NovelToon NovelToon
Bunda Jangan Pergi!

Bunda Jangan Pergi!

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Anisa menerima kabar pahit dari dokter bahwa dirinya mengidap kanker paru-paru stadium empat, menandakan betapa rapuhnya kehidupan yang selama ini ia jalani.

Malamnya, ketika Haris pulang dari dinas luar kota, suasana di rumah semakin terasa hampa. Alih-alih menghibur Anisa yang tengah terpuruk, Haris justru membawa berita yang lebih mengejutkan. Dengan tangan gemetar, Anisa membaca surat yang disodorkan Haris kepadanya. Surat yang menyatakan perceraian antara mereka berdua setelah 15 tahun membina rumah tangga.

Ternyata, memiliki kehidupan yang harmonis ekonomi yang bagus, serta anak-anak yang lucu tak bisa mempertahankan sebuah hubungan Anisa dan Haris.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk, simak di Bunda Jangan Pergi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda 06

Anisa berdiri di depan pintu kantor Haris, mantan suaminya. Hatinya berdebar, menahan gugup dan keputusasaan yang terus menghantui pikirannya selama seminggu terakhir ini. Haris, ayah dari ketiga anaknya, belum juga datang menjenguk mereka dan memberikan uang SPP Alvin serta Salsa yang sudah menunggak tiga bulan lamanya. Dengan langkah ragu, Anisa mengetuk pintu kantor Haris dan mendengar suara lembut yang mempersilakan masuk.

Begitu pintu terbuka, Anisa melihat Haris sedang duduk di belakang meja kerjanya sambil asyik berbicara di telepon. Anisa juga dapat melihat seorang wanita yang berada di samping Haris terlihat begitu manja sembari memeluk pria itu dari samping.

Tampaknya, Haris tidak menyadari kehadiran Anisa di ruangannya. Setelah menunggu beberapa saat, Anisa memberanikan diri untuk menyapa, "Haris, kita perlu bicara." Haris menoleh ke arah Anisa, matanya sedikit terbelalak seolah tak percaya bahwa mantan istrinya itu berani datang ke kantornya.

Haris segera berdiri dan meminta wanita di sampingnya itu untuk melepaskan rangkulannya. Wanita itu tersenyum manis kepada Anisa, tetapi sebaliknya Anisa malah terlihat dingin dan sedikit menahan rasa kesal. Anisa berjalan ke arah sofa dan disusul oleh Haris dan juga wanita yang sejak tadi berada di samping Haris.

"Ini alasan mu menceraikan aku dua Minggu lalu, Mas?"tanya Anisa dengan mata yang berkaca-kaca. Wanita yang duduk di sebelah Haris nampak mengerutkan keningnya.

"Anisa, kamu salah paham. Aku bertemu dengannya sudah lama, tetapi kami menjalin hubungan setelah kita berpisah,"ujar Haris.

"Iya, setelah berpisah satu hari. Apa bisa di katakan kalian akan saling jatuh cinta dalam satu hari? Apa selama ini kamu melakukan pengkhianatan dalam pernikahan kita, Mas?"tanya Anisa. Air matanya menetes lalu, secepatnya Anisa menyeka.

"Anisa, aku gak ingin berdebat. Tetapi, yang ku katakan adalah kebenaran, aku tak pernah berselingkuh di belakang mu,"ungkap Haris untuk menyakinkan Anisa.

"Aku Tania. Kami memang sedang menjalin hubungan. Tetapi, kami bersama setelah Mas Haris dan istrinya berpisah. Mba, Aku tak pernah merebut Mas Haris dari Mba. Tetapi, hubungan yang sehat tak bisa di pertahankan, dari pada terjadi perselingkuhan lebih baik memilih berpisah bukan?"tanya Tania. Anisa mengepalkan tangannya. Bagaimana seorang wanita dapat berbicara seperti itu pada wanita lain, yang sebelumnya berstatus istri dari pacarnya.

"Tania, tenanglah. Biarkan aku berbicara dengan Anisa, dulu. Kamu pulanglah, kita bertemu nanti malam."Haris berkata dengan lembut dan wanita itu mengangguk patuh dan pergi meninggalkan ruangan Haris.

Setelah kepergian Tania, ruangan kerja Haris nampak hening beberapa saat kemudian.

"Ehem!" Haris berdehem untuk memecahkan keheningan ruangan itu.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Anisa?" Anisa menarik nafas, lalu berkata dengan suara yang berusaha tegar.

"SPP Alvin dan Salsa sudah menunggak tiga bulan. Mereka berisiko dikeluarkan dari sekolah jika tidak segera diselesaikan. Kamu janji akan membantu, Haris. Tapi, seminggu sudah berlalu dan kamu belum juga memberikan uangnya." Haris terdiam sejenak, seolah mencari alasan untuk menolak permintaan Anisa.

Namun, ia menyadari bahwa Anisa memang berhak mendapatkan bantuan itu untuk anak-anak mereka. Akhirnya, dengan nada yang berat, ia menjawab.

"Baiklah, besok aku akan kirimkan uangnya." Anisa menghela nafas lega, meski hatinya masih terasa pilu. Dia menatap Haris dengan pandangan yang penuh harap.

"Terima kasih, Haris. Semoga kamu tetap ingat tanggung jawabmu sebagai papa mereka." Dengan perasaan campur aduk, Anisa meninggalkan ruangan Haris dan berjalan pulang dengan langkah yang lebih ringan. Setidaknya, hari ini ia berhasil menyelesaikan satu masalah yang menghantui pikirannya.

Masih ada masalah lain, seperti kafe. Anisa membutuhkan solusi untuk kafe itu. Akhirnya, Anisa pergi ke kafe untuk menemui Naina, orang yang mengurus kafe nya itu.

Tiba di depan kafe, Anisa melihat perempuan yang dia temui di ruangan mantan suaminya. Tania, perempuan yang sama yang dia lihat di depan kafe saingan barunya.

"Bu, Anda datang?"Naina, menegur Anisa. Wanita itu menoleh dan tersenyum.

"Bu, itu pemilik kafe bulan. Namnya, Bu Tania, dia baru pindah ke kafe itu dan sekarang tinggal di sana. Tak menyangka, Bu Tania dapat menarik hampir semua pelanggan kita,"ujar Naina.

"Heeem,"Anisa mengepalkan tangannya. Lalu, Anisa melihat papa menu yang ada di promotion di depan kafe Tania.

"Apa mereka memiliki menu yang sama dengan kita?"tanya Anisa. Naina, mengangguk. Anisa menghela napas berat nya. Anisa, bisa menebak jika kafe Tania pasti ada campur tangan Haris, mantan suaminya dulu.

"Naina, kita bicara besok. Aku perlu menemui seseorang,"ujar Anisa dan berlalu pergi meninggalkan kafenya.

Dalam kegundahan yang luar biasa, Anisa menggenggam erat teleponnya dan menekan nomor Haris. Setelah beberapa detik, suara Haris terdengar dari seberang sana.

"Anisa, ada apa?" tanya Haris dengan suara tenang.

"Haris, kita perlu bicara. Bisa ketemu di depan kantor kamu sekarang?" Anisa menahan rasa cemas yang mencekam hatinya. Padahal, baru satu jam yang lalu mereka bertemu di kantor Haris, tetapi ada hal yang mengganjal pikiran Anisa yang harus segera dia tanyakan.

"Baiklah, aku tunggu di depan kantor," jawab Haris singkat. Segera setelah telfon berakhir, Anisa berjalan menuju lokasi pertemuan dengan langkah terburu-buru. Pikirannya melayang pada kafe milik Tania, pacar Haris, yang baru saja dia dia lihat dari luar menu makanan yang tersedia di kafe itu. Ada sesuatu yang menggelisahkan Anisa, semua menu makanan di kafe tersebut hampir sama dengan kafe miliknya.

Apakah ini ada kaitannya dengan Haris? Tak lama kemudian, Anisa tiba di depan kantor Haris dan menemui pria itu yang sudah menunggu. Dengan napas terengah-engah, Anisa langsung menanyakan hal yang menghantui pikirannya.

"Haris, apa kamu tahu kalau kafe milik Tania itu meniru semua menu makanan di kafe milikku?" Anisa menatap Haris tajam, mencari kebenaran dalam sorot matanya. Haris tampak terkejut, namun dia berusaha menjawab dengan tenang.

"Anisa, aku tidak tahu menahu tentang itu. Aku tidak terlibat dalam urusan bisnis Tania."Anisa menghela napas, mencoba menenangkan diri.

"Aku hanya ingin tahu apakah kamu ada hubungannya dengan hal ini. Haris, kamu tahu itu satu-satunya cara untuk aku menghidupi anak-anakku. Tetapi, kamu juga ingin merebutnya?" tanya Anisa dengan suara yang gemetar. Haris menggeleng, menatap Anisa dengan serius.

"Aku janji, Anisa. Aku tidak ada hubungannya dengan itu. Aku tidak akan pernah mencelakai bisnismu. Apalagi, aku tahu kamu mendaptakan penghasil dari sana,"Haris berkata dengan serius. Tetapi, Anisa masih belum percaya dan pada akhirnya meminta Haris untuk memeriksa nya sendiri. Anisa pun pergi meninggalkan pria itu di depan kantornya.

1
Tyas Sayid
ini blm update lagi ya....kapan Thor?
LISA: O msh sibuk y Kak..kita tunggu update nya yaa
Aisyah Alfatih: belum lagi kak, masih sibuk di sebelah 🙏🏿
total 2 replies
Eva Karmita
otor kapan Aisyah up lagi
Ma Em
Semoga Anisa baik baik saja.
Ma Em
Anisa semoga disembuhkan dari penyakitnya aku sedih membaca ini sambil menangis kasihan sama anak anaknya Anisa msh kecil semoga Anisa dipanjangkan umurnya dan diberikan kebahagiaan dlm hidupnya.
Aisyah Alfatih: terima kasih kak sudah mampir ❤️
total 1 replies
Ma Em
semoga ada keajaiban Tuhan yg membuat Anisa sehat kembali kasihan anak anaknya kalau terjadi sesuatu hal yg tak diinginkan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Anisa yg sabar Haris pasti menyesal karena telah menyia nyiakan anak dan istrinya hanya untuk kesenangan sesaat semoga kamu dan anak anak selalu diberi kesehatan dan berbahagialah.
Bundanya Pandu Pharamadina
Anisa berharap sembuh, krn takdir Anisa ada di tangan mbak Author
Deriana Satali
Nyesekkan km Anisa ketika Anakmu berterima kasih pada orang lain yg sengaja km hadirkan bukan sm km sbg ibu kandungnya
akhirnya km akan meninggal dgn perasaan sakit hatimu ketika anak2mu yg tidak membutuhkan kamu
Deriana Satali
Anisa aku kurang sreg dgn sosok km Anisa gimana ya Thor harusnya dia berjuang buat sembuh bukannya menyerah dgn membiarkan anak2nya dekat dgn sosok Tania yg seharusnya kalo dia nggak mau berjuang dgn penyakitnya di hari2 terakhirnya dia dekat dgn anak2nya buat kenagan indah mereka berempat tanpa orang ketiga, kalo bisa di kata Anisa itu Egois dan Munafik ketika anak2nya dekat dgn Tania hatinya sakit
kurang suka dgn sosok Anisa yg menyerah sebelum berjuang
Deriana Satali
Haris.... Haris km nggak dengar omongan Anisa malah pamer sama Salsa dan Alvin bawa Tania jmpt mereka dasar bpk lucnut
Deriana Satali
Jangan2 Haris lg yg buka Cafe di dpn Cafe Anisa soalnya menunya sm cm harganya lbh murah
dasar bapak lucnut dpt daun muda uang sekolah anak2 di abaikan
Anita yoongia
bingung mau komentar apa semangat thor
Rabiatul Addawiyah
Laniut tjor
Anita yoongia
asli pasti menyesal apalgi klo anisa bisa sembuh panik gak tuh
Anita yoongia
itu pilihan mu nisa jadi jagan menyesal
Anita yoongia
jadi serba salah kaasian
Liana CyNx Lutfi
kasian anisa gara2 memikirkan kebahagiaan orang yg disyang dia yg harus mengorbankan kebahagiaanya sendri...diakhir hayatnya bkny bahagia mlah tertekan huffff hidup2 memang gk ada yg tau
sholeha
seharusnya haris ini jadi laki2 tegas jagn menye2 klo mau balik ke anisa balik klo mau ke tania ke tania aza gak usah setuju dengan usul anisa jadi laki model begini edeh.gak cinta ke anisa tapi sampek punya buntut 3.n juga si lakor kok bisa2nya dia setuju tinggal dirumah nisa seharusnya klo dia punya harga diri tolak dong.berarti si lakor ni gak punya harga diri jadi perempuan sebel aku sama lakor n si haris begooo...maunya dia terus yg bahagia gak memikirkan kebahgiaan anis sama sekali sedang anisa memikirkan kebahagian dia sma anak2nya anak anaknya malah gak tau diri pula .si alvin juga kesel aq sma tu anak...malah baik sama si lakor..mamanya di abaykan di tinggal mamau kapok kau nyesel😏😏😏
Tyas Sayid: semoga yang terbaik bagi Annisa....kalau doa ingin pergi karena sudah tidak kuat dengan rasa sakit nya silahkan ....anak² jg sudah bisa menerima Tania dengan baik....daripada tersiksa bathin melihat semua nya dan merasa sakit secara fisik yang memperburuk keadaan nya dan surga menanti nya....Mira sang sahabat lah nanti yang memberikan pencerahan ke Haris & anak² bagaimana sosok istri&ibu nya berkorban selama ini....ada penyesalan tapi Anisa udah pergi dengan tenang tanpa rasa sakit & beban berat yang ia tanggung selama ini
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor
semoga Anisa sembuh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!