Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 020
"Keluar!!"
Viera menendang pantat Allasca yang asyik tergelak usai prank handuknya. Viera sudah berpikir telanjang di depan Allasca dan laki-laki menyebalkan itu mengerjainya.
Sempat-sempatnya, Viera teriak padahal handuk di tubuhnya masih melekat. Dan, mungkin ekspresi wajah Viera terlihat konyol untuk hiburan pagi hari Allasca.
"Aku tunggu di bawah. Lima detik lagi, kau sudah harus ada di lantai dua."
"Kau mau aku telanjang? Aku bahkan harus memakai pakaian dalam ku selama sepuluh detik, belum lagi skin care dan make up!"
"Kalau kau tidak malu. Aku rasa tidak buruk bekerja dengan wanita telanjang."
Boneka di sisi nakas, Viera lempar dan reflek Allasca tangkap sambil cekikikan. Viera baru bisa bernapas lega setelah laki-laki itu masuk ke dalam lift dan enyah dari pandangan.
"Sejak kapan dia menjadi terobsesi dekat-dekat dengan kuman?"
...∆{/+--__--+}∆...
Seperti yang Allasca inginkan, Viera telah berpindah tugas. Dari staf ahli bawahan komisaris cabang Jerman, menjadi asisten eksekutif CEO di kantor pusat.
Mulai hari ini, Viera akan berada di dekat laki-laki yang tengah viral tersebut. Berita di luaran sana masih gencar-gencarnya mengangkat nama Pingkan Allasca.
Open marriage, menjadi headline yang dibicarakan para netizen. Yah, akhirnya Viera bisa bernapas lega setelah orang-orang yang semula mengecam dirinya pelakor, sudah berbalik pro padanya setelah ada banyak teori buatan yang berkembang di masyarakat.
Sebab, berita negatif telah beralih kepada Pingkan dan Hudson usai perdebatan di hotel terekam kamera salah satu tamu. Dan hebat, hanya dalam satu malam, nama Allasca bersih dari tuduhan penyimpangan seksual.
Tagar boikot produk X-meria, beralih menjadi boikot Pingkan dari layar kaca. Dan sejauh ini, Allasca belum tahu bagaimana kabar dan di mana Pingkan saat ini.
Senja masih mengatraksikan goresan jingga yang cantik. Mobil Allasca dan Viera baru saja tiba di kediaman asri milik seseorang.
Viera menatap plang yang terukir di batu hitam estetika di bagian kiri hunian. Tertulis, Arya Wirawan Dr. Psi.
"Kita ke Rumah psikolog?"
"Bukan kita." Allasca menyela. "Hanya aku, dan kau tunggu di sini," titahnya.
Viera menarik sudut bibirnya, lantas meraih ponsel demi mengalihkan atensinya dari kedinginan Allasca. Pria itu keluar dari mobil hitamnya, di teras langsung mendapatkan sambutan hangat dari pemilik Rumah.
Setiap kali datang, sebelumnya Wirawan sudah cukup memastikan bahwa Rumah ini steril dari kuman-kuman yang mungkin akan membuat alergi Allasca kambuh.
"Silahkan duduk." Allasca duduk dengan baik.
Wirawan psikolog bergelar doktor. Selama ini bukan tidak pernah Allasca ikut kelas psikologi, sudah sering Allasca konsultasi demi mencari ke mana gairah yang seolah-olah lenyap dalam satu tahun terakhir.
Wirawan pernah katakan, beberapa faktor penyebab pria tidak bergairah pada pasangan wanitanya. Bisa karena stres, kecemasan, depresi, atau masalah hubungan termasuk juga citra diri rendah yang membuat seseorang pada akhirnya hilang hasrat.
Mungkin, karena Pingkan terlalu sering mengejeknya lemah saat tak puas. Padahal, lemahnya Allasca dimulai dari tumpukan pekerjaan dan permintaan materi Pingkan yang memang tiada habis-habisnya.
Kedatangan Allasca ke sini untuk menceritakan kegelisahannya. Permasalahan yang akhir-akhir ini membelitnya.
Baru-baru ini, Allasca merasakan sesuatu saat berdekatan dengan Viera. Sebenarnya perasaan itu perasaan yang sama seperti perasaan yang sudah ada sedari dulu, rasa sayang dan ingin melindungi, bedanya akhir-akhir ini Allasca tak takut menyentuh, padahal, gadis itu masih sarang kuman seperti yang dia kenal sedari dahulu.
Allasca menceritakan segala kegelisahannya seperti yang sudah-sudah. Di sofa kuning estetikanya, sambil sesekali berdiri dan berjalan ke arah jendela, matanya menatap Viera yang menunggunya di mobil sana.
Bersama kopi sore, Wirawan cukup menikmati kalimat demi kalimat yang Allasca utarakan secara santai tapi penuh penjiwaan.
"Apa benar yang kau bilang, aku sudah mati rasa sejak Pingkan selalu merendahkan ku?"
"Wajar bukan?" Wirawan tertawa ramah pelan.
"Konflik batin, hubungan yang tidak baik-baik saja juga bisa menghilangkan gairah. Satu tahun terakhir, Anda sudah cukup banyak mengalami hinaan seorang istri. Dan, bukan tidak mungkin, ini yang membuat Anda jenuh sampai tak lagi memiliki hasrat bercinta."
"Jadi, begitu juga kah yang Viera rasakan padaku setelah berulang kali aku menolaknya bahkan beberapa kali berhubungan dengan wanita yang dia anggap lebih cantik darinya?"
"Benar..." Wirawan mengangguk mengiyakan.
"Kemungkinan itu bisa terjadi karena, rasa lelah Nona Viera sudah di titik tertinggi. Penolakan yang terjadi berulang kali bisa melukai emosionalnya. Seiring waktu, luka ini menumpuk kemudian mematikan perasaan sebagai mekanisme pertahanan diri."
"Perubahan persepsi juga sangat mungkin, karena seiring berjalannya waktu, Nona Viera mulai melihat dari sudut pandang yang berbeda. Ia mungkin menyadari bahwa Anda tidak cocok untuknya, makanya ia mulai fokus pada hal-hal lain dalam hidupnya, seperti karir, teman-teman, atau keluarga."
Entahlah, Allasca tidak bahagia mendengar kalimat Wirawan. Sedari dulu, Allasca memang tidak pernah suka saat Viera tampak baik-baik saja tanpanya, dan dia pikir rasa itu ada hanya karena dia Kakak angkat Viera.
"Dan, aku justru takut kehilangan Viera setelah dua tahun melihatnya move on dariku, begitu kah menurut mu?" cecar Allasca.
Wirawan tertawa. "Sebenarnya, Anda sudah tertarik padanya dari sebelumnya. Dan baru berani mengekspresikan perasaan yang dulu hanya Anda anggap rasa peduli seorang Kakak laki-laki terhadap adik perempuannya."
"Jadi kata lainnya, aku sudah mulai berpaling dari Pingkan ku, begitu?"
Allasca masih bingung dengan perasaan yang akhir-akhir ini menguasai dirinya. Yah, saat akan dan terbangun dari tidur, Allasca memikirkan Viera dan Pingkan bersamaan.
"Tapi, salah kah kalau aku berpaling meski aku masih berstatus suami? Beberapa hari terakhir, aku merasakan hal yang berbeda saat melihat dan menyentuh, Viera."
"Jelas salah," sela Wirawan.
"Apa pun bentuk pengkhianatan, tetap akan salah. Tapi, selagi Anda bisa menahan diri untuk tidak melanggar komitmen pernikahan, Anda tidak bisa dikatakan salah."
Allasca terkekeh untuk jawaban kejujuran Wirawan yang tadi. "Terserah apa pendapat mu. Tapi, aku menikmati kesalahan yang aku perbuat akhir-akhir ini ... termasuk kedekatan ku dengan Viera sekarang ini," ucapnya.
Wirawan tak bisa menangkis. Kenyataannya, rumah tangga Allasca dan Pingkan sudah cukup mengalami gonjang-ganjing sedari satu tahun terakhir. Dan mungkin, adanya Viera di sini seperti obat dari rasa sakitnya.
"Kalau kita kembali bicara OCD Anda. Saya lihat, kemajuan Anda sudah sangat signifikan, Tuan ... kecemasan Anda saat menyentuh Nona Viera sudah tidak ada lagi. Walau, Anda tetap tidak mudah menyembuhkan alergi, setidaknya persepsi bahwa Nona Viera sarang kuman sudah patah mulai dari Berlin."
"Itu yang sedikit aku sesali. Karena pada akhirnya, aku harus menjadi nyaman bersama gadis bodoh yang sudah berhenti mengharap ku."
mo nunggu tamat ko gak tahan..
kangen ama Alaska ama neng Viera niih/Drool//Drool//Drool//Drool/