Laura Veronica, dia merupakan seorang mahasiswi jurusan manajemen bisnis. Dia bisa di bilang wanita barbar di kampusnya, prilaku Laura memang sembrono dan centil.
Suatu hari, kebetulan ada dosen baru yang bernama Dimas Adamar, pria tampan namun berwajah dingin. Postur tubuhnya yang gagah membuat Laura terpikat akan pesonanya.
Akankahkah pria itu terpikat oleh pesona wanita barbar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 Merestui
Pada pukul 10:00 siang, tepatnya di sekolah dasar. Amelia nampak tak bersemangat. Ketika banyak seorang ibu yang duduk bersama putra dan putrinya. Dia hanya duduk sendirian di depan ujung sana.
Wajah Amelia nampak murung dan sesekali dia melirik pada teman-temannya yang duduk bersama ibunya. "Huft.. Padahal lebih baik aku menyuruh nenek yang menemaniku hari ini. Ibu selalu sibuk, bahkan di acara penting seperti ini." Gumamnya sambil menunduk.
"Para hadirin semuanya, untuk memperingati hari ibu. Sekolah kami mengadakan lomba puisi bagi murid-murid. Saya akan mengabsen mulai dari urutan pertama. Amelia Adamar! Silahkan naik kepanggung! "Ucapnya memanggil di akhir kata.
Degh.
Urutan absen Amelia memang paling awal, otomatis dia pun akan di panggil yang pertama. "Maaf bu guru, saya tidak membawa kertas tulisan puisinya. Dan juga, ibu saya tidak bisa ikut hadir hari ini." Ucapnya langsung berdiri.
"Eh, ibu kamu gak datang?" Tanya guru pada Amelia.
Amelia pun hanya menggeleng tanpa mengucapkan satu kata pun. Bisa di bilang saat ini, dia sedang menahan marah dan tangisnya di depan semua orang.
"Ya sudah, gak papa kok Amel. Mungkin ibumu sedang berhalangan hadir karena ada kesibukan." Mencoba menenangkan Amelia. "Baiklah, saya akan lanjut absen lagi!" Ucap sang guru.
Beberapa jam kemudian.
Acara pun hampir selesai. Dan benar saja, sampai sekarang pun Vina tidak kunjung datang ke sekolah.
"Andai sekarang hari ayah, pasti ayah akan datang." Gumamnya sambil berjalan lesu keluar ruangan.
Dugh!
"Awwwh." Amelia memegang pundaknya. Dia pun langsung menatap seseorang yang menabraknya.
"Ya ampun, maaf ya Amel. Aku gak sengaja!" Ucap seseorang yang tak lain teman sekelas Amelia.
Saat itu juga Amelia hanya terdiam dan sedikit menganggukkan kepalanya. Bahkan dia pun melangkahkan kakinya kembali dengan tidak semangat.
"Pfft.. Kasihan, dia gak punya ibu." Celetuk seseorang yang tadi menabrak Amel.
Otomatis Amelia pun memberhentikan langkahnya dan menoleh pada teman sekelasnya tersebut. "Apa kamu bilang?" Tanyanya dengan wajah terkejut.
"Kenapa? Mau marah? Emang faktanya saja kau gak punya ibu, lihatlah sampai sekarang. Ibumu tak kunjung hadir, hahaha." Tertawa di akhir kata.
Tangan Amelia langsung mengepal, dia tidak menyangka bahwa teman sekelasnya tersebut akan menghina dan menertawakannya. "Kenapa kamu bicara seperti itu? Aku masih punya ibu,kok! Ibu sedang sibuk, dia gak bisa datang!!" Seru Ameli sambil meninggikan suaranya.
"Halah, banyak alasan. Bilang saja kau bukan anak yang berguna." Celetuknya.
"Kau....."
Tap,... Tap,... Tap,...
"Amelia. Maaf,bunda terlambat." Ucap seorang wanita cantik dari arah belakang Amelia.
*****
Sebelumnya.
"Permisi, apa anda menyebut nama Dimas Adamar?" Celetuk seorang wanita paruh baya dari arah belakang.
Laura dan Rika pun terkejut. Pasalnya, mereka sedang membicarakan tentang kekasih Laura yang merupakan suami seseorang.
"Ah, maaf. Anda siapa ya?" Ucap Rika yang bertanya pada seseorang tersebut.
Seorang wanita paruh baya tersebut nampak menyunggingkan senyumannya, dia seperti memiliki niat sesuatu di pikirannya.
"Perkenalkan, saya Riana Adamar. Apakah yang kalian bicarakan adalah Dimas Adamar yang merupakan seorang dosen di Universitas A?" Jawabnya.
"Eh b-benar. Apa anda......" Laura melihat Riana dari atas sampai ke bawah.
"Saya ibunya." Seru Riana dengan bibir tersenyum.
"Apa!!" Pekik Rika terkejut saat mendengar jawaban dari Riana yang mengaku sebagai ibu dari Dimas Adamar.
Memang benar, Riana ini adalah ibu dari Dimas. Dia kebetulan juga sedang berbelanja di mall yang di kunjungi Rika dan Laura.
"Jadi, yang mana kekasih Anak saya?" Tanyanya sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga.
Degh.
Seketika Laura langsung panik, bisa di bilang dia saat ini takut. Bagaimana jika ibunya Dimas akan memakinya karena Dimas sudah berani berselingkuh. Pikiran Laura pun langsung kacau saat ini.
"Woi sialan, jawab tuh! Mertua lo lagi nanya. Gue diem aja deh. Lo sana yang jawab." Gerutu Rika dengan pelan sambil menyenggol tangan Laura.
"Bangsat, diam lo! Gue lagi panik begini juga. Bagaimana jika dia menjambak rambut gue dan menampar gue!" Jawabnya dengan bicara pelan.
Arah mata wanita paruh baya tersebut tertuju pada Laura. Dia melihat Laura dari atas hingga ke bawah. Bisa di bilang dia tertarik dengan Laura, wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang bagus bahkan kulit Laura pun putih. Dia bisa menarik perhatian semua orang.
"Apakah kamu kekasih anak saya?" Ucapnya dengan menunjuk ke arah Laura.
Laura terkejut, bahkan dia bingung harus menjawab apa. Saat ini dia benar-benar panik. "Itu.... Saya..... Nyonya, maafkan saya, saya berjanji tidak akan mengusik keluarga pak Dimas dan saya akan berhenti untuk mendekatinya lagi." Pekiknya dengan spontan.
"Bagus, kau memang pantas untuk putraku." Celetuknya. Jawaban Riana di luar dugaan, Laura mengira jika dirinya akan di maki dan di tampar oleh Riana.
"Eh....." Laura dan Rika melirik satu sama lain. Mereka bingung harus senang atau takut.
"A-apa maksud anda, nyonya?" Ucap Laura yang sedikit kebingungan dengan jawaban Riana.
Tiba-tiba Riana menyentuh tangan Laura. "Ambil putraku dari wanita itu, aku merestui hubungan kalian." Ucapnya dengan meyakinkan Laura.
Mata Laura langsung melotot karena terkejut. Dia gak habis pikir dengan ucapan ibunya Dimas yang malah mendukungnya menjadi orang ketiga.
"Ayo kita belanja bersama, aku akan membelikan pakaian yang bagus untuk kalian." Menarik tangan Laura dan berjalan masuk ke dalam mall.
Rika sedari tadi mematung seperti pohon. Dia merasa ini seperti mimpi namun juga sangat nyata. "Waw!"
Bersambung.
єηєg ρgη мυηтαн... кαυ ∂gя
double up!!