Aluna Astery Geordan terkejut saat membuka matanya, tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba dirinya menjadi istri seorang konglomerat.
Seingatnya dia baru saja mem print proposal-nya hingga tiba-tiba tubuhnya tersengat listrik karena ada salah satu kabel yang terkelupas dan setelahnya Aluna tidak ingat apa-apa.
Yang lebih mengejutkan lagi Aluna terbangun di tubuh seorang wanita bernama lengkap seperti namanya dengan kondisi yang tengah mengandung, Aluna semakin tidak percaya jika suaminya tidak perduli padanya dan menganggapnya hanyalah orang asing.
Bagaimana kehidupan Aluna setelah berpindah tubuh? Akankah dirinya bisa kembali ke kehidupan lamanya? Atau Aluna akan terjebak dalam tubuh seorang wanita hamil itu selamanya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Silahkan baca novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minta Dilahirkan!
Sesampainya di rumah sakit Jeff langsung keluar dengan menggendong Aluna, melihat orang berpengaruh datang dengan wajah paniknya membuat reception dan dokter yang berjaga langsung mengambil tindakan dengan mengarahkan Jeff membawa Aluna ke sebuah ruangan.
"Sakit" isak Aluna memegangi perutnya
Para dokter pun memeriksa Aluna bahkan memberikan suntik penenang yang memang aman di gunakan oleh ibu hamil, hingga tidak lama nafas Aluna mulai normal bersamaan Aluna yang tertidur setelah di suntikkan obat penenang yang mengandung obat tidur.
"Bagaimana dok?" tanya Jeff serius
"Kondisi pasien sekarang lebih baik tuan, tetapi saya sarankan pasien tidak memikirkan hal-hal berat yang mengakibatkan stress dan berimbas ke bayinya" jelas dokter Harun
"Ngomong-ngomong kalau saya boleh tau, ada hubungan apa tuan Zephyr dengan pasien?" tanya dokter Harun menatap Aluna yang tertidur
Jeff menatap Aluna sambil menghela nafas panjang, apakah dia harus mengatakan hal yang sejujurnya jika Aluna adalah istrinya tetapi bagaimana jika hal itu tercium oleh awak media?.
"Saya hanya kebetulan melihatnya di jalan" jawab Jeff membuat dokter Harun mengerutkan keningnya
Anak kecil pun tau jika Aluna adalah orang terdekat Jeff melihat Jeff yang hanya mengenakan piyama tidur yang tipis, tetapi dokter Harun cukup menghormati privasi Jeff mengingat Jeff orang yang cukup berpengaruh di negara ini.
"Begitu ya tuan Zephyr, saya harap pasien tidak memikirkan hal-hal berat. Bayinya stress membuat ibunya kesakitan seperti itu" jelas dokter Harun
"Kalau begitu saya pamit tuan, kalau ada apa-apa tuan hanya perlu memencet tombol emergency" jelas dokter Harun setelah itu pergi di ikuti oleh asistennya
Jeff menghela nafas sebelum dirinya duduk di sofa sambil menatap tajam Aluna yang tengah memejamkan mata.
"Kamu selalu saja membuat ulah" ucapnya pelan menatap perut besar Aluna
Jika boleh jujur, selama ini Jeff selalu mengabaikan Aluna dan kandungannya. Biasanya setiap hari Aluna akan menunggunya di depan kamarnya dengan penampilan yang membuat sakit mata, dandanan Aluna selalu seperti wanita panggilan dengan pakaian yang kurang bahan, hal itu membuat Jeff tidak bersimpati akan kehamilan Aluna dan terkesan mengabaikannya. Tetapi selama sebulan ini, Aluna tidak pernah melakukan hal itu lagi, bahkan wajah Aluna selalu polos tanpa make-up, pakaian Aluna juga lebih sopan dan tertutup, awalnya Jeff mengira itu hanyalah akal-akalan Aluna saja untuk menarik perhatiannya tetapi melihat wajah polos Aluna dan selalu terkesan menjauhinya membuat Jeff berpikir ulang jika Aluna hanya cari perhatian.
***
Pagi harinya jam 8 pagi Aluna terlihat membuka matanya, Aluna menatap sekeliling dan tidak menemukan siapapun. Aluna merasa sedih karena berharap ada Jeff yang menemaninya. Sepertinya itu adalah perasaan Aluna sang pemilik tubuh karena tidak mungkin Aluna yang sekarang memikirkan hal itu.
Ceklek
Terlihat seorang dokter dan dua suster masuk membuat Aluna tersenyum manis, wajahnya masih pucat tetapi tidak melunturkan wajah cantiknya itu.
"Selamat pagi nyonya Aluna, bagaimana keadaannya sekarang?" tanya dokter Harun ramah
"Baik dok" jawab Aluna pelan
"Saya periksa tensi nya dulu ya nyonya" dokter Harun mengeluarkan alat yang digunakan untuk memeriksa tekanan darah
"Nah, tekanan darah nyonya masih rendah sekali. Saya sarankan jangan membuat suasana hati nyonya sedih, kasian nyonya dan bayinya juga" jelas dokter Harun
"Baik dokter, maaf" sesal Aluna menundukkan kepalanya
Air mata Aluna tiba-tiba mengalir disertai isakan kecil membuat dokter Harun dan dua suster itu panik, padahal mereka tidak melakukan sesuatu yang membuat Aluna kesakitan.
"Nyonya ada apa? Apa ada sesuatu yang membuat nyonya tidak nyaman?" tanya suster Melati memegang tangan Aluna berharap bisa memenangkan Aluna
"Aku tidak apa-apa, aku hanya sedih" isaknya
"Tarif nafas dalam-dalam dulu nyonya setelah itu hembusan perlahan" terang suster Melati
Bukannya tenang tetapi tangisan Aluna semakin kuat membuat tiga orang di ruangan itu semakin terkejut, mereka tengah dilanda kepanikan karena bisa saja hari ini terakhir mereka bekerja karena telah membuat seseorang yang bisa saja orang penting bagi tuan Zephyr menangis.
Ceklek
Pintu terbuka memperlihatkan sosok tampan yang tidak lain adalah Jeff membawa sebuah tote bag, penampilannya kini rapi dengan setelan jas berwarna hitam.
"Ada apa ini?" tanya Jeff serius sambil berjalan menghampiri Aluna yang menangis sesenggukan
Jeff menatap tajam tiga orang yang kini menampilkan wajah pucat, mereka tidak menduga jika aura yang di keluarkan oleh Jeff begitu pekat bahkan membuat mereka lemas.
"Tidak ada yang ingin bersuara?!" tanya Jeff dengan intonasi datar
"Maaf tuan Zephyr, saya juga tidak mengetahui penyebab nyonya Aluna menangis. Tiba-tiba saja nyonya Aluna menangis" jelas dokter Harun
Jeff menatap Aluna yang menggelengkan kepalanya sambil sesenggukan membuat Jeff menghela nafas panjang.
"Ada apa?" tanya Jeff lembut sambil duduk di ranjang Aluna
"Aku sedih" isak Aluna
"Sedih kenapa?" tanya Jeff sabar
"Tidak tau, tiba-tiba saja sedih" jawab Aluna
Tanpa berkata apa-apa Aluna memeluk erat Jeff sambil menangis, Jeff juga kaget tetapi tidak lama kemudian Jeff membalas pelukan Aluna sambil mengelus kepala Aluna.
"Dokter, aku pengen bayinya segera keluar supaya aku bisa pergi" pinta Aluna tiba-tiba membuat suasana mencekam
"Bayinya soalnya rewel terus, tiap malam pengen makan terus. Aku kan capek harus bolak-balik ke dapur dan masak tiap malam" adunya sambil sesenggukan
"Katanya kalau bayi udah berusia 8 bulan boleh segera dikeluarkan, ayo dok keluarkan bayinya" pinta Aluna menatap dokter Harun yang masih terdiam
"EHEM!"
Jeff berdehem keras membuat tiga anggota kesehatan itu tersadar dari lamunan mereka, mereka tidak menyangka akan berhadapan dengan maut pagi ini.
"Maaf nyonya, untuk mengeluarkan bayinya butuh banyak persiapan" ucap dokter Harun
"Apalagi kondisi nyonya yang tidak stabil dan timbangan bayi nya juga kurang, untuk mengeluarkan bayi dibutuhkan berat badan bayinya 2,9 dan juga kondisi nyonya harus vit" jelas dokter Harun membuat Aluna semakin memeluk erat Jeff
"Tapi aku kuat kok, aku masih banyak hutang. Aku bingung cara lunasi nya gimana? Dokter ada lowongan kerja nggak?" tanya Aluna polos membuat dokter Harun geram melihat wajah polos Aluna
"Diam dan jangan banyak bicara!" Jeff memperingati Aluna
"Tuh kan, dasar jahat! Mana ada suami yang bentak istrinya kalau lagi sakit, dasar jahat!" isak Aluna
Ketiga orang di ruangan itu terkejut, mereka tidak mengira jika Aluna adalah istri dari tuan Zephyr. Setahu mereka tuan Zephyr memang berniat menikah tetapi calonnya adalah seorang model yang memiliki paras wajah cantik dan mempesona, serta memiliki tubuh yang sempura. Bukan seperti Aluna yang memiliki wajah cantik tetapi sekaligus menggemaskan, tingginya juga hanya 160 saja, jika berdiri di samping tuan Zephyr paling tidak hanya sebatas bahu saja atau bisa saja di bawah bahu?.
🐺🐺🐺
Semoga kalian suka ya, dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian seperti vote, subscribe, komen dan like supaya author tetap semangat buat menulis.
riri-can