Kisah seorang anak laki-laki yang beruntung menemukan sebuah batu misterius yang menuntunnya menuju takdir tertinggi.
Takdir yang akan menjadikannya yang terkuat dan takdir yang akan membuatnya menundukkan semua jenius yang ada.
Ini adalah takdir yang telah menghilang dari dunia, ini adalah takdir tertinggi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan Pulang Yang Tegang
Di depan gedung besar yang sebelumnya, Xiao Yuan yang telah mendekat akhirnya dapat melihat kelompok dagang mereka telah bersatu kembali.
Tapi saat menatap mereka, alis Xiao Yuan secara jelas terangkat dan ia menunjukkan raut wajah yang bingung.
Itu karena Xiao Yang dan tokoh penting lainnya tampak menunjukkan raut yang pusing dan tegang diantara mereka.
"Kakak."
Suara Xiao Yuan yang pelan memecah keheningan dan semua orang menatap ke arahnya tanpa mengubah ekspresi sedikitpun.
Hanya Xiao Yang yang tampak sedikit terpaksa dengan ragu untuk tersenyum kepadanya. "Adik, kau telah kembali..."
Xiao Yuan mengangguk dan dengan penasaran menatap semua wajah satu persatu.
"Apakah ada hal yang terjadi? Penjualan kayu besi agak buruk?..." Xiao Yuan bertanya dengan lembut.
Xiao Ken yang duduk di atas gerobak tempat kayu besi sebelumnya kini menatapnya dengan dingin dan jijik, sementara Xiao Yuan yang melihatnya juga tampak mengacuhkan.
Kini, Xiao Yang menggeleng pelan untuk memberikan jawaban. "Penjualan kita sukses besar, yang menjadi masalah adalah kita telah mengetahui siapa si pencuri..." Xiao Yang menunjukkan tatapan gugup saat mengatakan kata terakhir.
"Bukankah itu bagus?..." Xiao Yuan bertanya dengan polos sedangkan alisnya terangkat dengan bingung.
"Ya itu bagus karena kita telah mengetahui siapa si pelaku. Tapi, ketika kita mengetahuinya ini bahkan lebih buruk..." Anggukan kecil memberi Xiao Yuan jawaban dan kata-kata terakhir membuat yang lain semakin gugup.
"Siapa?..." Xiao Yuan dengan penasaran melontarkan pertanyaan cepat.
"Aula Darah Malam!..." Xiao Yang berkata pelan dan Xiao Yuan dengan terkejut menelan ludahnya.
"Kekuatan besar itu sebenarnya mengincar kita?!..." Xiao Yuan tak dapat menahan dirinya.
Kini ia tahu mengapa semua orang tampak tegang, dengan mengetahui fakta ini saja dia tidak tahu apakah mereka akan sampai ke rumah dengan selamat atau tidak. Ini karena kemungkinan aula darah malam telah melacak keberadaan mereka.
Jangankan hanya klan Xiao, bahkan kota Naga Harimau dapat berakhir di tangan mereka.
"Kakak, kita harus bagaimana?..." Xiao Yuan menatap Xiao Yang dengan ragu sebelum bertanya.
Xiao Yang kini menghela nafasnya dan menarik nafas panjang mencoba untuk tenang. Saat matanya menatap langit, Xiao Yang kini mendapatkan kepercayaan dirinya lagi.
"Kita akan berangkat sekarang. Kita akan meninggalkan semua gerobak dan kereta yang tidak perlu. Semakin cepat kita sampai di kota naga harimau, maka itu semakin baik..." Menatap semua orang, Xiao Yang memberikan tatapan yang tajam bersama dengan yang lainnya mulai mengangguk.
Setelah meletakkan semua gerobak pengangkut, kini kelompok dagang klan Xiao hanya berbekal enam belas kuda dan dua kuda yang mengangkut sebuah kereta kuda yang dapat menampung dua kusir dan enam penumpang.
Dengan ini, selain Xiao Yang, Xiao Yuan dan Xiao Ken, kuda yang lainnya mengangkut dua orang sebagai beban dan akhirnya tidak ada yang berakhir untuk berjalan kaki.
Di saat itu juga, setelah melakukan berbagai persiapan di luar kota gerbang barat, Xiao Yang mulai memimpin semua orang dan memulai perjalanan untuk pulang.
Meski hari sebenarnya sudah mulai sore, Xiao Yang tetap bersikeras untuk memulai perjalanan karena baik siang ataupun malam takkan mengubah pendapat Aula Darah Malam.
Deru langkah kuda terdengar menggema layaknya pasukan, mereka terus memacu kudanya untuk berlari kencang bahkan meskipun hari telah terlihat gelap.
Perjalanan dari kemarin sore hingga siang ini tampak masih terlihat aman, bahkan semalam mereka masih memutuskan untuk beristirahat dengan penjagaan yang ketat.
Xiao Yuan yang memiliki indera yang baik bahkan tidak merasakan tanda-tanda bahaya apapun. Jika ini terus berlanjut, maka kelompok ini akan mencapai kota Naga harimau besok sore.
Meski begitu, ketegangan di hati semua orang tidak berkurang sedikitpun. Mereka masih menjadikan ketegangan itu sebagai motivasi untuk terus melaju dengan cepat.
Kini, hari telah menunjukkan malam yang gelap lagi, kuda yang mereka naiki telah terlihat kelelahan juga bahkan laju mereka tak sampai setengah dari kecepatan biasanya.
"Tuan muda, bahkan jika kita ingin terus melaju, kuda ini tak dapat mengandung apapun lagi..." Liyan di samping Xiao Yang berkata dengan keras untuk menjelaskan situasi.
"Kau benar, ayo cari tempat yang aman untuk beristirahat..." Xiao Yang mengangguk pelan sebelum dirinya memutar pandangan untuk mencari tempat untuk beristirahat.
Tak jauh di depan, Xiao Yang mengangkat tangannya ketika dirinya telah menghentikan langkah kudanya.
"Kita akan beristirahat disini..." Ucap Xiao Yang dan semua mata tertuju pada ruang yang cukup luas di bawah pohon besar yang rindang.
Setelah mengikat kuda mereka di dekat pohon besar, orang-orang akhirnya mulai menyalakan api unggun dan mengeluarkan perbekalan.
Sangat disayangkan bahwa mereka meninggalkan peralatan tenda untuk mengurangi beban sebanyak mungkin. Kini yang mereka bawa hanyalah senjata dan perbekalan yang cukup saja.
Di bawah pohon besar, nyala api unggun menyinari area dan mengusir kegelapan dari sana. Sangat bersyukur bahwa selama ini tidak turun hujan, mereka takkan memiliki tempat berteduh seandainya hujan benar-benar turun.
"Tuan muda, sepertinya Aula Darah Malam tak berperilaku menjijikan. Kuharap rasa aman ini akan terus berlanjut hingga besok..." Salah seorang anggota inti di dekat Xiao Yang berkata dengan pelan saat mereka kini tengah menyantap perbekalan.
"Jangan meremehkan Aula Darah Malam. Kau pikir, bagaimana mereka mencapai posisi mereka di kota Xuan?..." Xiao Ken yang bersandar di pohon besar di belakang mereka segera memberikan respon.
Mendengar sepupunya tersebut, Xiao Yang hanya dapat mengangguk pelan. "Yang dikatakan Xiao Ken benar, jika aula darah memang belum mencapai kita, itu artinya mereka hanya tidak secepat kita. Dengan kita terus melaju untuk menjauhi kota Xuan, kita akan mendapatkan keamanan yang sebenarnya..."
Terus berbincang untuk mendapatkan solusi lebih lanjut, Xiao Yang dan yang lainnya terus berbicara hingga larut malam dan perbekalan yang mereka santap telah habis.
Disana, beberapa orang tampak telah terbaring di tanah untuk mengistirahatkan tubuh mereka. Hampir setengah dari para pengawal juga telah tersebar di sekitar area tersebut untuk melakukan penjagaan.
Xiao Yuan juga tampak telah berbaring dengan sebuah tombak yang tergeletak di sampingnya. Ia tampaknya tidak ingin menurunkan kewaspadaannya meskipun dirinya sedang beristirahat.
"Siapa disana?!!."
Salah seorang pengawal tampak berteriak di tengah kegelapan di sekitar. Semua orang yang mendengar itu segera mengarahkan pandangannya ke arah suara pengawal tersebut bahkan Xiao Yuan telah terbangun dari tidurnya.
"Kau yang disana! Jawab aku jika keadaan baik-baik saja!..." Salah seorang anggota inti berteriak keras untuk meminta kejelasan.
Tapi, tak ada balasan apapun dari pengawal yang tadinya berteriak.
"Akh!!."
"Siapa!.. akhh!!."
"Tolong akuuu!!"
Setelah keheningan yang tak berlangsung lama, semua pengawal yang berjaga di dekat area tersebut segera berteriak, suara tebasan dan benturan senjata terdengar jelas di dalam kegelapan.
Selain pedagang yang merupakan orang biasa, semua orang akhirnya berdiri dan bersiap dengan senjata masing-masing di tangan mereka.
Deg!
Ketika suara langkah orang ramai terdengar keluar dari kegelapan, semua orang tak dapat menahan ketegangan dan getaran pada jantung mereka.
Kemudian, ketika belasan pria telah keluar dan diterpa oleh cahaya api unggun, semua orang akhirnya dapat melihat mereka yang memegang senjata penuh darah.
"Haha, klan Xiao, kalian benar-benar akan berakhir disini..." Seseorang dengan kultivasi alam Mendalam tahap puncak melihatkan senyuman lebar yang mengerikan pada wajahnya.
"Mereka semua..."
"Ahli alam Mendalam?..."
.
Like dan komennya jangan lupa ya