NovelToon NovelToon
My Genius Twins Baby And CEO

My Genius Twins Baby And CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / patahhati / Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:39.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Haura, seorang gadis pengantar bunga yang harus kehilangan kesuciannya dalam sebuah pesta dansa bertopeng. Saat terbangun Haura tak menemukan siapapun selain dirinya sendiri, pria itu hanya meninggalkan sebuah kancing bertahtakan berlian, dengan aksen huruf A di dalam kancing itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MGTB And CEO BAB 27 - Hadiah Dari Arrabela

Setelah panggilannya dengan Azzam terputus, Arrabela langsung bergegas pergi ke rumah sang paman, Adam.

Ia berpamitan dengan Monica melalui pesan singkat, karena akan merepotkan untuk mencari tantenya itu di Mansion sebesar ini.

20 menit perjalanan, akhirnya Arrabela sampai di rumah Adam. Rumah yang nampak begitu mewah, meski tak sebesar mansion yang menjadi tempat tinggal sang istri.

Arrabela langsung disambut dengan begitu ramah, karena sebelumnya pun Adam sudah memberi tahu para pelayan jika Arrabela akan menginap disini.

"Tante Luna? tante ada disini?" sapa Arrabela pada wanita dewasa bertubuh tinggi semampai itu. Luna tersenyum, seraya menunduk hormat pada Nona Muda.

"Tuan Adam sudah menunggu Anda," jelas Luna dan Arrabela hanya mengangguk.

"Tante selalu ada didekat uncle ya? seperti seorang istri," celoteh Arrabela dengan polosnya, berjalan dengan riang menuju ruangan dimana sang paman berada.

Mendengar itu, Luna tak memberi tanggapan apapun, terus berjalan didepan dan membimbing sang Nona Muda yang mengikuti langkahnya. Karena memang inilah pekerjaannya, selalu berada didekat Adam.

Melewati pembatas jarak antara wanita dan pria, mereka adalah partner.

Sampai disebuah ruangan, Luna segera membuka pintu itu dan mempersilahkan Arrabela masuk. Sementara ia sendiri, masuk ke ruangan lain yang tak jauh dari ruangan itu.

"Uncle!" teriak Arrabela dengan suaranya yang renyah, Adam segera bangkit dari kursi kerjanya dan menyambut kedatangan Arrabela.

"Jadi Mama dan Papa pergi keluar negeri, dan Arra akan menginap di rumah uncle sampai mama dan papa pupang?" tanya Adam dan Arra mengangguk mantap, setelah mereka saling melepas dekapan.

Untunglah, Azzam memberinya misi disaat yang tepat, jadi Arrabela tak pusing memikirkan alasan untuk menginap disini.

"Tapi aku baru pertama kali ini datang kesini? jika uncle tidak keberatan, bolehkah aku tidur bersama uncle?" tawar Arrabela dengan wajahnya yang memelas.

Bukannya kasihan, Adam malah merasa gemas.

"Baiklah, dengan satu syarat," jawab Adam seraya menunjukkan jari telunjuk tangan kanannya.

Melihat itu, Arrabela seperti melihat Azzam pada sang paman.

Arrabela tercenung sesaat.

"Syarat apa?" tanya Arrabela kemudian.

Dan Adam langsung tersenyum lebar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di rumah Haura.

Setelah makan malam, Azzam dan Azzura kembali ke kamarnya masing-masing. Tapi diantara kamar mereka, ada pintu penghubung di dalamnya, kata Azzura itu adalah pintu Ajaib.

Dan untuk yang kesekian kalinya, Azzura memanfaatkan pintu ajaib itu.

Disaat sang kakak sibuk belajar, ia masuk kesana tanpa permisi.

"Abang," ucap Azzura dengan suaranya yang merengek, ia duduk disisi ranjang dan memperhatikan sang kakak yang menoleh ke arahnya.

"Kenapa kesini? kamu tidak belajar?" tanya Azzam langsung, dengan tatapannya yang datar, tanpa ekspresi.

"Kenapa hari ini ayah tidak menemui kita ya? atau jangan-jangan dia hanya bohong, dia sebenarnya bukan ayah kita," jawab Azzura tidak nyambung.

Mendengar itu, Azzam melambai dan meminta sang adik untuk mendekat. Hingga Azzura berdiri tepat dihadapannya.

"Ayah sudah lama meninggalkan kita, dan ibu marah akan hal itu. Ayah butuh waktu untuk membuat ibu memaafkan nya, karena itulah sekarang ayah belum bisa menemui kita," jelas Azzam, agar sang adik mengerti.

Tapi mendengar itu, Azzura malah semakin murung.

"Jadi kalau ibu tidak bisa memaafkan ayah, kita tidak akan bertemu dengan ayah lagi?" tanya Azzura menuntut penjelasan.

Azzam tak langsung menjawab, masih memikirkan jawaban yang kira-kira tidak menyakiti sang adik.

Namun cukup lama berpikir, ia tak menemukan jawabannya, hingga ponselnya yang tergeletak di atas meja belajar itu bergetar.

Ada panggilan video dari Arrabela, melihat itu, Azzam mengeryit bingung.

Untu apa malam-malam begini video call, pikirnya tak habis pikir.

Azzam hendak menolak panggilan itu, namun kalah cepat dengan Azzura yang lebih dulu merebut ponsel itu dan menjawabnya.

Hingga nampaklah wajah Arrabela didalam panggilan itu.

"Zuraa!" pekik Arrabela dari seberang sana.

Azzura tersenyum lebar dan melambaikan tangannya, menyapa.

"Dimana Azzam?" tanya Arrabela dan Azzura segera menggeser ponsel itu kearah sang kakak.

"Aku punya hadiah untuk kalian," ucap arrabela lagi yang begitu antusias.

Sontak Azzura dan Azzam memperhatikan lekat layar ponselnya.

Senyum mereka tertahan, saat melihat Arrabela menggeser ponselnya kesisi kanan, dan nampaklah ayah mereka.

Adam diujung sana tersenyum dengan begitu teduh.

Namun lidah Azzura begitu kelu untuk memanggil Ayah, dan Azzam pun sama. Kecanggungan itu masih menyelimuti kedua anak ini, terlebih seharian ini Adam tak menampakkan diri, setelah kemarin ia mengakui diri sebagai ayah mereka.

"Zura sayang, Zura tidak ingin berbicara dengan ayah?" tanya Adam saat melihat Azzura yang hanya terdiam, ia tahu anak perempuannya ini sebenarnya begitu cerewet.

Azzura bergeming, ia malah menoleh pada sang kakak. Seolah meminta izin untuk bicara dan menyebut nama Ayah.

Dan melihat itu, Azzam mengangguk kecil.

"Kenapa hari ini ayah tidak menemui kami?" tanya Azzura akhirnya.

Mendengar suara sang anak, sejenak Adam merasa haru, namun sekuat tenaga ia meredam emosinya itu. Ia tersenyum begitu lebar dan menatap lekat wajah kedua anaknya.

"Maafkan ayah Ya, nanti, kita pasti akan selalu bersama, sekarang ayah sedang membujuk ibu Haura untuk memaafkan ayah," jelas Adam apa adanya.

Dan mendengar itu, Azzura mengangguk setuju. Tidak perlu terburu-buru, tahu jika ia masih memiliki seorang ayah saja sudah membuat Azzura begitu bahagia.

Cukup lama, mereka berempat melakukan panggilan video itu. Saking asiknya, hingga Azzam dan Azzura tak menyadari jika sang ibu sudah masuk ke kamar mereka.

Mereka berempat tersentak, saat melihat wajah Haura tiba-tiba muncul didalam ponsel.

Haura berdiri tepat dibelakang Azzam dan Azzura.

Seperti membeku, keempat orang itu terdiam

Dengan perlahan Azzam dan Azzura berbalik dan melihat sang ibu yang menatap mereka lekat.

"Maafkan kami Bu," ucap Azzam, mengakui kesalahannya.

Tapi bukannya marah, Haura malah makin merasa bersalah. Ia tak memikirkan bagaimana bahagianya Azzam dan Azzura bertemu dengan sang ayah, tapi ia malah melarang Adam untuk menemui kedua anaknya.

Tak langsung menjawab, Haura malah mendekat dan ikut berada di dalam panggilan video itu.

"Maaf ibu Haura, aku hanya menemani Arrabela menelpon Azzam dan Azzura, bukan aku yang menelpon mereka," jelas Adam sungguh-sungguh, sengaja memanggil Haura dengan embel-embel ibu, karena kini banyak anak-anak.

"Ibu Haura, kenalkan, namaku Arrabela, aku adalah keponakan uncle Adam dan juga teman Azzura dan Azzam, tapi sekarang kami saudara kan? aku hanya ingin merayakan itu, karena itulah aku menelpon Azzam dan Azzura." Arrabela ikut menjelaskan pula.

Sementara Haura, hanya mampu menghembuskan napasnya dengan pelan.

"Arra sayang, Azzam dan Azzura, coba lihat sekarang jam berapa?" tanya Haura, sontak ketiga nama yang disebut dan satu yang tidak disebut itu melihat kearah jam dinding, jam 10 malam.

Jam yang sangat larut untuk anak usia 6 tahun, harusnya sedari jam 9 tadi mereka sudah tidur.

Dan seketika itu juga mereka merasa bersalah.

"Maaf Ibu," ucap Azzam, Azzura dan Arrabela kompak.

Sedangkan Adam, menelan salivanya dengan susah payah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sapa Author 👋

Jangan lupa dukungannya ya, Insya Allah Adam dan Haura akan up setiap hari jam 5 subuh.

Jika berkenan, terus berikan dukungannya ya, like dan komen sebanyak-banyaknya, Vote dan juga Hadiah.

Karena dengan dukungan kalian, buat author jadi semangat nulis, meski hujan badai ataupun panas terik 🙈😆

Salam AH ( Adam & Haura) 🌹

1
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
Luar biasa
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
stress 🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
jus doang😭🤣🤣
Mommy El
pertemuan yang mengezutkan ( baca mengharukan). untung saja gak ke duluan si Monica.
Mareew
Luar biasa
Sri Lestari
Buruk
nurasyifah jennifer jelap
Luar biasa
nurasyifah jennifer jelap
Lumayan
Lastri82 Las3
Luar biasa
Wan Diu Diu
Kecewa
Wan Diu Diu
Buruk
Arik Retno
Lumayan
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
duren sawit, makin berseri seri tuh muka ye🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
😭🤣🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣
Miss Yeye
Luar biasa
Hera Ranhy
keren
Dede Fitri
Luar biasa
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
Shakir kyknya bernasib " Sadman" deh/Facepalm//Facepalm/kayaknya bakal ketikung kris
Ratna Silondae
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!