangan mengerjakan laporan itu, hingga tiba-tiba Aluna datang ke divisi pemasaran. Para wanita yang kurang menyukai Aluna mencoba mengerjainya dengan memberikan tugas itu berharap Aluna tidak bisa mengerjakannya, tetapi tanpa di duga-duga Aluna dapat dan dengan mudah mengerjakannya" terangnya membuat Jeff diam

"Oleh karena itu selama sebulan ini laporan itu lebih cepat di antar dari sebelumnya, tetapi hari ini Aluna tidak datang bahkan tidak memberikan kabar. Jadi tugas itu belum selesai tuan, maafkan kami" ucap pak Faiz menyesal

"Apa gunanya kalian di gaji dengan tinggi dan fasilitas lengkap jika itu saja tidak bisa kalian kerjakan! Itu memang tugas kalian sebagai divisi pemasaran G! Atau memang kalian tidak mampu!" tekan Jeff

"Bahkan anak magang lebih hebat dari kalian!" lanjutnya lagi

"Saya kasih waktu sampai besok, jika berkasnya tidak selesai maka silahkan tinggalkan surat pengunduran diri!" ancam Jeff membuat pak Faiz membeku

Bekerja di perusahaan ini saja sangatlah susah, apalagi mendapatkan posisi sebagi ketua divisi lebih susah dan butuh waktu yang tidak sebentar, dan posisinya akan hilang jika berkas itu tidak akan selesai? Ada perasaan kesal dalam diri pak Faiz karena ulah Aluna dirinya jadi kena semprot.

"Silahkan pergi dan saya tunggu laporannya!" ucap Jeff tidak mau di bantah

"Permisi pak" pamit pak Faiz

Setelah pak Faiz keluar Ardan datang membawa kopi untuk Jeff, Ardan dapat melihat amarah masih mengelilingi Jeff. Tidak biasanya Jeff seperti ini karena biasanya Jeff sangat mahir mengatur dan mengolah emosinya, hari ini Jeff terlihat berbeda.

"Ada apa denganmu sobat? Tidak biasanya kamu seperti ini?" tanya Ardan serius

"Bukankah sudah biasa kita mendapatkan laporan sekali dua minggu dari divisi pemasaran? Ayolah sobat, kuasai dirimu! Ini seperti bukan dirimu" kekeh Ardan

"Apa saya terlalu keras pada Aluna?" tanya Jeff tiba-tiba membuat Ardan terdiam

"Apa kamu mencintai Aluna?" tanya Ardan balik tetapi kali ini Jeff tidak menjawabnya membuat Ardan menghela nafas berat

"Aku sudah menduganya sobat" kekeh Ardan membuat Jeff menatapnya dengan tatapan bingung hal itu semakin membuat Ardan tertawa terbahak-bahak

🐺🐺🐺

Semoga kalian suka ya, dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian seperti vote, subscribe, komen dan like ya, supaya author tetap semangat buat menulis.

riri-can

1
Eemlaspanohan Ohan
Jeff ngibulin anak ingusan
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
ya. orang orang yg. Iri. lah
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Lovely_88
Jangan kenp2 lg deh ama mrk thor baru jg saling menerima haizzz.
riri: Tunggu aja kelanjutannya yaa😀🤭
total 1 replies
rere
Luar biasa
🍏A ↪(Jabar)📍
*Jeff
🍏A ↪(Jabar)📍
*jelas Jeff
riri: Makasih banyak sudah mengingatkan 🥰/Heart//Heart/
total 1 replies
Riana Bws
Luar biasa
maria handayani
/Proud/
Monica Tjung
lanjut Thor semangat
riri: Terimakasih sudah berkunjung dan memahami saya/Cry/
total 1 replies
Hilda Yanti
next
Sweet Girl
Tor.... ayo lanjut.
semangat Tor...
riri: Terimakasih sudah memahami saya🥺
total 1 replies
Sweet Girl
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Sweet Girl
Bayangin luas tanahnya, seberapa luas ya...???🤔
Sweet Girl
ho'ooooo
Sweet Girl
Anak pintar
Sweet Girl
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Sweet Girl
jangan keceplosan terus Lun...
Sweet Girl
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!