NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 21

Isak tangis Windi menguar dikamar Okan yang pintunya terbuka lebar pagi ini.

Selepas acara kumpul keluarga dalam rangka perayaan kelulusan Okan dan Abra, Windi menginap dirumah keluarga Abimana. Hari ini Windi ikut serta melepas kepergian orang yang sudah memiliki tempat berarti bagi hidupnya.

"Udah dong, kita masih bisa komunikasi. Nanti loe bisa nyusul kalau udah kelar kuliah." ucap pelan Okan mengusap punggung Windi.

"Hati hati disana ya..? jangan berbuat aneh aneh. Kalau ada apa apa hubungi gue. " ucap Windi menatap sendu wajah Okan yang tengah tersenyum kepadanya.

"iya..! Loe juga hati hati, jangan bertingkah aneh aneh. Ingat semua pesan dan janji yang udah kita sepakati."

Windi mengangguk, dan kembali pelukan perpisahan mereka lakukan. Ratu yang asa disana juga ikut bergabung memeluk sang kakak.

Okan, Windi dan Ratu, keluar bersama dari kamar itu, lalu menuju kelantai satu dimana sudah ada orang tua dan Queen.

"Kakak...!" seru Queen menubruk tubuh Okan. Menumpakkan tangis dipelukan sang kakak.

Sama seperti kepada Windi dan Ratu, Okan juga mengatakan hal serupa kepada Queen.

"Mama jangan sedih terus, aku pasti baik baik aja. Ini demi kebaikan kita ma..! mama sayang kan sama aku..?" kata Okan memeluk sang mama.

"Sayang, sayang banget. Kamu dan adik adikmu adalah nyawa mama, hidup mama. baik baik disana, selalu memberi kabar ya..?" balas Galuh.

"Iya..!" pelukan terlerai, berganti dengan sang papa.

"Saat kembali nanti, kakak harus sudah lebih baik lagi. Jangan sia siakan pengorbanan kita yang harus berpisah begini dengan sesuatu yang tidak berguna. Jaga diri baik baik, jadilah lelaki yang tangguh dan jauh lebih kuat kedepannya." pesan Benny.

"Pasti pa, ini terakhir kali aku mengecewakan kalian semua. Untuk kedepannya enggak akan lagi, aku janji akan membawa kabar baik waktu pulang nanti." balas Okan.

Saatnya meninggalkan orang orang yang disayang. Pagi syahdu bagi keluarga Benny Abimana, putra mereka akan pergi berkelana. Aksi tangis saling peluk, berkali kali menjadi ritual melepas kepergian sang putra dan kakak.

Dengan langkah gontai Okan berusaha memantapkan hatinya. Ditatapnya lagi satu persatu orang orang yang ia sayangi. Ditelisiknya rumah mewah nan megah bercat putih diseberang sana.

Dengan membuang nafas berat dan penuh kesakitan, Okan melangkah mencari secerca harapan dan kebahagiaan diluar sana.

"MAU KEMANA LOE...?" suara menggelegar Abra dari abang pintu pagar.

Okan menutup pintu mobil yang semula sudah ia buka "Cebong...!"

"Gue tanya loe MAU KEMANA..?"

"Gue mau mulai berpetualang, izinin ya..? Sebentar doang, janji gue."

"Enggak akan ada izin buat loe pergi." jawab tegas Abra "gue tau ini bakal kejadian, makanya gue tongkrongin ini rumah dari semalem. Jangan harap loe bisa pergi onta..!"

Ya, Abra sudah curiga dengan gelagat Okan, makanya dari semalam ia tidak sedetik juga memejamkan mata, terus mengawasi kediaman keluarga Abimana.

"Loe enggak kasihan sama gue..? loe tau kan gimana ini rasannya hati gue..? loe yang tiap hari ada disamping gue, udah seberapa banyak gue menyiksa diri Bra..?" ucap memelas Okan.

"Gue bilang enggak ya enggak..!" teriak Abra.

Security rumah keluarga Pamungkas, segera memberi laporan kesang majikan. Seisi rumah pun bergegas menuju rumah Benny, hanya Esra saja yang tidak.

"Gue mohon Bra, ngertiin gue sekali ini aja. Sebentar doang gue pergi, nanti pas loe melamar Irena gue balik. Janji gue..!"

"Oke loe boleh pergi..!" ucap Abra yang disambut senyuman lebar Okan "tapi lawan gue dulu, kalau loe bisa bikin patah kaki sama tangan gue, baru loe boleh pergi."

"KAKAK...!!"

"ABRA....!!"

"Papa sama mama jangan ikut campur." ucap Abra "diem semua."

"Jangan gila deh loe Bra..?"

"LOE YANG GILA..!" sentak Abra "mau pergi kan loe..? ya udah sini lawan gue. kalau loe bisa bikin patah kaki sama tangan gue, silahkan loe pergi."

Semua tidak tau harus melakukan apa. Para orang tua semakin pusing dan bingung menyaksikan adegan dua putra kesayangannya. Para adik hanya bisa menangis tanpa bisa berbuat apa apa, begitu juga Windi.

"Gue enggak bisa cebong..! udah deh loe jangan gila gini, gue pergi sebentar doang, ja-----

"SINI LAWAN GUE..!" suara laksana petir Abra menyela ucapan Okan.

Kak jangan begitu, jangan konyol kamu." lerai Tio.

"Jangan ada yang ikut campur..!!"

"CEBONG...!" seru keras Okan gantian. Kesabarannya sudah tidak bisa diuji lagi.

"Ya udah ayo..! loe atau gue yang duluan patah kaki sama tangan." sambung Okan seraya bersiap untuk melawan serangan Abra.

"KAKAK...!!"

"OKAN...!!"

"Maju loe sini..!" geram Abra.

Keduanya saling maju mendekat dan aksi saling memukul terjadi. Benny, Tio dan Ryan begerak gesit, melerai kedua pria itu.

"Lepasin aku, lepas...!" teriak Abra berontak saat tubuhnya dipegangi oleh kedua papa dan om nya.

"Sana kalau mau berangkat kak, cepet." titah Benny.

"ENGGAK...! Jangan pergi onta." teriak frustasi Abra sembari terus meronta.

"Maafin gue Bra, janji gue enggak akan lama." ucap okan sebelum masuk kedalam mobil.

"Enggak, onta jangan pergi, ONTA...!"

Mobil yang membawa Okan mulai bergerak keluar dari perkarangan Rumah.

Okan menatap nanar wajah wajah sedih keluarga serta Windi. Terlebih wajah Abra yang yang memerah. menangis seraya berusaha melepaskan diri dari kungkungan ketiga pria yang ia kasihi.

Mata Okan beralih menatap rumah keluarga Pamungkas. Dan disana, dijendela kaca kamar, sosok pemilik hati tengah menatap kearahnya. Entah apa maksud yang mau disampaikan Esra dengan ketidak munculan wanita itu. Tapi satu yang Okan dapat pastikan, Esra benar benar tidak menganggapnya penting.

"Baik baik ya Ra, semoga aku bisa secepatnya melupakan kamu. Selamat tinggal Ra, cintaku."

Ucap Okan dalam hati sebelum mobil yang membawanya melaju meninggalkan kawasan perumahan mewah itu.

"ONTA....!"

Teriak Abra setelah terbebas dari kungkungan, berlari hingga didepan pagar, melihat mobil yang membawa Okan menghilang.

"Brengsek...!" umpat Abra meninju udara "ONTA...!"

Tangisan semakin nyaring terdengar disana, Benny, Tio dan Ryan hanya bisa menghela nafas berat. Mereka bertiga mencoba bersikap kuat, semua demi orang orang terkasih yang kini sedang bersedih.

Suara orang berlari terdengar, semua mata pun teralih keasal suara.

"Kak Okan..!" teriak Esra menatap jalanan lengan diujung sana. "Kak, kita susul kak Okan, ayo kak..!" ajak Esra pada Abra sembari menangis tergugu.

"Iya, ayo...!" balas Abra.

"Berhenti kalian berdua, jangan ada yang kemana mana." larang Benny.

"PAPA...!" seru Abra dan Esra bersama.

"Biar Okan pergi dulu, semua demi kebaikan Okan dan kita semua." ucap Benny.

"Tapi, pah...!" ucap Esra dengan tangisan yang menderas.

"Esra...!" seru Tio, memberi kode agar putrinya itu menurut.

"Kak Okan..!" ucap tergugu Esra, sembari memeluk Abra.

Bak disebuah sinetron, pria dan wanita muda menangis berpelukan ditengah jalan, sementara dihalaman rumah ada para keluarga dan sahabat yang menyaksikan dengan menangis pula.

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!