🏆Sekuel Pewaris Dewa Naga🏆
Tujuh tahun setelah perang besar, kedamaian di Benua Feng hanyalah ilusi. Dunia di luar perbatasan telah jatuh ke tangan iblis, dan seorang pria asing muncul membawa rahasia besar. Dunia jauh lebih luas dari yang mereka kira, dan apa yang tersembunyi di balik kabut sejarah mulai terungkap—termasuk rahasia tentang asal-usul Liang Fei sendiri.
Siapa sebenarnya orang tuanya? Apa kaitannya dengan Pemimpin Sekte Demonic? Dan bisakah Zhiyuan, murid yang terjatuh dalam kegelapan, masih bisa diselamatkan?
Dengan persekutuan lama yang diuji, musuh baru yang lebih kuat, dan petunjuk yang mengarah ke dunia yang terkubur dalam sejarah, Liang Fei harus meninggalkan takhta dan melangkah ke medan pertempuran yang lebih besar dari sebelumnya.
Dunia telah berubah.
Dan perang yang sesungguhnya baru saja dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3 Empat Benua Diluar Benua Feng: Invasi Para Iblis
Pagi yang cerah di ibu kota Feng.
Langit membentang luas tanpa awan, sementara sinar matahari keemasan menyinari jalanan yang mulai ramai. Pedagang menggelar dagangannya, para pelajar bergegas menuju akademi, dan suara kehidupan kota menggema di udara pagi.
Di tengah keramaian itu, seorang bocah lelaki melangkah dengan percaya diri. Seragam putih dengan aksen biru membalut tubuhnya, simbol kesetaraan akademi yang meniadakan perbedaan antara bangsawan, pedagang, dan rakyat biasa.
Xi Fei menegakkan punggung. Meski darah kekaisaran mengalir dalam dirinya, di tempat ini ia bukan seorang pangeran—melainkan anak yang memiliki impian.
"Ayo cepat, Xi Fei!" seru seorang bocah di sampingnya. "Kalau terlambat, kita bisa dihukum menyapu halaman akademi!"
Xi Fei terkekeh, mempercepat langkah. "Baiklah, baiklah!"
...
Di dalam Istana Fengyin, Liang Fei menatap tumpukan dokumen di hadapannya.
Tangannya bergerak lincah, menyelesaikan laporan demi laporan tanpa jeda. Hari ini, ia berniat menyelesaikan tugas lebih awal. Ia memiliki janji, dan tidak ingin mengecewakan putranya.
Namun, sebelum ia merampungkan pekerjaannya, pintu ruang kerja terbuka.
Seorang pria muda melangkah masuk dengan tegap. Matanya tajam, membawa ketenangan yang mencerminkan kecerdasannya.
"Yang Mulia." Ia memberi hormat. "Saya membawa informasi dari tahanan."
Liang Fei mengangkat kepala. "Tahanan siapa?"
"Zhou Lin."
Ruangan seketika terasa lebih dingin. Liang Fei meletakkan kuas, menatap utusan itu dalam diam.
Zhou Lin. Mantan Patriark Sekte Naga Putih. Ayah dari Mei Lin. Seorang pria yang telah membisu selama tujuh tahun di dalam penjara. Jika ia akhirnya mau berbicara, pasti ada alasan besar di baliknya.
"Dia akhirnya berbicara?" Liang Fei bertanya, suaranya merendah.
Sebuah senyum tipis muncul di wajah pria itu. "Bukan karena kehendaknya sendiri. Setelah bertahun-tahun dalam kegelapan, bahkan seseorang seperti dia pun bisa retak."
Liang Fei tidak membuang waktu. "Bawa aku padanya."
...
Penjara bawah tanah Istana Kekaisaran.
Udara lembap dan dingin merayap di dinding batu yang gelap. Nyala obor yang redup menciptakan bayangan panjang, sementara suara tetesan air terdengar samar di kejauhan.
Di ujung lorong, seorang pria tua duduk bersandar pada dinding selnya. Rambut panjangnya berantakan, pakaian compang-camping menempel pada tubuh kurusnya. Matanya cekung, tetapi masih menyimpan kilatan kebencian.
Ketika langkah kaki mereka mendekat, Zhou Lin mengangkat kepala.
"Hah… Kaisar Agung akhirnya sudi mengunjungiku." Suaranya parau, seperti belum digunakan dalam waktu lama. "Apa kau datang untuk membunuhku? Atau hanya ingin mendengar ocehanku?"
Liang Fei tetap berdiri tegak. "Aku datang untuk mendengar kebenaran."
Zhou Lin tertawa lirih. "Kebenaran?" Ia menggeleng. "Tidak ada yang namanya kebenaran, Kaisar. Yang ada hanyalah cerita yang kau pilih untuk percaya."
Sorot mata Liang Fei tak berubah, tajam dan menusuk.
"Katakan padaku." Suaranya tenang, tetapi penuh otoritas. "Siapa pemimpin sebenarnya dari Sekte Demonic?"
Zhou Lin menyeringai. "Kau ingin tahu siapa dia?" Ia mendekat ke jeruji, suaranya merendah seolah mengungkap rahasia besar. "Dia adalah pria yang akan membunuhmu."
Liang Fei tidak tergoyahkan.
"Kau pikir perang tujuh tahun lalu adalah kemenangan?" Zhou Lin berbisik. "Kau hanya menumpas pasukan luar kami. Tapi inti kekuatan kami… kau bahkan belum menyentuhnya."
Tatapan Liang Fei mengeras.
"Maksudmu?"
Zhou Lin terkekeh. "Sekte Demonic bukan hanya organisasi. Kami adalah bayangan yang tumbuh dari kedalaman neraka. Dan pemimpin kami… dia lebih dari sekadar manusia biasa."
Keheningan menyelimuti ruangan.
Setelah beberapa saat, Zhou Lin berbicara lagi. "Baiklah. Kau ingin tahu apa yang ada di luar Benua Feng?"
Ia menatap langit-langit gelap di atasnya, suaranya penuh ketidakpastian.
"Benua ini hanyalah bagian terkecil dari dunia. Di luar sana, ada empat benua besar yang telah jatuh ke dalam kegelapan."
Liang Fei tidak menyela, membiarkan pria itu berbicara.
Zhou Lin menarik napas, lalu mulai menyebutkan nama-nama benua yang telah dikuasai Sekte Demonic.
---
Benua Xuemo
Jauh di utara, tanah ini tertutup salju dan es abadi. Dulunya, suku-suku pejuang yang kuat menguasai wilayah ini, membangun peradaban berbasis klan di dalam gua-gua es.
Namun, kedatangan Sekte Demonic mengubah segalanya. Mereka membantai para pejuang dan mengubah mereka menjadi pasukan iblis es. Kini, hanya monster buas yang berkeliaran di sana, sementara benua ini menjadi benteng dingin Sekte Demonic.
Benua Lingxu
Di timur, tanah ini dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan seni penyembuhan. Akademi-akademi besar pernah berdiri megah di sini, menyimpan pengetahuan berusia ribuan tahun.
Namun, semua itu kini telah menjadi reruntuhan. Sekte Demonic menguasai dengan sihir hitam, menodai tempat-tempat suci dan mengubah kuil-kuil besar menjadi menara kutukan.
Benua Heilong
Di barat, hutan hitam beracun meliputi hampir seluruh daratan. Dulunya, berbagai suku dan kerajaan kecil hidup berdampingan dengan alam.
Ketika Sekte Demonic datang, mereka mengubah tempat ini menjadi lahan berburu para iblis. Pepohonan yang dulu hijau kini berwarna ungu kehitaman, dengan akar-akar liar yang menjalar ganas.
Benua Tianluo
Di selatan, tempat ini adalah pusat segala kehancuran. Patriark Sekte Demonic bersemayam di sini, memerintah dari Kastil Kegelapan—benteng raksasa yang melayang di langit, dikelilingi awan hitam yang tak pernah sirna.
Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah iblis di dunia ini sekarang. Yang jelas, di setiap benua yang telah jatuh, terdapat dua hingga tiga Iblis Kuno yang masing-masing memimpin wilayahnya.
Mereka bukan sekadar makhluk buas, tetapi entitas yang kekuatannya melampaui batas manusia.