NovelToon NovelToon
Hitam Putih Kehidupanku

Hitam Putih Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: inge gustiyanti

Menceritakan tentang seorang wanita cantik yang bernama Quinley. Dia telah jatuh cinta kepada bosnya pada pandangan pertama. Setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya, hubungan mereka menjadi dekat dan ada rahasia yang terkuak sehingga mereka menikah.

Namun tanpa diduga olehnya, dia telah diculik oleh suaminya. Di dalam penculikan itu hidupnya seperti di neraka yang telah membuat dirinya hancur berkeping-keping, hilangnya masa depan dan hilangnya impian dia. Kelamnya sebuah takdir kehidupan yang telah merubah dirinya menjadi seorang wanita tanpa empati dan penuh dendam.

Seperti apakah warna-warni kehidupan dirinya setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya?

Bagaimana alur kehidupan dia dan bosnya setelah pertemuan pertama mereka?

Silakan dibaca cerita novel yang dibumbui dengan intrik-intrik kehidupan ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inge gustiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6, Perjodohan Itu

Dilike ya guys 😊

Divote ya guys 😊

Dikomen ya guys 😊

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Albern menghentikan langkah kakinya di depan pintu sebuah kamar rawat inap ayahnya. Menekan handle pintu itu ke bawah, lalu mendorongnya. Pintu kamar rawat inap Samuel secara perlahan terbuka. Albern tertegun melihat Albert, Juan dan ayahnya sedang makan bersama di dalam kamar. Ayahnya Albern duduk di duduk di atas tempat tidurnya sambil menikmati makanan yang disantapnya. Albert dan Juan duduk lesehan di atas permadani sambil melahap makanan yang ada di depannya. Mereka bertiga sungguh menghayati makanan mereka.

"Hey Albern, masuk kamu! Ngapain mematung di sana?" ucap Samuel yang menyadari kehadiran Albern di antara mereka bertiga, sontak Juan dan Albert menoleh ke Albern.

"Iya," ucap Albern, lalu dia menutup pintu kamar dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

"Kamu sudah makan?" tanya Samuel sambil mengunyah makanan.

"Sudah Dad," ucap Albern datar sambil menduduki badannya di samping kiri Samuel. "Ada apa Dad, sampai Daddy menyuruhku datang ke sini?" lanjut Albern to the point sambil menoleh ke Samuel.

"Ayah mengalami kecelakaan ketika ingin mengunjungi Quinza. Ada kejanggalan dalam kecelakaan itu. Daddy minta tolong kamu selidiki kasus itu."

"Kenapa Daddy nggak minta bantuan aja sama pihak yang berwajib?"

"Itu akan memakan waktu yang lama. Kalau kamu nggak bisa, Daddy bisa minta tolong sama Maxim."

"Ya udah, Daddy minta langsung aja sama Maxim."

"Al, boleh Daddy minta sesuatu sama kamu Nak?"

"Apa itu?"

"Daddy ingin kamu menikah dengan putrinya Tante Quinza," ucap Samuel lembut.

"Daddy nggak salah menjodohkan aku dengan anak haram Daddy?"

"Kakak!! Tolong jaga ucapan Kakak sama Daddy!!" ucap Albert marah sambil beranjak berdiri.

"Hey anak kecil! Kamu tahu apa!? Kamu itu tak usah sok polos dan sok suci dech!!!" ucap Albern marah sambil beranjak berdiri.

"Tante Quinza bukan selingkuhan Daddy Kak!!"

"Oh ya!?? Kamu tidak usah membela Daddy dan wanita murahan itu!!!"

"Aku tidak membela mereka, tapi emang itu kenyataannya Kak!!" ucap Albert yang dianggap angin lalu oleh Albern.

Albern tersenyum miring, lalu berujar, "Sebaiknya aku pulang."

"Al, demi Tuhan Daddy tidak pernah mengkhianati ibu kalian," ucap Samuel lembut. "Kamu telah terprovokasi oleh ceritanya Aaron."

"Jangan bawa-bawa My Daddy, laki-laki bangsat!!! bentak Albern.

"Albern!!! Keluar kamu dari sini!!!" ucap Samuel marah.

"Iya aku akan keluar dari sini!!!" ucap Albern marah.

Tak lama kemudian Albern melangkahkan kakinya menuju ke pintu kamar. Menekan handle pintu dengan kasar, lalu menariknya sehingga pintu itu terbuka. Albern keluar dari kamar. Menutup pintu kamar rawat inap itu dengan keras. Berjalan cepat menyusuri sebuah lorong rumah sakit yang telah didirikan pada tahun 1100. Dia merasakan getaran smartphone miliknya. Mengambil smartphone miliknya yang berada di dalam kantung celana. Tersenyum melihat tulisan My Dad. Menggeser ikon hijau itu, lalu mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya.

"Hallo My Dad!" sapa Albern sopan.

"Kamu lagi di mana Nak?" ucap Aaron yang merupakan pamannya Albern.

"Aku lagi di rumah sakit St. Thomas," jawab Albern yang tidak memperhatikan jalannya.

"Memangnya siapa yang sakit Nak?" tanya Aaron lembut.

"Daddy Samuel."

"Dia sakit apa?"

"Dia mengalami kecelakaan my Dad."

"Aauuww!" pekik seorang wanita yang sedang menungging karena ingin mengambil beberapa buah apel yang terjatuh.

Tak sengaja Albern menabrak pantat wanita itu sehingga membuat senjata pamungkasnya menegang. Sontak Albern menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya, lalu menggeser ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu. Menaruh smartphone miliknya ke tempat semula. Wanita itu menegakkan badannya setelah mengambil beberapa buah apel yang terjatuh, lalu membalikkan badannya.

Gerak-gerik wanita itu yang tak sengaja telah menggesek-gesek senjata pamungkasnya Albern. Aksinya itu telah membuat senjata pamungkasnya Albern bertambah tegang. Wanita itu membulatkan mata indahnya yang berwarna hijau. Dia terkejut melihat bosnya berada di hadapannya. Quinley menelan salivanya menatap wajah tampan milik bosnya. Tiba-tiba gelayar lembut menyelinap di relung hatinya ketika dia menatap intens ke bosnya.

"Quinley??" tanya Albern kaget.

"Maaf Tuan," ucap Quinley sedikit gugup.

"Kamu nggak perlu minta maaf, aku yang salah, maaf."

"Iya Tuan."

"Besok jam lima sore datang ke ruanganku," ucap Albern yang sedang menahan gairah nafsunya.

"Baik Tuan. Aku permisi dulu," ucap Quinley sopan.

Sedetik kemudian Quinley menjauhkan tubuhnya dari hadapan Albern. Melangkahkan kakinya menuju ke kamar rawat inap teman ayahnya yang bernama Samuel ketika Albern melanjutkan langkah kakinya menuju ke ruang parkiran. Selama perjalanannya menuju ke kamarnya Samuel, gelayar lembut itu masih menelusuri relung hatinya Quinley sehingga membuat dirinya berbunga-bunga.

Quinley menghentikan langkah kakinya ketika menemukan sebuah kamar rawat inap yang dia tuju. Dia menekan handle pintu kamar itu sehingga pintu kamar itu terbuka. Quinley masuk ke dalam kamar itu. Dia melihat sosoknya Samuel yang sedang tersenyum ramah terhadap dirinya. Quinley membalas senyuman ramahnya Samuel sambil menutup pintu kamar itu. Melanjutkan langkah kakinya menghampiri Samuel. Dia tersenyum sopan ke Albert yang juga sedang tersenyum manis ke dirinya.

"Hallo Om, bagaimana kabarnya?" sapa Quinley sopan dan ramah setelah menghentikan langkah kakinya di samping kanan ranjang pasien.

"Sudah lebih baik dari kemarin Nak," ucap Samuel ramah sambil menoleh ke Quinley.

"Oh ya, aku bawain buah kesukaan Om," ucap Quinley ceria sambil mengangkat kantung kain.

"Terima kasih Nak. Tolong taruh di atas nakas di samping kamu Nak."

Sedetik kemudian Quinley menaruh kantung kain itu ke atas nakas yang berada di samping kanannya. Dia menoleh ke Albert yang sedang berjalan menghampiri dirinya sambil tersenyum manis ke dirinya. Albert menghentikan langkah kakinya di hadapan Quinley. Samuel mengambil telapak tangan kanannya Quinley.

"Nak, apakah Mommy kamu pernah membicarakan soal perjodohan antara kamu dan salah satu anak Om?" tanya Samuel serius sambil menoleh ke Quinley.

"Pernah Om," jawab Quinley sopan.

"Paman ingin kamu dan Albert menikah. Mendiang Daddy kamu juga menyetujui perjodohan itu. Apakah kamu menyetujuinya Nak?" ucap Samuel yang membuat Quinley kaget dan kecewa.

"Aku pikir-pikir dulu Om."

"Kenapa Nak?"

"Maaf Om, aku tidak bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai dan orang itu tidak mencintai diriku. Lagipula aku tidak mau menjalankan sebuah pernikahan karena adanya tekanan."

"Seiring dengan waktu, kamu bisa mencintai Albert. Albert senantiasa menunggu kamu untuk mencintai dirinya."

"Maafkan aku Paman, aku sudah mencintai seseorang," ucap Quinley yang telah melukai hatinya Albert.

"Kalau boleh tahu siapa pria yang beruntung itu?"

"Albern Cedric Smith, dia bos aku di kantor, Om, " jawab Quinley yang malu-malu.

"Kamu tahu siapa dia?"

"Dia bos di perusahaan PT. Glory Construction And Design dan salah satu anaknya Om."

"Nak. Nanti Om ngomong sama dia."

"Ngomong soal apa Paman?"

"Soal perjodohan kalian, kamu mau dijodohkan sama dia?"

"Dad!" ucap Albert terkejut.

"Albert, yang seharusnya dijodohkan sama Quinley adalah Kakakmu," ucap Samuel berwibawa sambil menoleh ke Albert.

"Tapi Dad, Kakak kan nggak mau dijodohkan."

"Nanti Daddy akan merayunya."

"Om, sebaiknya jangan dipaksakan mengenai perjodohan ini," ujar Quinley sopan.

"Nak, perjodohan ini adalah keinginan kami, Om dan juga mendiang Daddy kamu," ucap Samuel sambil menoleh ke Quinley.

"Tapi maaf Om, tidak baik jika tidak ada rasa saling mencintai di dalam kehidupan berumah tangga."

"Nak, seiring dengan waktu, rasa saling mencintai pasti nanti ada di dalam kehidupan berumah tangga kalian. Karena kalian akan sering berinteraksi, saling melengkapi, saling mengerti, saling menghargai dan saling menghormati. Paman dan Tante aja awalnya dijodohkan, seiring dengan waktu, kami saling jatuh cinta di dalam kehidupan rumah tangga kami. Jangan menyerah dulu, jalani aja. Paman yakin, kamu dan Albern pasti menikah."

"Kalau boleh tahu kenapa Om ingin menjodohkan saya dengan Tuan Albern?"

"Karena perjanjian Om dengan mendiang Daddy kamu dan Om ingin dia berhenti gonta-ganti wanita setiap malamnya. Om sangat khawatir dengan kehidupan pribadinya. Tolong Om, bantu Om untuk memperbaiki kehidupan pribadinya. Bagaimana, kamu setuju dengan perjodohan itu?"

"Baiklah Paman, aku menerima perjodohan itu."

1
momy hana
gd
momy hana
ada sedikit celah lah kk autor,hgn smp quinza mati semangat kk
momy hana
tlg lanjut kk,ceritanya menarik bgt, kasihan bgt quinly, apa bnryg lg disiksa ibunya quin
Inge Gustiyanti: maaf kemarin 2 belum sempat update, karena anak lagi sakit ,🙏 . Saya usahakan hari ini update. Terima kasih sudah menyukai cerita novel saya yang ini.
total 1 replies
Inge Gustiyanti
Alur ceritanya jelas dan detail
Alphonse Elric
Terima kasih author! 🙏
Ánh sáng
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Maximilian Jenius
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!