NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Gadis Desa.

Menikah Dengan Gadis Desa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:24k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tidak ingin menikah dengan pria yang usianya hampir dua kali lipat dengan usianya, Lisnawati atau gadis yang akrab di sapa Lilis memilih melarikan diri dari kampung halamannya. dan siapa sangka di saat tengah melarikan diri ke kota ia justru tertabrak mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda kota yang tengah patah hati akibat ditinggal menikah oleh sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bekerja di butik.

Keesokan harinya, di sinilah Lilis berada di butik ternama berlantai dua milik mama Vivi. Bisnis yang digeluti mama Vivi sejak puluhan tahun lalu tersebut merupakan langganan para pengusaha kelas atas serta beberapa artis ibukota.

Ya, semalam mama Vivi berhasil membujuk Lilis agar tidak pergi meninggalkan rumahnya dengan menawarkan pekerjaan pada gadis itu.

Sebelum menikah dengan ayahnya Shaka yang berasal dari kalangan atas, mama Vivi hanyalah seorang gadis biasa yang berasal dari desa terpencil di daerah Jawa, dan beliau datang ke kota untuk bekerja. Saat melihat Lilis semalam, mama Vivi seperti bercermin pada dirinya sendiri di saat muda dulu. Datang ke kota tanpa sanak saudara, tapi untungnya ada orang baik yang bersedia memberinya tumpangan sampai dia mendapatkan pekerjaan.

Jika saat itu mama Vivi memiliki pendidikan yang cukup baik yakni S1 sehingga sedikit memudahkan dirinya mencari pekerjaan, berbeda dengan Lilis yang hanya tamatan SMA, sudah pasti akan sedikit kesulitan mencari pekerjaan di kota metropolitan, sehingga mama Vivi berinisiatif menawarkan pada gadis itu untuk bekerja di butik miliknya.

Sejujurnya Lilis sendiri masih ragu apakah dia bisa melakukan pekerjaannya dengan baik mengingat ia sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja sebelumnya. baru juga lulus SMA kedua orang tuanya sudah berniat menikahkan dirinya dengan kepala desa di desanya.

Mama Vivi mengulas senyum sambil mengusap punggung Lilis ketika menyadari ketegangan di wajah gadis berusia delapan belas tahun tersebut. "Santai saja, tidak perlu tegang, kamu hanya perlu sedikit belajar lagi pula kamu hanya akan menjadi asisten pribadi saya di butik." ujar mama Vivi.

"Ba_baik nyonya." Lilis sedikit lega.

Setelahnya, mama Vivi mengajak Lilis masuk ke dalam dan memperkenalkan Lilis pada para pegawai yang bekerja di butiknya tersebut.

**

Di perusahaan Wakana group di mana sejak beberapa bulan terakhir Shaka telah menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO di perusahaan yang di dirikan oleh ayahnya tersebut, Shaka terdengar berdecak kesal menyaksikan Rusli tertawa terbahak-bahak setelah mendengar ceritanya tentang kejadian yang menimpa dirinya semalam.

"Tante Vivi memang the best, beliau paham sekali jika putra kesayangannya ini baru saja di tinggal sang kekasih bertunangan dengan pria lain, makanya Tante Vivi meminta kamu menikah dengan gadis itu." usai berujar demikian, Rusli kembali tertawa terbahak-bahak, seakan menertawakan nasib naas yang kini tengah menimpa sahabatnya itu.

"Sialan Lo...." umpat Shaka. Kedatangan Rusli bukannya mengurangi beban pikirannya justru semakin membuatnya bertambah pusing saja.

"Memangnya kenapa kau tidak mau menerima tawaran dari Tante Vivi untuk menikah dengan gadis itu???." pertanyaan Rusli mendapat decakan kesal dari Shaka.

"Apa kau sudah gila?? Selain aku tidak mencintainya, dia sama sekali bukan tipeku."

Teringat akan penampilan Lilis yang menurutnya sangat kampungan membuat Shaka bergidik geli.

"Aku jadi penasaran dengan gadis itu." ujar Rusli di Landa rasa penasaran.

Tiga puluh menit kemudian, obrolan Shaka dan Rusli terpaksa berakhir mengingat sepuluh menit lagi Shaka ada meeting penting bersama kliennya.

Waktu terus berjalan, Pukul lima sore Shaka kembali ke rumah.

"Apa mama belum pulang, bi???." tanya Shaka ketika tak mendapati keberadaan ibunya di rumah.

"Belum den."

Shaka mengangguk paham. Ia berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Tak lama kemudian, mama Vivi dan Lilis tiba di rumah.

"Apa Shaka sudah pulang, bi???." tanya Mama Vivi.

"Baru saja Bu, sekarang den Shaka lagi di kamarnya." jawab bi Ita.

Sebelum beranjak menuju kamar putranya, mama Vivi beralih pada Lilis dan meminta gadis itu kembali ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya mengingat waktu hampir setengah enam sore.

Tiga kali mengetuk pintu namun tak kunjung mendapat sahutan dari dalam membuat mama Vivi memilih untuk langsung masuk saja.

"Mamah...."

Mama Vivi masuk ke dalam kamar Shaka dan secara bersamaan putranya itu baru saja keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk yang dililitkan pada pinggangnya.

"Apa benar semalam kekasihmu itu bertunangan dengan pria lain????."

Pertanyaan ibunya membuat Shaka menghembus napas bebas di udara.

"Sudah berapa kali mama bilang sama kamu wanita itu tidak pernah setia padamu, tapi kamu tidak pernah percaya dengan ucapan mama. ingat Shaka, jatuh cinta boleh tapi bodoh jangan!!!."

Sebelumnya mama Vivi pernah memergoki Tari bersama dengan pria lain di sebuah restoran. Sebagai seorang ibu sejak saat itu mama Vivi sudah memiliki firasat jika Tari bermain api di belakang Shaka, namun putranya yang sudah kepalang cinta tersebut tidak percaya dengan nasehatnya. setelah beberapa bulan berlalu akhirnya firasat mama Vivi terbukti, semalam Rusli keceplosan dengan mengatakan Tari telah bertunangan dengan pria lain.

Shaka masih diam saja dengan perasaan bersalah, merasa bersalah karena tidak percaya pada ibunya ketika itu.

"Sekarang terserah padamu, mama tidak akan memaksa kamu untuk menikah dengan Lilis, mama hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang tepat dan bisa menjaga kesetiaannya, dan menurut mama Lilis adalah gadis yang tepat." ujar mama Vivi sebelum beranjak meninggalkan kamar Shaka.

Di ambang pintu mama Lilis menghentikan langkahnya sejenak kemudian menoleh. "Satu lagi, mulai hari ini Lilis sudah bekerja di butik mama dan dia juga akan tinggal di rumah kita."

Kedua bola mata Shaka membulat dengan sempurna mendengarnya. "Tinggal di sini???." ulang Shaka, dan mama Vivi membenarkannya dengan anggukan.

"Kenapa gadis itu harus tinggal di sini sih, mah???." ada nada keberatan di dalam kalimat Shaka.

"Ini rumah papa dan mama jadi mama berhak memutuskan apapun yang menurut mama baik, tidak ada yang berhak menentang keputusan mama, termasuk kamu." tegas mama Vivi sebelum benar-benar meninggalkan kamar Shaka.

Shaka mengacak rambutnya Frustrasi, baginya gadis bernama Lilis tersebut ibarat sebuah virus yang harus di hindari olehnya, tetapi mengapa ibunya justru mengizinkan gadis itu tinggal di rumah mereka.

membayangkan setiap hari akan bertemu dengan gadis udik itu membuat Shaka semakin frustasi, bahkan frustrasi yang kini dirasakan Shaka melebihi rasa frustasinya saat ditinggal Tari bertunangan dengan pria lain.

Pukul setengah delapan malam Shaka turun dari kamarnya untuk makan malam bersama. mendapati meja makan masih kosong, Shaka menuju ke dapur mencari keberadaan mama Vivi, tapi bukannya mama Vivi yang di temukan Shaka di dapur melainkan Lilis yang sedang menyajikan hasil masakannya ke dalam mangkuk kaca.

Shaka memperhatikan penampilan Lilis dari ujung kaki hingga ujung rambut, penampilan yang kental dengan penampilan khas gadis desa membuat Shaka sungguh tak habis pikir dengan permintaan ibunya semalam.

"Kalau pun hanya tinggal dia seorang wanita yang ada di muka bumi ini aku tetap tidak akan menikah dengannya, lebih baik aku hidup sendiri seumur hidup." lirih Shaka yang kini tengah berdiri dengan posisi melipat kedua tangannya di depan da_da.

"Jangan bicara seperti itu, bisa jadi dikemudian hari justru kamu yang tergila-gila pada gadis yang kamu anggap udik itu."

Tanpa di sadari oleh Shaka ternyata sejak beberapa saat yang lalu ayahnya berdiri di belakangnya sembari memperhatikan gerak geriknya.

"Papah...."

"Mama kamu juga berasal dari desa, tapi buktinya mama kamu berhasil membuat papa sampai tergila-gila padanya."

"Itukan kisah cinta papa, bukan Shaka." ujar Shaka seolah menolak keras jika harus jatuh hati apalagi sampai bersanding dengan gadis udik seperti Lilis.

"Shaka....Shaka...." ayahnya menepuk pelan pundak Shaka kemudian mengajak putranya tersebut menuju meja makan.

Selamat datang di karya baru mommy sayangku semoga kalian suka. jangan lupa dukungannya ya.....😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏🙏

1
Dipa Syailendra
sampai sini udah seru aja.... /Casual/
Ani
aku berharap assisten Adi berjodoh sama ibu dosen Dalika
Ani
lanjut kak..
kali ini Shaka harus bertindak lebih tegas bila perlu lapor ke papa Arves biar dibangkrutkan sekalian tuh keluarga Tari
Eva Maulia
lagii
Badelan
bisa kena tikung nih shaka
Nofita Sari
bagus
Ani
😃😃😃😃😃😃😃 bahagianya diriku melihat dirimu terkalahkan oleh gadis desa.. menantu mama Vivi harus strong lah. dan gak plin plan
secret
good lika, sahabat yg baik
s n d i
jadi bucin kan shaka
Ani
bukan istirahat tapi tuan mu lagi olahraga biar cepat dapet momongan 😊😊😊😊😊
Selvia: 😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
total 1 replies
secret
next Thor 💪🏻
Selvia: 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
total 1 replies
dalen maharini
Lanjuuut yg byk! thor
KOPKAR 3G
seru
Lovely_88
Biar berjalan'y waktu Shaka bs ngebuktiin cinta'y ama lilis dan kesetiaan'y jgn sampai ada pelakor2 y thor
secret
baguuss, semangat thoorrr
secret
geramnya sm si taro
Lovely_88
Shaka harus ngeyakinin perasaan'y tulus jg cinta ama lilis donk kalau mau lilis percaya g ragu2.
Fadhil
mantap shaka tunjukan keseriusan kamu/Good//Good//Good/
secret
next thor, semangat
Fadhil
sabar lis es balok pasti akan mencair
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!