NovelToon NovelToon
Lebih Dari Dia

Lebih Dari Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kravei

Leo Evano mencintai Bianca Anulika di hari pertama dia menatapnya. Namun, Bianca memiliki pria yang dia cintai bernama Gavin.
Padahal Gavin tidak mencintai Bianca sebaik yang dia harapkan, tapi Bianca bersikeras ingin setia terhadapnya.
“Sampai dia membuatmu menangis, aku bersumpah aku akan merebutmu darinya. Saat itu, aku tidak akan takut kau benci. Aku akan melakukan apa pun untuk menyeretmu keluar dari rumahnya.” Itu adalah apa yang Leo tanamkan dalam hati dan hari itu pun datang. Leo memantapkan diri, membuktikan dia bisa memperlakukan Bianca lebih dari pria yang dia cintai. Berharap bahwa Bianca akan segera mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kravei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Padanya!

Jauh di balik mobil. Ian yang tidak suka ikut campur urusan orang lain dipaksa menguping. Leo menelepon dan bertanya, “mereka bicara berdua?”

“Iyap.” Ian menjelaskan apa yang dirinya lihat, “Bianca berlutut di depan Gavin. Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan tapi sepertinya dia memohon agar Gavin memaafkannya.”

Leo melonggo, otak pintarnya seketika menyangkut dan tidak tahu apa yang harus dicerna. Leo mengakhiri panggilan dan berfokus pada jalan raya.

Sementara itu, Gavin baru saja tergelak. “Kenapa? Kau sudah muak dengannya atau kau muak dengan uang dan barang yang dia berikan?“

Bianca mengepal kedua tangan dan mengigit kasar bibirnya. “Aku mengerti bila kau marah, Gavin, tapi aku benar-benar menyesal. Hanya sekali saja, aku mohon maafkan aku. Aku tidak akan pernah mengulangi kesalahan itu lagi.”

Gavin ingin menerima Bianca kembali, berpikir akan lebih menyiksa Leo mengingat betapa Leo menginginkannya, tapi Gavin teringat pembicaraan mereka di atap kemarin.

“Jika kau benar-benar menyesal, seharusnya kau datang lebih awal.” Karena itu Gavin simpulkan Bianca hanya takut ketahuan, bukan karena menyesal. “Kau bahkan tidak memberitahuku selama ini aku bekerja di perusahaan milik Leo. Kau mempermalukan aku dan masih berani berharap aku menerimamu kembali? Aku tidak sudi memaafkanmu!”

“Tidakkah kau mencintai aku?” Bianca masih memohon, “selama ini aku juga berusaha mempertahankan hubungan kita. Aku berbuat satu kesalahan dan itu membuat aku menyadari betapa aku mencintaimu. Kau sungguh tidak bisa memaafkan aku hanya satu kali, Gavin? Kita sudah bersama lima tahun dan kita sudah menikah.”

Gavin menyunggingkan senyuman, membalas, “bahkan ayahmu senang kita tidak bersama. Dia tidak pernah menyukaiku sampai hari ini. Dia memandangku sebelah mata dan kau pun begitu. Kau tidak bisa datang dan pergi seenak hatimu.”

“Aku tetap menikahimu meski ayah tidak setuju. Aku selalu membelamu, tidakkah begitu? Karena itu, hanya satu kali ini saja. Aku mohon maafkan aku.”

Dari kejauhan Ian melihat Leo berlari kencang ke arah Gavin. Dia mengernyitkan dahi mempertanyakan, mengapa dia menggenakan bando telinga kucing?

“Kau keparat sialan!” Leo melayangkan tinju dadakan, Gavin berhasil menghindar dengan mengambil dua langkah mundur. “Apa yang kau lakukan pada Bianca, keparat!” Leo menarik kerah pakaian Gavin dan melototinya, wajah pemuda itu terlihat glowing dibuat cairan sheet mask yang mengering.

“Ah … akhirnya aku paham mengapa kau sangat marah kemarin.” Gavin terkekeh, mengejek, “itu karena hubungan mulai kalian berantakan? Sekarang kau mengerti seperti apa perasaanku di saat kau menghancurkan hubungan kami!”

Leo tidak terlalu mendengarkan karena fokusnya hanya pada Bianca. “Berdiri, Bianca,” pintanya. “Tolong berdiri,” ulangnya dan kali ini Bianca menurut. Perempuan itu berdiri dan menyapu lututnya yang terkena debu di lantai.

“Aku benar-benar ingin menonjok wajahmu, keparat!” Leo mengertak gigi di saat pandangannya kembali pada wajah Gavin. Cara Gavin memperlakukan Bianca lebih dari berhasil mengusik emosinya.

“Kau marah karena dia ingin kembali padaku?” Gavin tersenyum puas sementara Leo tidak banyak bereaksi—dia belum selesai mencerna apa yang sedang terjadi, tepatnya Leo tidak percaya pada apa kata Gavin dan berniat mendengar penjelasan langsung dari mulut Bianca.

Leo menarik nafas dan melonggarkan cengkraman pada baju Gavin, memutuskan untuk menyudahi pertengkaran yang bisa saja berubah menjadi ajang saling tonjok.

“Ayo pergi, Bian,” Dia menangkap lengan Bianca dan membawanya pergi.

“Benar, bawa dia pergi sebelum dia semakin tidak menyukaimu.” Kata-kata bernada ejek Gavin membuat Leo mengertak gigi. Emosinya melonjak drastis tapi Leo lebih tertarik berbicara pada Bianca daripada menghajar Gavin seperti sebelumnya.

Leo membuka pintu mobil dan membuat Bianca masuk ke dalam. Dari cara dia membanting pintu, Bianca bisa menebak seberapa tinggi amarah Leo saat ini.

Mereka tidak berbicara. Keadaan di perjalanan pulang senyap sampai kemudian mereka tiba di perkarangan. Leo menarik Bianca keluar dari mobil dan memasuki rumah. Dia lepas tangannya dan berkali-kali mengambil nafas panjang untuk tetap tenang.

“Kau serius ingin kembali ke orang itu?” Leo berusaha sangat keras untuk menjaga nada bicaranya, tapi gagal. Suara yang terlontar terdengar cukup keras, tapi Bianca tidak mau respon. Dia hanya menatap kosong dan menjaga mulutnya tetap tertutup.

“Aku benar-benar …!” Leo memejam mata sebentar sembari mengembus nafas panjang. Sebelum melanjutkan amarah, dia mengecek lutut Bianca untuk memastikan tidak ada yang terluka. “Aku marah, Bian!” lanjutnya. “Kau benar-benar ingin kembali padanya sampai kau berlutut di hadapannya? Karena itu kau berpura-pura bersikap baik padaku untuk membuat aku lengah?” Leo mencengkram pundak Bianca dan menjerit, “kau benar-benar ingin kembali padanya?”

“Tidak.” Akhirnya Bianca bersuara.

“Tidak?” Leo menatap binggung. “Apa maksudnya tidak. Kau jelas-jelas belutut dan memohon agar dia menerimamu kembali!”

“Aku hanya mencobanya.” Bianca menjelaskan, “aku pikir Gavin akan luluh ketika melihat wanita yang dia cintai memohon.” Bianca tersenyum pedih. “Aku sampai berlutut dan memohon tapi dia malah terlihat sangat puas.” Itu di luar dugaan.

Bianca tidak sanggup menjelaskan betapa hancur hatinya saat ini. “Bahkan kau yang bukan siapa-siapa tidak sanggup melihat aku memohon tapi mengapa suami aku sendiri tidak peduli? Lima tahun kami menjadi tidak berarti apa-apa untuknya. Dia ingin membalasku. Dia bilang aku mempermalukannya tapi aku tidak melakukan apa pun.”

“Bian …” Leo tidak tahu apa yang harus dikatakan karena merasa bersalah. Leo tidak akan pernah lupa bahwa salah paham Gavin disebabkan oleh dirinya menjebak Bianca dan membuatnya yakin kalau Bianca telah berselingkuh.

“Aku tidak sedang membahas apa yang sedang kau lakukan, Leo.” Kata-kata Bianca menyentak Leo. Ketika kontak mata bertemu, dia melanjutkan, “aku selalu memaafkan Gavin apa pun yang dia lakukan tapi dia bahkan tidak mau mendengarkan aku. Kau benar, mungkin Gavin memang tidak mencintai aku. Dia tidak akan sesenang itu melihatku berlutut jika dia benar-benar mencintaiku.”

“Aku akui Gavin sampai membencimu adalah salahku.” Leo menggengam tangan Bianca. “Tapi dia tidak benar-benar mencintaimu. Kau selalu menerima semua kekurangan dan memaafkannya bahkan ketika dia menyakitimu. Dia senang bersamamu karena itu, Bian.”

Biasanya Bianca akan menyangkal dan membela Gavin tapi kali ini dirinya tidak berdaya. “Aku akan menceraikannya.” Kali ini keputusan Bianca telah bulat. “Tidak ada gunanya mempertahankan pernikahan kami bila dia sendiri sudah yakin untuk tidak mempercayaiku.”

Kata-kata itu adalah apa yang Leo tunggu-tunggu selama ini. Mendengarnya langsung dari mulut Bianca membuatnya ingin menggelar karpet merah dan mengadakan acara besar-besaran dua hari dua malam.

“Kau akan baik-baik saja, Bian,” kata Leo, berusaha menjaga ekpresi wajahnya tetap tenang jangan sampai Bianca tersinggung melihat kebahagiaannya. “Gavin baik-baik saja tanpamu, maka kau juga harus begitu.”

Bianca sakit kepala, makanya tidak bisa terlalu banyak berpikir. Dia mengembus nafas dan menyudahi masalah begitu saja. “Aku ingin bertemu ayahku,” pintanya.

Kalau itu soal membahas perceraian, Leo dengan senang hati mengabulkan! “Aku akan mengantarmu,” katanya dan Bianca mengganguk sebagai respon.

Mobil yang ditumpangi berhenti di tujuan dalam waktu dua puluh menit. Bianca masuk ke rumah sementara Leo menunggu di mobil dikarenakan tidak ingin menggangu.

Akhirnya senyuman lebar Leo yang sedari tadi tertahan terlepas bebas. “Akhirnya! Akhirnya!” Leo merasa seperti ingin meloncat-loncat di atap mobil sambil menebar bunga, sangat puas dan lega. “Akhirnya Bianca akan menceraikannya.”

1
Jennifer Alexander
thorr semangat thorr aku di sini menunggu kelanjutan ceritanya /Drool//Smirk/
Kravei: Thank uuu🥰🥰🫶
total 1 replies
Masdi Masdi
sebenarnya AQ merasa Gavin GX cinta hanya merasa terbiasa aja jdi GX mau kehilangan. kalo Leo itu cinta Krn sebegitu terluka nya pun dia berusaha keras untuk tetap bertahan dgn hati tentunya tidak baik² saja untung nya GX sampai gila. di pertahankan pun selamanya Bianca tx akan pernah bahagia.
Kravei: Hihi wajib nantikan flashback di mana Leo galau parah karena Bianca mau persiapan nikah xixi
total 1 replies
Masdi Masdi
hai,,,salam kenal kak... rajin² update ya kak,agar kita GX lupa alur ceritanya.... sampai disini cerita nya bagus banget. AQ suka.🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Kravei: Siap, Kak … bakalan ditambah babnya kalau makin ramai
Makasih karena sudah meninggalkan komentar🥰<3
total 1 replies
Jennifer Alexander
thorr lanjutin ya ceritanya..ada aku di sini yg selalu menunggu kelanjutannya.. ceritamu bagus...kalo episode nya lebih banyak pasti lebih banyak yg baca /Smirk/
Kravei: Hihi makasih banyak, Kak🥰 nanti kalau makin rame, babnya ditambah juga yaaa <3
total 1 replies
Jennifer Alexander
lanjutkan thorr aku menunggu karyamu /Applaud//Kiss/
Jennifer Alexander
lanjut Thor aku sukaaa bangettt
Bening
ikut event dong cerita ini bagus banget
Bening
sama q juga pecinta second lead
Bening
bagus banget alur nya
Bening
bagus banget
Kravei
Hi, salam kenal, Kak🥰
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Mưa buồn
Jujur aja, ini cerita paling baik yang pernah aku baca.
Kravei: Awww thank you, Akak🥰
total 1 replies
Fatima Rubio
Wah, cerita yang luar biasa! Semangat terus author!
Kravei: Hi, Kak
Makasih ya🥰
Jangan lupa dilika dan follow supaya tidak ketinggalan!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!