NovelToon NovelToon
Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Rumahhantu / Matabatin
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekuatan baru Gading

Pagi hari, Gading yang sudah sangat terlihat sehat dan bisa beraktifitas lagi setelah mendapatkan darah Silvia, mengantar Gibran ke sekolah, Gibran yang memang sangat menyayangi Gading tentu dengan senang hati mau di antarkan oleh Gading yang beberapa Minggu itu hanya sibuk memulihkan diri dan berlatih bersama Galuh

"Ini sekolah kamu?" Tanya Gading saat mereka sudah sampai di sekolah tempat Gibran belajar

"Iya kak, ini sekolah Gibran, itu teman teman Gibran" jawab Gibran menunjuk teman temannya termasuk Dimas yang masih duduk di atas motor, mengobrol dengan Gilang

"Siapa yang ada di motor itu?" Tanya Gading menunjuk Dimas yang di belakangnya ada sosok Sahara sedang memeluknya dari jok belakang

"Itu Dimas kak, teman Gibran juga" jawab Gibran

Gading langsung menatap tak suka sosok Dimas, dia mencoba melesatkan energi miliknya ke arah punggung Dimas, tapi Sahara yang menyadari itu menepis energi Gading yang berupa bola api ke arah Gibran

Wusshh.

"Awas!" Pekik Gading ketika bola api miliknya terpental ke arah Gibran karena tepisan Sahara

"Ada apa kak?" Tanya Gibran panik

"Ada sesuatu yang terbang ke arah kamu" jawab Gading mengusap rambut Gibran

"Ya sudah kakak pulang ya, kamu yang rajin belajarnya, jangan nakal dan jangan pulang terlalu sore kalau main ke tempat teman teman kamu" pamit Gading yang masih bisa melihat Sahara menatapnya tajam, tapi dia hanya tersenyum genit ke arah Sahara

"Dasar mesum, masih mending Gandra, meski mesum dia nggak kurang ajar sama Sahara!" Teriak Sahara membuat Dimas melihat ke arah Sahara mengumpat

"Siapa dia?" Tanya Dimas

"Itu si Gading, laki laki paling genit setelah si Galuh" jawab Sahara

"Ko kalian belum masuk?" Tanya Gibran

"Nunggu Lo" jawab Panji

"Ayo kalau begitu kita masuk" ajak Gibran dan semuanya mulai masuk ke kelas mereka dengan Sahara yang tetap di belakang Dimas

"Lo di antar kak Gading?" Tanya Gilang

"Iya, kak Gading yang mau antar tadi, katanya kebetulan ada urusan di dekat sekolah ini" jawab Gibran

"Gue tahu apa urusannya, pacarnya" balas Panji

"Siapa memangnya?" tanya Sadam

"Bu Fani, si janda sexy, guru fisika di kelas dua belas" jawab Panji

"Yang bener Lo?" Tanya Gibran

"Iya, Kemarin gue lihat Kak Gading antar dia pulang pas sore sore" jawab Restu

"Hahhh.. padahal gue pikir kak Gading sudah berubah" keluh Gibran

"Di keluarga Lo, cuma Lo dan Kania yang beda Gibran" ungkap Gilang

"Gue nggak mau seperti mereka, gue mau hidup lebih baik, sekolah yang tinggi, punya kerjaan yang halal dan merintis masa depan gue sendiri tanpa perlu minta ke papa" ungkap Gibran

Dimas merasa kagum dengan apa yang Gibran sampaikan, dia tidak menyangka kalau seorang putra dari Galuh ada yang bersifat baik dan tidak ingin ikut jejak ayahnya itu

Bel masuk berbunyi dan mereka mulai belajar dengan tenang, tapi di luar kelas mereka, banyak murid yang bersorak heboh karena datangnya seorang murid baru yang berjalan bersama seorang guru, ke arah kelas dimana Dimas berada

"Adinda Maharani" gumam Dimas

"Kamu kenal dia?" Tanya Gibran

"Iya, kami ketemu kemarin di Mall, dia bilang beli peralatan sekolah, ternyata sekolah disini" jawab Dimas

"Ish.. malah jadi nggak suka sekolah kalau begini caranya!" Kesal Sahara menghentakkan kakinya

"Selamat pagi anak anak" sapa sang guru

"Selamat pagi Bu!' jawab semuanya

"Hari ini, sekolah kita kedatangan murid baru dari kota Blitar, namanya Adinda Maharani, ibu harap kalian bisa berteman dan membantunya mengenal sekolah kita ini" ungkap sang guru

"Adinda, perkenalkan dirimu pada teman temanmu" ucap sang guru dan Adinda maju ke depan dengan gugup, tapi saat matanya melihat Dimas dia tersenyum manis

"Selamat pagi semuanya, namaku Adinda Maharani, aku pindahan dari Blitar, senang bertemu kalian" sapa Adinda

"Selamat pagi juga Adinda, salam kenal juga dari kami" jawab semuanya membuat Adinda mengangguk

"Kamu bisa duduk dengan Hesti, di bangku belakang sisi kanan" ucap sang guru

"Baik Bu" jawab Adinda langsung berjalan ke arah bangku yang di maksud

"Ish... Kenapa juga duduknya harus di dekat Dimas, ibu gurunya sekongkol nih sepertinya dengan Dimas" kesal Sahara membuat Dimas terkekeh

"Selamat datang di sekolahku" sambut Dimas menjabat tangan Adinda

"Iya terima kasih, senang bertemu lagi dengan kamu, Dimas" jawab Adinda membuat semua murid di sana menyoraki Dimas

...........................

"Aakhhhh.... Mas Gading, ini terlalu dalam" lenguh Fani saat miliknya berada di dalam gempuran Gading

Mereka sedang berada di ruangan Fani yang sengaja di datangi Gading karena saat itu, dia butuh kekuatan yang lebih besar agar tubuhnya kembali sakti seperti dulu

"Tidak apa apa sayang, agar lebih cepat, aku buru buru, harus ke tempat penjualanhh" jawabnya tanpa henti menghentakkan miliknya dalam dalam meski Fani terlihat kesakitan

Hingga setengah jam kemudian dia sampai pada puncak kenikmatannya

"Aarrghhh.... Terima kasih sayang"

Ungkap Gading memeluk Fani dengan nafas masih memburu dan miliknya yang masih bertaut dengan milik Fani

"Mas, kapan kamu akan menikahiku?" Tanya Fani

"Secepatnya sayang, nanti aku akan bicara dengan papa, dan besok aku akan kasih keputusan sama kamu" jawab Gading membantu Fani berpakaian agar tidak ada yang curiga jika mereka terlalu lama di dalam sana

"Iya, aku senang akhirnya bisa menikah dengan kamu" ungkap Fani memeluk Gading

"Kalau begitu aku harus pamit dulu, ini untuk kamu, kamu pakai ya, kamu pasti akan sangat cantik jika pakai ini setiap hari" ucap Gading memberikan satu kalung emas pada Fani

"Ini indah sekali sayang, pakaikan untukku" pinta Fani

"Ayo aku pakaikan" jawab Gading

Dia memakaikan kalung itu di leher Fani, seringai tipis terlihat saat kalung itu sudah melingkar di leher Fani, Fani tersenyum bahagia, tapi dia tidak tahu kalau dalam kalung itu ada sumber kematiannya, di dalam kalung itu, ada mahkluk yang akan mengambil nyawa Fani secara diam diam dan mendadak, hingga orang akan mengira kalau Fani terkena serangan jantung

"Selamat tinggal sayang" gumam Gading keluar tanpa di ketahui siapapun dengan bantuan Hala yang selalu ada bersamanya

"Kamu sangat hebat nak, bahkan kamu tidak perlu melakukan hal itu secara diam diam seperti ayahmu" ungkap Hala

"Aku terlalu lama berpuasa Hala, dan meski aku sudah dewasa tapi jiwaku ini masih jiwa muda seperti saat aku pertama mengenal kenikmatan itu" jawab Gading merasa Semakin kuat setelah dia melakukan hal itu dengan seorang perempuan meski dia tidak bisa memberikan Sarah suci pada Hala

"Biar papa saja dulu yang ilmunya Semakin kuat, aku akan menyusul nanti" ucap Gading

"Kenapa kamu tidak ikut dengan Tuan Galuh dan Fatan saja agar lebih cepat bertambah kuat?" Tanya Hala

"Aku tidak suka barang bekas papa Hala, meski dulu saat pertama melakukan itu, aku selalu bersama papa, tapi sekarang aku ingin gadisku sendiri, milikku dan tidak mau berbagi dengan siapapun, saat aku sudah bosan, baru aku akan lenyapkan dia" ungkap Gading

"Anda memang hebat nak" ungkap Hala, dia meniupkan asap hitam ke ubun ubun Gading, membuat Gading merasa sedikit kepanasan di kepalanya

Aakkhh

"Apa ini Hala?" Tanya Gading meringis memegangi kepalanya

"Itu kekuatan barumu nak, kamu bisa melihat gadis mana yang masih suci atau tidak dan kamu bisa menidurinya tanpa perlu menggodanya terlebih dulu" jawab Hala

"Seperti hipnotis" tanya Gading

"Iya, tapi bedanya gadis yang jadi korban mu akan melihatmu sebagai laki laki yang mereka sukai" jawab Hala membuat mata Gading berbinar

"Terima kasih ayah" ungkap Gading dan Hala Semaki tertawa bahagia

"Iya, Kamu memang anakku" ucap Hala

Bersambung

1
Antoni Indri
keren
Ridwan01: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
Antoni Indri
lagi seru2 nya eh tubi kontinyu
Ridwan01: sudah ada kak episode barunya, masih di review
total 1 replies
Antoni Indri
keren..lanjut ampe tamat
Antoni Indri
Sepi
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
Chindy Natasya
lanjut thorrr
Chindy Natasya
hayuuuk lanjut update thorr
Ridwan01: siap kak terima kasih
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 2 replies
Ridwan01
terima kasih sudah mampir 🙏☺️
TheNihilist
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!