NovelToon NovelToon
Polygamy Or Divorce

Polygamy Or Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mom AL

Pernikahan adalah sebuah impian bagi semua orang, termasuk Zahra. Namun, pernikahan yang bahagia kini rusak akibat kehadiran orang ketiga. Evan selaku suami, mulai membandingkan Zahra dengan gadis lain.

Suatu hari dia memutuskan untuk menjalin hubungan hingga tidak memperdulikan hati Zahra. Akankah pernikahan mereka mampu diselamatkan? Ataukah Zahra harus merelakan suaminya bersama dengan wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 6 Melamar

Zahra dan Evan telah sampai di rumah, mereka bergegas menuju kamar sang Mama. Setelah membuka pintu kamar, Zahra melihat tubuh lemah mamanya yang terbaring di atas kasur. Wanita paruh baya itu masih memejamkan matanya.

"Mama," panggil Zahra pelan seraya berlari menghampiri Mamanya.

"Ma, Mama kenapa?" Zahra sangat khawatir dengan kesehatan Mama.

"Tenang, Ra. Sabar, Mama pasti akan segera bangun."

Tak lama kemudian, Mama membuka matanya .

"Zahra," lirih wanita itu.

Zahra menghapus air mata yang hampir saja menetes. "Ma, Mama sudah bangun? Mama kenapa, ma? Apa yang mama pikirkan? Sudah Zahra katakan Mama jangan terlalu memikirkan tentang adik, biarkan Zahra yang mencari info tentang dia."

"Kau jangan khawatir dengan keadaan Mama, Ra. Mama hanya kelelahan." ucap Mama diselingi batuk ringan.

Mama melihat ke arah Evan, beliau tersenyum dan disambut hangat oleh Evan.

"Tante, sebaiknya Tante jaga kesehatan. Biarkan Zahra yang menyelesaikan semuanya." ucap Evan mengimbangi keadaan.

"Tante percaya, Evan. Tante sangat mempercayai Zahra, karena ada kau yang selalu menemani zahra.''

Kedua anak muda itu saling tersenyum dan melempar lirikan. Zahra dan Evan memang sudah sangat dekat, hingga Mama berpikir untuk menjodohkan keduanya.

"Van, apa Mama bisa minta sesuatu darimu?"

"Selagi saya bisa, pasti akan saya penuhi, Tante."

"Menikahlah dengan Zahra."

Deg!

Zahra dan Evan kompak melongo mendengar penuturan dari sang Mama. Keduanya saling tatap dan menggeleng pelan.

"Ma, apa yang Mama katakan? Zahra dan Evan baru saja bertemu kembali. Jadi, mana mungkin —"

"Saya siap, Tante. Saya siap menikahi Zahra, karena saya sangat mencintainya."

Zahra terkejut dengan pengakuan Evan, pasalnya Evan tidak pernah mengatakan cinta pada Zahra. Tetapi, hari ini pria itu mengungkapkannya di depan sang Mama.

"Mas,"

Evan mengangguk, dia menggenggam jemari Zahra. "Ra, aku memang tidak pernah mengatakan tentang perasaanku padamu. Tapi, jujur di dalam lubuk hatiku, aku sangat tertarik padamu dan menginginkan dirimu agar menjadi istriku serta ibu dari anak anakku kelak. Jadi, maukah kau menikah denganku?"

Zahra menatap bola mata Evan yang memancar ketulusan, gadis itu terharu. Dia pun dengan cepat menganggukkan kepalanya.

Mama tersenyum bahagia, Zahra akan segera menikah, dan keinginannya satu lagi adalah putri keduanya.

"Mama harap semuanya berjalan lancar dan segera dilaksanakan."

"Tante tenang saja, saya akan berbicara pada om dan Tante saya untuk melamar Zahra secara resmi."

Zahra tersenyum bahagia. Kedua orang tua Evan telah tiada, dan sejak usianya menginjak sembilan belas tahun, Evan tinggal bersama dengan Om dan Tantenya.

****

Anna melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah, dia bersenandung ria sambil membawa barang belanjaannya.

"Anna!"

Suara Tante Linda menghentikan langkah Anna, gadis muda itu memutar bola matanya karena malas mendengar ocehan dari Linda.

"Oh, jadi begini kelakuanmu? Pergi tidak pamit, pulang membawa barang belanjaan yang sangat banyak! Kau takut jika Tante mengikutimu dan meminta sesuatu darimu? Hah! Dasar gadis licik." cibir Linda tanpa memikirkan perasaan Anna.

Anna tidak menggubris, dia melanjutkan langkahnya karena malas berdebat.

"Anna! Anna! Dasar keponakan kurang ajar." Linda pergi masuk ke dapur dengan menghentakkan kakinya di atas lantai.

Di dalam kamar, Anna mengembuskan napas berat. Entah mengapa sikap Linda padanya sangat kasar belakangan ini.

"Sudahlah, aku tidak peduli. Intinya, aku puas dengan apa yang ku dapatkan hari ini." Anna tersenyum lebar, dia membuka paper bag miliknya.

Tak lama kemudian, ketukan pintu terdengar dan Anna bergegas membukanya. Ketika berhasil terbuka lebar, Anna tercengang dengan kedatangan seseorang yang sangat tidak dia sukai.

"Fahmi?"

"Hai, Anna. Apa Tante Linda ada dirumah?" pria bernama Fahmi itu bertanya sambil mengembangkan senyum manisnya.

Anna menatap Fahmi dari atas sampai bawah, dia mengangguk dan mempersilahkan Fahmi masuk ke dalam rumah.

"Duduklah dulu, aku akan memanggil Tante." Anna pergi dari hadapan Fahmi.

'Dia masih saja bersikap cuek dan dingin, kita lihat saja nanti, kau pasti akan masuk ke dalam perangkapku, Anna. Lalu setelah itu, kita akan saksikan apa yang bisa kau lakukan.' batin Fahmi menatap punggung belakang Anna.

Di dapur, Anna melihat tantenya yang sedang menggoreng ayam untuk makan malam.

"Tante,"

Linda tidak menjawab panggilan Anna, bahkan wanita paruh baya itu tetap melanjutkan aktivitasnya.

"Tante, di depan ada Fahmi."

Linda sontak mematikan kompor, dia mengelap tangan lalu pergi begitu saja.

"Oh, ya, Anna, lanjutkan menggoreng ayamnya. Ingat! Jangan sampai gosong, paham?"

Anna mengangguk dan dia mulai melanjutkan pekerjaan tantenya.

"Mau apa pemuda pengangguran itu datang kerumah ini?" gumam Anna heran.

Linda menyambut tamunya dengan senyum bahagia, dia terus memasang wajah manis.

"Eh, Fahmi. Maaf, tadi Tante sedang menggoreng ayam di dapur."

Fahmi tersenyum tipis. "Tidak apa, Tante. Jika menganggu, sebaiknya saya pulang saja. Mungkin besok atau lusa saya datang lagi kesini."

"Tidak, Fahmi!" cegah Linda karena dia yakin kedatangan Fahmi kali ini membawa berita bahagia. "Ada apa nak Fahmi datang kesini? Apa ada perlu dengan Tante, atau Anna?"

"Sebenernya saya datang kemari untuk melihat Anna, tapi saya juga punya sedikit kepentingan dengan Tante."

"Katakan saja, Nak Fahmi. Tidak perlu risau."

"Saya datang kemari untuk melamar Anna."

Anna yang mendengar tujuan Fahmi datang kerumahnya hanya mampu melongo, tubuhnya serasa kaku dan tanpa sengaja nampan yang dia pegang jatuh begitu saja hingga gelas pun pecah berserakan di lantai.

"M—maaf," ucap Anna pelan dengan tubuh gemetar.

Linda mengeraskan rahangnya, dia sangat malu akan sikap Anna yang terlihat ceroboh.

"Anna, apa kau tidak bisa berhati-hati?" bentak Linda.

"Sudahlah, Tante. Mungkin Anna kaget dengan pembicaraan kita tadi." Fahmi melirik ke arah Anna yang sibuk memunguti pecahan gelas. "Anna, kemarilah! Ada yang ingin aku bicarakan padamu."

Gerakan tangan Anna terhenti, gadis itu mendongak dan menatap Fahmi. Dia berjalan ke sofa.

"Ada apa?"

"Tidak perlu sok polos seperti itu, Anna. Aku yakin kau pasti sudah mendengar pembicaraan kami tadi."

"Lalu?"

"Aku ingin meminta persetujuan padamu, apakah kau mau menikah denganku?"

Anna tersenyum remeh, dia menarik napas lalu menghembuskan pelan. "Maaf, Tuan Fahmi yang terhormat. Saya sama sekali tidak tertarik dengan Anda, dan saya tidak mencintai Anda sedikitpun. Lalu, bagaimana mungkin saya setuju untuk menjadi istri Anda?"

"Anna, jaga bicaramu!" tukas Linda kesal.

"Kenapa, Tante? Apa yang aku katakan tadi benar bukan? Mengapa Tante tidak terima?" Anna menentang Linda dengan kasar. "Sekali lagi saya tegaskan, Tuan Fahmi. Saya tidak akan menikah dengan Anda! Titik."

Fahmi tidak bisa berkata-kata, dia geram akan ucapan dari Anna barusan. Dirinya di tolak mentah-mentah seperti ini, sangat tidak bisa diterima. Bagaimana mungkin, seorang anak tambang batubara di tolak oleh gadis biasa seperti Anna.

"Tante?"

"Nak Fahmi, kau tenang saja. Tante akan membujuk Anna, dan Tante pastikan jika Anna mau menerima lamaranmu. Hm?" Linda tersenyum, dia mencoba untuk menenangkan Fahmi. Tentu saja dirinya setuju jika Anna menikah dengan anak orang kaya seperti Fahmi.

"Baiklah, saya percaya dengan Tante. Saya harap Tante bisa membuktikan ucapan Tante ini. Kalau begitu, saya permisi dulu." Fahmi beranjak dari sofa, dia melirik kamar Anna terlebih dahulu lalu pergi dari rumah itu.

Setelah Fahmi pergi, Linda mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Dia bersiap untuk memaki gadis muda itu.

Bersambung

1
Norahsikin Ismail
Lanjutkan lg cite nye ngan lebih lg
Rahmad Wicakj Sono
lanjut thor jadoh nya zahra regan ajalah thor
Linda Yohana
Bagus alur ceritanys
Anis Rohayati
plis ka up yang bnyk seru bgt aplagi ada ayang regan dan zahra behh seru bgt 😍😍😍😍😍
Anis Rohayati
hahahhah mampus kau jalang anna di acuhkan si smpah evan kaga sabar gua liat si jalang anna kegugyran dan kehancuran nya bnr2 muak liat kejahtan nya dan kelicikan nya
Anis Rohayati
sumpahh ganteng bangetttt regan poko nya ayang zahra sma ayang regan cocok bgt sumpahhh paber parah gua baru pertama kli liat regan dan zahra bikin kaga bisa nahan senyum 😍😍😍😍😍😍🤩🤩🤩😘😘😘😘
aca
biar kan pergi biar kapok
Anis Rohayati
sumpah mudah2han tuh si jalang anna hamil ank laki2 lain biar mampus tuh si smpah evan dah di bohongin sma jalang nya apalgi kejahatan si jalang anna karna dah ngebunuh ibu nya zahra dengan keji mudahan2han masuk penjara di hukum mati dah lebih baik lo seneng2 dulu jadi pemuas nafsu si smpah evan dah gitu pada waktu nya kejahatan kebohongan lo kebongkar dan kehancuran lo lagi nunggu di depan mata
🌺°°äRïes🌺 ™: Sabar, kak. Perjalanan masih panjang 😂🙏
total 1 replies
Anis Rohayati
bagus gua suka gaya zahra tegas dan kabur dari si smpah evan hayo zahra gugat jangan bodoh lo harus ceraikan si smpah evan si tukang zina jangan menye2
Anis Rohayati
oy kak gua nunggu bgt cerita nya kpn up nya jadi jenuh gua nunggu up nya
Anis Rohayati: kata nya janji besok up di tunggu2 ga ada mulu hadeh
🌺°°äRïes🌺 ™: Insya Allah besok Othor mulai up ya Kaka 🙏🥲
total 2 replies
Anis Rohayati
jalang ana mau aja lo di jadiin budak nafsu si evan mau aja di bodohi si evan apalgi omong kosong si evan cinta sma lo itu bohong jalang ana liat aja si evan cinta mati ke zahra tapi tenang zahra dah jiji sma si evan dan zahra akan ceraikan si evan dan lo bisa jadi pemuas nafsu si evan
Anis Rohayati
hahhah gua pengen ketawa liat si monyet evan terlalu percaya bgt sma si jalang ana hamil ank nya hey si jalang anna main sma bnyk laki2 ga mungkin itu ank kandung lo monyet evan tapi ga papa sampah sma smpah pantes d satukan
Anis Rohayati
jiji aing liat si jalang ana dan si monyet evan bnr2 manusia hina hayo zahra cepet kabur dan gugat di pengadilan jangan jadi wanita menye2
Jue
Ini salah satu lagi wanita tidak pintar mahu cerai pun harus bertengkar dulu , Kalau aku terus aja ke pejabat agama , Ini harus bertengkar dulu kemudian di kurung , Di kasi fikiran itu mikir .
Fatma Kodja
kapan thor ceritanya dilanjutkan 🙏🙏
🌺°°äRïes🌺 ™: Sabar ya kak, othor nya lagi padat RL 🥲🙏
total 1 replies
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍
Yuliana Tunru
suami biadab smoga z.evan dan anna kecelakaan biar cacat dan anna keguvuran sdh terlalu lamq anna jahat bisa2 mama x jg meninggal.krn ulah jahat x
aca
lanjut
Fatma Kodja
kena kan Anna akhirnya Zahra mendatangkan Jhon, siapa suruh mau berbohong ke Zahra kalau lagi pdkt dengan Jhon, tapi sepandai-pandainya kalian menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga, dan sampai Zahra mengetahui perselingkuhan kalian maka siap" terima kensekuensinya
Fatma Kodja
Anna memang perempuan ular sangat licik tapi sayangnya Evan sudah masuk jebakan Anna dan sebentar lagi rumah tangganya akan berada di ujung tanduk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!