Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Kebahagiaan muncul di wajah seorang pria parubaya dengan senyuman lebarnya menatap sang istri yang saat ini berada di hadapan nya.

"Mah! Panggil tuan Danil pada sang istri yang hanya asik dengan bendah pipih yang di gunakan nya saat ini.

Hening tak ada suara sautan dari sang istri tercinta, akhirnya tuan Danil menghampiri sang istri semenjak beberapa terakhir ini nyonya Magdalena tidak pernah tersenyum, yang biasanya akan selalu memperhatikan dan mendukung keputusan suami dan putranya pun kini sirna bagaikan di telan bumi.

"Mamah kenapa sih? dengan menyentuh pundak sang istri tuan Danil berusaha menanyakan apa yang sudah membuat istrinya mendiaminya selama beberapa hari ini.

"Mamah tidak apa-apa!. Ucap dingin nyonya Magdalena dengan tetap fokus pada ponsel miliknya.

"Kalau papah bicara itu mamah dengerin! Bukan nya malah mainin ponsel!" emosi tuan danil pun tidak terkontrol karena sang istri mengacuhkan dirinya.

Prang..., benda pipih yang di pegang sang istri pun akhirnya hancur berkeping-keping karena emosi sang suami yang sudah memuncak dan tak dapat meredamnya dengan cepat tuan Danil merebut ponsel milik istrinya dan membantingnya dengan sangat kuat. Benda pipih yang murah rusak saat terjatuh pun akhirnya hancur karena benturan yang sangat kuat di lantai keramik yang ada di ruang keluarga.

"Mau papah apa Hah? Dengan berdiri bak singa mengamuk nyonya Magdalena siap untuk menyerang sang suami yang dengan beraninya sudah menghancurkan ponsel miliknya yang baru saja di belinya. Apa lagi harga ponsel itu tidak lah murah berkisar 50 jutaan.

"Mamah yang apaan. "Sejak kapan mamah berani melawan dan membentak papah! apa ini yang pernah papah ajarkan sama mama, 'tidak mah. "Papah tidak pernah melihat mamah meninggikan suara pada papah, di mana harga dirinya saya sebagai kepala keluarga di rumah ini!" bentak tuan Danil Sanjaya dengan mengeraskan rahang nya kuat tuan Danil tidak habis pikir karena begitu cepatnya sang istri berubah menjadi pembangkang.

"Papah yang udah mengubah mamah. "Semua itu hanya karena gadis desa itu, Keira ya karena dia rumah tangga kita retak! Papah sadar, mamah kaya gini itu semua karena ulah papah. Karena papah mengambil keputusan secara sepihak tampa meminta persetujuan dari mama! Bagaimana perasaan mamah, papah tidak tau. Semua hancur pah, hancur sudah!" semenjak gadis sialan itu datang kemari semuanya jadi hancur berantakan, kemana suami ku yang tidak pernah membentak ku, bahkan meninggikan suaranya di depan orang lain.

"Jika papah tetap ingin menikahkan Kevin dengan gadis pilihan papah, 'terserah? tapi ingat. mamah tidak akan pernah menggapnya sebagai menantu Sanjaya! Yang mama inginkan hanyalah Selena! Dan Selena lah yang akan menyandang menantu Sanjaya!". Tegas nyonya Magdalena dengan menatap tajam ke arah suaminya yang saat ini sudah mengepalkan tanganya dengan sangat lah kuat.

Di saat pertengkaran tuan Danil dan nyonya Magdalena ada seorang gadis yang mendengarnya dan tak terasa air matanya sudah mengalir dengan sendirinya.

Hiks...., hiks...., "Ternyata semua masalah ada pada diriku! Sebenarnya apa salahku Tuhan sehingga aku menerima semuanya.

"Kei kamu kenapa? Tanya Tania saat melihat sahabatnya itu menangis tersedu-sedu dengan air mata yang tidak dapat di bendung lagi.

"Ti-tidak apa-apa Tan, 'Aku hanya kelilipan!. Bohong Keira agar sahabatnya itu tidak mengetahui apa penyebab dirinya menangis.

"Jangan pernah membohongiku Kei! Aku tidak menyukaimu berbohong. "Sejak kapan kamu pandai berbohong? Tanya Tania dengan melepaskan pelukan nya dari Keira.

"Aku ingin ke kamar! dengan berjalan pergi meninggalkan sahabatnya Keira berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua di mana kamar nya berada.

Tania yang hanya diam membisu hanya bisa menatap kepergian sahabatnya seperti memendam sesuatu yang tidak ingin dia bagikan pada Tania.

"Aku tau, 'Pasti saat ini kamu sudah mendengar semua perdebatan antar tuan Dani dan istrinya! Ku harap kamu kuat, 'Kei, untuk menjalani kehidupan mu yang baru!?. Batin Tania dalam doanya untuk sang sahabat yang sangat di sayanginya itu.

☆☆☆☆☆

Di kediaman Hiller saat ini seorang pria parubaya sedang membujuk sang putri tunggal nya untuk makan, karena sejak pagi putri tercintanya itu tidak berniat menyentuh makanan atau keluar kamar sama sekali.

Karena sudah habis cara, akhirnya tuan Morgan berniat membujuk kembali sang putri untuk mengisi perutnya yang sedari tadi masih setia dalam kekalutan nya hanya karena seorang pria yang sangat di cintainya akan melangsungkan pernikahan yang akan di adakan sebentar lagi. Siapa coba yang tidak akan terluka atau merasa terpuruk saat orang yang di cintai atau di inginkan akan menikah dengan wanita asing, apa lagi wanita itu tidak pantas sama sekali bersanding dengan pria yang di cintainya.

"Sayang, 'Sejak tadi pagi kamu tidak makan. "Apa kamu tidak lapar sayang? Bujuk sang papah pada putrinya yang saat ini sedang merajuk tak mau bicara sama sekali.

Diam mematung bak hidup tak bernyawa saat ini itulah yang terjadi pada gadis cantik yang bernama Selena Hiller. Dengan mata sendu dan tatapan kosong gadis itu hanya menatap ke arah luar jendela yang sejak pagi sudah terbuka dengan sinar matahari yang measuk ke dalam kamar menerangi kamar gadis itu, namun hatinya saat ini tak seperti cerahnya matahari.

Lagi dan lagi tuan Morgan gagal meluluhkan hati sang putri, karena sudah merasa putus asa akhirnya beliau pergi meninggalkan kamar sang putri dengan mimik wajah yang tidak dapat di artika.

Ting.

Sebuah notice pesan masuk ke dalam ponsel milik gadis yang masih setia dengan pemikiran nya saat ini.

Selena yang masih merasakan kacaunya kehidupan nya dengan malas meraih ponsel miliknya yang di layar ponsel sudah ada nama siapa yang sedang mengirimkan pesan padanya.

"Kevin? dengan cepat Selena membuka sebuah pesan dari sang pujaan hatinya itu, padahal selama selena menjalin kerja sama dengan perusahaan Sanjaya Group dirinya tidak pernah mendapat pesan singkat dari pria yang sangat di cintainya itu. Tapi tumben dengan hari ini Kevin yang di kenal dingin dan cuek mengirimkan pesan singkat pada Selena.

Selena yang membaca pesan singkat pun tersenyum lebar, bak mendapat kan undian besar dia segera berlari menuju lantai bawah dan berteriak memanggil sang papah tercinta.

"Pah! papah!?. Teriak nya saat suda berada di ruang keluarga.

Dengan cepat Selena memeluk erat tubuh sang papah dan mengucapkan kata yang membuat sang papah mengeryit heran.

"Aku bahagia, 'Selena bahagia pah!. Ucap nya pada sang papah yang saat ini menatap nya heran, apa penyebab sang putri bisa berubah sikap dengan sekejap mata.