NovelToon NovelToon
KARMAPHALA: SAHEN PANGERTOS

KARMAPHALA: SAHEN PANGERTOS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:36.7k
Nilai: 5
Nama Author: Altairael

Bumirang Tunggak Jagad terlahir dengan menanggung kutukan karmaphala yang turun temurun diwariskan oleh leluhurnya. Di sisi lain, dia juga dianugerahi keistimewaan untuk bisa menghapus karmaphala tersebut karena terlahir dari satu-satunya keturunan perempuan. Dia juga dianugerahi wahyu agung oleh semesta karena pengorbanan kedua orang tuanya.

Dia harus mengembara sambil menjalani berbagai macam tirakad serta melakukan banyak kebajikan sebagai upaya untuk menghapus karmaphala bawaan tersebut. Pemuda itu pun disinyalir sebagai utusan semesta yang akan meruntuhkan sang penguasa lalim.

Akan tetapi, musuh yang harus dia hadapi tidak hanya sang raja lalim beserta para pengikutnya, tetapi juga dirinya sendiri. Dirinya yang penuh amarah, Baskara Pati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Altairael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAMANDAKA

Pemuda arogan itu mengerling Bumirang yang tampak acuh tak acuh dan amarahnya pun semakin berkobar. "Hei, jelata tidak tau diri!" serunya.

Secepat bayangan berkelebat tangannya meraih sesuatu dari atas meja, kemudian sebuah mug bambu tiba-tiba sudah mengudara, meluncur tepat ke arah kepala Bumirang.

Terlihat dalam keadaan tidak waspada, tanpa diduga Bumirang tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan tepat ketika benturan seharusnya terjadi, sambil berkata, "Nyai, aku sudah selesai."

Gerakannya alami, benar-benar seperti kebetulan bergerak di saat yang tepat sehingga tanpa sengaja terhindar dari bahaya. Mug bambu itu pun akhirnya menghantam dinding kayu.

Brak

"Ampun, Gusti, ampun, ampuuun!" Bumirang terlonjak sambil berteriak-teriak panik ketakutan, lalu buru-buru menelungkup di atas meja sembari mengapit kepala menggunakan kedua tangan.

Seorang pria tergopoh-gopoh muncul dari arah dalam kedai, dengan suara gemetar karena panik berkata, "Aden-aden semua tenang. Mohon jangan buat keribut---"

Saat melihat pemuda arogan itu mata si pria pemilik kedai langsung membeliak maksimal dan kata-katanya terputus. Wajah pucat pasi melukiskan kengerian dan matanya seolah berkata seharusnya aku tetap di dalam.

"Minggir!" Pemuda arogan itu hanya mengayunkan tangan ke arah pemilik kedai, tanpa menyentuh, tetapi tubuh pria paruh baya tersebut tiba-tiba terlempar kembali ke dalam, lalu menabrak dinding.

"Kakang!" Suara jerit perempuan pun menyusul setelah bunyi menggebrak cukup kencang.

Karena pemuda arogan itu mendatangi Bumirang, bapak-bapak yang ketakutan pun tidak menyia-nyiakan peluang untuk kabur. Namun, ada salah satu yang masuk untuk menolong si pemilik kedai, lalu kabur bersama lewat pintu belakang.

Merasakan ada seseorang berdiri di sampingnya, Bumirang pun perlahan mengangkat kepala dan menoleh. Anehnya, tatapan pemuda berambut kucir ekor kuda ini kosong. Terpaku pada satu titik, tetapi tidak fokus. Kedua tangannya yang gemetaran perlahan terangkat, lalu meraba-raba udara.

"A-apa yang terjadi, Ki? Su-suara apa tadi?"

Pemuda arogan itu mundur saat tangan Bumirang hampir menyentuhnya. Wajah berkulit bersih yang semula terlihat kaku dan garang seketika melunak. Satu embusan napas kasar pun terlontar.

Ternyata buta. Sial, aku pikir bakal dapat lawan adu tanding yang lumayan .... Dia merutuk dalam hati sambil mengelus kasar tengkuk.

Melihat penampilannya, siapa pun pasti menyangka Bumirang adalah seorang pendekar. Ikat kepala---baju tanpa lengan mempertontonkan bagian tubuh yang berotot dan tampak tangguh---apalagi saat ini baju warna putih tulang yang hanya diikat dengan sabuk kain juga secara alami terbuka di bagian depan, dada bidang dan perut berpetak-petak itu bisa didapatkan hanya dengan latihan secara berkala dalam jangka waktu lama.

Jadi, tidak salah pemuda arogan itu berpikir Bumirang adalah lawan yang tangguh. Apalagi tadi---sebelum dikira buta---sikap Bumirang yang acuh tak acuh seolah menegaskan keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.

Brak

"Den Bagus Kamandaka, syukurlah akhirnya ketemu juga, Den." Seorang pria berbadan tambun masuk tergesa-gesa, nyaris saja tersungkur karena kaki tersangkut kusen pintu, tetapi tidak mengaduh sama sekali. Wajahnya justru tampak lega setelah berhadapan dengan pemuda arogan itu. Sembari memegang lengan majikannya, dia berbicara seperti orang meratap, "Sabar, Den, sabar. Tenang, jangan seperti ini. Aden tidak kasihan sama Ndoro Putri Patmi? Ibunda, Aden."

Emosi di wajah Kamandaka berangsur-angsur memudar, setelahnya pemuda itu terlihat seperti orang yang sama sekali berbeda. Wajahnya layu seperti linglung dan tidak ada binar kehidupan di mata yang tadi menyala-nyala penuh arogansi dan amarah.

"Tapi aku harus menjemput Srikanti, Ngon." Suaranya lirih dan sedikit merengek. Bumirang pun langsung berpikir, persis seperti tuan muda keturunan darah biru yang dimanjakan.

"Iya, Den." Sengon mengelus lembut kedua lengan Kamandaka. Cara bicaranya pun sangat halus dan teduh. "Nanti kita jemput sama-sama. Harus ada persiapan karena perjalanan ke ibukota itu jauh, Den."

Kamandaka mengangguk, tetapi tidak lantas patuh begitu saja saat hendak diajak keluar. Dia bergeming sambil menatap Sengon lekat-lekat dan berkata, "Kamu tidak bohong, kan? Kalau pulang aku tidak akan dipasung lagi, kan?"

Pasung .... Bumirang tersentak, tetapi tetap berpura-pura buta dan tenang. Diam-diam dia membuka mata batin, tetapi ada kabut tebal menghalangi pandangannya. Aneh.

"Tidak akan, Sengon jamin pokoknya. Mari, pulang Den ...." Setelah dibujuk dengan segala janji manis, akhirnya Kamandaka pun patuh. Sebelum pergi, Sengon menatap Bumirang dan berkata sambil menunduk singkat, "Mohon maafkan Den Kamandaka---"

Kamandaka menarik lengan Sengon, lalu dengan kepala menunduk seperti anak kecil yang merasa bersalah setelah ketahuan berbuat nakal, dia berujar lirih, "Sengon, dia tidak bisa melihat."

Mata Sengon sedikit melebar sejenak, kemudian menyipit, memperhatikan Bumirang yang hanya duduk diam dengan tatapan tidak fokus terpaku pada satu arah. Dari penampilannya, Sengon bisa menebak bahwa pemuda itu pastilah pengembara. Terlihat lusuh karena baju sepertinya sudah usang, dan buntalan kain merupakan ciri khas orang yang tengah melakukan perjalanan.

Terlepas dari ageman* yang memberi kesan lusuh, Sengon mengakui dan mengagumi paras Bumirang yang rupawan. Rahang menonjol tegas, tulang hidung tinggi, lurus dan ada belahan samar di pucuknya. Bentuk hidung yang cukup langka memiliki peran besar memperindah parasnya.

[Pakaian]

Bahkan mata Bumirang pun mendapat nilai bagus di benak Sengon. Mata cokelat muda tampak bersinar, cemerlang seperti matahari terbit yang memancarkan harapan, teduh dan menenangkan seperti cahaya senja. Sayangnya, mata itu tidak bisa menikmati indahnya mayapada. Pria tambun itu secara naluriah turut bersedih untuk ketidakberuntungan tersebut.

Sengon yang tengah intens memandangi Bumirang sedikit menjengitkan bahu saat Kamandaka menariknya sambil merengek, "Ayo cepat, jangan biarkan Srikanti menunggu lama."

"Iya, iya, Den, iya. Mari pulang." Sengon melangkah terhuyung karena Kamandaka menariknya, tetapi masih enggan mengalihkan pandangan dari Bumirang. Namun ketika kaki lagi-lagi terantuk kusen pintu, mau tidak mau dia lebih memperhatikan jalannya.

Setelah mereka tidak tampak lagi, Bumirang berbisik di udara, "Leko, pardi saib masbat." [Datanglah, aku butuh bantuan]

Seekor kumbang hitam muncul dari ketiadaan dan mengambang di depan wajah Bumirang, tepat segaris lurus dengan mata.

"Mae tuh tengyat pardi lakuna?" [Apa yang harus aku lakukan]

Bumirang sudah hendak mengatakan maksudnya, tetapi tiba-tiba tertegun dan bola matanya bergulir samar melirik sekitar. Barusan dia merasakan ada sesuatu mengalir di udara dan beresonansi dengan jiwanya. Lagi-lagi hatinya merasa tidak nyaman.

Dia perlahan membuka telapak tangan kanan dan kumbang hitam itu pun segera terbang menghampiri, lalu mendarat di sana.

"Ikuti mereka." Bumirang berbicara menggunakan telepati. "Ikuti, kumpulkan informasi sebanyak yang kamu bisa dapatkan, lalu datang lagi padaku sebelum fajar untuk menceritakan semua yang sudah kamu ketahui."

1
Rinchanhime
kesabaran setipis tisu
Rinchanhime
diulang terus wkekwk
Windy Veriyanti
Kasihan Kamandaka...
Anny
Btw, ini aku yang kecepatan baca ato emang bab ini cuma dikit ya🥲🥲🥲🥲
Alta [WP: Yui_2701]: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Anny
Misteri apa lagi ini /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Alta [WP: Yui_2701]: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Andini Andana
iya iya benar kok.. 😋😁
Alta [WP: Yui_2701]: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 1 replies
Andini Andana
diiih gak tau malu 😒😒
Ai Emy Ningrum: deehh..deeehh...deehh..😼😼😼
Andini Andana: duuhh.. duuhhh.. duuuhhh... 🙄🙄🙄
total 5 replies
Andini Andana
heroik syekali... 👏👏👏 beda jauh dgn pemuda Sahen Pangertos 🤭
Alta [WP: Yui_2701]: Kwkwkwkwkw kalo soal makan pertahanan Kamandaka gak kuat sama sekali 🤣🤣🤣🤣
Andini Andana: gpp dari pada salah makan, kasian Kamandaka gak kebagian 😚😚😚
total 5 replies
Andini Andana
Sindu Rencang /Casual/
Andini Andana
Kamandaka cocok utk bagian bertahan, mungkin selanjutnya bisa di angkat jadi menteri pertahanan 🤣🤣🤣
Alta [WP: Yui_2701]: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Andini Andana: sikap bertahan yg sempurna /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 3 replies
Andini Andana
lagi tegang, ada lucu nya juga 🤣🤣🤣
Andini Andana
bukan bocor alus lagi ini mah.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Andini Andana: banjir bandang 🙀🙀🙀
Alta [WP: Yui_2701]: Banjir 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Andini Andana
weh gampang kepancing, golongan sumbu pendek juga niih Kidung Tilar 😋😜😜
Rinchanhime
Kahuripan memang mood booster banget
Rein
Ngakak 🤣🤣🤣🤣
Anny
Keren 👏👏👏👏👏 Ntar beli koin dulu baru kasih gift/Grin//Grin//Grin/
Anny
/Determined//Determined//Determined//Determined/ akhirnya 🤜🤛🤜🤛🤜🤛🤜🤛🤜
Anny
Ah aku tau Oyot Ngulo 👏👏👏👏👍👍🤧
Anny
Ngakak 2 /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Anny
Astaghfirullah my baby Kamandaka /Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!