NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / dosen / nikahmuda
Popularitas:38.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Jangan membuat pertahananku runtuh, aku hanya ingin mengikuti isi hatiku.

~Cut Dara Maristha~

Tok tok tok

"Iya tunggu sebentar" teriak Dara dari dalam, ia melepas apron yang melekat di tubuhnya dan sedikit berlari menuju pintu.

"Bunda? Ayah?" seru Dara sangat terkejut saat melihat kedua orang tuanya.

"Iya sayang, bunda kangen kamu. Apa kabar sayang?" ucap Zahra yang langsung memeluk Dara.

"Baik bun, Dara juga kangen bunda" ucap Dara mengeratkan pelukannya. Raffi yang melihat itu hanya tersenyum, ia juga sangat merindukan putri kecilnya.

"Ayah tidak di peluk?" tanya Raffi menatap Dara penuh kerinduan. Dara menoleh kearah Raffi dan langsung memeluk Raffi dengan erat.

"Dara rindu Ayah" ucap Dara tersenyum lebar, ia sangat bahagia karena kedatangan kedua orang tuanya.

"Oh iya, ayok masuk dulu yah, bun.." ucap Dara melerai pelukannya. Lalu mereka langsung masuk ke dalam.

"Tunggu sebentar, Dara buatkan minum dulu" ucap Dara yang langsung beranjak menuju dapur.

"Ini kopi buat ayah dan ini buat bunda" ucap Dara membawa secangkir kopi dan segelas jus jeruk kesukaan sang bunda.

"Terimakasih sayang. Bagaimana kabar kamu? Dan suami kamu?" tanya Zahra.

"Alhamdulillah baik bun, pak Arham juga baik" ucap Dara.

"Pak? Kamu masih memanggil suami kamu dengan sebutan bapak?" seru Raffi yang terkejut dengan ucapan Dara, Dara pun tak kalah terkejut karena ia tidak sadar dengan ucapannya.

"Ma... Maksud Dara, mas Arham baik-baik aja bun, yah" ucap Dara sangat gugup. Zahra menatap Dara penuh iba, ia sangat tahu apa yang saat ini dirasakan oleh putrinya.

"Dara, tidak perlu menyembunyikan apapun dari bunda dan ayah. Bunda sudah tahu semuanya, bunda tahu tentang hubungan kamu dan Arham" ujar Zahra yang berhasil membuat Dara terkejut.

"maksud bunda?" tanya Dara gugup, ia mencengkram bajunya untuk menahan rasa takutnya.

"hubungan kalian tidak baik bukan? Bunda tahu itu semua. Pulang lah kerumah ya? Ayah sudah bicarakan ini dengan suami kamu" ujar Zahra yang berhasil membuat Dara semakin terkejut.

"Apa yang bunda katakan? Dara dan pak eh mas Arham baik-baik aja bun" ucap Dara dengan cepat, ia menggenggam tangan Zahra dengan kuat.

"Ayah tidak akan membiarkan anak ayah menderita, pulanglah karena suami kamu juga menyetujui jika ayah dan bunda membawa kamu pulang" ujar Raffi dengan tegas, Dara menggelengkan kepalanya tak terima.

"Tidak ayah, Dara tidak bisa meninggalkan mas Arham karena.... " Dara menggantungkan ucapnya karena ia menyadari apa yang akan ia ucapkan. Zahra menatap Dara lekat untuk mendengar lanjutan dari ucapan Dara.

"Ada apa? Kenapa kamu tidak melanjutkan ucapan kamu huh? Apa ada yang kamu sembunyikan lagi dari ayah dan bunda?" tanya Zahra dengan lembut, Dara menunduk dan sebulir air bening berhasil meluncur.

"Dara... Dara sedang hamil bun" ucap Dara yang berhasil membuat Zahra dan Raffi terlonjak kaget.

"Apa?!! Kamu hamil dan kamu tidak memberi tahu kami Dara? Bunda tidak habis pikir dengan kamu Dara" seru Zahra menggelengkan kepalanya, Dara semakin terisak karena tidak sanggup menahan sesak di dadanya.

"Tolong jangan pisahkan Dara dengan pak Arham bun.. Hiks.. Dara mencintai suami Dara, Dara mohon biarkan Dara berjuang untuk mendapatkan hati suami Dara" ujar Dara di tengah isakannya, Zahra yang mendengar itu ikut menangis. Ia memeluk Dara dengan lembut.

"Ayah tanya, Apa Arham tahu jika saat ini kamu sedang hamil?" tanya Raffi, Dara menggelengkan kepalanya. Raffi yang melihat itu memijat keningnya karena tidak mengerti dengan jalan pikiran Dara.

"Apa yang kamu lakukan nak? Arham harus tahu, bagaimana pun anak yang ada dalam kandungan kamu itu anaknya. Dia berhak tahu Dara" ujar Zahra mengelus kepala Dara. Tidak ada kata-kata lagi dari mulut Dara, ia susah tidak sanggup untuk bicara lagi.

"Setelah Arham pulang, katakan sejujur nya. Jangan menyembunyikan apa pun dari suami kamu" ucap Raffi, Dara mengangguk pelan tanda mengerti.

"Ya sudah, kalau begitu ayah dan bunda minta maaf. Ayah harus kembali ke kantor, bunda mau ikut atau tetap di sini?" ujar Raffi menatap Zahra dan Dara bergantian.

"Bunda disini dulu yah, nanti bunda pulang naik taksi" ucap Zahra yang di jawab anggukkan oleh Raffi.

"Ayah pergi dulu, Assalamualaikum" ucap Raffi mencium pucuk kepala Zahra dan Dara bergantian.

"Hati-hati" ucap Zahra yang di jawab anggukkan oleh Raffi, lalu ia langsung beranjak pergi.

"bunda, Dara minta maaf" ucap Dara mengeratkan pelukannya pada Zahra.

"Sudah lah, kamu harus menjaga pola makan kamu sayang. Jangan terlambat lagi, nah sekarang kamu sudah makan?" Dara menggeleng karena dia memang belum makan sedari pagi, mulutnya terasa sangat pahit.

"Mulut Dara pahit bunda, tapi tadi Dara buat kue" ucap Dara melerai pelukannya.

"Ya sudah, bunda akan buatkan jamu agar mulut kamu tidak pahit lagi. Bunda ke dapur dulu" ucap Zahra bangkit dari duduknya, Dara pun ikut bangun.

"Dara mau ikut" ucap Dara yang di jawab anggukkan oleh Zahra, lalu keduanya langsung beranjak menuju dapur.

***

Di dalam kamar Dara menatap dua kertas yang berlogo rumah sakit di tangannya, lalu Dara meletakkan kembali satu kertas yang menunjukkan adanya masalah pada kandungan Dara.

Dara keluar dari kamar, ia berjalan dengan sangat pelan. Ia terus memikirkan bagaimana caranya untuk bicara pada Arham. Lidahnya begitu kelu, ia sangat takut apa yang ada dalam pikirannya akan terjadi. Ia takut jika Arham tidak mau menerima anak yang ada dalam kandunganya.

Dengan ragu Dara mengetuk pintu kamar Arham, ini adalah pertama kalinya Dara mengetuk pintu kamar Arham selama mereka menikah.

CEKLEK

Pintu terbuka dan menampakkan Arham dengan rambut yang masih basah dan hanya menggunakan kaus hitam dan bokser selutut. Dara mengepalkan kedua tangannya karena sangat gugup.

"Bi... Bisa kita bicara sebentar?" tanya Dara gugup, Arham mengernyit bingung dengan maksud Dara.

"Ada apa?" tanya Arham datar, ia bersandar di pintu sambil menatap Dara yang masih menunduk.

"Apa kau sedang bicara dengan lantai?" tanya Arham yang berhasil membuat Dara mengangkat kepalanya. Dara tercekat saat melihat wajah tampan Arham, ia mencengkram bajunya dengan sangat kuat.

"Bisa kita bicara di depan?" tanya Dara memberanikan diri.

"Tidak perlu, aku tahu apa yang ingin kau bicarakan" ucap Arham yang berhasil membuat Dara terkejut dan menatap Arham penuh tanda tanya.

"Aku akan melepaskanmu, sesuai yang di inginkan orangtua mu"

Deg!

Jantung Dara seperti tertusuk belati beberapa kali, hatinya remuk saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Arham.

"Tidak, bapak tidak bisa menceraikan saya karena saya sedang hamil anak bapak" ucap Dara dengan cepat, Arham yang mendengar itu langsung berdiri tegak. Ia tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

"Apa maksud mu?" tanya Arham menatap Dara untuk meminta penjelasan.

"Sa.. Saya hamil dan ini hasil dari rumah sakit" ucap Dara pelan sambil menyerahkan surat dari rumah sakit. Dengan cepat Arham membuka surat itu dan membacanya dengan seksama. Arham menatap Dara sekilas, lalu ia masuk kedalam kamar dan menutup pintu dengan kasar. Dara sangat terkejut dengan sikap Arham, air matanya kembali menetes.

Jadi pak Arham benar-benar tidak menginginkan anak ini? Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi. Ya Allah apa yang harus aku lakukan?. batin Dara, ia melangkahkan kakinya dengan lemas. Air matanya berderai begitu deras, Dara menjatuhkan tubuhnya di anak tangga pertama. Ia memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Tubuhnya bergetar dan terdengar isakan yang begitu memilukan.

1
Rubiyanti
Luar biasa
Umi Maryam
ih aku ko benci banget yah ama org yg sombong ilmu tinggi jabatan di sen tapi ahlak maines ,kenapa ga kroscek dulu main di tnah org aja .
Ayu galih wulandari
Laki laki ,suami DZOLIM itu cocok buat kamu Arnold semoga kamu masuk neraka 😡😡
Ayu galih wulandari
manusia iblis alex 😜😜😜
Ayu galih wulandari: Maaf maksudnya Arnold manusia iblis itu kakaknya Alex ,mana ada kaka yg nyiksa adiknya 😭
total 1 replies
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak🤗🤗😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut doong kak Author ,masak ceritanya bgt aja langsung end ke gantung kyk jemuran blm keriiing krg seruuu mana kita tahu kelanjutannya.Hayooo SEMANGAT DOONG kak ...💪💪💪💪💪
Gavra Ariella
Kecewa
Gavra Ariella
Buruk
Ayu galih wulandari
lanjuuut
dalla.dalla
gimane mau 'pulang',kan dia kagak tahu alamat lo udin...
Yanti86
Luar biasa
sharvik
aduh in tdk shrus y d lkukn arham . . jhat mu tdk ad obat y lg . .wlpun prank ttp kau jhat
sharvik
jd kesal dg dara trlalu mmpertahan kn khmilan y it . .
Ayu galih wulandari
Suatu saat Arham akan menyesal seumur hidupnya ,sdh ada bidadari tk bersayap dibrmhnya msh jahat ,arigon 😏😏
Anonymous
ok
sri Hartati_
untuk2 bagus bikin penasaran. Lanjuttt❤️
Ayu galih wulandari
😝😝😝 msh aja atigan si arkham
Ayu galih wulandari
Dara sakit krn Arkham bercocok tanam terus
Ayu galih wulandari
Giliran begini kyk orang bodoh su Arkhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!