NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Bagaimana ini? Aku tidak mau tinggal di rumah ini hanya berdua saja dengan tuan Alex? Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tau jalan pulang dan juga ponsel ku ditahan oleh dia".

Miraya merasa gelisah, ia tidak tau harus melakukan apa, sedangkan Alex tidak perduli dan ia malah pergi meninggalkan Miraya begitu saja di dalam rumah tersebut.

DDDDRRRTTTTT... DDDDRRRTTTTT...

"Ada apa?" Alex menjawab panggilan dari Tiara.

"Kamu dimana Alex? Semua keluarga sedang menunggu mu".

"Aku sedang di luar, katakan kepada mereka kalau aku sedang sibuk".

"Alex, ini masalah penting. Kamu jangan bercanda, pulanglah dan mari kita bicarakan ini secara baik-baik".

"Aku tidak bisa, katakan kepada mereka permintaan maaf ku" Alex lalu mematikan ponselnya sambil melihat wanita yang berada dihadapannya itu. "Berapa harga ponsel ini?".

"25 juta tuan".

"Saya mau yang ini".

"Baik tuan".

Tidak lama setelah Alex mendapatkan ponsel yang akan Miraya gunakan, ia langsung pulang. Namun sebelum ia pulang, ia melihat Clara berdiri tepat dihadapannya membuat ia berhenti.

"Ayo kita bicara".

Dan sekarang keduanya telah berada di dalam sebuah restoran, Clara lalu memesan beberapa hidangan begitu juga dengan Alex. Setelah itu, Clara menatapnya dengan wajah sendu seperti sedang dalam masalah.

"Kenapa?" tanya Alex.

"Aku mendapatkan berita kalau kamu membatalkan pernikahan mu. Apa itu benar Alex?".

"Kamu tau dari mana?".

"Dari media, mereka memberitahu kalau kamu membatalkan pernikahan mu dengan calon istri mu".

"Mmmmm".

"Kenapa Alex? Kenapa kamu membatalkan pernikahan mu? Jangan bilang semua itu terjadi gara-gara aku".

"Mmmmm, aku membatalkan pernikahan ku hanya karna kamu. Karna aku mencintaimu Clara".

"Apa? Kenapa kamu melakukan ini semua Alex? Kenapa kamu harus membawa nama ku lagi? Jika mereka tau semua ini terjadi hanya karna aku, aku harus bagaimana Alex? Mereka akan... Bahkan aku tidak tau apa yang akan mereka lakukan terhadap ku Alex. Kenapa kamu tega Alex menganggu hidup ku lagi?".

"Maafkan aku Clara" Alex melihat wanita yang ia cintai itu menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Aku tidak bisa menikahi wanita itu".

"Kenapa? Kenapa Alex? Kenapa kamu tidak bisa menikahi dia? Tolong jangan libatkan aku lagi Alex dalam kehidupan mu, aku capek Alex aku sangat capek".

"Karna aku mencintai mu Clara, aku mencintaimu lebih dari segalanya" jawab Alex mencoba untuk meraih tangan Clara, namun segera ia tarik sehingga Alex tidak berhasil menggapainya. "Pernahkan kamu memikirkan perasaan ku Clara? Pernah kamu memikirkan bagaimana aku selama ini menjalani kehidupan ku setelah kamu pergi meninggalkan ku? Bisakah kamu membayangkan itu semua?".

"Lalu bagaimana dengan ku Alex? Ayah mu sendiri bahkan datang untuk mengancam ku akan membuat seluruh anggota keluarga ku menderita kalau sampai aku menikah dengan mu. Apa kamu bisa memikirkan itu Alex? Bisakah kamu juga merasakan apa yang aku rasakan saat itu? Aku takut Alex, bahkan sangat takut hiks hiks".

Alex terdiam, ia tidak habis pikir kalau orang tuanya sampai tega mengancam Clara agar wanita itu pergi meninggalkan dirinya di hari pertunangan mereka.

"Dan sekarang aku mohon Alex, tolong jangan bawa aku lagi di dalam kehidupan mu, aku tidak mau itu semua terjadi lagi. Tolong lupakan aku dan tinggalkan semua kenangan itu, karna aku sudah melupakan mu Alex".

"Jangan pergi Clara" ucap Alex mencoba memberikan ketenangan untuk Clara. "Aku mohon jangan tinggalkan aku, aku sangat mencintaimu Clara, bahkan selama 3 tahun ini aku sangat menderita Clara, aku selalu memikirkan mu bahkan setiap saat aku merindukan mu. Aku mohon, jangan tinggalkan aku Clara, aku benar-benar sangat mencintai mu".

"Maafkan aku Alex, aku tidak bisa. Bahkan aku juga sudah memiliki kekasih, sebentar lagi dia akan melamar ku".

"Jangan lakukan itu Clara, aku berjanji akan menikahi mu dan membuat mu hidup bahagia. Aku mohon!".

"Tidak Alex, mulai hari ini aku akan menghilang dari kehidupan mu, begitu juga dengan kamu, tolong lupakan aku dan jika suatu saat nanti kita bertemu, anggap saja kita berdua tidak saling kenal satu sama lain".

"Haruskan aku melakukan itu?".

"Mmmmm, tolong mengerti keputusan ku Alex" Clara lalu pergi meninggalkan Alex membuat si pegawai restoran bertanya bagaimana dengan pesanan yang tadi ia pesan. "Kamu taruh saja dimeja itu" ucapnya melihat Alex masih berada disana.

.

Jam 22:24

"Ini sudah jam 10 malam lewat, kenapa tuan Alex belum pulang juga? Aku takut kalau sendiri dirumah ini" Miraya melihat sekelilingnya. "Mana ponselku tidak ada, aku sangat kesepian hhooaamm.. Ck, aku mengantuk lagi".

Miraya lalu menjatuhkan tubuhnya diatas sofa sembari menyentuh perut yang sedang kelaparan dan juga ia yang sudah sangat mengantuk.

"Makanan juga tidak ada dirumah ini, sedangkan aku tidak tau kemana perginya dia. Kenapa harus begini sih? Kenapa tadi aku harus berjumpa dengan dia? Kalau tidak, aku tidak akan berada di dalam rumah ini seorang diri" Miraya memiringkan tubuhnya. "Aku lapar, tolong seseorang antarkan makanan untuk ku" hingga akhirnya Miraya terlelap dalam perut kosong.

Beberapa jam kemudian Alex pun akhirnya kembali pulang dan langsung melihat Miraya tertidur pulas diatas sofa tampa menggunakan selimut ataupun bantal. Ia lalu meletakkan barang bawaannya diatas meja mencoba untuk membangunkan Miraya, tetapi wanita itu malah enggan membuka mata dan malah semakin tertidur pulas.

"Ck, gadis nakal" umpat Alex. "Bagaimana bisa seorang wanita tidur pulas seperti ini tanpa ada rasa takut?" tidak sampai disana, Alex lagi-lagi berusaha untuk membangunkannya sampai berulang-ulang kali. Tetapi halnya sama saja, Miraya benar-benar tidak berniat untuk membuka mata, dan akhirnya Alex pun menyerah, lalu pergi meninggalkan Miraya menuju kamar yang berada di lantai dua.

Ceklek!

"Aakkhhh.. Aku sangat lelah sekali" Alex menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur menatap keatas langit-langit kamar sambil berulang-ulang kali mengingat perkataan Clara. "Kenapa harus karna kedua orang tua ku? Haahhh.. Memikirkannya saja membuat lelah".

Alex menutup mata mencoba untuk menenangkan pikiran, namun tetap saja ia masih membayangkan wajah Clara yang sedang menangis membuat ia merasa gelisah.

"Maafkan aku Clara, maafkan aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan mu selama ini. Aku memang egois hanya memikirkan diri ku sendiri".

Alex lalu memasuki kamar mandi membersihkan tubuhnya yang terasa panas sampai ia menghabiskan waktu 1 jam lamanya di dalam sana. Kemudian ia keluar, ia melihat pantulan wajahnya di depan cermin terlihat begitu sangat tidak bergairah dan itu membuat Alex tidak menyukainya.

"Alex! Sejak kapan seorang Alex jadi seperti ini?".

1
Loi
lanjutannya dmn thor?
Leony Avee
lanjut thor
Rafalia Azen
kuliah yg bener sampe lulus terus cari kerja yg halal dn nanti bantuin ibu sabrina,,,
Rafalia Azen
Alexander Graham bell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!