NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:447.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4. Keluar Dari Apartemen

Pintu lift pun terbuka. Nadia menunggu Aditya keluar lebih dulu. Dia sengaja memelankan langkah kakinya. Dia benar-benar memposisikan dirinya sebagai bawahan Aditya, tidak lebih dari itu lagi.

Sesampai di restoran tempat pertemuan, klien perusahaan mereka sudah menunggu. Mereka datang jauh-jauh dari kota Nagara. Kurang lebih satu setengah jam mereka membahas masalah kerja sama mereka.

Nadia memang sangat pandai bernegosiasi sehingga dia langsung mendapatkan tanda tangan dari klien mereka itu. Dan itu salah satu yang membuat Aditya kagum pada Nadia, karena wanita itu pandai dan berani.

Setelah mereka berpisah di lobby restoran, Aditya memutar badannya menoleh ke arah Nadia. "Karena kamu sudah membantuku mendapatkan proyek besar tadi, aku akan menambahkan bonus mu."

"Terima kasih, pak" jawab Nadia sambil tersenyum.

Satu masalah sudah teratasi. Dia akan segera pindah dari apartemen yang diberikan Aditya itu secepatnya.

"Dan kamu boleh langsung pulang sekarang. Tidak perlu balik ke kantor lagi."

Nadia kali ini mengangguk sebagai respon terima kasihnya. Keduanya pun berpisah di lobby. Nadia bergegas mencari taxi. Bukan ke apartemen dia pergi, melainkan ke agen properti untuk mencarikan tempat tinggal yang kira-kira sesuai dengan kantongnya.

Setelah mendapatkan tempat tinggal yang cocok dengan keuangannya, Nadia kembali ke apartemen dan segera berkemas. Dia sungguh tak sabar keluar dari apartemen mewah itu. Terlalu banyak kenangan indah yang harus dia kubur dalam-dalam di sana.

Tidak butuh waktu lama, Nadia sudah selesai mengemasi barang-barangnya. Berhubung juga barang nya tidak banyak. Yang banyak justru barang-barang branded dan perhiasan-perhiasan mahal yang dibelikan Aditya. Nadia tidak membawa satu pun barang yang dibelikan Aditya. Dia meninggalkannya di sana, karena dia juga bukan gila harta.

Dia menatanya dengan rapih. Walaupun barang-barang dan perhiasan itu bisa dia jual lagi, tapi dia tidak melakukan

itu. Nadia yakin dirinya dan buah hatinya kelak bisa bertahan dengan hasil keringatnya sendiri.

"Selamat tinggal masa lalu. Semoga kehidupanku ke depannya lebih bahagia dari pada yang sekarang."

Jalan malam ibu kota Jakarta terlihat lumayan padat. Nadia termenung di sepanjang jalan menuju tempat tinggalnya yang baru. Sesekali dia mengelus perutnya yang masih rata. Belum terlihat perubahan tubuhnya yang signifikan. Hanya saja mual dan pusingnya terlebih di pagi hari sudah mulai mengganggunya. Selebihnya Nadia tidak merasa baik-baik saja.

Kurang lebih satu jam perjalanan, taxi yang ditumpangi Nadia akhirnya berhenti di depan sebuah bangunan sederhana. Hunian itu hanya terdiri lima lantai saja. Nadia memilih lantai satu saja dengan flat sederhana yang jauh dari kata mewah seperti apartemen yang dia tinggali sebelumnya.

Nadia tetap bersyukur dengan keadaannya yang sekarang. Walaupun pada awalnya dia menyesal dengan apa yang terjadi, Nadia tidak mau terpuruk berlama-lama. Dia sudah bertekat untuk menunjukkan tanpa kehadiran Aditya di dalam hidupnya, Nadia bisa hidup bahagia.

Turun dari taxi, Nadia dengan sekuat tenaga menyeret kopernya. Flat yang di tempati sudah lumayan lama kosong. Sehingga walaupun sudah dibersihkan oleh pemiliknya, bau udara yang lembab masih bisa dirasakan Nadia. Mungkin besok dia akan membuka semua ventilasi yang ada di flatnya itu supaya sirkulasi di udara di sana baik.

Tapi, walaupun flatnya itu sederhana perlengkapan di dalamnya cukup lengkap. Jadi, Nadia tidak perlu membeli perabotan lagi. Dia berjalan sambil memperhatikan sekeliling ruangan itu.

“Untuk sementara kita berdua akan tinggal di sini” kata Nadia sambil mengelus perutnya.

Cahaya matahari yang sudah bersinar mengintip dari balik tirai yang tersingkap. Nadia mengerjap berulang kali karena sinar matahari yang mengenai wajahnya.

Untungnya saat itu hari minggu sehingga Nadia bisa bangun agak siang. Berbeda saat dia masih tinggal di apartemen bersama Aditya dulu. Dia sudah bangun pagi-pagi karena pria itu selalu mengganggu tidurnya. Dan biasanya Nadia akan memasak untuk mereka serapan. Sebenarnya Aditya tidak pernah meminta, tetapi Nadia sendiri dengan suka rela.

Nadia kembali larut dalam tidurnya. Namun tidak bertahan lama karena deringan ponselnya menggema.

“Aiiishhh…!” gumam Nadia sambil menutup kedua telinganya dan meringkuk di bawah selimut. Bahkan untuk sekedar melihat siapa si penelepon pun Nadia malas. Akhirnya deringan ponselnya pun berhenti membuat Nadia tidur pulas hingga tengah hari.

“Astaga, ternyata aku tidur selama ini” ujar Nadia berbicara sendiri sambil mengusap-usap perutnya yang terasa lapar. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang.

“Makan apa kita sayang? Mami belum belanja persediaan makanan kita” lanjut Nadia mengajak anak di dalam perutnya itu berbicara sambil bangkit dari atas ranjangnya.

Dia langsung pergi menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dia harus keluar mencari makan untuk sementara waktu. Dia pun keluar dari flatnya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling bagunan itu. Ternyata lokasi di sana lumayan ramai juga apalagi di siang hari.

“Ayo kita jalan-jalan sebentar sambil berkenalan dengan suasana di sana.”

Tidak jauh dari tempat tinggal Nadia yang baru sekarang itu dia melihat swalayan. Nadia memutuskan sekalian belanja persediaan dapurnya saja sekalian. Dari pada dia bolak balik nanti akan menguras tenaganya. Beli makan siang dan sekaligus belanja.

Nadia pun pergi berbelanja. Dia membeli semua kebutuhan yang kira-kira dia perlukan.

“Ah, aku sampai lupa kapan aku terakhir kali berbelanja seperti ini” gumamnya pelan.

Saat tidak di apartemen pemberian Aditya, Nadia tidak diperbolehkan keluar sendiri. Semua kebutuhan mereka sudah disiapkan pria itu. Dia hanya perlu melayani lai-laki itu. Terasa menjijikkan memang kalau Nadia kembali mengingat semua itu.

Aditya memang sangat baik dan perhatian kepadanya hingga membuat dia tidak menyadari jika hubungan mereka tidak pernah ditunjukkan ke publik.

Selesai berbelan, Nadia kembali. Di tengah jalan dia melihat ada sebuah rumah makan sederhana menjual makanan jadi. Rumah makan rumahan hyang sangat cocok dengan lidah Nadia. Dia pun membeli nasi, sayur dan

lauk pauk satu porsi saja. Untuk makan malam nanti, Nadia akan memasak sendiri karena dia sudah membeli bahan-bahan makanan.

Selesai dengan urusan makanan, Nadia langsung kembali ke flatnya. Terlebih dahulu dia merapikan belanjaannya. Memasukkan semua bahan makanannya ke dalam kulkas dan beberapa bahan makanan lain ke storage.

Setelah selesai makan, Nadia duduk bersantai di ruang TV. Namun jam santainya itu tidak bertahan lama karena seseorang kembali meneleponnya berulang kali. Saat dia melihat siapa yang meneleponnya, Nadia hanya tersenyum kecut dan tidak peduli lagi.

Ya, yang menerornya dengan pangilan-panggilan itu adalah Aditya yang juga Nadia sudah buang dari hatinya. Begitu banyak kenangan yang tidak bisa dia lupakan, tapi sungguh dia tidak menyangka akan seperti ini.

Aditya tidak ada tanda-tanda untuk berhenti meneleponnya. Nadia masih tetap dengan pendiriannya tidak akan dengan mudah menerima telepon dari laki-laki itu lagi. Sebenarnya ada sedikit rasa tidak nyaman karena sudah berulang kali pria itu meneleponnya. Rasa gugup dan takut bercampur menjadi satu.

“Dia lagi, dia lagi! Apa yang dia inginkan lagi?!” batin Nadia menggerutu.

Saat suara deringan ponselnya berhenti dan layar ponselnya kembali ke mode hitam, perasaan Nadia kembali tenang. Dia berpikir jika Aditya sudah menyerah menghubunginya. Tetapi, dalam hitungan detik berikutnya, ponselnya kembali berdering.

Nadia diam terpaku. Bingung harus mengangkat panggilan telepon itu atau membiarkannya saja. Di satu sisi hatinya ingin kembali mengangkatnya karena Aditya sudah berulang kali meneleponnya. Ada sedikir rasa penasan juga. Namun di sisi lain, dia sudah membenci laki-laki itu.

Deringan ponsel tersebut akhirnya kembali berhenti. Nadia mengeratkan genggaman tangannya dengan mata terpejam.

“Lupakan dia Nadia, dia sudah tidak mencintaimu lagi!”

Di apartemen Skyway. Apartemen mewah yang Aditya belikan untuk Nadia. Laki-laki itu mondar mandir di depan kasur di salah satu kamar apartemen itu. Dia sudah puluhan kali menelepon Nadia, namun wanita itu tak sekali pun menjawab panggilan teleponnya.

“Dia pergi ke mana? Kenapa semua barang-barang yang aku berikan kepadanya di tinggalkan di sini?” Aditya bertanya-tanya di dalam hatinya.

Matanya menatap kartu yang tergeletak dia atas meja rias di kamar itu. Ada satu black card, satu kartu kredit dan yang terakhir key card apartemen yang di pengang Nadia sebelumnya.

Aditya memperhatikan sekeliling kamar itu. Sangat rapi walaupun tidak ada orang yang dipekerjakan di sana. Karena Nadia lah yang melakukan semuanya.

Tatapan Aditya teralihkan dengan sebuah pigura di sisi meja rias. Figura yang tadinya berisi foto dirinya dengan Nadia. Tapi saat dia lihat, hanya tinggal fotonya sendiri yang ada di sana. karena Nadia sudah merobek fotonya dan hanya menyisahkan gambar Aditya saja.

Kedua tangan Aditya terkepal. Sudut hatinya terasa sakit ketika melihat foto itu sudah tidak utuh lagi. Karena dia merasa curiga jika Nadia sudah tidak ada di apartemen itu lagi, Aditya pun memeriksa laci yang khusus tempat Nadia menyimpan perhiasan yang dia belikan.

Aditya pun membuka satu per satu kotak perhiasan itu dan melihat semuanya masih utuh. Bahkan, salah satu kalung favorit Nadia yang selalu wanita itu pakai kembali tersusun rapi di dalam kotaknya. Padahal saat terakhir kali mereka bertemu kemarin, Nadia masih memakai kalung itu.

“Kenapa kamu mengembalikan ini ke dalam kotaknya? Apa maksudmu, Nadia?” Aditya bertanya-tanya sendiri di dalam hatinya. Padahal semuanya itu dibelikan Aditya dan dia beranggapan jika pemberiannya itu sudah mejadi milik Nadia.

Napas Aditya terasa tercekat. Hal apalagi yang mau dia pertanyakan? Bukankan sudah jelas dan perpisahaan antara dirinya dengan Nadia adalah keinginannya? Lalu kenapa rasanya sungguh menyesakkan di dalam dadanya?

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!