NovelToon NovelToon
Penjara CEO Dingin

Penjara CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:30.8k
Nilai: 5
Nama Author: @LJSDewyLee

"Tak terbayangkan oleh Kanaya, jika pertemuannya dengan seorang CEO akan merubah kehidupannya seratus delapan puluh derajat.

Karena kesalah pahaman membuatnya menjadi tawanan sang CEO dan harus membayar kesalahan yang tak pernah ia lakukan demi menyelamatkan nama baik keluarga.


" Yang penasaran akan alur ceritanya yuk di kepoin , and happy reading guys"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @LJSDewyLee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Realita 2

Kanaya kembali ke mansion dengan sedih ia segera berlari menuju lantai atas tanpa memperdulikan sapaan BI Yati yang menyambutnya.

" Nona kenapa? Kenapa dia terlihat sedih? Bukannya dia tadi terlihat senang saat pergi?" tanya Bi Yati pada sopir dan kedua pengawal Kanaya.

" Begini Bi..."

Kedua pengawal Kanaya menceritakan apa yang terjadi di kampus hingga membuat Kanaya seperti itu akhirnya.

" Owalah....ada -ada saja , mahasiswa sekarang memang aneh-aneh kelakuannya kasian sekali Non Kanaya" ucapnya.

" Iya Bi, saya juga kesal dengan perlakuan mereka pada Nona" timpah sang pengawal

Sementara itu Kanaya yang baru saja memasuki kamar, menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidur dan menangis sejadi-jadinya.

" Kenapa, semuanya jadi begini?.... Hiks hiks...." isaknya .

Kanaya melemparkan semua benda yang ada di sekitarnya mulai dari bantal dan guling juga selimut hingga semuanya terlihat berantakan dan porak poranda ia juga melemparkan tas dan ponsel yang di berikan Leo tadi sebelumnya.

" Aaahhhh.....kenapa aku harus mengalami semua ini....kenapa?.... hiks... hiks..."

Kanaya semakin merasa sedih dan juga kesal dengan semua kejadian yang menimpanya belakangan ini.

" Non...Non Kanaya ...buka pintunya Non..." panggil Bi Yati yang panik dan cemas dengan keadaan Kanaya .

Suara gaduh dan tangisan Kanaya membuat semua penghuni Mansion panik dan juga cemas takutnya Kanaya akan nekat mereka pun berusaha memanggil dan membujuk Kanaya agar mau membuka pintu namun sia-sia saja Kanaya tak menanggapi mereka semua.

" Apa boleh buat Bi, kita harus memberitahu Tuan Muda" ucap salah satu pengawal.

" Kau benar, jika sampai terjadi sesuatu dengan Nona, kita bisa di salahkan nantinya " BI Yati mengiyakan usul pengawal itu.

" Ya sudah, cepat Bi, cepat hubungi Tuan Muda"

Dengan cepat Bi Yati berjalan menuju telpon rumah untuk menghubungi Leonard yang terletak di ruang tengah.

☎️" Halo Tuan Muda"

📱" Iya, ada apa Bi?"

☎️" Tuan , Nona Kanaya sedang histeris dia mengunci dirinya di dalam kamar, Bibi takut sesuatu yang buruk terjadi padanya"

📱" Apa? Kenapa sampai bisa terjadi seperti itu Bi? Bukannya tadi dia baik -baik saja?"

☎️ " Bibi juga tidak tahu Tuan Muda, yang Bibi tahu Nona menagis saat pulang dari kampus kata pengawal ia di permalukan oleh teman -temannya tadi" ucap BI Yati

Leo yang mendengar perkataan Bibinya itu pun langsung beranjak dan segera meninggalkan ruang kerjanya untuk segera pulang.

" Alan, kau cepat bereskan masalah yang terjadi di kampus Kanaya!"

" Baik Tuan Muda"

Leo, sebelum pulang ia memerintahkan Alan untuk segera mengurus kampus tempat Kanaya belajar agar tidak ada lagi masalah ke depannya.

Leo mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh ia ingin segera sampai Mansion ia benar-benar mencemaskan Kanaya saat ini, entah apa yang akan dilakukan gadis itu pikiran Leo semakin berkecamuk .

Hampir tiga puluh menit Leo tiba di Mansion dengan cepat segera berlari menuju kamar Kanaya, nampak semua orang masih berdiri di luar pintu kamar gadis itu.

" Naya, buka pintunya!!'' titah Leo dengan mencoba mengetuk pintu beberapa kali namun tak ada jawaban ataupun respon dari dalam kamar.

" Kami sudah membujuknya sedari tadi Tuan Muda, tapi Nona tetap tak mau membuka pintu" ucap BI Yati.

" Ambil kunci cadangannya!!"

" Sudah Tuan, percuma sepertinya Nona menaruh kuncinya di lubang kunci, jadi kita tak bisa membukanya dari luar"

" Sial...., kalau begitu dobrak saja pintunya!!"

" Tapi Tuan...

" Cepat lakukan!!"

" Baik Tuan"

Akhirnya pintu kamar pun di dobrak dengan paksa oleh kedua pengawal dan

BRAAKKK

Pintu kamar pun terbuka , Leo memasuki kamar di ikuti yang lainnya, semua orang nampak syok dengan keadaan kamar yang berantakan dan mencari-cari keberadaan Kanaya.

Kanaya terlihat duduk bersimpuh dengan memeluk lututnya wajah gadis itu sembab karena terlalu lama menangis Kanaya masih terus terisak dalam diamnya.

" Nona..." Bi Yati mencoba mendekati Kanaya yang masih diam seribu bahasa.

" Bi, biar aku saja yang bicara dengannya, tinggalkan kami berdua" titah Leo.

" Baik Tuan "

Bi Yati dan yang lain pun pergi meninggalkan kamar Kanaya setelah melihat Kanaya baik-baik saja.

Leo berjalan menghampiri Kanaya dan berdiri di hadapan gadis itu yang masih menunduk dalam tangisnya.

" Apa yang kau lakukan ?" tanya Leo.

Kanaya diam tak menjawab ataupun menanggapi Leo yang berdiri dihadapannya dengan menatap tajam .

" Aku sedang bertanya padamu Kanaya, apa ini? Apa yang kau lakukan? "

Kanaya masih diam tak bergeming, Leo seolah dianggap hanya angin lalu, Leo pun semakin kesal dengan sikap diamnya itu.

" Kau jangan mengujiku, aku bukan orang yang sabar kau tahu? Aku tidak suka dengan sikap ke kanak-kanakmu ini jadi bangun dan lihat aku Kanaya Adisti!!"

Leo mencengkram bahu Kanaya hingga gadis itu beranjak dan kini sejajar dengan dirinya, Kanaya meringis namun tanpa di duga Leo, Kanaya menatap tajam dirinya dan terlihat dengan jelas ada kemarahan dan juga kebencian dari sorot matanya.

" Kau marah padaku? "

Dengan kasar Kanaya menghempaskan cengkraman Leo dari tubuhnya.

" Kau bertanya aku marah padamu?" apa aku harus senang dengan semua yang terjadi padaku ? " semua yang terjadi padaku semua gara-gara kau , gara -gara kau hidupku hancur impianku hancur semua karena kau, dan kau bertanya apa aku marah?"

Kanaya meneriakan isi hatinya yang selama ini ia pendam dan dengan tubuh gemetar ia menatap tajam Leo yang kini menatapnya tanpa bisa berkata ataupun membantah semua yang Kanaya katakan .

" Kau tahu kau sangat egois karena keegoisan dan dendammu kau mengorbankan aku, dan keluargaku , aku membencimu Tuan Arogan aku sangat membencimu" kembali Kanaya memekik histeris .

Dengan kasar ia mengusap airmatanya dan kembali mengeluarkan amarahnya pada Leonard.

" Tak bisakah kau, untuk mengakhiri semua ini? Kau cari saja Kakakku dan biarkan aku dan keluargaku bebas, Kakakku yang bersalah padamu bukan aku...bukan aku....bukan...hik...hiks...."

" Kau sendiri yang secara sukarela untuk menggantikan Kakakmu, meskipun aku bisa saja menghabisi seluruh keluargamu dan juga kau dengan mudah, tapi kau sendiri yang menginginkan semua ini jadi jangan salahkan orang lain" ucap Leo kini dengan amarah yang sama.

" Kau memang egois, kau kejam aku membenci mu aku sangat membencimu"

Kanaya berusaha memukuli dada bidang Leo dengan kedua tangannya yang ia kepalkan , Leo tak bergeming dengan pukulan demi pukulan yang Kanaya layangkan padanya.

" Sia- sia saja kau melakukannya, kau harus terima dan jalani saja apa yang sudah aku perintahkan untukmu" Leo dengan tenangnya membuat Kanaya semakin kesal.

" Aku tak mau, ...aku tidak Sudi....aku akan membunuhmu sebagai balasan kau pernah menyiksaku...."

Kanaya semakin kesal dan dengan penuh amarah ia sekuat tenaga memukuli Leo namun tanpa di duga Leo menangkap kedua tangan Kanaya dan dalam satu gerakan Leo mencengkram erat kedua tangan Kanaya kebelakang punggung gadis itu hingga Kanaya meringis kesakitan dalam satu tanggannya Leo mencengkram kuat kedua tangan Kanaya dan satu tangannya yang lain ia menarik tubuh Kanaya hingga jatuh ke dalam dekapannya.

Wajah keduanya kini saling menatap satu sama lain hanya dengan jarak beberapa inci Saja hembusan napas keduanya terasa di wajah masing-masing .

Leo menatap Kanaya yang menatapnya penuh kebencian, berbeda dengan dirinya yang seolah larut dalam pesona kecantikan Kanaya kembali.

" Apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku..." Kanaya mulai gugup ia sadar jika saat ini Leo sedang menatapnya berbeda dari biasanya.

Tanpa di duga Leo semakin mengeratkan pelukannya dan tanpa aba-aba Leo memegangi tengkuk Kanaya dan....

"Emmmhhhh....."

CUPSS

Leo mendaratkan bibirnya di bibir Kanaya tanpa bisa untuk Kanaya menolak dengan tubuhnya yang di dekap dan kedua tangannya di cengkram dengan kuat oleh Leo.

1
Sumini Ningsih
calaon ayah jadi ikutan ngidam
Sumini Ningsih
terjawab sudah kekawatiran leo,ternyata isgrinya hamil....selamat ya naya
Sumini Ningsih
wah kanaya hamil
Sumini Ningsih
stella itu bukan cinta tapi ambisimu untuk menjadi orang terpandang
Sumini Ningsih
oh dandy adiknya damar
Sumini Ningsih
sochit banget dah aahh
Sumini Ningsih
Aamiin iya nek aku setuju
Sumini Ningsih
kayanya kanaya lagi hamil ya
Sumini Ningsih
untung ada pengawal jadi selamat deh
Sumini Ningsih
kasihan deh li stellaa dah tau jadi milik orang lain masih mau merebutnya
Sumini Ningsih
sama sama bucin
Sumini Ningsih
alhamdulilah nenek juga menyayangi nona muda
Sumini Ningsih
keren keren
Sumini Ningsih
þenang saja naya
Sumini Ningsih
ceritanya hot banget
Sumini Ningsih
lanjut thor
Sumini Ningsih
kejar terus lee,jangan sampe kao kehilangan kanaya yg jenius
Sumini Ningsih
dasar wanita murahan stella
Sumini Ningsih
udah cantik jenius lagi
Sumini Ningsih
dasar masa karena kangen jadi mara2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!